You are on page 1of 14

GAMBARAN PENERAPAN ASUHAN SAYANG IBU

SELAMA PROSES PERSALINAN DI RUMAH SAKIT DEWI SARTIKA


KOTA KENDARI

YUL TRISAN 1)
2)
Akbid Yayasan Pendidikan Konawe
Jl. DI Panjaitan No. 217 Kel. Tuoy Kec. Konawe Kab. Konawe

ABSTRAK

Asuhan sayang ibu adalah asuhan yang saling menghargai budaya, kepercayaan dari
keinginan sang ibu pada asuhan yang aman selama proses persalinan serta melibatkan ibu dan
keluarga sebagai pembuat keputusan, tidak emosional dan sifatnya mendukung. Asuhan sayang ibu
mengacu dalam kompetensi bidan di Indonesia, terutama standar kompetensi k-4 yaitu asuhan
selama persalinan dan kelahiran, bidan harus mampu memberikan asuhan selama persalinan.
Berdasarkan pengambilan data awal di RS Dewi Sartika pada tahun 2018 periode bulan Januari
sampai bulan April tercatat sebanyak 279 persalinan, perkiraan bulan Agustus sebanyak 47 orang
ibu yang bersalin normal. Bedasarkan pengambilan data awal di RS Dewi Sartika Kota Kendari,
penulis tertarik untuk mengetahui Gambaran Penerapan Asuhan Sayang Ibu Selama Proses
Persalinan Di RS Dewi Sartika Kota Kendari Tahun 2018.
Tujuan untuk mengetahui Gambaran Penerapan Asuhan Sayang Ibu Selama Proses
Persalinan Di RS Dewi Sartika Kota Kendari Tahun 2018 menggunakan jenis penelitian deskriptif
dengan Cross Sectional Study.
Penelitian dengan jumlah sampel 47 menemukan 40 ibu (85,1%) dipanggil sesuai namanya,
32 ibu (68,1%) mendapatkan penjelasan semua asuhan dan perawatan, 42 (89,4%) mendapat
menjelasan tentang proses persalinan, 31 ibu (66%) mendapat kesempatan bertanya, 47 ibu (100%)
mendapat keleluasaan dan pencegahan infeksi, 47 ibu (100%) bidan mendengarkan dan menanggapi
pertanyaan, 37 (78,7%) mendapat dukungan emosional, 35 ibu (74,5%) ditemani suami, 40
responden (85,1%) diajarkan mengenai cara memperhatikan dan mendukung ibu, 42 ibu (89,4%)
mendapat asuhan persiapan persalinan, 45 ibu (95,7%) mendapatkan pencegahan infeksi, 47 ibu
(100%) dihargai privasinya, 43 ibu (91,5%) dianjurkan mencoba berbagai posisi, 47 ibu (100%)
dianjurkan untuk makan dan minum, serta 41 ibu (87,2%) dibolehkan ketempat praktik tradisional.

Kata Kunci : Asuhan Sayang Ibu, Persalinan.

PENDAHULUAN

Menurut World Health Organitation (WHO) tahun 2012, sebanyak 536.000


perempuan meninggal akibat persalinan. Sebanyak 99 persen kematian ibu akibat masalah
persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Rasio kematian ibu di
negara-negara berkembang merupakan tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100.000
kelahiran bayi hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di 9 negara maju dan 51
negara persemakmuran.
Penurunan AKI di Indonesia terjadi sejak tahun 1991 sampai dengan 2007, yaitu dari
390 menjadi 228. Namun demikian, tahun 2012 menunjukkan peningkatan AKI yang
signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali
menujukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2015 (Kemenkes RI, 2016).
Angka kematian ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup Provinsi Sulawesi Tenggara
dalam waktu lima tahun terakhir menunjukkan trend menurun dari tahun 2012 sampai 2015,
dimana AKI tahun 2012 mencapai 277 per 100.000 kelahiran hidup, dan AKI tahun 2015
mencapai 131 per 100.000 kelahiran hidup, namun kembali meningkat pada tahun 2016
yaitu 149 AKI/100.000 Kelahiran hidup. (Dinkes Sultra, 2016).
Dengan pertimbangan untuk memenuhi komitmen pemerintah dalam pelaksanaan
pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) / Sustainable Development Goals
(SDGs), pemerintah memandang perlu adanya penyelerasan dengan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional. Sehingga
pada 4 Juli 2017, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani Peraturan
Presiden, Perpres Nomor 59 Tahun 2017 tentang pelaksanaan pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (TPB), sebagaimana disampaikan secara langsung oleh
Presiden dalam kesempatan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Hamburg
Messe Und Congress, Jerman (7 Juli 2017) (Kemenkes RI, 2017)
Asuhan sayang ibu selama proses persalinan mencakup asuhan yang diberikan kepada
ibu yang dimulai sejak kala I hingga kala IV. Pelaksanaan asuhan sayang ibu yang
mendasar atau menjadi prinsip dalam pemberian asuhan sayang ibu dalam proses persalinan
meliputi pemberian dukungan emosional, pemberian cairan dan nutrisi, keleluasan untuk
miksi dan defekasi, serta pencegahan infeksi. Semua hal tersebut digunakan sebagai
antisipasi untuk menghindari terjadinya partus lama, partus tidak maju dan partus yang
dirujuk (Kemenkes RI, 2016).
Rumah Sakit Dewi Sartika Kota Kendari merupakan salah satu rumah sakit swasta
yang berada di Provinsi Sulawesi Tenggara yang berusaha memberikan pelayanan yang
memuaskan kepada semua pasien, termasuk ibu-ibu yang melahirkan, hal ini terlihat dengan
peningkatan fasilitas dan pelayanan yang diperlihatkan. Pada tahun 2015 jumlah pasien
persalinan normal tercatat sebanyak 589 persalinan sedangkan tahun 2016 tercatat sebanyak
931 persalinan dan pada tahun 2017 tercatat persalinan normal sebanyak 1.230 persalinan
sedangkan pada tahun 2018 periode bulan Januari sampai bulan April tercatat sebanyak 279
persalinan (Medical Record RS Dewi Sartika).
Berdasarkan data awal yang diperoleh penulis, masih ada ibu yang bersalin yang
merasa belum mendapatkan kenyamanan seperti yang diinginkan. Ketidaknyamanan ibu
bersalin tersebut disebabkan oleh karena ibu kurang mengetahui tentang proses persalinan
serta asuhan yang akan mereka terima selama proses persalinan. Hal ini dapat diminimalkan
jika tenaga kesehatan menerapkan prinsip-prinsip Asuhan Sayang Ibu selama proses
persalinan dan post partum. Asuhan Sayang Ibu adalah asuhan dengan prinsip saling
menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan sang ibu.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Gambaran
Penerapan Asuhan Sayang Ibu selama proses Persalinan di Rumah Sakit Dewi Sartika Kota
Kendari”.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan bulan September-Oktober 2018 di RS Dewi Sartika Kota


Kendari. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan
rancangan Cross Sectional Study (potong lintang). Variabel Indevenden dalam penelitian ini
Penerapan Asuahan Sayang Ibu dan variable Devenden Proses Persalinan. Jumlah Populasi
penelitian ini 47 ibu bersalin (data periode bulan September-Oktober 2018) dengan jumlah
sampel yaitu 47 responden menggunakan teknik Total Sampling (Notoatmodjo, 2010).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di ruang bersalin Rumah Sakit Dewi Sartika Kendari,
berikut ini paparan data yang dikumpulkan dalam bentuk tabel dan narasi berdasarkan
variabel yang diteliti.
1. Penerapan Asuhan Sayang Ibu Selama Proses Persalinan
a) Ibu yang dipanggil sesuai namanya

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Ibu Yang Dipanggil Sesuai Namanya di RS


Dewi Sartika Kota Kendari
No. Jawaban Responden Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Ya 40 85,1
2 Tidak 7 14,9
Jumlah 47 100
Sumber: Data Primer, Diolah Bulan Oktober 2018

Berdasarkan tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa dari 47 responden


terdapat 40 orang responden (85,1%) yang mendapat asuhan ibu dipanggil sesuai
namanya dan 7 orang ibu (14,9 %) tidak mendapat asuhan dipanggil sesuai
namanya.
b) Ibu Mendapatkan Penjelasan tentang Semua Asuhan Dan Perawatan
Sebelum Memulai Asuhan

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Ibu Yang Mendapatkan Penjelasan Tentangg


Semua Asuhan Dan Perawatan Sebelum Memulai Asuhan di RS
Dewi Sartika Kota Kendari
No. Jawaban Responden Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Ya 32 68,1
2 Tidak 15 31,9
Jumlah 47 100
Sumber: Data Primer, Diolah Bulan Oktober 2018

Berdasarkan tabel 2 di atas dapat diketahui distribusi jawaban responden


tentang ibu yang mendapatkan penjelasan tentang semua asuhan dan perawatan
sebelum memulai asuhan. Dari 47 orang responden terdapat 32 orang (68,1 %)
yang menjawab “Ya” atau mendapatkan penjelasan sedangkan 15 orang (31,9
%) menjawab “Tidak” atau tidak mendapatkan penjelasan tentang asuhan dan
perawatan sebelum memulai asuhan.
c) Ibu Dan Keluarga Mendapat Penjelasan tentang Proses Persalinan

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Ibu Dan Keluarga Mendapat Penjelasan


Tentang Proses Persalinan di RS Dewi Sartika Kota Kendari
No. Jawaban Frekuensi (f) Persentase (%)
Responden
1 Ya 42 89,4
2 Tidak 5 10,6
Jumlah 47 100
Sumber: Data Primer, Diolah Bulan Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3 di atas dapat diketahui frekuensi ibu dan keluarga
yang mendapat penjelasan tentang proses persalinan, dari 47 responden terdapat
42 orang ibu (89,4%) yang mendapat penjelasan sedangkan 5 orang responden
(10,6 %) tidak mendapat penjelasan tentang proses persalinan.
d) Ibu Yang Mendapatkan Kesempatan Untuk Bertanya Dan Membicarakan
Rasa Takut Atau Khawatir

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Ibu Yang Mendapatkan Kesempatan Untuk


Bertanya Dan Membicarakan Rasa Takut Atau Khawatir di RS
Dewi Sartika Kota Kendari
No. Jawaban Responden Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Ya 31 66
2 Tidak 16 34
Jumlah 47 100
Sumber: Data Primer, Diolah Bulan Oktober 2018

Berdasarkan tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa dari 47 responden


terdapat 31 responden (66%) yang mendapatkan kesempatan untuk bertanya dan
membicarakan rasa takut atau khawatir serta 16 orang (34%) yang tidak
mendapatkan kesempatan untuk bertanya dan membicarakan rasa takut atau
khawatirnya.

e) Ibu Mendapatkan Keleluasaan Menggunakan Kamar Mandi Serta


Pelayanan Pencegahan Infeksi Selama Proses Persalinan.

Tabel 5 Distribusi Frekuensi Ibu Mendapatkan Keleluasaan Menggunakan


Kamar Mandi Serta Pelayanan Pencegahan Infeksi Selama Proses
Persalinan di RS Dewi Sartika Kota Kendari
No. Jawaban Responden Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Ya 47 100
2 Tidak 0 0
Jumlah 47 100
Sumber: Data Primer, Diolah Bulan Oktober 2018

Berdasarkan tabel 5 di atas semua responden atau 47 orang (100%)


mendapatkan keleluasaan untuk menggunakan kamar mandi serta pelayanan
pencegahan infeksi selama proses persalinan.
f) Bidan Mendengarkan Dan Menanggapi Pertanyaan Dan Kekhawatiran Ibu

Tabel 6 Distribusi Frekuensi Bidan Mendengarkan Dan Menanggapi


Pertanyaan Dan Kekhawatiran Ibu Di RS Dewi Sartika Kota
Kendari
No Jawaban Responden Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Ya 47 100
2 Tidak 0 0
Jumlah 47 100
Sumber: Data Primer, Diolah Bulan Oktober 2018
Berdasarkan tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa semua responden atau
47 orang (100%) bidan mendengarkan dan menanggapi pertanyaan dan
kekhawatiran responden.
g) Ibu dan Keluarga Mendapatkan Dukungan Emosional.

Tabel 7 Distribusi Frekuensi Ibu Dan Keluarga Mendapatkan Dukungan


Emosional
No. Jawaban Responden Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Ya 37 78,7
2 Tidak 10 21,3
Jumlah 47 100
Sumber: Data Primer, Diolah Bulan Oktober 2018

Berdasarkan tabel 7 di atas dapat diketahui bahwa dari 47 responden


terdapat 37 orang responden (78,7%) yang mendapat asuhan ibu dan keluarga
mendapatkan dukungan emosional sedangkan 10 orang responden (21,3%) tidak
mendapatkan dukungan emosional.
h) Ibu Dianjurkan Untuk Ditemani Suami Atau Anggota Keluarga Yang Lain
Selama Persalinan Dan Kelahiran Bayinya

Tabel 8 Distribusi Frekuensi Ibu Dianjurkan Untuk Ditemani Suami Atau


Anggota Keluarga Yang Lain Selama Persalinan Dan Kelahiran
Bayinya Di RS Dewi Sartika Kota Kendari
No. Jawaban Responden Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Ya 35 74,5
2 Tidak 12 25,5
Jumlah 47 100
Sumber: Data Primer, Diolah Bulan Oktober 2018

Berdasarkan tabel 8 di atas dapat diketahui bahwa dari 47 responden


terdapat 35 orang responden (74,5%) ibu yang dianjurkan untuk ditemani suami
atau anggota keluarga selama persalinan dan kelahiran bayi dan terdapat 12
responden (25,5%) responden yang tidak dianjurkan untuk ditemani suami atau
anggota keluarga selama persalinan dan kelahiran bayinya.
i) Suami Serta Keluarga Diajarkan Mengenai Cara-Cara Bagaimana Mereka
Dapat Memperhatikan Dan Mendukung Ibu Selama Persalinan Dan
Kelahiran Bayinya

Tabel 9 Distribusi Frekuensi Suami Serta Keluarga Diajarkan Mengenai


Cara-Cara Bagaimana Mereka Dapat Memperhatikan Dan
Mendukung Ibu Selama Persalinan Dan Kelahiran Bayinya Di RS
Dewi Sartika Kota Kendari
No. Jawaban Responden Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Ya 40 85,1
2 Tidak 7 14,9
Jumlah 47 100
Sumber: Data Primer, Diolah Bulan Oktober 2018

Berdasarkan tabel 9 di atas dapat diketahui bahwa dari 47 responden,


terdapat 40 orang responden (85,1%) mendapat asuhan suami serta keluarganya
diajarkan mengenai cara-cara memperhatikan dan mendukung ibu selama proses
persalinan dan kelahiran bayinya sedangkan 7 orang responden (14,9%) tidak
mendapatkan pengajaran kepada suami tentang cara memperhatikan dan
mendukung ibu selama proses persalinan dan kelahiran bayinya.
j) Ibu Mendapat Asuhan Persiapan Persalinan Dan Penatalaksanaan
Kelahiran

Tabel 10 Distribusi Frekuensi Ibu Mendapat Asuhan Persiapan Persalinan


Dan Penatalaksanaan Kelahiran Di RS Dewi Sartika Kota
Kendari
No. Jawaban Responden Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Ya 42 89,4
2 Tidak 5 10,6
Jumlah 47 100
Sumber: Data Primer, Diolah Bulan Oktober 2018

Berdasarkan tabel 10 di atas dapat diketahui bahwa dari 47 responden


terdapat 42 responden (89,4%) yang mendapat asuhan persiapan persalinan dan
penatalaksanaan kelahiran sedangkan 5 orang responden (10,6%) tidak
mendapatkan asuhan persiapan dan penatalaksanaan kelahiran.
k) Bidan Konsisten Melakukan Praktik-Praktik Pencegahan Infeksi Yang
Baik Selama Proses Persalinan

Tabel 11 Distribusi Frekuensi Bidan Konsisten Melakukan Praktik-Praktik


Pencegahan Infeksi Selama Proses Persalinan Di RS Dewi Sartika
Kota Kendari
No. Jawaban Responden Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Ya 45 95,7
2 Tidak 2 4,3
Jumlah 47 100
Sumber: Data Primer, Diolah Bulan Oktober 2018

Berdasarkan tabel 11 di atas dapat diketahui bahwa dari 47 responden,


terdapat 45 responden (95,7%) mendapat asuhan bidan konsisten melakukan
praktik pencegahan infeksi yang baik selama proses persalinan dan terdapat 2
responden (4,3%) dimana bidan tidak melakukan praktik pencegahan infeksi
yang baik selama proses persalinan.
l) Ibu Dihargai Privasinya Selama Proses Persalinan

Tabel 12 Distribusi Frekuensi Ibu Dihargai Privasinya Selama Proses


Persalinan Di RS Dewi Sartika Kota Kendari
No. Jawaban Responden Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Ya 47 100
2 Tidak 0 0
Jumlah 47 100
Sumber: Data Primer, Diolah Bulan Oktober 2018

Berdasarkan tabel 12 di atas dapat diketahui bahwa semua responden atau


47 orang (100%) dihargai privasinya selama proses persalinan.
m) Ibu Dianjurkan Untuk Mencoba Berbagai Posisi Selama Persalinan Dan
Kelahiran Bayi

Tabel 13 Distribusi Frekuensi Ibu Dianjurkan Untuk Mencoba Berbagai


Posisi Selama Persalinan Dan Kelahiran Bayi Di RS Dewi
Sartika Kota Kendari
No. Jawaban Responden Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Ya 43 91,5
2 Tidak 4 8,5
Jumlah 47 100
Sumber: Data Primer, Diolah Bulan Oktober 2018

Berdasarkan tabel 13 di atas, dapat diketahui bahwa dari 47 responden


terdapat 43 responden (91,5%) dianjurkan untuk mencoba berbagai posisi
selama persalinan dan kelahiran bayi sedangkan 4 orang responden (8,5 %) tidak
dianjurkan untuk mencoba berbagai posisi selama proses persalinaan dan
kelahiran bayi.
n) Ibu Dianjurkan Untuk Minum Dan Makan Sepanjang Menginginkannya

Tabel 14 Distribusi Frekuensi Ibu Dianjurkan Untuk Minum Dan Makan


Sepanjang Menginginkannya Di RS Dewi Sartika Kota Kendari
No Jawaban Responden Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Ya 47 100
2 Tidak 0 0
Jumlah 47 100
Sumber: Data Primer, Diolah Bulan Oktober 2018

Berdasarkan tabel 16 di atas dapat diketahui bahwa 47 orang responden


(100%) dianjurkan untuk minum dan makan makanan ringan sepanjang
menginginkannya.
o) Ibu Diperbolehkan Untuk Ketempat Praktik-Praktik Tradisional Yang
Tidak Merugikan Kesehatan

Tabel 15 Distribusi Frekuensi Ibu Diperbolehkan Untuk Ketempat


Praktik-Praktik Tradisional Yang Tidak Merugikan
Kesehatan Di RS Dewi Sartika Kota Kendari
No Jawaban Responden Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Ya 41 87,2
2 Tidak 6 12,8
Jumlah 47 100
Sumber: Data Primer, Diolah Bulan Oktober 2018

Berdasarkan tabel 15 di atas, dapat diketahui bahwa dar 47 orang responden,


terdapat 41 responden (87,2%) yang diperbolehkan untuk ketempat praktik-
praktik tradisional dan terdapat 6 orang responden (12,8%) menjawab tidak
dianjurkan ketempat praktik-praktik tradisional
B. Pembahasan

1. Gambaran Penerapan Asuhan Sayang Ibu Selama Proses Persalinan Dengan


Asuhan Ibu Dipanggil Sesuai Namanya Di RS Dewi Sartika Kota Kendari

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa dari 47 responden terdapat 40


orang responden (85,1%) yang dipanggil sesuai namanya dan 7 orang responden
atau (14,9%) tidak dipanggil sesuai namanya.
Dengan mengetahui nama seseorang seseorang maka diharapkan dapat lebih
mudah untuk mengenal karakter seseorang sehingga seseorang dalam hal ini bidan
dapat dengan mudah untuk mengetahui apa yang dibutuhkan pasien dan pasienpun
akan lebih nyaman dalam menceritakan keluhan-keluhan yang dialami selama
proses persalinan (Merlina Kristina, 2012).
Dalam penelitian ini terdapat beberapa ibu yang dipanggil tidak sesuai
namanya, hal ini terjadi karena kesibukan bidan dalam mempersiapkan dan menilai
secara tepat dalam proses persalinan kemudian memberikan asuhan dan pemantauan
yang memadai dengan memperhatikan keluhan pasien selama proses persalinan
yang akhirnya menyebabkan bidan lupa untuk memanggil sesuai nama pasien.
Adanya hubungan yang kuat antara bidan dan pasien diantaranya dengan
mengenal nama pasien maka akan timbul perasaan dekat diantara keduannya baik
bidan maupun pasien, pasien tidak akan merasa canggung untuk menceritakan
keluhan atau apa yang dirasakan sehingga dengan mengetahui apa yang dirasakan
oleh pasien maka proses pelaksanaan asuhan dapat berjalan dengan lancar.

2. Gambaran Penerapan Asuhan Sayang Ibu Selama Proses Persalinan Dengan


Asuhan Ibu Mendapatkan Penjelasan Tentang Semua Asuhan Dan Perawatan
Kepada Ibu Sebelum Memulai Asuhan Di RS Dewi Sartika Kota Kendari.

Berdasarkan tabel 2 untuk asuhan ibu mendapatkan penjelasan tentang semua


asuhan dan perawatan sebelum memulai asuhan dapat diketahui bahwa dari 47
orang responden terdapat 32 orang (68,1%) ibu yang mendapatkan penjelasan
sedangkan 15 orang (31,9%) tidak mendapatkan penjelasan tentang asuhan dan
perawatan sebelum memulai asuhan.
Informasi adalah sesuatu yang disampaikan dan didapatkan melalui media
pendengaran atau penglihatan. Dengan informasi dan penjelasan tentang semua
asuhan dan perawatan selama proses persalinan yang diberikan oleh bidan kepada
ibu bersalin, maka informasi itu dapat menambah wawasan ibu selama proses
persalinan, hal ini juga dapat membuat ibu mengetahui apa yang harus ibu
persiapkan dan ibu lakukan ketika akan menerima asuhan. Masih adanya beberapa
ibu yang tidak mendapatkan penjelasan tentang semua asuhan dan perawatan
sebelum memulai asuhan, hal ini terjadi dikarenakan kondisi pasien yang ketika
sampai di rumah sakit sudah dalam kondisi kritis sehingga untuk menjelaskan
prosedur asuhan sudah tidak dimungkinkan untuk dilakukan.

3. Gambaran Penerapan Asuhan Sayang Ibu Selama Proses Persalinan Dengan


Asuhan Ibu Dan Keluarga Mendapat Penjelasan Tentang Proses Persalinan Di
RS Dewi Sartika Kota Kendari.

Berdasarkan tabel 3 di atas dapat diketahui untuk asuhan ibu dan keluarga
yang mendapat penjelasan tentang proses persalinan, dari 47 responden terdapat 42
orang ibu (89,4%) yang mendapat penjelasan. Dalam penelitian ini juga terdapat 5
orang responden (10,6 %) tidak mendapat penjelasan tentang proses persalinan.
Peran keluarga dalam proses persalinan sangatlah penting. Oleh karena itu
informasi dan pengetahuan mengenai proses persalinan sangat dibutuhkan, hal ini
diperlukan selain agar keluarga dapat membantu bidan dalam melaksanakan asuhan
dan proses persalinan, kecemasan pihak keluarga dapat berkurang dengan informasi
tersebut. Pihak keluarga memiliki peran dalam membantu bidan memberikan
dukungan emosional kepada ibu agar tidak merasa takut atau cemas dengan proses
asuhan yang akan diberikan selama proses persalinan. Dalam penelitian ini terdapat
beberapa ibu dan keluarganya yang tidak mendapat penjelasan tentang proses
persalinan, hal ini disebabkan karena kesibukan bidan dalam memberikan pelayanan
awal kepada ibu, serta kondisi keluarga yang gelisah dan tidak tenang sehingga hal
ini tidak dilakukan oleh bidan.

4. Gambaran Penerapan Asuhan Sayang Ibu Selama Proses Persalinan Dengan


Asuhan Ibu Mendapatkan Kesempatan Untuk Bertanya Dan Membicarakan
Rasa Takut Atau Khawatir Di RS Dewi Sartika Kota Kendari

Berdasarkan tabel 4 dengan asuhan ibu mendapatkan kesempatan untuk


bertanya dan membicarakan rasa takut atau kekhawatiran dapat diketahui bahwa
dari 47 responden terdapat 31 responden (66%) yang mendapatkan kesempatan
untuk bertanya dan membicarakan rasa takut atau khawatir serta 16 orang (34%)
yang tidak mendapatkan kesempatan untuk bertanya dan membicarakan rasa takut
atau khawatirnya.
Dengan menceritakan kekhawatiran dan ketakutan kepada bidan, maka ibu
dapat mendapatkan dukungan emosional dari bidan tersebut. Selain itu ibu akan
dapat mendapatkan solusi tentang apa yang harus ibu lakukan untuk menghilangkan
rasa takut dan kekhawatiran yang dialami. Oleh karena itu faktor kedekatan ibu dan
bidan sangat diperlukan dalam hal ini.

5. Gambaran Penerapan Asuhan Sayang Ibu Selama Proses Persalinan Dengan


Asuhan Ibu Mendapatkan Keleluasaan Menggunakan Kamar Mandi Serta
Pelayanan Pencegahan Infeksi Selama Proses Persalinan Di RS Dewi Sartika
Kota Kendari

Berdasarkan tabel 5 dengan asuhan ibu mendapatkan keleluasaan


menggunakan kamar mandi serta pelayanan pencegahan infeksi selama proses
persalinan, dapat diketahui bahwa semua responden atau 47 orang (100%)
mendapatkan keleluasaan untuk menggunakan kamar mandi serta pelayanan
pencegahan infeksi selama proses persalinan.
Keleluasaan untuk menggunakan kamar mandi serta pencegahan infeksi
adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh ibu selama proses persalinan. hal ini
dilakukan untuk mencegah resiko yang lebih berat yang dimungkinkan timbul
apabila hal tersebut tidak dilakukan. Dengan mengosongkan kandung kemih secara
spontan dapat mengurangi kecemasan ibu selama proses persalinan selain itu juga
dapat mengurangi resiko terjadinya infeksi saluran kencing serta mengurangi resiko
pendarahan pasca persalinan.
6. Gambaran Penerapan Asuhan Sayang Ibu Selama Proses Persalinan Dengan
Asuhan Bidan Mendengarkan Dan Menanggapi Pertanyaan Dan
Kekhawatiran Ibu Di RS Dewi Sartika Kota Kendari

Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa semua responden atau 47 orang


ibu (100%) mendapat asuhan bidan mendengarkan dan menanggapi pertanyaan dan
kekhawatiran responden.
Kekhawatiran seorang ibu selama proses persalinan, salah satu penyebabnya
adalah apabila ibu tidak mampu untuk menceritakan semua yang ibu rasakan. Hal
ini terjadi disebabkan oleh karena ibu merasa canggung untuk menceritakan yang
dirasakan, khawatir akan tidak adanya yang mau mendengarkan dan
menanggapinya, serta karena kurang akrabnya antara ibu dengan bidan yang
merawatnya.

7. Gambaran Penerapan Asuhan Sayang Ibu Selama Proses Persalinan Dengan


Asuhan Ibu Dan Keluarga Mendapatkan Dukungan Emosional Di RS Dewi
Sartika Kota Kendari.

Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa dari 47 responden terdapat 37


orang responden (78,7%) ibu dan keluarga mendapatkan dukungan emosional
sedangkan 10 orang responden (21,3%) tidak mendapatkan dukungan emosional.
Dukungan emosional selama proses persalinan bukan hanya diperlukan oleh
ibu yang bersalin, akan tetapi pihak keluarga juga sangat perlu untuk diberikan
dukungan emosional tersebut. Hal ini dilakukan agar mencegah kekhawatiran yang
berlebih dari pihak keluarga sehingga pihak keluarga dapat memberikan
kepercayaan penuh kepada bidan dalam memberikan pelayanan dan asuhan kepada
ibu selama proses persalinan.
Adanya beberapa ibu yang tidak mendapatkan asuhan ibu dan keluarga
mendapatkan dukungan emosional, hal ini terjadi karena bidan terburu-buru dalam
menyiapkan asuhan akibat ibu yang mengalami kondisi kegawatan sehingga untuk
menjalin komunikasi secara persuasif dengan ibu dan pihak keluarga sangat tidak
dimungkinkan untuk dilakukan oleh bidan.

8. Gambaran Penerapan Asuhan Sayang Ibu Selama Proses Persalinan Dengan


Asuhan Ibu Dianjurkan Untuk Ditemani Suami Atau Anggota Keluarga Yang
Lain Selama Persalinan Dan Kelahiran Bayinya Di RS Dewi Sartika Kota
Kendari

Berdasarkan tabel 8 diketahui bahwa dari 47 responden terdapat 35 orang


responden (74,5%) ibu yang dianjurkan untuk ditemani suami atau anggota keluarga
selama persalinan dan kelahiran bayi dan terdapat 12 responden (25,5%) responden
yang tidak dianjurkan untuk ditemani suami atau anggota keluarga selama
persalinan dan kelahiran bayinya.
Kondisi ibu yang baik selama proses persalinan sangat diperlukan, hal ini
penting dilakukan agar pelaksanaan proses persalinan dapat berjalan sesuai dengan
yang diharapkan. Oleh karena itu pihak keluarga dalam hal ini suami dan keluarga
dianjurkan untuk menemani ibu selama proses persalinan. Beda halnya apabila
kondisi ibu kurang baik atau mengalami kondisi kritis maka hal tersebut boleh tidak
dilakukan. Masih adanya ibu yang tidak dianjurkan untuk ditemani suami atau
keluarga selama proses persalinan, hal ini terjadi melihat kondisi ibu yang
mengalami kegawat daruratan serta untuk menjaga kenyamanan dan ketenangan
dalam proses persalinan.

9. Gambaran Penerapan Asuhan Sayang Ibu Selama Proses Persalinan Dengan


Asuhan Suami Serta Keluarga Diajarkan Mengenai Cara Memperhatikan Dan
Mendukung Ibu Selama Persalinan Dan Kelahiran Bayinya Di RS Dewi
Sartika Kota kendari

Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui bahwa dari 47 responden, terdapat 40


orang responden (85,1%) mendapatkan asuhan suami serta keluarganya diajarkan
mengenai cara memperhatikan dan mendukung ibu selama proses persalinan dan
kelahiran bayinya sedangkan 7 orang responden (14,9%) tidak mendapatkan
pengajaran kepada suami tentang cara memperhatikan dan mendukung ibu selama
proses persalinan dan kelahiran bayinya.
Menawarkan suatu akses kepada semua ibu yang sedang melahirkan untuk
ditemani (suami, anak-anak, teman, keluarga) menurut pilihannya akan membantu
ibu mendapatkan dukungan emosional serta fisik secara berkesinambungan. Adanya
beberapa ibu yang tidak mendapatkan asuhan suami serta keluarganya diajarkan
mengenai cara memperhatikan dan mendukung ibu selama proses persalinan dan
kelahiran, hal ini terjadi karena proses persalinan ibu bukanlah persalinan yang
pertama melainkan persalinan yang kedua dan ketiga sehingga bidan merasa suami
dan keluarga sudah mengerti dan punya pengalaman apa yang mesti mereka
kerjakan dalam memperhatikan dan mendukung ibu selama proses persalinan.

10. Gambaran Penerapan Asuhan Sayang Ibu Selama Proses Persalinan Dengan
Asuhan Ibu Mendapat Asuhan Persiapan Persalinan Dan Penatalaksanaan
Kelahiran Di RS Dewi Sartika Kota Kendari

Berdasarkan tabel 10 diketahui bahwa dari 47 responden terdapat 42


responden (89%) yang mendapat asuhan persiapan persalinan dan penatalaksanaan
kelahiran sedangkan 5 orang responden (10,6%) tidak mendapatkan asuhan
persiapan dan penatalaksanaan kelahiran.
Dalam proses persalinan, kesiapan dalam menghadapi hal tersebut sangat
dibutuhkan. Selain dukungan emosional keluarga, dukungan terhadap ibu bersalin
amat sangat diperlukan dalam proses persalinan khususnya dalam merencanakan
dan mempersiapkan proses persalinan dan kelahiran bayinya. Hal ini dilakukan agar
ibu tidak bingung mengenai apa yang harus ibu lakukan pasca sebelum dan setelah
proses persalinan.

11. Gambaran Penerapan Asuhan Sayang Ibu Selama Proses Persalinan Dengan
Asuhan Bidan Konsisten Lakukan Praktik-Praktik Pencegahan Infeksi Yang
Baik Selama Proses Persalinan Di RS Dewi Sartika Kota Kendari

Berdasarkan tabel 11 di atas dapat diketahui bahwa dari 47 responden,


terdapat 45 responden (95,7%) bidan konsisten melakukan praktik pencegahan
infeksi yang baik selama proses persalinan dan terdapat 2 responden (4,3%)
responden dimana bidan tidak melakukan praktik pencegahan infeksi yang baik
selama proses persalinan.
Pencegahan infeksi dalam praktek kebidanan bukan hanya dalam asuhan
selama proses asuhan persalinan akan tetapi semua proses kebidanan dan
keperawatan. Tujuan dari asuhan pencegahan infeksi selama proses persalinan
adalah untuk mewujudkan persalinan yang bersih dan aman bagi ibu dan bayi;
menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi baru lahir.
Dalam penelitian ini, terdapat 2 orang ibu (4,3%) bidan tidak melakukan
praktik pencegahan infeksi dengan baik hal ini diakibatkan karena kondisi pasien
yang lemah sehingga proses persalinan diperpendek atau dipercepat.

12. Gambaran Penerapan Asuhan Sayang Ibu Selama Proses Persalinan Dengan
Asuhan Ibu Dihargai Privasinya Selama Proses Persalinan Di RS Dewi Sartika
Kota Kendari

Berdasarkan tabel 12 diketahui bahwa penerapan asuhan sayang ibu untuk


asuhan ibu dihargai privasinya selama proses persalinan, semua responden atau
100% dihargai privasinya selama proses persalinan.
Untuk menciptakan rasa nyaman dan aman kepada pasien maka bidan
berkewajiban menghargai dan menjaga privasi pasien dengan menjaga semua
kerahasiaan selama proses persalinan hal ini dilakukan selain sebagai hak pasien
untuk dijaga privasinya, tetapi juga agar semua poses asuhan dapat berjalan dengan
baik.
13. Gambaran Penerapan Asuhan Sayang Ibu Selama Proses Persalinan Dengan
Asuhan Ibu Dianjurkan Untuk Mencoba Berbagai Posisi Selama Persalinan
Dan Kelahiran Bayi Di RS Dewi Sartika Kota Kendari

Berdasarkan tabel 13, dapat diketahui bahwa dari 47 responden terdapat 43


responden (91,5%) yang menerima asuhan dianjurkan untuk mencoba berbagai
posisi selama persalinan dan kelahiran bayi sedangkan 4 orang responden (8,5 %)
tidak dianjurkan untuk mencoba berbagai posisi selama proses persalinaan dan
kelahiran bayi.
Selain bidan yang memberikan asuhan kepada ibu bersalin, pihak keluarga
sangat berperan penting dalam membantu bidan dalam proses persalinan salah
satunya adalah membantu bidan dalam memperhatikan dan dan mendukung ibu
selama proses persalinan dan kelahiran bayinya. Salah satunya adalah membantu
mengganti posisi ibu membimbing relaksasi dan mengingatkan untuk selalu berdoa.
Dalam penelitian ini terdapat 4 orang ibu yang menjawab tidak dianjurkan
untuk untuk mencoba berbagai posisi. Hal ini terjadi karena ibu kurang
memperhatikan pertanyaan kuisioner yg diberikan karena ketika peneliti
menanyakan secara lisan ternyata ibu dianjurkan untuk mengubah posisi selama
proses persalinan.

14. Gambaran Penerapan Asuhan Sayang Ibu Selama Proses Persalinan Dengan
Asuhan Ibu Dianjurkan Untuk Makan Dan Minum Di RS Dewi Sartika Kota
Kendari

Berdasarkan tabel 14 untuk asuhan ibu dianjurkan untuk makan dan minum
dapat diketahui bahwa dari 47 orang responden, semuanya (100%) dianjurkan untuk
minum dan makan makanan ringan sepanjang menginginkannya.
Selain dukungan emosional dari bidan dan keluarga, ibu bersalin dianjurkan
untuk makan dan minum dengan tujuan Untuk mempertahankan kondisi yang
optimal pada ibu dan bayinya, sehingga bidan harus memastikan ibu mendapat
cakupan nutrisi dan cairan yang cukup. Sehingga ibu tidak akan mudah untuk
mengalami dehidrasi selama proses persalinan dan kelahiran.

15. Gambaran Penerapan Asuhan Sayang Ibu Selama Proses Persalinan Dengan
Asuhan Ibu Diperbolehkan Untuk Ketempat Praktik-Praktik Tradisional
Yang Tidak Merugikan Kesehatan Di RS Dewi Sartika Kota Kendari

Berdasarkan tabel 15 dapat diketahui bahwa dar 47 orang responden, terdapat


41 responden yang diperbolehkan untuk ketempat praktik-praktik tradisional
sedangkan 6 orang resonden (12,8%) menjawab tidak dianjurkan ketempat praktik-
praktik tradisional.
Selain memastikan ibu mendapat informasi dan penjelasan yang cukup
tentang asuhan persalinan, mendukukung ibu dan keluarga untuk berperan aktif
dalam pengambilan keputusan serta menghormati praktek-praktek adat dan
keyakinan merupakan prinsip asuhan sayng ibu yang harus dilakukan oleh bidan.
Dalam penelitan ini terdapat 6 orang resonden (12,8%) menjawab tidak dianjurkan
ketempat praktik-praktik tradisional. Setelah peneliti mengkonfirmasi jawaban ibu
ternyata alasannya adalah karena ibu tersebut memiliki keluarga atau kerabat yang
biasa membantu ketika proses persalinan selesai.
DAFTAR PUSTAKA

Dinkes Sultra, 2016. Riset Kesehatan Daerah Provinsi Sultra : Kendari.

Kristina, Merlina. 2012. Psikologi Kepribadian Untuk Mengenal Seseorang Lebih Dalam.
ICG. Jakarta

Kemenkes RI, 2017. Catatan Perkembangan Dalam Praktek Kebidanan. Jakarta

Kemenkes RI, 2016. Asuhan Persalinan Normal. Edisi Baru Dengan Resusitasi: Jakarta

Notoatmodjo, 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. ECG: Jakarta

You might also like