You are on page 1of 10

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG

KONSOLIDASI
I. LINGKUP
Uji konsolidasi dilakukan pada tanah lempung atau lanau jenuh
dengan interpretasi berdasarkan teori Terzaghi. Pengujian secara
khusus untuk tanah ekspansif dan tanah organik tidak termasuk
dalam lingkup pengujian ini.

II. DEFINISI
1. Konsolidasi adalah proses dimana tanah mengalami kompresi
akibat beban dalam suatu periode tertentu, dimana kompresi
berlangsung akibat pengaliran air keluar dari pori-pori tanah.
2. Tekan air pori ekses adalah tekanan air pori tanah akibat
pemberian beban seketika. Dengan mengalirnya air dari pori-pori
tanah, tekanan air pori ekses ini akan menurun secara berangsur-
angsur, peristiwa ini disebut disipasi tekanan air pori.
3. Derajat konsolidasi adalah rasio antara tekanan air pori yang
menurun setelah beberapa waktu berdisipasi terhadap tekanan
air pori ekses mula-mula selama proses konsolidasi. Disebut juga
sebagai presentasi disipasi tekanan air pori.
4. Derajat konsolidasi rata-rata (U) adalah rata-rata derajat
konsolidasi sepanjang ketinggian contoh tanah. Dapat dibuktikan
bahwa derajat konsolidasi rata-rata sama dengan rasio
pemampatan tanah pada saat tertentu terhadap pemampatan final
dari contoh tanah.
5. Kompresi awal adalah pemampatan yang terjadi seketika setelah
beban diberikan kepada contoh tanah, sebelum proses disipasi
berlangsung.
6. Konsolidasi primer adalah bagian dari kompresi tanah akibat
pengaliran air hingga seluruh proses disipasi selesai.
7. Konsolidasi sekunder adalah pemampatan tanah yang
berlangsung setelah konsolidasi selesai.
8. Koefisien kemampatan (a), adalah perubahan angka pori per
satuan perubahan tegangan akibat konsolidasi pada perubahan
tegangan tersebut.
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG
9. Koefisien kemampatan volume (mv), adalah perubahan volume
per satuan volume untuk setiap satuan perubahan tegangan.

10. Koefisien konsolidasi (CV), adalah parameter yang


menghubungkan perubahan tekanan air pori ekses terhadap
waktu.
11. Faktor waktu / Time Factor (T), adalah parameter tak
berdimensi yang menghubungkan waktu, koefisien konsolidasi
dan jarak pengaliran (drainage path), digunakan untuk
menentukan kecepatan teoritis pada kurva konsolidasi.

III. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud uji konsolidasi adalah memberikan beban secara bertahap
kepada tanah dan mengukur perubahan volume / perubahan tinggi
contoh tanah terhadap waktu.
Tujuan dari uji konsolidasi adalah untuk menentukan sifat
kemampatan tanah dan karakteristik konsolidasinya yang
merupakan fungsi dari permeabilitas tanah.
1. Sifat kemampatan tanah dinyatakan dengan kemampatan volume
( ) atau dengan indeks kompresi (CC)
2. Karakteristik konsolidasi dinyatakan oleh koefisien konsolidasi
(CV) yang menggambarkan kecepatan kompresi tanah terhadap
waktu.

IV. MANFAAT
Hasil uji konsolidasi ini dapat digunakan untuk menghitung
penurunan tanah akibat proses konsolidasi dan secara tidak langsung
dapat digunakan untuk menentukan permeabilitas tanah, (k) dengan
rumus :
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG
V. KETERBATASAN
Uji ini hanya untuk konsolidasi 1 dimensi (arah vertikal saja).
VI. PERALATAN
1. Alat konsolidasi terdiri dari 2 bagian, alat pembebanan dan alat
konsolidasi,
2. Arloji ukur,
3. Peralatan untuk meletakkan contoh tanah ke dalam ring
konsolidasi,
4. Timbangan dengan ketelitian 0,1 g,
5. Oven,
6. Stopwatch,
7. Alat pemotong yang merupakan pisau tipis dan tajam,
8. Pisau kawat,
9. Jangka sorong.

VII. KETENTUAN
1. Setiap alat perlu diperhitungkan besar beban untuk mendapatkan
tekanan yang diinginkan.
2. Untuk memperhitungkan faktor pengaruh, alat harus diadakan
koreksi terhadap pengaruh alat, yang dapat ditentukan dengan
menggunakan alat uji besi yang mempunyai ukuran sama dengan
ukuran benda uji (contoh tanah yang diuji). Pembebanan dilakukan
seperti biasa, penurunan yang dibaca pada setiap pembebanan
adalah koreksi.
3. Untuk menjaga agar tidak terjadi perubahan kadar air mula-mula,
contoh tanah tidak boleh dipasang dan dibiarkan terlalu lama
sebelum beban pertama diberikan.
4. Pada awal percobaan, batu pori harus benar-benar rapat pada
permukaan contoh tanah, dan pelat penumpu serta alat beban harus
benar-benar rapat satu sama lain. Jika hal ini tidak diperhatikan
maka pada pembebanan pertama mungkin diperoleh pembacaan
penurunan yang lebih besar dari yang sesungguhnya.
5. Selama percobaan, sel konsolidasi harus tetap penuh air. Pada
beberapa macam tanah tertentu ada kemungkinan, saat pembebanan
pertama akan terjadi pengembangan (swelling) setelah sel
konsolidasi diisi dengan air. Bila hal ini terjadi, segeralah pasang
beban kedua, dan baca arloji penurunan seperti prosedur. Jika pada
pembebanan kedua masih terjadi pengembangan maka beban ketiga
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG
harus dipasang, demikian seterusnya sampai tidak terjadi
pengembangan.
VIII. PROSEDUR UJI
1. Ukur tinggi dan diameter serta berat (dengan ketelitian 0,1 g) ring
konsolidasi.
2. Ambil contoh tanah dengan diameter yang sama dengan diameter
ring, disini dipakai diameter 5 cm dan tinggi 2 cm.
3. Masukkan contoh tanah tadi kedalam ring dengan hati-hati.
Lapisan atas harus terletak dibagian atas.
4. Contoh tanah dan ring ditimbang.
5. Tempatkan batu pori pada bagian atas dan bawah ring sehingga
contoh tanah yang sudah dilapisi kertas pori terapit oleh kedua
batu pori, kemudian masukkan dalam sel konsolidasi.
6. Pasang pelat penumpu di atas batu pori
7. Letakkan sel konsolidasi yang sudah berisi contoh tanah pada alat
konsolidasi. Bagian yang runcing dari pelat penumpu tepat
menyentuh alat pembebanan.
8. Aturlah kedudukan arloji pengukur penurunan, kemudian dibaca
dan dicatat.
9. Pasanglah beban pertama 0,5 kg. Lakukan pembacaan pada detik
ke 6, 15, 30, dan pada menit ke 1, 2, 4, 8, 15, 30, 60, 90, 120, 180,
240, 1140.
10. Setelah beban bekerja 24 jam pembacaan arloji yang terakhir
dicatat. Pasang beban kedua sebesar beban pertama sehingga
beban menjadi 2 kali beban semula. Kemudian baca dan catat
arloji seperti pada butir i.
11. Lakukan butir i dan j untuk beban-beban selanjutnya. Contoh
tanah diberi beban 0,5 kg, 1 kg, 2 kg, 4 kg, dan seterusnya hingga
lengan konsolidasi turun maksimum.
12. Setelah penambahan beban yang menyebabkan lengan
konsolidasi turun maksimum dikerjakan selama 24 jam, beban
dikurangi secara bertahap. Beban-beban tersebut dibiarkan
selama 2 jam, dan dibaca besar pengembangannya dari masing-
masing beban tersebut.
13. Setelah pembacaan terakhir dicatat, keluarkanlah contoh tanah
dan ring dari sel konsolidasi, kemudian batu pori diambil dari
permukaan atas dan bawah.
14. Timbang ring yang berisi contoh tanah setelah dibersihkan dari
genangan air yang terdapat pada sel konsolidasi
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG
15. Masukkan ring yang berisi contoh tanah tersebut ke dalam
oven selama 24 jam untuk mengetahui berat kering contoh tanah.
16. Contoh tanah yang telah kering kemudian ditimbang kembali.
IX. PELAPORAN HASIL UJI
1. Tentukan berat jenis ( ) dari contoh tanah yang dicari dari
pengujian tersendiri.
2. Hitung berat tanah basah, berat isi, kadar air contoh tanah
sebelum dan sesudah pembebanan, dan hitung pula berat tanah
keringnya (Ws).
3. Hitung tinggi efektif contoh tanah dengan rumus sebagai berikut ;

Hs =

dimana :
Hs = tinggi efektif benda uji (tinggi butir-butir tanah jika
dianggap menjadi satu)
A = luas benda uji
Ws = berat contoh tanah kering
Gs = berat jenis contoh tanah
4. Hitung angka pori semula

dimana :
Hv = tinggi pori (Hi - Hs)
5. Hitung perubahan angka pori pada setiap pembebanan.

6. Hitung angka pori mula-mula pada setiap pembebanan

7. Tentukan harga koefisien konsolidasi (Cv) ada 2 cara untuk


menentukan Cv, yaitu:
a. Square Root Fitting Method.
a) Hitung tinggi contoh tanah rata-rata (hm) pada setiap
pembebanan.
b) Buat grafik penurunan terhadap waktu dari setiap
pembebanan (skala biasa). Sebagian grafik ini merupakan
garis lurus. Jika garis ini diteruskan akan memotong sumbu
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG
y pada titik nol yang sebenarnya dan memotong sumbu x
yang berjarak a dari titik perpotongan salib sumbu.
c) Buat garis OA, dimana titik A terletak pada sumbu b yang
berjarak 1,15 a dari perpotongan salib sumbu. Titik
perpotongan garis OA dengan lengkung penurunan adalah
t90 (waktu untuk mencapai konsolidasi sebesar 90%).
d) Hitung harga koefisien konsolidasi pada setiap pembebanan
dengan rumus

dimana :
0,848 = time factor 90% konsolidasi.
Cv = koefisien konsolidasi (cm2/detik).
H = 1/2 tinggi benda uji rata-rata (drainase ganda) (cm).
t90 = waktu untuk mencapai 90% konsolidasi (detik)

b. Long Fitting Method


a) Buat grafik penurunan terhadap log waktu dari setiap
pembebanan (skala semi log).
b) Dua bagian yaitu bagian tengah dan bagian akhir diteruskan
hingga berpotongan pada R100 (100%) konsolidasi.
c) Titik koreksi nol R0 terletak di atas sebuah titik pada grafik
di sekitar pembacaan 1 menit, dengan jarak sama dengan
jarak vertikal titik tersebut dengan suatu titik pada grafik
yang waktunya 4x lebih besar. Sebaiknya dilakukan koreksi
sebanyak 2 kali.
d) R50 adalah setengah dari jumlah R0 dan R100 dengan
diketahuinya t50 (waktu untuk mencapai konsolidasi 50 %)
e) Hitung harga koefisien konsolidasi pada setiap pembebanan
dengan rumus

dimana:
0,197 = time factor 90 % konsolidasi
Cv = koefisien konsolidasi cm2/detik
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG
H = 1/2 tinggi benda uji rata-rata (drainase ganda)
(cm)
= waktu mencapai 50 % konsolidasi (detik)
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG

8. Hitung harga primary compression ratio (r), dengan rumus :


a) Square Root Fitting Method

b) Log Fitting Method

Dimana :
r = primary compression ratio.
R0 = titik koreksi nol.
R100 = pembacaan penurunan pada 100 % konsolidasi dari log
fitting method.
R90 = pembacaan penurunan pada 90 % konsolidasi dari log
fitting method.
R1 = pembacaan penurunan pada awal percobaan.
Rf = pembacaan penurunan pada akhir percobaan.
9. Hitung harga compression index (Cc), buat grafik hubungan antara
angka pori dengan log tekanan. Kemiringan grafik ini adalah harga
Compression Index.

10. Harga koefisien kompresibilitas (av):

av

dimana :
P = harga peningkatan tekanan rata-rata 1/2 ( + ).
Harga koefisien kompresibilitas (av) dapat juga diperoleh dengan
membuat grafik hubungan antara angka pori dengan tekanan
(skala biasa). Kemiringan grafik ini merupakan harga koefisien
kompresibilitas (av).
11. Harga coefficient of volume compressibility (mv)
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG

12. Harga koefisien kerembesan (k)


Koefisien kerembesan dapat dihitung dari rumus :

dimana :
= berat isi air

X. HASIL PERCOBAAN
Hasil percobaan konsolidasi biasanya disajikan dalam bentuk grafik-
grafik, misalnya sebagai berikut :
1. Grafik hubungan antara penurunan dengan waktu, untuk
menentukan Cv
2. Grafik hubungan angka-angka pori dengan log tekanan, untuk
menentukan Cc, av, mv.
Catatan :
1. Time factor (Tv) adalah faktor waktu, besarnya bergantung
kepada derajat konsolidasi (U)

2. Hubungan antara time factor dengan derajat konsolidasi adalah


sebagai berikut :
Tabel 7.1 Hubungan Time Factor dengan Derajat Konsolidasi

Derajat Faktor Waktu


Konsolidasi (Tv)
U (%)

0 0

10 0,008

20 0,031

30 0,,071

40 0,126

50 0,197
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG

60 0,287

70 0,403

80 0,565

90 0,848

100

You might also like