Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada Penulis sehingga Penulis dapat menyelesaikan Makalah
dengan judul “Perawatan Paliatif Secara Umum”
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sangat Penulis harapkan.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa dalam menambah ilmu
pengetahuan. Terimakasih
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga
dalam menghadapi penyakit yang mengancam jiwa, dengan cara meringankan
penderita dari rasa sakit melalui identifikasi dini, pengkajian yang sempurna,
dan penatalaksanaan nyeri serta masalah lainnya baik fisik, psikologis, sosial
atau spiritual (World Health Organization (WHO), 2016).
Menurut WHO (2016), penyakit-penyakit yang termasuk dalam
perawatan paliatif seperti penyakit kardiovaskuler dengan prevalensi 38,5%,
kanker 34%, penyakit pernapasan kronis 10,3%, HIV/AIDS 5,7%, diabetes
4,6% dan memerlukan perawatan paliatif sekitas 40–60%. Pelayanan
perawatan paliatif memerlukan keterampilan dalam mengelola komplikasi
penyakit dan pengobatan, mengelola rasa sakit dan gejala lain, memberikan
perawatan psikososial bagi pasien dan keluarga, dan merawat saat sekarat dan
berduka (Matzo & Sherman, 2015).
Penyakit dengan perawatan paliatif merupakan penyakit yang sulit atau
sudah tidak dapat disembuhkan, perawatan paliatif ini bersifat meningkatkan
kualitas hidup (WHO, 2016). Perawatan paliatif meliputi manajemen nyeri
dan gejala; dukungan psikososial, emosional, dukungan spiritual; dan kondisi
hidup nyaman dengan perawatan yang tepat, baik dirumah, rumah sakit atau
tempat lain sesuai pilihan pasien. Perawatan paliatif dilakukan sejak awal
perjalanan penyakit, bersamaan dengan terapi lain dan menggunakan
pendekatan tim multidisiplin untuk mengatasi kebutuhan pasien dan keluarga
mereka (Canadian Cancer Society, 2016). Selain itu Matzo & Sherman
(2015), juga menyatakan bahwa kebutuhan pasien paliatif tidak hanya
pemenuhan atau pengobatan gejala fisik, namun juga pentingnya dukungan
terhadap kebutuhan psikologi, sosial dan spiritual yang dilakukan dengan
pendekatan yang dikenal sebagai perawatan paliatif.
1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dengan adanya makalah ini semoga mahasiswa S1 Keperawatan
dapat memahami dan menerapkan keperawatan paliatif dalam dunia
keperawatan, mampu menjelaskan perspektif keperawatan dan konsep
keperawatan paliatif.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian perawatan paliatif
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan perawatan paliatif
c. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip perawatan paliatif
d. Mahasiswa mampu menjelaskan elemen dalam perawatan paliatif
e. Mahasiswa mampu menjelaskan masalah keperawatan pada pasien
paliatif
f. Mahasiswa mampu menjelaskan hak hak penderita
g. Mahasiswa mampu menjelaskan dimensi kualitas hidup
h. Mahasiswa mampu menjelaskan model/tempat perawatan paliatif care
i. Mahasiswa mampu menjelaskan peran fungsi perawat pada asuhan
keperawatan paliatif
j. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip asuhan perawatan paliatif
k. Mahasiswa mampu menjelaskan paliatif care plan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Tujuan Perawatan paliatif
Perawatan paliatif ini bertujuan untuk membantu pasien yang sudah
mendekati ajalnya, agar pasien aktif dan dapat bertahan hidup selama
mungkin. Perawatan paliatif ini meliputi mengurangi rasa sakit dan gejala
lainnya, membuat pasien menganggap kematian sebagai proses yang normal,
mengintegrasikan aspek-aspek spikokologis dan spritual (Hartati & Suheimi,
2010). Selain itu perawatan paliatif juga bertujuan agar pasien terminal tetap
dalam keadaan nyaman dan dapat meninggal dunia dengan baik dan tenang
(Bertens, 2009).
Tujuan dari perawatan paliatif adalah untuk mengurangi penderitaan
pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas hidupnya, juga
memberikan support kepada keluarganya. Meski pada akhirnya pasien
meninggal, yang terpenting sebelum meninggal dia sudah siap secara
psikologis dan spiritual, tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya.
Perawatan paliatif meliputi:
1. Menyediakan bantuan dari rasa sakit dan gejala menyedihkan lainnya
2. Menegaskan hidup dan memepercepat atau menunda kematian.
3. Mengntegrasikan aspek-aspek psikologis dan spiritual perawatan pasien
4. Tidak mempercepat atau memperlambat kematian
5. Meredakan nyeri dan gejala fisik lain yang mengganggu
6. Menawarkan sistem pendukung untuk membantu keluarga menghadapi
penyakit pasien dan kehilangan mereka.
4
dukungan kepada keluarga sampai masa dukacita, serta menggunakan
pendekatan tim untuk mengatasi kebutuhan pasien dan keluarganya.
5
10. Akses yang tepat. Dalam pemberian perawatan paliatif dimana tim harus
bekerja pada akses yang tepat bagi seluruh cakupanusia, populasi, kategori
diagnosis, komunitas, tanpa memandang ras, etnik, jenis kelamin, serta
kemampuan instrumental pasien.
11. Hambatan pengaturan. Perawatan paliatif seharusnya mencakup pembuat
kebijakan, pelaksanaan undang-undang, dan pengaturan yang dapat
mewujudkan lingkungan klinis yang optimal.
12. Peningkatan kualitas. Dimana dalam peningkatan kualitas membutuhkan
evaluasi teratur dan sistemik dalam kebutuhan pasien.
6
Durand dan Barlow (2006) mengatakan kecemasan adalah keadaan
suasana hati yang ditandai oleh afek negatif dan gejala-gejala ketegangan
jasmaniah dimana seseorang mengantisipasi kemungkinan datangnya
bahaya atau kemalangan di masa yang akan datang dengan perasaan
khawatir. Menurut Carpenito (2000) kecemasan merupakan keadaan
individu atau kelompok saat mengalami perasaan yang sulit (ketakutan)
dan aktivasi sistem saraf otonom dalam berespon terhadap ketidakjelasan
atau ancaman tidak spesifik.
NANDA (2015) menyatakan bahwa kecemasan adalah perasaan
tidak nyaman atau kekhawatiran yang diseratai oleh respon otonom,
perasaan takut yang disebabkan olehantisipasi terhadap bahaya. Hal ini
merupakan tanda waspada yang member tanda individu akan adanya
bahaya dan mampukah individu tersebut mengatasinya.
3. Masalah sosial
Masalah pada aspek sosial dapat terjadi karena adanya ketidak
normalan kondisi hubungan social pasien dengan orang yang ada disekitar
pasien baik itu keluarga maupun rekan kerja (Misgiyanto & Susilawati,
2014). Isolasi sosial adalah suatu keadaan kesepian yang dialami oleh
seseorang karena orang lain menyatakan sikap yang negatif dan
mengancam (Twondsend, 1998). Atau suatu keadaan dimana seseorang
individu mengalami penurunan bahkan sama sekali tidak mampu
berinteraksi dengan orang lain disekitarnya, pasien mungkin merasa
ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan
yang berarti dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan
orang lain (Kelliat, 2006 ).
4. Masalah spiritual
Menurut Carpenito (2006) salah satu masalah yang sering muncul
pada pasien paliatif adalah distress spiritual. Distres spiritual dapat terjadi
karena diagnose penyakit kronis, nyeri, gejala fisik, isolasi dalam
menjalani pengobatan serta ketidakmampuan pasien dalam melakukan
ritual keagamaan yang mana biasanya dapat dilakukan secara mandiri.
Distres spiritual adalah kerusakan kemampuan dalam mengalami dan
7
mengintegrasikan arti dan tujuan hidup seseorang dengan diri, orang lain,
seni, musik, literature, alam dan kekuatan yang lebih besr dari dirinya
(Hamid, 2008). Definisi lain mengatakan bahwa distres spiritual adalah
gangguan dalam prinsip hidup yang meliputi seluruh kehidupan seseorang
dan diintegrasikan biologis dan psikososial (Keliat dkk., 2011).
8
H. Model/Tempat Perawatan Paliatif Care
1. Rumah sakit, (Hospice hospital care), Poliklinik, Rawat singkat, Rawat
Inap
2. Rumah (Hospice home care)
3. Hospis (Hospice care)
4. Praktek bersama, Tim/ kelompok perawatan paliatif
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawatan paliatif adalah penedekatan yang bertujuan memperbaiki
kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah berhubungan
dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, melaLui pencegahan dan
membantu meringankan penderitaan, identifikasi dini dan penilaian yang tertib
serta penanganan nyeri dan masalah lain baik fisik, psikososial, dan spiritual.
B. Saran
1. Diharapkan mahasiswa mampu memahami dan memperhatikan perawatan
pada pasien paliatif dan menjelang ajal.
2. Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada pasien paliatif
dan menjelang ajal.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ferrel, B. R., & Coyle, N. 2007. Texbook Of Palliative Nursing. New York:
Oxford University Press