You are on page 1of 12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Menurut Kep.Menkes No.943/Menkes/SK/VII/2002 yang dimaksud


dengan laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan
pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari
manusia atau bahan bukan berasal manusia untuk penentuan jenis penyakit,
kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan
perorangan dan masyarakat.

Belakangan ini sering dijumpai kesalahan-kesalahan baik dalam


penggunaan laboratorium maupun pengelolaannya. Contohnya yaitu saat
melakukan praktikum ada bermacam-macam alat yang berbahan listrik,
mekanik, optik dan lain sebagainya. Alat-alat tersebut sering digunakan oleh
praktikan tanpa mengetahui peraturan penggunaannya dengan baik. Sehingga
hal itu menimbulkan berbagai massalah, diantaranya kerusakan alat atau
terjadinya kecelakaan dalam melakukan percobaan.

Kejadian diatas dapat diminimalisir apabila para pengguna laboratorium


memahami sekaligus menerapkan peraturan penggunaan dan pengelolaan
laboratorium yang tercantum dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) dan
intruksi kerja.

Berdasarkan paparan diatas latar belakang penulis menyusun makalah ini


yaitu untuk mengulas Standar Operasional Prosedur dan Instruksi Kerja di
Laboratorium Kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Standar Operasional Prosedur dan Instruksi Kerja


Laboratorium Kesehatan ?

2. Bagaimana fungsi Standar Operasional Prosedur dan Instruksi Kerja di


Laboratorium Kesehatan?

1
1.3 Tujuan

1. Mengetahui definisi dari Standar Operasional Prosedur dan Intruksi Kerja


di Laboratorium Kesehatan

2. Mengetahui Fungsi Standar Operasional Prosedur dan Instruksi Kerja di


Laboratorium Kesehatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Standar Operasional Prosedur

SOP atau Standar Operasional Prosedur memiliki beberapa definisi dari


berbagai buku salah satunya ialah :
1. Menurut Laksmi, Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen
yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil
kerja yang paling efektif dari para pekerja dengan biaya yang serendah-
rendahnya. SOP biasanya terdiri dari manfaat, kapan dibuat atau direvisi,
metode penulisan prosedur, serta dilengkapi oleh bagan flowchart di bagian
akhir.

2. Menurut Sailendra, Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan


panduan yang digunakan untuk memastikan kegiatan operasional
organisasi atau perusahaan berjalan dengan lancar.

3. Menurut Moekijat, Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah urutan


langkah-langkah (atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), di mana
pekerjaan tersebut dilakukan, berhubungan dengan apa yang dilakukan,
bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, di mana
melakukannya, dan siapa yang melakukannya.

4. Menurut Tjipto Atmoko, Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan


suatu pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai
denga fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan
indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai tata kerja,
prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.

5. Menurut Insani, SOP atau standar operasional prosedur adalah dokumen


yang berisi serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai
berbagai proses penyelenggaraan administrasi perkantoran yang berisi cara

3
melakukan pekerjaan, waktu pelaksanaan, tempat penyelenggaraan dan
aktor yang berperan dalam kegiatan.

Dapat di simpulkan bahwa Setiap perusahaan bagaimanapun bentuk dan


apapun jenisnya, membutuhkan sebuah panduan untuk menjalankan tugas
dan fungsi setiap elemen atau unit perusahaan. Standar Prosedur Operasional
(SPO) adalah sistem yang disusun untuk memudahkan, merapihkan dan
menertibkan pekerjaan. Sistem ini berisi urutan proses melakukan pekerjaan
dari awal sampai akhir.

2.2. Fungsi dan Manfaat SOP


Menurut Puji Indah fungsi dari adanya SOP adalah :

1. Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja.

2. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.

3. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.

4. Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.

5. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.

SOP memiliki manfaat bagi organisasi antara lain (Permenpan


No.PER/21/M-PAN/11/2008):

1. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan


pekerjaan khusus, mengurangi kesalahan dan kelalaian.

2. SOP membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada
intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan
dalam pelaksanaan proses sehari-hari.

3. Meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan tanggung jawab


khusus dalam melaksanakan tugas.

4. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai. cara


konkret untuk memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha
yang telah dilakukan.

4
5. Menciptakan bahan-bahan training yang dapat membantu pegawai baru
untuk cepat melakukan tugasnya.

6. Menunjukkan kinerja bahwa organisasi efisien dan dikelola dengan baik.

7. Menyediakan pedoman bagi setiap pegawai di unit pelayanan dalam


melaksanakan pemberian pelayanan sehari-hari.

8. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas pemberian pelayanan.

9. Membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan prosedural dalam


memberikan pelayanan. Menjamin proses pelayanan tetap berjalan dalam
berbagai situasi.

2.3. Prinsip-Prinsip dalam penyusunan SOP

Prinsip-prinsip penyusunan SOP Penyusunan SOP harus memenuhi


prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Kemudahan dan kejelasan. Prosedur-prosedur yang distandarkan harus


dapat dengan mudah dimengerti dan diterapkan oleh semua pegawai
bahkan seseorang sama sekali baru dalam tugas pelaksanaan tugasnya.
b. Efisiensi dan efektivitas. Prosedur-prosedur yang distandarkan harus
merupakan prosedur yang paling efisien dan efektif dalam proses
pelaksanaan tugas.
c. Keselarasan. Prosedur-prosedur yang distandarkan harus selaras dengan
prosedur-prosedur standar lain yang terkait.
d. Keterukuran. Output dari prosedur-prosedur yang distandarkan
mengandung standar kualitas (mutu) tertentu yang dapat diukur
pencapaian keberhasilannya.
e. Dinamis. Prosedur-prosedur yang distandarkan harus dengan cepat dapat
disesuaikan dengan kebutuhan peningkatan kualitas pelayanan yang
berkembang dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan.
f. Berorientasi pada pengguna (mereka yang dilayani). Prosedur-prosedur
yang distandarkan harus mempertimbangkan kebutuhan pengguna

5
(customer's needs) sehingga dapat memberikan kepuasan kepada
pengguna.
g. Kepatuhan hukum. Prosedur-prosedur yang distandarkan harus memenuhi
ketentuan dan peraturan-peraturan pemerintah yang berlaku.
h. Kepastian hukum. Prosedur-prosedur yang distandarkan harus ditetapkan
oleh pimpinan sebagai sebuah produk hukum yang ditaati, dilaksanakan
dan menjadi instrumen untuk melindungi pegawai dari kemungkinan
tuntutan hukum.
2.4. Penyusunan SOP

Penyusunan SOP meliputi siklus sebagai berikut:


1. Persiapan, membentuk tim dan kelengkapannya, melakukan sebuah
Training dan memberitahu kepada anggota bahwa akan dibuat sebuah SOP
2. Penilaian Kebutuhan SOP, melakukan penilaian kebutuhan, membuat
dokumen penilaian kebutuhan SOP.
3. Pengembangan SOP, Pengumpulan informasi dan identifikasi alternatif
4. Penerapan SOP, perencanaan penerapan, pelatihan pemahaman.
5. Monitoring dan Evaluasi SOP, mengamati dan membuat sebuah perbaikan
atau pengujian terhadap SOP.
Berikut adalah contoh format SOP.
 Contoh Format SOP
:

6
2.5. Definisi Instruksi Kerja

Menurut ISO 9001, Instruksi adalah dokumen mekanisme kerja yang


mengatur secara rinci dan jelas urutan suatu aktivitas yang hanya melibatkan
satu fungsi saja sebagai pendukung Prosedur Mutu atau Prosedur Kerja.

Menurut Arini T, Instruksi kerja adalah dokumen yang mengatur secara


jelas dan rinci mengenai urutan suatu kegiatan yang melibatkan hanya satu
jabatan atau satu unit kerja sebagai pelaksananya.

Instruksi Kerja adalah suatu perintah yang disediakan untuk membantu


seseorang dalam melakukan pekerjaan dengan benar atau suatu set instruksi
untuk melakukan tugas atau untuk mengikuti prosedur. Tidak semua Prosedur
harus dibuatkan Instruksi Kerjanya, pertimbangannya : Kerumitan dan
kompleksitas aktivitas; Kualifikasi personel pelaksana; Sifat aktivitas (kritis
tidaknya terhadap mutu, keselamatan, atau faktor lainnya); Struktur dan Isi
Tidak ada bentuk bakunya, tetapi menurut good management practice di
dunia industri; Secara garis besar memuat :
 Tahapan pelaksanaan aktivitas
 Alat yang digunakan
 Standar atau parameter yang dirujuk
 Metode pengukuran
 Pengujian
 Pemeriksaan Sumber daya
2.6. Kriteria Instruksi Kerja

a. Petugas yang merekomendasikan Instruksi Kerja :


 Instruksi kerja wajib untuk sertifikasi ISO, ISO bersertifikat bisnis
adalah meyakinkan untuk menjadi baik dan untuk memberikan produk
yang berkualitas tinggi atau layanan kepada pelanggan.
 Banyak manajer yang telah mematuhi dengan memiliki Instruksi
Kerja untuk setiap operasi siap untuk merekomendasikan mereka

7
sebagai investasi yang baik untuk menghemat waktu dalam jangka
panjang.
b. Penulis Instruksi Kerja
 Orang terbaik adalah siapa saja yang telah melakukan tugas.
 Orang yang telah ditemukan melalui jejak-kesalahan dan-cara terbaik
untuk melakukan tugas.
 Orang yang telah menentukan persediaan dan keterampilan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas
c. Waktu Yang Tepat Untuk Membuat Instruksi Kerja
 Sesegera mungkin dan sebelum mereka menjadi kebutuhan mutlak.
 Setelah Anda menyadari ada versi yang berbeda seperti banyak
prosedur karena ada operator.
 Bila Anda lupa prosedur dan Anda harus kembali belajar proses sekali
lagi.
 Ketika Anda mengenali proses ini harus dilakukan secara rutin
(bulanan, kuartalan) tetapi tidak setiap hari.
d. Cara Menulis Instruksi Kerja
 Salah satu metode awal terbaik adalah mengikuti 5W+ H seperti yang
kita lakukan di sini, ( Siapa, apa, dimana, kapan, mengapa dan
bagaimana )
 Membubuhkan beberapa jenis coding dengan nama orang kontak pada
setiap instruksi. Sertakan tanggal untuk versi awal dan diperbarui.
 Informasi ini membantu dalam kontrol dan distribusi dokumen.
 Jelaskan operasi dari awal sampai akhir. Hal ini mirip dengan set
instruksi lisan Anda akan memberikan kepada siapa.
Contoh Instruksi Kerja :

8
2.7. Perbedaan Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan Instruksi Kerja (IK)

a) Perbedaan Dilihat dari kompleksitas aktifitasnya


SOP menggambarkan pengendalian banyak aktifitas dari suatu
proses, misalnya SOP Produksi, sedangkan IK hanya merupakan petunjuk
atau tata cara dalam melakukan satu jenis aktifitas,
Perbedaan SOP biasanya menggambarkan flowchart hubungan
antar proses/aktifitas, misalnya untuk prosedur produksi, salah satu input
dari prosesnya adalah hasil dari proses distribusi barang mentah, dan
output dari proses produksi menjadi input dari SOP
pengemasan/pengepakan. Instruksi kerja menceritakan deskripsi teknis
dari suatu aktifitas misalnya instruksi kerja mesin percetakan dimana
instruksi itu menggambarkan urut-urutan, mulai dari menyalakan tombol

9
sampai mesin itu bekerja sampai dengan selesai atau cara mematikan
mesin.
b) Perbedaan Dalam SDM
SOP Recruitment & Selection, dimana disini inputnya adalah
kebutuhan karyawan dan keluarannya adalah karyawan yang siap untuk
bergabung,Untuk WI yang merupakan turunan dari SOP, misalnya dalam
melakukan WI dalam melakukan tes yang berisikan detail satu persatu
langkah-langkah yang dilakukan dalam aktifitas tes yang dilakukan
tersebut.
Perbedaan SOP merupakan standar kerja yang berhubungan
dengan semua orang atau antar departemen dalam suatu perusahaan /
instansi. Instruksi Kerja merupakan standard kerja yang sifatnya individual
/ how to do sehingga IK lebih cocok digunakan oleh perseorangan dalam
melaksanakan sesuatu.

10
BAB III
PENUTUP
 Menurut Laksmi, Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen yang
berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja
yang paling efektif dari para pekerja dengan biaya yang serendah-rendahnya.
SOP biasanya terdiri dari manfaat, kapan dibuat atau direvisi, metode
penulisan prosedur, serta dilengkapi oleh bagan flowchart di bagian akhir.
 Menurut Arini T, Instruksi kerja adalah dokumen yang mengatur secara jelas
dan rinci mengenai urutan suatu kegiatan yang melibatkan hanya satu jabatan
atau satu unit kerja sebagai pelaksananya.
 Instruksi Kerja adalah suatu perintah yang disediakan untuk membantu
seseorang dalam melakukan pekerjaan dengan benar atau suatu set instruksi
untuk melakukan tugas atau untuk mengikuti prosedur.
 Perbedaan Dilihat dari kompleksitas aktifitasnya. SOP menggambarkan
pengendalian banyak aktifitas dari suatu proses, misalnya SOP Produksi,
sedangkan IK hanya merupakan petunjuk atau tata cara dalam melakukan
satu jenis aktifitas,
 Perbedaan SOP biasanya menggambarkan flowchart hubungan antar
proses/aktifitas, misalnya untuk prosedur produksi, salah satu input dari
prosesnya adalah hasil dari proses distribusi barang mentah, dan output
dari proses produksi menjadi input dari SOP pengemasan/pengepakan.
Instruksi kerja menceritakan deskripsi teknis dari suatu aktifitas misalnya
instruksi kerja mesin percetakan dimana instruksi itu menggambarkan
urut-urutan, mulai dari menyalakan tombol sampai mesin itu bekerja
sampai dengan selesai atau cara mematikan mesin.

11
DAFTAR PUSTAKA
Laksmi, Fuad dan Budiantoro. 2008. Manajemen Perkantoran Modern. Jakarta:
Penerbit Pernaka.
Sailendra, Annie. 2015. Langkah-Langkah Praktis Membuat SOP. Cetakan
Pertama. Trans Idea Publishing, Yogyakarta.
Moekijat. 2008. Adminitrasi Perkantoran. Bandung: Mandar Maju.
Atmoko, Tjipto. 2012. Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah. Skripsi Unpad. Jakarta.
Insani, Istyadi. 2010. Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia Daerah
Daam Rangka Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan Daerah.
Hartatik, Indah Puji. 2014. Buku Praktis Mengembangkan SDM. Jogjakarta.
Laksana
Yahya, Muhbir. Analisis Prosedur Pelayanan Peserta ASKES di Rumah Sakit
Umum Daerah KH. Hayyung Kabupaten Kepulauan Selayar. Diss. 2014

12

You might also like