You are on page 1of 10

Agus Supramono Pengaruh Model Pembelajaran Quantum

(Quantum Teaching) Terhadap Hasil Belajar


IPA Kelas III SD YPS Lawewu Kecamatan
Nuha Kabupaten Luwu Timur

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM (QUANTUM


TEACHING) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA
KELAS III SD YPS LAWEWU KECAMATAN NUHA
KABUPATEN LUWU TIMUR

QUANTUM EFFECT OF LEARNING MODEL (QUANTUM TEACHING) ON


STUDENT LEARNING OUTCOMES IPA CLASS III SD YPS LAWEWU
DISTRICT NUHA EAST DISTRICT LUWU

Agus Supramono
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Makassar
Agussupramono17@gmail.com

Abstract
The purpose of this research are to provide an overview of the application of quantum teaching
model and the effect of the quantum teaching modelo the student learning outcomes in science
subject at 3rd D SD YPS Lawewu District Nuha kabupaten Luwu Timur. This research uses
quantitative research and experimental approach using pre experimental design. The population
in this study were all 3rd grade totaling 121 people. The sampling technique used in this research
is purposive sampling with a sample size used was 30 people in the 3 rd. The data collection
technique used is the achievement test, observation and documentation. Based on results showed
that the application of quantum learning model (quantum teaching) in class III D increased by 6
aspects at each meeting observed that Grow, Natural, Name, Demonstrate, Repeat and Celebrate.
Student learning outcomes before and after application of quantum teaching model showed
significant differences. Based on the results of paired samples t-test showed t count equal to -
11.568 on the degrees of freedom (df) 25 with probability (significance) of 0.000> 0.05. Based on
these results it can be concluded that the H1 accepted. It means, there are significant differences
science student learning outcomes before and after application of quantum teaching model.

Keywords: Outcome Teaching, Quantum Learning, Science Subject

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran penerapan model pembelajaran quantum
(quantum teaching), mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran quantum terhadap hasil
belajar IPA siswa kelas III D SD YPS Lawewu. Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif dengan
pendekatan eksperimen, menggunakan desain pre eksperimen. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh kelas III sejumlah 121 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah
purposivesampling dengan jumlah sampel yang digunakan adalah 30 orang di kelas III D. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah tes hasil belajar, observasi dan dokumentasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran quantumdi kelas III D mengalami
peningkatan disetiap pertemuannya berdasarkan 6 aspek yang diamati yaitu Tumbuhkan, Alami,
Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan. Hasil uji paired sample t-test menunjukkan t hitung
sebesar -11.568 pada derajat kebebasan (df) 25 dengan probabilitas (signifikansi) sebesar 0,000 <
0.05, artinya H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi, terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA
siswa sebelum dan setelah diterapkan Quantum Teaching.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Quantum Teaching, Pembelajaran IPA

PENDAHULUAN kualitas sumber daya manusia secara


Pendidikan memegang peranan yang menyeluruh. Pendidikan adalah usaha sadar
penting dalam kehidupan karena pendidikan dan terencana yang ditandai dengan adanya
merupakan wahana dalam proses peningkatan

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2339-0749


Volume 4, Nomor 2, Jul-Des 2016 Halaman [78]
Agus Supramono Pengaruh Model Pembelajaran Quantum
(Quantum Teaching) Terhadap Hasil Belajar
IPA Kelas III SD YPS Lawewu Kecamatan
Nuha Kabupaten Luwu Timur

perubahan tingkah laku kearah yang positif menerima materi pelajaran secara
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. sempurna.Seorang guru dituntut untuk
Pendidikan pada dasarnya berlangsung mengadakan inovasi dan berkreasi dalam
dalam bentuk proses belajar mengajar yang melaksanakan pembelajaran yang dimulai
melibatkan dua pihak yaitu guru dengan dari tahap perencanaan hingga pada tahap
tujuan yang sama dalam rangka penilaian, sehingga pada akhirnya hasil
meningkatkan hasil belajar siswa. Guru belajar siswa dapat memuaskan dan sifatnya
sebagai mediator, guru menjadi media untuk objektif.
melakukan transfer ilmu pengetahuan Berdasarkan hasil observasi diungkapkan
sehingga memudahkan siswa memahami bahwa: (1) Ketika proses pembelajaran IPA
suatu konsep. Guru sebagai evaluator perlu berlangsung terkhusus materi jenis
menilai kemajuan siswa supaya mereka dapat pertulangan daun, guru menjelaskan jenis-
melakukan perbaikan agar hasil belajarnya jenis pertulangan daun melalui media gambar
dapat meningkat. Sebagai instuktur, guru dengan bantuan proyektor. Hal ini
perlu memberikan perintah yang baik dan menimbulkan pembelajaran IPA siswa
tepat dalam bentuk tugas–tugas kepada siswa kurang terlibat dalam artian bahwa
supaya mereka lebih aktif belajar. Sebagai pembelajaran berpusat kepada guru. Guru
manajer, guru perlu memiliki jiwa yang mendominasi pembelajaran dengan
kepemimpinan yang tinggi sehingga nampak menjelaskan pelajaran melalui media yang
berwibawa bagi siswa. disiapkan atau hanya memberikan contoh
Selain peranan dan fungsi tersebut, saja, sehingga pengetahuan siswa hanya pada
terkhusus pada jenjang Sekolah Dasar guru apa yang disampaikan oleh guru. Siswa tidak
sebagai guru kelas memiliki tuntutan yang mengemukakan secara langsung ide yang
cukup rumit karena harus memahamkan mereka peroleh. (2) dalam proses
beberapa konsep bidang ilmu sehingga pembelajaran, guru hanya memberikan
tantangan guru sekolah dasar lebih berat. contoh atau menyampaikan pembelajaran
Selain tuntutan dari segi kognitif, guru juga melalui proyektor ataupun video yang
tidak boleh mengesampingkan aspek ditampilkan, sehingga siswa sebatas
psikomotorik dan afektif siswa. menyimak media yang ditampilkan guru,
Salah satu bidang studi yang cukup tidak melibatkan langsung dalam melakukan
penting di Sekolah Dasar adalah Ilmu percobaan sehingga siswa kurang
Pengetahuan Alam (IPA). Pendidikan IPA memperoleh ide serta pemahaman dalam
diharapkan dapat menjadi wahana bagi memahami materi yang dipelajari, (3) guru
peserta didik untuk mempelajari diri sendiri memberikan pertanyaan di akhir
dan alam sekitar dalam kehidupan sehari- pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana
hari. Referensi [1] mengatakan bahwa, IPA siswa paham dengan konsep yang diajarkan.
merupakan mata pelajaran yang memiliki Hal ini menunjukkan bahwa guru bertanya
suatu dimensi proses yang sangat penting hanya sebatas pertanyaan ingatan dan
dalam menunjang perkembangan diri siswa pengetahuan saja untuk mengetahui sejauh
karena dalam proses pembelajaran guru mana siswa paham terhadap materi yang
mengajak siswa memanfaatkan alam sekitar dijelaskan, tidak mengarahkan pada
sebagai sumber belajar. Melalui dimensi pertanyaan yang mengacu pada
proses siswa tidak hanya memperoleh pengembangan pemahaman berpikir siswa.
pengetahuan namun memperoleh kemampuan Berdasarkan permasalahan tersebut,
dalam menggali pengetahuannya sendiri di menunjukkan kurang melibatkan secara
alam. IPA dibagi kedalam tiga bagianyaitu maksimal seluruh aspek pembelajaran seperti
ilmu pengetahuan sebagai produk, IPA suasana kelas yang kurang dimanfaatkan oleh
sebagai proses dan IPA sebagai sebagai sikap guru untuk dikaitkan dengan pembelajaran,
[2]. interaksi guru dan siswa serta rancangan
Pemilihan model yang tepat berpengaruh pembelajaran sehingga proses pembelajaran
terhadap keberhasilan proses belajar menjadi tidak menyenangkan bagi siswa.
mengajar di kelas. Pembelajaran IPA sangat Disisi lain juga ada kecenderungan bahwa
diperlukan keterampilan dari seorang guru aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
agar siswa mudah memahami materi yang IPA masih rendah karena pembelajaran masih
diberikan oleh guru. Jika guru kurang berpusat kepada guru.
menguasai strategi pembelajaran, maka Hasil belajar siswa juga memperlihatkan
tentusiswa akanmendapatkan kesulitan dalam bahwa dari 30 siswa di kelas III DSD YPS

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2339-0749


Volume 4, Nomor 2, Jul-Des 2016 Halaman [79]
Agus Supramono Pengaruh Model Pembelajaran Quantum
(Quantum Teaching) Terhadap Hasil Belajar
IPA Kelas III SD YPS Lawewu Kecamatan
Nuha Kabupaten Luwu Timur

Lawewu Kec. Nuha Kab. Luwu Timur, hanya sebelum dan setelah penerapan Model
20 siswa yang memenuhi standar Kriteria Pembelajaran Quantum (Quantum Teaching)
Ketuntasan Minimal (KKM) sedangkan 10 pada siswa kelas III SD YPS Lawewu.
siswa memperoleh nilai dibawah standar. Hal
ini menunjukkan nilai ketuntasan hasil belajar TINJAUAN PUSTAKA
siswa adalah 57,14%. Oleh sebab itu, masih A. Model Pembelajaran Quantum
banyak siswa tidak mampu mencapai nilai (Quantum Teaching)
standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Pembelajaran Quantum bermakna
yang telah ditetapkan oleh sekolah yakni 75. interaksi-interaksi yang mengubah energi
Menurut Ref. [3] belajar adalah suatu menjadi cahaya karena semua energi adalah
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk kehidupan dan dalam proses pembela-
memperoleh suatu perubahan tingkah laku jarannya mengandung keberagaman dan
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil interdeerminisme. Interaksi-interaksi yang
pengalamannya sendiri dalam interaksi dimaksud mengubah kemampuan dan bakat
dengan lingkungannya. Belajar adalah alamiah murid menjadi cahaya yang akan
perubahan yang terjadi dalam kemampuan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi
manusia setelah belajar secara terus menerus, orang lain. Lebih lanjut dijelaskan oleh Sa’ud
bukan karena proses pertumbuhan saja [4]. dalam Ref. [6] bahwa Pembelajaran quantum
Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi mengonsep tentang menata lingkungan
hasil belajar siswa. Referensi [5] mengatakan belajar yang tepat, bagaimana upaya penataan
bahwa, faktor-faktor yang dapat situasi lingkungan belajar yang optimal baik
memengaruhi hasil belajar siswa secara secara fisik maupun mental. Ref. [7]
umum dibedakan menjadi 2, yaitu faktor berpendapat bahwa pembelajaran quantum
internal dan faktor eksternal.Faktor internal merupakan model pembelajaran yang
adalah faktor yang berasal dari dalam diri menyenangkan yang diharapkan dapat
individu seperti kodisi kesehatan, kondisi meningkatkan minat belajar siswa sehingga
fisik, motivasi, intelegensi, serta daya hasil belajar siswa dapat meningkat secara
nalar.Sedangkan faktor eksternal adalah menyeluruh.
faktor yang berasal dari luar individu.Faktor Jadi, dapat disimpulkan bahwa
eksternal dapat berupa suasana kelas, guru, pembelajaran quantum adalah salah satu
sarana dan prasarana serta rancangan dan model pembelajaran yang melibatkan seluruh
desain pembelajaran.Untuk mencapai tujuan aspek-aspek yang mendukung pencapaian
pembelajaran secara maksimal, maka guru tujuan pembelajaran sehingga proses
harus memperhatikan faktor internal dan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan
eksternal yang berpengaruh terhadap hasil dan bermakna bagi pendidik dan peserta
belajar siswa. didik.
Salah satu model yang dapat digunakan
untuk meningkatkan suasana dan aktivitas Landasan Model Pembelajaran Quantum
pembelajaran menjadi lebih kondusif pada (Quantum Teaching)
pembelajaran IPA adalah melalui Model Landasan utama dalam pembelajaran
Pembelajaran Quantum (Quantum Teaching). quantum adalah membawa dunia peserta
Model Pembelajaran Quantum (Quantum didik ke dunia pendidik dan mengantarkan
Teaching) merupakan model pembelajaran dunia peserta didik ke dunia pendidik
yang dapat menciptakan lingkungan belajar sehingga mengisyarakatkan pentingnya
yang efektif, mendesain pembelajaran seorang pendidik memasuki dunia atau
menjadi lebih menarik, penyampaian isi dan kehidupan peserta didik sebagai langkah awal
proses pembelajaran menjadi lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran..
dan menyenangkan [5]. Memahami dunia dan kehidupan anak
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik merupakan lisensi bagi para pendidik untuk
untuk meneliti tentang Pengaruh Model memimpin, menutun, dan memudahkan
Pembelajaran Quantum (Quantum Teaching) perjalanan peserta didik dalam meraih hasil
terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III SD belajar yang optimal.
YPS Lawewu Kecamatan Nuha Kabupaten Menurut Referensi [8], prinsip-prinsip
Luwu Timur.Adapun tujuan penelitian ini yang digunakan dalam pembelajaran
yaitu untuk mengetahui gambaran penerapan quantum adalah sebagai berikut:
Model Pembelajaran Quantum (Quantum
Teaching), dan perbedaan hasil belajar siswa

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2339-0749


Volume 4, Nomor 2, Jul-Des 2016 Halaman [80]
Agus Supramono Pengaruh Model Pembelajaran Quantum
(Quantum Teaching) Terhadap Hasil Belajar
IPA Kelas III SD YPS Lawewu Kecamatan
Nuha Kabupaten Luwu Timur

1) Segalanya berbicara demonstrasikan, ulangi, dan rayakan. Adapun


Hal ini mengandung arti baik lingkungan langkah-langkah Model Pembelajaran
kelas atau sekolah, sampai bahasa tubuh Quantum (QuantumTeaching) adalah sebagai
guru; dari lembar kerja yang dibagikan berikut:
kepada peserta didik sampai rencana 1) Tumbuhkan
pelaksanaan pembelajaran, semuanya Tumbuhkan minat peserta didik dengan
mencerminkan pembelajaran. Guru memuaskan, “Apa manfaatnya bagiku
merancang pembelajaran sedemikian (Ambak), dan manfaatkan kekayaan
rupa sehingga membawa pesan-pesan pengalaman peserta didik.Penerapan
belajar bagi peserta didik. Ambak dapat dilakukan dengan
2) Segalanya bertujuan memberikan apersepsi yang cukup
Semua yang terjadi dalam proses sehingga sejak awal kegiatan siswa telah
pembelajaran mempunyai tujuan yang termotivasi untuk belajar [4].
jelas serta terkontrol sehingga bermakna 2) Alami
bagi peserta didik. Sumber dan fasilitas Alami dimaksudkan memberikan
yang terlibat dalam setiap pembelajaran kesempatan kepada peserta didik untuk
pada prinsipnya untuk membantu melakukan percobaan atau
perubahan kognitif, afektif dan pembuktian.Mengulang dan
psikomotorik. mendatangkan pengalaman belajar yang
3) Pengalaman sebelum pemberian nama dapat dimengerti oleh setiap murid secara
Hal ini bermaksud sebelum siswa belajar alamiah.Unsur ini memberi pengalaman
memberi nama, (mendefinisikan, kepada murid, dan memanfaatkan hasrat
mengkonseptualisasi, membedakan, alami otak untuk menjelajah pengalaman
mengkategorikan) hendaknya telah membuat guru dapat mengajar “melalui
memiliki pengalaman informasi yang pintu belakang” untuk memanfaatkan
terkait dengan upaya pemberian nama pengetahuan dan keingintahuan mereka.
tersebut. Pembelajaran yang baik adalah 3) Namai
jika murid telah memperoleh informasi Sediakan kata kunci atau konsep, rumus,
terlebih dahulu apa yang akan dipelajari strategi dan metode lainnya. Penamaan
sebelum memperoleh nama untuk apa juga bermanfaat dalam memberikan
yang mereka pelajari. Ini diilhami bahwa identitas, menguatkan, dan mende-
otak akan berkembang pesat jika adanya finisikan. Penamaan dibangun atas
rangsangan yang kompeleks selanjutnya pengetahuan dan keingintahuan peserta
akan menggerakkan rasa keingintahuan. didik saat itu.
4) Mengakui setiap usaha 4) Demonstrasikan
Semua usaha belajar yang telah Metode demonstrasi diartikan sebagai
dilakukan oleh peserta didik harus cara penyajian pelajaran dengan
memperoleh pengakuan guru dan peserta memperagakan dan mempertunjukkan
didik lainnya. Pengakuan ini penting kepada siswa suatu proses, situasi atau
agar peserta didik selalu berani dalam benda tertentu yang sedang dipelajari,
melangkah ke pembelajaran berikutnya. baik dilakukan secara langsung oleh guru
Selain itu, proses pembelajaran murid maupun orang lain yang lebih ahli dalam
seharusnya dihargai dan diakui setiap topik yang sedang dibahas.
usahanya walaupun salah, karena belajar 5) Ulangi
diartikan sebagai usaha yang Beri kesempatan untuk mengulangi
mengandung resiko. pelajaran yang telah diajarkan.
5) Merayakan keberhasilan Pengulangan akan memperkuat koneksi
Segala sesuatu yang telah dipelajari oleh saraf sehingga pelajaran akan lebih lama
murid sudah pasti layak pula dirayakan tersimpan dalam memori jangka panjang
keberhasilannya. Perayaan tersebut peserta didik. Salah satu cara yang dapat
diharapkan memberi umpan balik dan dilakukan dalam mengulang pelajaran
motivasi kepada peserta didik untuk adalah dengan memberikan kesempatan
meningkatkan hasil belajar siswa. kepada peserta didik untuk mengajarkan
Rancangan pembelajaran quantum yang pengetahuan baru yang mereka dapatkan
dikembangkan oleh De Porter disebut dengan kepada orang lain.
istilah tandur.Tandur merupakan akronim
dari tumbuhkan, alami, namai,

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2339-0749


Volume 4, Nomor 2, Jul-Des 2016 Halaman [81]
Agus Supramono Pengaruh Model Pembelajaran Quantum
(Quantum Teaching) Terhadap Hasil Belajar
IPA Kelas III SD YPS Lawewu Kecamatan
Nuha Kabupaten Luwu Timur

6) Rayakan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan


Pengakuan untuk penyelesaian, sebagainya.Psikologis kondisi siswa yang
partisipasi, dan pemerolehan keterampilan berbeda-beda tentunya berpengaruh terhadap
dan ilmu pengetahuan.Perayaan dapat
hasil belajar siswa.
memberikan rasa rampung dengan
menghormati usaha, ketekunan, dan Beberapa faktor psikologis yang
kesuksesan yang telah dicapai oleh dimaksud diantaranya intelegensi (IQ),
peserta didik.Perayaan ini dapat perhatian, minat, bakat, motif, motivasi,
diterapkan dengan memberikan kogniitif dan daya nalar siswa.Faktor
reinforcement kepada siswa, baik dari Eksternal meliputi Lingkungan, dapat
guru ke siswa maupun antar siswa.
memengaruhi hasil meliputi lingkungan fisik
B. Hakikat Hasil Belajar dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik
Hasil belajar merupakan perubahan diantaranya suhu, kelembapan. Instrumental
tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang adalah faktor yang keberadaan dan
melalui pengalaman atau proses belajar penggunaannya dirancang sesuai dengan
sebagai implementasi dari hasil belajar. Hasil hasil belajar yang diharapkan. Faktor ini
belajar digunakan untuk menyatakan tingkat diharapkan menjadi sarana untuk tercapainya
keberhasilan yang dicapai seseorang setelah tujuan belajar yang telah direncanakan.
melalui proses belajar. Hasil belajar dapat Faktor instrumental ini berupa kurikulum,
berupa informasi verbal (kemampuan guru, sarana dan prasarana, rancangan dan
mengungkapkanpengetahuan dalam bentuk desain pembelajaran.
bahasa secara verbal maupun non verbal), Berdasarkan pendapat tersebut diperoleh
kemampuan intelektual (yaitu kemampuan bahwa faktor yang memengaruhi hasil belajar
memenganalisis konsep dan fakta), strategi adalah faktor internal dan faktor eksternal.,
kognitif (kecakapan menyalurkan dan faktor eksternal merupakan faktor yang
mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri), memungkinkan untuk dimodifikasi atau
keterampilan motorik (kemampuan diberi perlakuan sehingga bisa meningkatkan
melakukan gerak jasmani), sikap (menerima hasil belajar siswa. Faktor eksternal yang
atau menoleh objek berdasarka penilaian dimaksud dalam Quantum Teaching dan
terhadap objek tersebut. dalam penelitian ini adalah suasana kelas,
Berdasarkan pendapat para ahli maka rancangan dan desain pembelajaran, serta
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar interaksi guru dan siswa.
merupakan ukuran yang menyatakan sejauh
mana pemahaman siswa tentang materi C. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
pelajaran dan tujuan pengajaran yang telah (IPA) di Sekolah Dasar
IPA merupakan ilmu pengetahuan yang
dicapai oleh siswa, dengan pengalaman yang
mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang
telah diberikan oleh sekolah sehingga tingkah
terjadi di alam semesta. Baik ilmu
laku siswa dapat berubah kearah yang positif.
pengetahuan yang mempelajari tentang benda
Hasil belajar biasa dinyatakan dalam skor
mati maupun yang tak mati dengan jalan
yang diperoleh dari tes hasil belajar yang
melakukan pengamatan.Pembelajaran sains
diadakan setelah mengikuti serangkaian
di Sekolah Dasar dikenal dengan Mata
proses pembelajaran yang ditandai dengan
Pelajaran IPA yang masih menyatu dan
meningkatnya hasil belajar.
diajarkan secara terpadu, dalam artian belum
Faktor-faktor yang memengaruhi hasil
diajarkan secara terpisah seperti biologi,
belajar menurut Munadi dalam Ref. [3]
fisika dan kimia.
adalah faktor Internal dan eksternal. Faktor
Internal yaitu fisiologis, dapat memengaruhi
METODE PENELITIAN
hasil belajar seperti kondisi kesehatan yang Penelitian ini menggunakan pendekatan
prima, tidak dalam keadaan yang lelah dan kuantitatif.Penelitian kuantitatif adalah suatu

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2339-0749


Volume 4, Nomor 2, Jul-Des 2016 Halaman [82]
Agus Supramono Pengaruh Model Pembelajaran Quantum
(Quantum Teaching) Terhadap Hasil Belajar
IPA Kelas III SD YPS Lawewu Kecamatan
Nuha Kabupaten Luwu Timur

penelitian yang pada dasarnya menggunakan sampel ini adalah karakteristik siswa kelas
pendekatan deduktif-induktif.Jenis penelitian IIID berbeda dengan kelas IIIA, IIIB,dan
yang digunakan dalah deskriptif kuantitatif IIIC.
dan Pre Experiment dengan desain One Teknik pengumpulan data yang
Group Pretest-Posttest. Penelitian ini digunakan yaitu tes, observasi, dan
memiliki dua variabel, yakni variabel bebas dokumentasi. Adapun teknik analisis data
(model Pembelajaran Quantum (Quantum yang digunakan yaitu analisis statistik
Teaching), dengan symbol X) dan variabel deskriptif dan analisis statistik inferensial.
terikat (hasil belajar IPA siswa, yang Ada beberapa uji yang dilakukan yaitu uji
selanjutnya diberi simbol Y). prasyarat (uji normalitas data) dan uji
Adapun desain penelitian yang digunakan hipotesis (Paired Sample t-Test).
dalam penelitian ini adalah one group pretest
posttest. Pada desain penelitian ini hanya HASIL PENELITIAN
terdapat satu kelas sampel yang dipilih untuk Berdasarkan pelaksanaan pada pertemuan
diterapkan model pembelajaran quantum I hingga pertemuan III dapat diketahui bahwa
(quantum teaching).Untuk melihat pengaruh penerapan model pembelajaran quantum
model pembelajaran quantum terhadap hasil (quantum teaching) terus mengalami
belajar siswa maka dibandingkan hasil tes peningkatan persentase dari segi proses
sebelum dan setelah penerapan model pembelajaran. Untuk memberikan judgement
pembelajaran quantum. terhadap aktivitas siswa dan aktivitas guru
Hasil belajar diukur setelah subjek maka digunakan Pedoman Pengkate-
diberikan perlakuan. Hasil belajar IPA dalam gorisasian Aktivitas Belajar Siswa dan
penelitian ini adalah skor total yang Aktivitas Guru [10]. Aktivitas mengajar guru
menggambarkan tingkat penguasaan siswa pada pertemuan I berada pada kategori
terhadap materi mata pelajaran IPA yang cukup, pertemuan II berada pada kategori
diperoleh melalui tes hasil belajar IPA berupa baik dan pertemuan III berada pada kategori
pilihan ganda. Menurut Ref. [9] pilihan ganda sangat baik.Peningkatan aktivitas mengajar
guru tersebut dikuti dengan meningkatya
merupakan salah satu bentuk tes objektif
aktivitas belajar siswa.Pada pertemuan I
yang terdiri atas suatu keterangan atau
aktivitas siswa berada pada kategori cukup,
pertanyaan tentang suatu pengertian yang
pertemuan II berada pada kategori baik dan
belum lengkap dan untuk melengkapinya
pertemuan III berada pada kategori sangat
harus memilih satu dari beberapa
baik.
kemungkinan jawaban yang telah disediakan.
Penerapan pembelajaran quantum
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh
(quantum teaching) pada penelitian ini
siswa kelas III SD YPS Lawewu Tahun
didasarkan pada kerangka pembelajaran
Pelajaran 2015/2016.Jumlah populasi
tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan,
sebanyak 121 siswa yang terbagi kedalam 4 ulangi dan rayakan (Tandur). Aspek
kelas yaitu kelas IIIA, IIIB. IIIC, IIID. Tumbuhkan, guru berusaha membangkitkan
Teknik penarikan sampel yang digunakan motivasi dan semangat belajar siswa dengan
dalam penelitian ini adalah purposive menerapkan kekuatan “Apa Manfaat
sampling. Adapun yang menjadi sampel Bagiku”. Pada awal kegiatan pembelajaran,
dalam penelitian ini adalah kelas III D. guru menumbuhkan motivasi belajar siswa
Pertimbangan yang digunakan dalam dengan mengajak siswa melakukan senam
memilih sampel kelas (kelompok) adalah otak (brain gym).Selain itu, guru juga
karena kelas tersebut memilki hasil belajar menyampaikan tujuan pembelajaran dengan
IPA yang paling rendah jika dilihat dari nilai menekankan manfaat materi pelajaraan
Ujian Tengah Semesternya. Selain itu, yang setelah mempelajari materi pelajaran.
menjadi pertimbangan dalam pemilihan

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2339-0749


Volume 4, Nomor 2, Jul-Des 2016 Halaman [83]
Agus Supramono Pengaruh Model Pembelajaran Quantum
(Quantum Teaching) Terhadap Hasil Belajar
IPA Kelas III SD YPS Lawewu Kecamatan
Nuha Kabupaten Luwu Timur

Hasil observasi menunjukkan antusiasme tentang jenis gerak benda. Aktivitas siswa
siswa dalam mengikuti setiap gerakan menunjukkan bahwa pemahaman siswa
sehingga dapat melatih kinestetik siswa. semakin meningkat ketika guru melakukan
Ketika guru menyampaikan pentingnya demonstrasi di depan kelas. Hal ini
materi pelajaran maka siswa sangat antusias dibuktikan ketika guru melakukan tanya
dalam mengikuti pelajaran serta siswa jawab dengan siswa, siswa mampu menjawab
mengetahui manfaat mempelajari gerak pertanyaan guru tentang perbedaan jenis
benda. Makin tepat motivasi yang diberikan, gerak benda. Hal tesebut sejalan dengan
akan makin berhasil pula hasil belajar. Jadi pernyataan Ref. [5] yang mengungkapkan
motivasi akan senantiasa menentukan bahwa demonstrasikan merupakan
intensitas usaha belajar bagi siswa. menyediakan kesempatan bagi siswa untuk
Aspek Alami dalam pembelajaran menunjukkan bahwa siswa mengerti materi
quantum yaitu menciptakan atau yang telah diajarkan.
membangkitkan pengalaman umum siswa Aspek Ulangi, guru melakukan
yang berkaitan dengan materi yang akan pengulangan sebelum mengakhiri
dipelajari. Pada aspek ini, guru pembelajaran setiap pertemuannya. Guru
membangkitkan pengalaman siswa terkait mengulangi konsep-konsep materi yang telah
dengan materi pelajaran yang akan dipelajari. dipelajari sebelumnya dengan menjelaskan
Pada aspek ini guru berusaha mengaitkan kembali. Selain itu, guru juga melakukan
pengalaman siswa untuk masuk ke materi tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana
gerak benda. Berdasarkan hasil observasi, siswa paham terhadap materi yang telah
siswa lebih mudah beradaptasi dengan materi dipelajari. Hasil observasi menunjukkan,
yang akan dipelajari ketika guru mengaitkan dengan adanya pengulangan, siswa yang
pengalaman siswa sebelumnya terhadap kurang mengerti terhadapmateri pelaajaran
materi yang akan dipelajari. maka akan paham terhadap materi pelajaran.
Aspek namai, guru menjelaskan kepada Aspek Rayakan dilakukan guru dengan
siswa tentang pengertian serta konsep pada merayakan kesuksesan proses pembelajaran.
materi yang sedang dipelajari. Pada bagian Guru mengajak siswa melakukan “tepuk
ini, guru menyediakan kata kunci sebagai semangat” untuk merayakan kesuksesan
jembatan bagi siswa untuk mudah mengingat setelah melakukan kegiatan praktikum. Guru
konsep yang dipelajari.Adapun bentuk kata mengajak siswa berkumpul dengan teman
kunci dalam penelitian ini yang dilaksanakan kelompoknya kemudian mengajak siswa
oleh guru berupa lagu “8 Gerak Benda” serta saling bersalaman dan mengucapkan
faktor gerak benda yaitu bobot, bentuk, terimakasih.
permukaan dan lintasan.Kata kunci tersebut Selain itu, guru juga memberikan
membantu siswa untuk mengingat materi reinvorcement yaitu penguatan positif
pelajaran dengan mudah. terhadap siswa atau kelompok yang
Pada aspek Demonstrasikan, guru mengikuti pelajaran dengan sunggu-sungguh
melakukan demonstrasi di depan kelas ataupun siswa yang menunjukkan prestasi
tentang beberapa percobaan untuk seperti menjawab pertanyaan yang diberikan
memberikan pemahaman serta pembuktian oleh guru. Aspek Rayakan dalam rangka
terhadap materi pembelajaran. selain itu, guru pembelajaran Tandur merupakan pengakuan
memberikan kesempatan kepada peserta terhadap pencapaian siswa, penyelesaian
didik untuk menunjukkan bahwa mereka aktivitas dalam proses pembelajaran,
mengerti materi yang telah dipelajari. Hal ini partisipasi dalam proses pembelajaran serta
dilakukan oleh guru agar siswa semakin pemerolehan keterampian dan pengetahuan
mengerti dan mampu membedakan beberapa yang patut untuk dihargai [6].
gerak benda yang hampir mirip yang bisa Berdasarkan uraian tersebut maka dapat
membuat siswa mengalami miskonsepsi disimpulkan bahwa pada pelaksanaan proses

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2339-0749


Volume 4, Nomor 2, Jul-Des 2016 Halaman [84]
Agus Supramono Pengaruh Model Pembelajaran Quantum
(Quantum Teaching) Terhadap Hasil Belajar
IPA Kelas III SD YPS Lawewu Kecamatan
Nuha Kabupaten Luwu Timur

pembelajaran pada kelas III D SD YPS Jumlah 26


Lawewu telah menerapkan kerangka
pembelajaran Tandur yang meliputi Peningkatan hasil belajar IPA tersebut
Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, dikuatkan dengan hasil analisis dengan
Ulangi dan Rayakan. Maka pada dasarnya, menggunakan uji paired sample t test.
penerapan model pembelajaran quantum Berdasarkan hasil ujit terhadap perbedaan
(quantum teaching) telah diterapkan pada rata-rata hasil belajar sebelum dan setelah
materi gerak benda sehingga proses penerapan quantum teaching diperoleh t
pembelajaran menjadi lebih aktif, efektif dan hitung sebersar -11,568 pada derajat
menyenangkan bagi siswa. Sejalan dengan kebebasan (df) 25 dengan t-tabel (1-tailed)
yang diungkapkan Ref. [6] pembelajaran sebesar 1,706 sehingga -11,568<1,706.
quantum mencakup petunjuk secara spesifik, Berdasarkan pengujian tersebut maka dapat
untuk menciptakan lingkungan belajar yang disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1
efektif merancang rencana pembelajaran, diterima.Berdasarkan uji hipotesis tersebut,
menyampaikan isi, dan memudahkan proses maka dapat disimpulkn bahwa terdapat
belajar. perbedaan yang signifikan rata-rata hasil
Peningkatan proses pembelajaran jika belajar IPA siswa sebelum dan setelah
ditinjau dari aktivitas mengajar guru dan diterapkan model pembelajaran quantm
aktivitas siswa mengalami peningkatan pada (quantum teaching). Adanya perbedaan rata-
setiap pertemuannya. Peningkatan ini rata hasil belajar jauh lebih besar setelah
berpengaruh terhadap peningkatan hasil siswa diberikan perlakuan berupa model
belajar siswa.Pencapaian hasil belajar siswa pembelajaran quantm (quantum teaching).
dapat dilihat pada kategorisasi hasil belajar Apabila dihubungkan antara penerapan
siswa, Kategori pretest pada umumnya siswa model pembelajaran quantum (quantum
berada pada kategori sedang, rendah dan teaching) dengan hasil belajar IPA siswa,
sangat rendah. Sedangkan pada nilai posttest maka terlihat bahwa penerapan model
pada umumnya siswa berada pada kategori pembelajaran quantum (quantum teaching)
tinggi. hal ini menujukkan bahwa adanya berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa
peningkatan hasil belajar siswa yang awalnya kelas III SD YPS Lawewu.Hal ini sejalan
berada pada kategori rendah, setelah dengan hasil penelitian yang telah dilakukan
diterapkan model pembelajaran quantum, Ref. [8] yang mengungkapkan bahwa
hasil belajar siswa berada pada kategori penerapan modelpembelajaran quantum
tinggi. Berikut disajikan tabel kategorisasi (quantum teaching) dapat meningkatkan
nilai pre test dan post test: aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas
Tabel 1. Kategorisasi Nilai Pre-Test Siswa IV.
Temuan penelitian yang menunjukkan
Nilai Frekuensi Kategori
90-100 1 Sangat Tinggi adanya pengaruh penerapan model
80-89 0 Tinggi pembelajaran quantum (quantum teaching)
65-79 11 Sedang memberikan kontribusi positif terhadap hasil
55-64 6 Rendah belajar IPA siswa semakin mendukung
0-54 12 Sangat Rendah pernyataan yang dikemukakan oleh Ref. [3]
Jumlah 30 bahwa quantum teaching dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa, hasil
Tabel 2. Kategorisasi Nilai Post-test siswa belajar siswa serta interaksi dalam proses
Nilai Frekuensi Kategori pembelajaran.
90-100 3 Sangat Tinggi
80-89 16 Tinggi
65-79 5 Sedang
55-64 2 Rendah
0-54 0 Sangat Rendah

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2339-0749


Volume 4, Nomor 2, Jul-Des 2016 Halaman [85]
Agus Supramono Pengaruh Model Pembelajaran Quantum
(Quantum Teaching) Terhadap Hasil Belajar
IPA Kelas III SD YPS Lawewu Kecamatan
Nuha Kabupaten Luwu Timur

KESIMPULAN Profesionalisme bagi Guru). Jakarta: AV


Berdasarkan analisis data dan Publisher.
pembahasan hasil penelitian yang telah
diuraikan pada bagian sebelumnya, maka [4]. Saefuddin, Asis dan Ika Berdiati. 2014.
dapat disimpulkan bahwa: Pembelajaran Efektif. Bandung: Remaja
1. Penerapan model pembelajaran Rosdakarya.
quantum (quantum teaching) pada mata
pelajaran IPA kelas IIID di SD YPS [5]. Rusman. 2015. Pembelajaran
dilakukan dengan berdasar pada Terpadu(Teori, Praktik dan Penlaian).
kerangka pembelajaran Tandur yaitu Jakarta: Rajawali Pres.
Tumbuhkan, Alami, Namai,
[6]. Kosasih, Nandang dan Dede Sumarna.
Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan
2013. Pembelajaran Quantum dan
yang dijabarkan menjadi acuan untuk
Optimalisasi Kecerdasan. Bandung:
menyusun kegiatan pembelajaran. Pada
Alfabeta.
setiap pertemuannya, guru melakukan
evalusi terhadap proses pembelajaran [7]. Huda, Miftahul. 2014. Model-model
sehingga aktivitas guru pada setiap Pengajaran dn Pembelajaran (Isu-Isu
pertemua mengalami peningkatan. Metodis dan Pragmatis). Yogyakarta:
2. Adanya perbedaan yang signifikan rata- Pustaka Pelajar.
rata hasil belajar IPA siswa sebelum
dan setelah diberikan perlakuan berupa [8]. Adawiyah, Fitri, Nina Sundari, Solihin
penerapan model pembelajaran Ichas H. 2015. Aplication Quantum
quantum (quantum teaching) pada Teaching Model toDeveloved Student
mata pelajaran IPA kelas IIID SD YPS Activity to Socal Studies in Elementary
Lawewu Kecamatan Nuha Kabupaten School.Jurnal Antologi. Vol 3 No 2: hal
Luwu Tiimur. 1-13.
3. Model pembelajaran quantum
[9]. Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar
(quantumteaching) berpengaruh positif
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
terhadap hasil belajar IPA siswa kelas
Aksara.
IIISD YPS Lawewu Kecamatan Nuha
Kabupaten Luwu Timur.
[10].Safari. 2003. Evaluasi Pembelajaran.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasioan
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
[1]. Miarta, Ngakan Ketut Oka, I
dan Menengah Direktorat Tenaga
NengahSuadnyana, I Wayan Rinda
Kependidikan.
Suardika. 2014. Pengaruh Model
Pembelajaran Quantum Teaching
Bermedia Grafis terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas V Sdn 3 Panje.Jurnal
Mimbar PGSD Universitas Pendidikan
Ganesha Jurusan PGSD (Vol: 2 No: 1).

[2]. Susanto, Ahmad. 2012.Teori Belajar dan


Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana.

[3]. Daryanto. 2009. Panduan Proses


Pembelajaran Kreatif dan Inovative
(Teori Praktik dalam Pengembangan

Jurnal Nalar Pendidikan ISSN: 2339-0749


Volume 4, Nomor 2, Jul-Des 2016 Halaman [86]

You might also like