Professional Documents
Culture Documents
“HAMBATAN TARIF”
DISUSUN OLEH :
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah Kebijakan Perdagangan “Hubungan Tarif” mata kuliah Ekonomi
Internasional ini dengan baik sesuai dengan waktu yang telah kita tentukan.
Penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat secara maksimal bagi
kegiatan pembelajaran mata kuliah kuliah Ekonomi Internasional di kampus STIE
DR.KHEZ.Muttaqien.
Dalam penyusunan tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu
segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan
tugas ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang
lain di masa mendatang. Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar
bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
A. LATAR BELAKANG
C. MANFAAT PENULISAN
1. Politik Proteksi
Politik Proteksi merupakan kebijakan pemerintah untuk melindungi
industri dalam negeri yang sedang tumbuh (infant industry) dari
persaingan-persaingan barang-barang impor. Tujuan Kebijakan proteksi
adalah:
a. Mengoptimalkan produksi dalam negeri
b. Memelihara tradisi nasional
c. Memperluas lapangan kerja
d. Menjaga stabilitas nasional, yang dikhawatirkan dapat terganggu
jika bergantung pada negara lain.
e. Menghindari risiko yang mungkin terjadi jika hanya
menggantungkan diri pada satu komoditi andalan
2. Politik Autarki
Politik autarki merupakan kebijakan perdagangan internasional dengan
tujuan untuk menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh negara lain, baik
pengaruh ekonomi, militer mapun politik. sehingga kebijakan ini
berlawanan dengan prinsip perdagangan internasional yang mendorong
adanya perdagangan bebas. Contohnya adalah seorang importir harus
D. SISTEM TARIF
Dalam menentukan besarnya tarif yang berlaku bagi setiap barang atau
komoditi yang diperdagangkan secara internasional, para pelaku perdagangan
internasional (eksportir-importir) menggunakan pedoman berdasarkan sistem tarif
yang berlaku. Sistem tarif yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Single-column tariffs
Sistem di mana untuk masing-masing barang hanya mempunyai satu
macam tarif. Biasanya sifatnya autonomous tariffs (tarif yang tingginya
ditentukan sendiri oleh sesuatu negara tanpa persetujuan dengan negara
lain). Kalau tingginya tarif ditentukan dengan perjanjian dengan negara
lain disebutconventional tariffs.
2. Double-column tariffs
Sistem di mana untuk setiap barang mempunyai 2 (dua) tarif. Apabila
kedua tarif tersebut ditentukan sendiri dengan undang-undang, maka
namanya : “bentuk maksimum dan minimum”.
3. Triple-column tariffs
Biasanya sistem ini digunakan oleh negara penjajah. Sebenarnya sistem ini
hanya perluasan daripada double column tariffs, yakni dengan menambah
satu macam tariff preference untuk negara-negara bekas jajahan atau
afiliasi politiknya. Sistem ini sering disebut dengan nama “preferential
system”.
Kasus Tarif pada Negara Kecil : Untuk melihat efek tarif digunakan surplus
konsumen dan produsen.
1. Pertahanan Nasional
Industri-industri tertentu memerlukan proteksi atas impor karena vital bagi
pertahanan nasional, dan harus tetap diberlakukan meski ada kerugian
komparatif berkenaan dengan para pesaing luar negeri.
2. Melindungi industry yang baru tumbuh (infant industry)
Para pendukung proteksi ini menyatakan bahwa meski dalam jangka
panjang industry ini memiliki keunggulan komparatif, namun perusahaan
memerlukan proteksi sampai tenaga kerja terlatih, teknik produksi
dikuasai dan mereka mencapai skala ekonomi. Proteksi dimaksudkan
sementara, namun faktanya jarang perusahaan yang mengakui telah
dewasa dan tidak lagi memerlukan bantuan. Adanya perlindungan dari
persaingan asing dengan bea cukai masuk tinggi, perusahaan dalm negeri
ini memeiliki sedikit alas an meningkatkan efisiensi atas kualitas produk.
3. Melindungi tenaga kerja domestic dari tenaga asing yang murah
Para proteksionis yang menggunakan alasan ini akan membandingkan
tingkat upah per jam tenaga asing yang lebih murah dengan yang mereka
bayar di dalam negeri dan menyimpulakan para eksportir Negara-negara
I. HAMBATAN-HAMBATAN TARIF
1. Tarif/bea impor: Pajak atas barang impor dengan tujuan menaikkan harga
untuk mengurangi persaingan bagi produsen lokal
2. Bea ad Valorem: Pajak impor dikenakan sebagai sebuah presentase dari
nilai faktur barang-barang yang diimpor
3. Bea Spesifik: Jumlah tetap yang dikenakan atas unit fisik barang yang
diimpor
4. Bea Kombinasi: Kombinasi pajak spesifik dan ad valorem
5. Harga Resmi: Harga –harga temasuk dalam tariff bea cukai
6. Pajak Variabel: Pajak impor yang ditetapkan dengan perbedaaan antara
harga pasar dunia dan harga yang didukung pemerintah lokal
7. Bea Lebih Rendah untuk masukan local lebih banyak
A. KESIMPULAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak
berharap makalah ini dapat diberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya dan dapat mempermudah kami untuk mempelajari mata kuliah
Ekonomi Internasional Internasional.
http://ssbelajar.blogspot.com/2012/03/kebijakan-perdagangan-internasional.html
http://umihanasumi.blogspot.com/2011/03/kebijakan-perdagangan-
internasional.html
https://sites.google.com/site/iwansubhanhotmail/makalah
http://karimahpatryani.wordpress.com/2011/06/05/kebijakan-perdagangan-
internasional/
http://pebriandini.wordpress.com/2012/04/17/perdagangan-bebas/