Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH
1
LEMBAR PENGESAHAN
Rencana Keselamatan dan kesehatan Kerja, Lingkungan Hidup (Rencana K3LH)
2
KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN MANAJEMEN
1.1 Komitmen Perusahaan
BERKOMITMEN Untuk :
a. Menyediakan lingkungan kerja yang aman bagi karyawan, rekanan, pelanggan dan pengunjung.
Dengan memperhatikan Aspek Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan berusaha
mencegah terjadinya Kecelakaan Akibat Kerja (KAK), Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan
pencemaran terhadap lingkungan kerja maupun lingkungan sekitarnya.
b. Menjamin bahwa setiap kegiatan operasional tidak mengakibatkan risiko cidera, Penyakit Akibat
Kerja (PAK), kerugian, atau berdampak negatif bagi karyawan, lingkungan kerja dan masyarakat
sekitar.
c. Mematuhi semua peraturan yang berlaku baik untuk aspek keselamatan dan kesehatan kerja
maupun lingkungan dan menempatkan SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja) pada posisi sejajar, beriringan, dan setara dengan Sistem Manajemen lainnya.
d. Melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja SMK3 secara berkesinambungan.
e. Memastikan Bahwa Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Wirya Krenindo Perkasa
telah dikomunikasikan, dimengerti, dan dipatuhi oleh seluruh karyawan dan pihak terkait
lainnya.
a. VISI
1) Menjadi perusahaan terkemuka di Indonesia yang menunjung tinggi nilai-nilai keselamatan dan
ksehatan kerja.
2) Menjadi mitra bisnis dalam meminimalisasi risiko dengan mengutamakan pemenuhan
komitmen dan kualitas pelayanan yang dapat diandalkan.
3) Memiliki karyawan/pegawai yang professional, berpengetahuan serta bermutu yang dihargai
dengan baik.
4) Memberikan niai yang optimal kepada pemegang saham dan memperoleh pendapatan diatas
rata-rata industri.
b. MISI
Mengurangi resiko pelanggan dalam kegiatan perdagangan, investasi dan industri dengan
memastikan kesesuaian terhadap standard hukum dan peraturan yang berlaku.
c. TATA NILAI
1) Customer Focus
Memenuhi harapan pelanggan dengan memberikan ragam jasa yang inovatif, memenuhi standar
dan berkualitas.
2) Competence
3
Memiliki kualitas pekerjaan dan sumber daya manusia yang andal sehingga memenuhi standar
profesionalisme dan persaingan.
3) Integrity
Menjunjung tinggi kejujuran, etika bisnis dan pemenuhan komitmen pada Costomer.
4) Team Work
Mengedepankan kerjasama tim, loyalitas, dan kolaborasi dengan pihak ketiga untuk menghasilkan
efektifitas organisasi dan sinergi usaha yang lebih baik.
4
5
2.2 Tujuan dan Sasaran K3
a. Tujuan
Tujuan utama HSE Plan adalah :
1) PT Wirya Krenindo Perkasa memiliki komitmen yang tinggi terhadap Kebijakan K3LH dengan
melakukan pengendalian dan pemantauan K3LH melalui penerapan prosedur & standard K3LH.
2) HSE Plan ini dibuat sebagai acuan bagi penerapan prosedur & standard K3LH selama
melaksanakan tugas.
3) Sebagai alat penuntun pekerja dalam melaksanakan pekerjaan dengan benar, aman dan selamat.
Prosedur yang di dokumentasikan menjadi ilmu pengetahuan yang dapat di warisi kepada
generasi yang akan datang.
b. Sasaran
Sasaran yang harus dicapai dalam oprasioal perusahan adalah :
1) Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH), hygiene dan
sanitasi Perusahaan dapat terlaksana dengan baik.
2) Perilaku tenaga kerja dapat terkontrol.
3) Zero accident and zero lost time injury. 4) Zero occupational disease 5) Zero pollution.
Pencapaian tujuan dan sasaran harus dipantau secara periodik setiap satu tahun oleh Sekretaris
P2K3 dan dilaporkan dalam rapat tinjauan manajemen K3 untuk dievaluasi dan dikaji ulang.
6
3. ORGANISASI, SUMBER DAYA DAN
DOKUMENTASI
7
3.2 Tugas dan Tanggung Jawab
Penerapan HSE merupakan tanggung jawab seluruh karyawan, rincian tanggung jawab masing-
masing tingkatan/level adalah sebagai berikut :
a. Melakukan inspeksi di tempat kerja. Memastikan tempat kerja dalam kondisi aman.
b. Melakukan intervensi K3. Observasi terhadap perilaku-perilaku tidak aman.
c. Ikut aktif dalam safety toolbox meeting dan memberi masukan terhadap isu-isu K3 dilapangan.
d. Ikut berpartisipasi dalam memadamkan api bila terjadi kebakaran
e. Melaporkan segera ke safety officer/supervisor bila terjadi kecelakaan kerja.
f. Memberikan dukungan atau bantuan pada team penyelidik sebagimana mestinya.
3.2.4. Surveyor
a. Membantu Kegiatan survey dan pengukuran diantaranya pengukuran topografi lapangan dan
melakukan penyusunan dan penggambaran data-data lapangan.
b. Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang telah dilakukan sehingga dapat
meminimalisir kesalahan dan melakukan tindak koreksi dan pencegahannya,
c. Mengawasi survei lapangan yang dilakukan kontraktor untuk memastikan pengukuran
dilaksanakan dengan akurat telah mewakili kuantitas untuk pembayaran sertifikat bulanan
untuk pembayaran terakhir.
d. Mengawasi survei lapangan yang dilakukan kontraktor untuk memastikan pengukuran
dilaksanakan dengan prosedur yang benar dan menjamin data yang diperoleh akurat sesuai
dengan kondisi lapangan untuk keperluan peninjauan desain atau detail desain.
e. Mengawasi pelaksanaan staking out, penetapan elevasi sesuai dengan gambar rencana.
f. Melakukan pelaksanaan survei lapangan dan penyelidikan Dan pengukuran tempat-tempat
lokasi yang akan dikerjakan terutama untuk pekerjaan
9
g. Memahami dan mentaati semua peraturan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja serta aturan-
aturan kerja lainnya yang ada.
3.3.3. Dokumentasi
PT Wirya Krenindo Perkasa menetapkan, menerapkan, memelihara dan meningkatkan
dokumentasi Sistem Manajemen Keselamatan, dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang berisi tentang
kebijakan, tujuan, program, prosedur dan instruksi di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) dengan mengacu pada persyaratan Permenaker Nomor. PER05/MEN/1996 dan OHSAS
18001 : 2007.
10
4. HSE MANAGEMEN PLAN
4.2 Induction
Induction Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT Wirya Krenindo Perkasa berisi tentang
penjelasan dan pengarahan tentang K3 yang berkaitan dengan potensi bahaya, pengendalian
bahaya, tanggap darurat, dan cara-cara penyelamatan pada setiap kegiatan PT Wirya Krenindo
Perkasa.
Induction K3 dilakukan untuk memberikan pengarahan tentang K3L secara umum yang dilakukan
oleh :
a. Personil HSE kepada setiap pekerja yang baru.
b. Personil HSE kepada setiap tamu yang datang.
11
4.5 Inspeksi dan Patrol
Inspeksi dilakukan HSE Profesional dan HSE Officer. Tujuan dari inspeksi untuk menjaga
konsistensi penerapan standar K3LH di lingkungan kerja. Patrol dilakukan team HSE, meliputi
seluruh area kerja, dan terhadap area dimana ada pekerjaan yang telah diidentifikasikan
mempunyai potensi kecelakaan dan pencemaran harus diberikan perhatian yang lebih. Team HSE
akan langsung memberikan perintah lisan ditempat untuk menghentikan pekerjaan bila mana
ditemukan keadaan yang berbahaya.
5.2 Prosedur
PT Wirya Krenindo Perkasa menetapkan bahwa setiap kegiatan operasional berlandaskan
pada keselamatana dan kesehatan kerja serta lingkungan hidup, dalam mendukung pelaksanaan
tersebut maka PT Wirya Krenindo Perkasa memerlukan adanya prosedur yang mencakup proses
penyelidikan insiden dalam bahwa semua insiden diselidiki dengan baik agar tindakan perbaikan
yang tepat dapat dilaksanakan sehingga tidak terulang kembali.
a. Prosedur ini dilaksanakan di seluruh wilayah kerja PT Wirya Krenindo Perkasa
b. Proses penyelidikan insiden mengacu pada persyaratan yang tercakup dalam SOP ini.
c. Sosialisasi persyaratan SOP ini kepada semua karyawan.
d. Semua Supervisor Lini Depan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa:
e. Laporan insiden telah ditindak lanjuti agar bisa melakukan penyelidikan bila perlu.
f. Semua karyawan mengetahui dan mengerti semua ketentuan SOP ini.
g. Setiap insiden dilaporkan ke atasan masing-masing sesuai ketentuan SOP ini.
h. Setiap karyawan bertanggung jawab untuk melaksanakan ketentuan SOP ini setiap saat dan harus
melaporkan semua insiden yang mereka saksikan sebelum akhir shift kejadian
5.3 Investigasi
Investigasi adalah usaha untuk memastikan bahwa tindakan perbaikan dan pencegahan telah
dilaksanakan dan diselesaikan agar bisa mencegah terulang kembali. Sedangkan Tim Penyelidik
yaitu tim yang ditunjuk oleh General Manager Operation/Kepala Divisi yang bertugas untuk
melakukan penyelidikan insiden dan memberikan saran percegahan tindakan perbaikan yang tepat.
Prosedur dalam investigasi antara lain adalah
a. Untuk semua insiden yang melibatkan cidera serius pada karyawan (cidera hari hilang) yang
bisa diklaim dari Jamsostek, (secepatnya setelah formulir diisi, tapi pasti dalam 48 jam)
b. Departmen HSE harus menilai semua formulir laporan penyelidikan insiden untuk menentukan
kualitas dari pengisian. Presentasi penilaian ini harus dicantumkan dalam buku catatan insiden.
c. Departmen HSE harus melaporkan kecelakaan dengan batas waktu 1 X 24 jam untuk Laporan
Sementara (NOTIFIKASI) dan 3 X 24 jam untuk Draft Investigasi atau bila memungkinkan
hasil dari investigasi yang sudah dilaksanakan.
d. Harus terdapat suatu sistem tindak lanjut dari manajemen lini dalam 30 hari dan dari
Departemen HSE dalam waktu 45 hari setelah insiden terjadi untuk memastikan apakah semua
tindakan perbaikan telah dilaksanakan.
e. Tindakan perbaikan yang belum tuntas harus dilaporkan dalam rapat Komite Keselamatan
bulanan.
13
6.1 Standar Kesehatan
Pemeriksaan Kesehatan dilaksanakan secara berkala yang mencakup identifikasi, pemeriksaan,
pemeliharaan kesehatan dan perekaman data. Apabila terdapat laporan kesehatan pegawai yang
memerlukan penanganan lebih lanjut. Tindak lanjut yang dilakukan antara lain seperti:
- Pemberian istirahat sesuai saran dokter perusahaan
- Pemeriksaan/ perawatan lebih lanjut
- Rotasi/ mutasi untuk pegawai yang mengalami masalah kesehatan pada bidang pekerjaannya.
- Setiap pekerja dilarang keras memiliki dan mengkonsumsi minuman beralkohol atau narkoba
di tempat kerja.
6.2 Sistem Keselamatan Kerja
PT Wirya Krenindo Perkasa menetapkan prosedur untuk memantau dan mengukur
karakteristik utama operasi dan kegiatannya yang dapat menimbulkan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja secara periodik.
Pemantauan dilakukan oleh personel yang kompeten, dengan peralatan yang telah dikalibrasi
serta metode pemantauan/ pengujian yang sesuai standar. Kegiatan dapat dilakukan sendiri secara
internal ataupun dengan menggunakan jasa pihak eksternal.
7.1 Implementasi
Untuk mencapai tujuan, sasaran dan indicator kinerja yang telah ditetapkan, disusun program
manajemen K3 yang berisi kegiatan tahap demi tahap, penanggung jawab serta jangka waktu
pelaksanaan kegiatan.
14
Penyusunan program ini difokuskan pada pencegahan kecelakaan dan pencemaran yang dapat
mengakibatkan kecelakaan personel dan cidera, kehilangan kesempatan berproduksi, kerusakan
peralatan dan kerusakan/ gangguan terhadap lingkungan sekitar dan juga diarahkan untuk dapat
memastikan bahwa seluruh personel mampu menghadapi keadaan darurat.
Kemajuan program K3 ini dipantau secara periodic setiap enam bulan guna dapat ditingkatkan
secara berkesinambungan sesuai dengan risiko-risiko yang telah teridentifikasi dan mengacu
kepada rekamanrekaman K3 sebelumnya serta pencapaian sasaran-sasaran K3 yang lalu.
Tinjauan manajemen dilakukan minimal 1 tahun sekali atau bila ada pergantian pimpinan puncak
(jika perlu) dan hasilnya dicatat dan dipelihara. Secara umum tinjauan manajemen membahas:
15
- Substitusi
- Isolasi
- Rekayasa teknik
- Administrasi
- Alat pelindung diri.
Setiap karyawan yang bekerja di tempat- tempat yang berisiko menimbulkan bahaya
diwajibkan menggunakan alat pelindung diri yang telah disediakan seperti : baju kerja, sarung
tangan, sepatu safety, masker, kaca mata pelindung, dan lain-lain yang penggunaanya disesuaikan
dengan sifat bahaya yang ada dan khusus seperti Alat Pelindung Diri khusus untuk proyek ini
adalah: Badge pengukur paparan radiasi untuk tiap personel dan full body harness untuk bekerja di
ketinggian.
PT Wirya Krenindo Perkasa menetapkan dan memelihara Prosedur Kesiagaan dan Tanggap
Darurat untuk mengidentifikasi keadaan darurat yang potensial agar dapat diatasi, seperti
terjadinya kebakaran, banjir, kebocoran gas berbahaya, tumpahan bahan kimia dalam jumlah besar,
huru-hara, kecelakaan fatal, ledakan bom, gempa bumi, dan lainnya.
Disamping itu PT Wirya Krenindo Perkasa juga menyediakan beberapa alat pemadam
kebakaran yang ditempatkan di lokasi-lokasi yang sudah ditentukan sesuai dengan kemudahan dan
kebutuhannya seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR) serta alat untuk tanda bahaya. Pemastian
bahwa peralatan-peralatan tersebut bekerja pada saat darurat dilakukan melalui kegiatan inspeksi
secara rutin setiap bulan.
Untuk menangani kecelakaan kerja yang terjadi, PT Wirya Krenindo Perkasa menyediakan
alat untuk melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat-tempat tertentu yang
berdekatan dengan tempat kerja.
Seluruh karyawan diberi informasi mengenai instruksi keadaan darurat dan petugas terkait
penanganan darurat diberi pelatihan sesuai tugas dan tanggung jawabnya. Adapun daftar nomer
telepon yang bisa dihubungi jika terdapat keadaan darurat adalah sbb:
1. Kepolisian/ Polres Bekasi : (021) 884.1110
2. Polsek Bantar Gebang : (021) 825.0566
3. Dinas Pemadam Kebakaran : (021)
88957805
4. Rumah Sakit Karya Medika : (021) 8900190
6. Kantor PLN : (021)
82424347
9. REFERENSI
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05/Men/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
OHSAS 18001 : 2007 – Occuptional Health and Safety Management System – Specification.
16