You are on page 1of 4

Lampiran I SK Nomor 582/06/SK.

RSAS/XII/2017
tentang Kebijakan Pelayanan Anestesiologi
(termasuk sedasi moderat dan dalam)
RSU Asy Syfa’ Sambi Boyolali

KEBIJAKAN PELAYANAN ANESTESIOLOGI


(TERMASUK SEDASI MODERAT DAN DALAM)
RSU ASY SYFA’ SAMBI BOYOLALI

1.Layanan anestesia termasuk sedasi moderat dan dalam dilakukan oleh dokter
Anestesi yang merupakan pelayanan perioperatif yang mencakup:

a. Layanan anestesia
b. Layanan sedasi moderat dan dalam
c. Layanan resusitasi
d. Layanan terapi intensif (intensive care)
Layanan anestesia ataupun sedasi moderat dan dalam dilakukan di kamar bedah
dan luar kamar bedah, ruang radiologi, ruang rawat khusus
(ICU,PERINATOLOGI,), ruang tindakan invasif dan ruang lain sesuai yang
dibutuhkan.

2. Pelayanan Anestesia dibawah kepemimpinan Kepala Instalasi Anestesiologi RSU


Asy Syfa’ Sambi Boyolali, seragam pada seluruh pelayanan di rumah sakit, dan
dalam keadaan darurat tersedia selama 24 jam.
3. Kepala Instalasi Anestesiologi RSU bertanggung jawab terhadap pemantauan dan
penelaahan seluruh pelayanan anestesi termasuk sedasi moderat dan dalam di RSU
Asy Syfa’ Sambi Boyolali.
4. Tim pengelola pelayanan anestesiologi dan reanimasi adalah tim yang dipimpin
oleh dokter spesialis anestesiologi dengan anggota perawat anestesia dan/atau
perawat.
5. Layanan anestesia maupun sedasi moderat dan dalam yang diberikan harus dapat
memenuhi kebutuhan pasien.
6. Layanan anestesia maupun sedasi moderat dan dalam dilakukan oleh dokter
Anestesi sesuai dengan kompetensi.
7. Setiap pelayanan anestesia maupun sedasi moderat dan dalam dari sumber luar
Rumah Sakit diseleksi berdasarkan rekomendasi dari ketua SMF Anestesiologi
RSU Asy Syfa’ Sambi Boyolali dan disetujui oleh Direktur RSU Asy Syfa’ Sambi
Boyolali.
8. Setiap layanan anestesia maupun sedasi moderat dan dalam harus melalui proses
permintaan konsultasi dari DPJP, penilaian, perencanaan dan persiapan.
9. Sebelum melakukan pelayanan anestesia maupun sedasi moderat dan dalam wajib
dilakukan penilaian praanestesi/prasedasi, penilaian pra induksi, monitoring
durante anestesi/sedasi dan monitoring pasca anestesi/sedasi.
10. Penilaian pra anestesi dilakukan oleh dokter Anestesi.Termasuk didalamnya
keputusan kelayakan anestesi, pemilihan teknik anestesi dan perencanaan anestesi
yang aman dan tepat, dan didokumentasikan dalam formulir pra anestesia dan
sedasi.
11. Proses penilaian pra anestesi dijalankan beberapa waktu sebelum rawat inap atau
sebelum tindakan pembedahan atau sesaat sebelum operasi seperti pada pasien
emergensi atau obstetri.
12. Penilaian pra induksi terpisah dari penilaian pra anestesia dan dilakukan sebelum
induksi anestesi dan didokumentasikan dalam laporan anestesia.
13. Bila pelayanan anestesi harus diberikan secara darurat, penilaian pra anestesi dan
penilaian pra induksi dapat segera dilaksanakan secara berturutan atau secara
serempak, tetapi masing-masing didokumentasikan sendiri.
14. Setiap tindakan anestesia maupun sedasi moderat dan dalam yang dilakukan harus
melalui proses komunikasi dan pemberian informasi termasuk risiko, manfaat dan
alternatif yang berhubungan dengan perencanaan anestesia dan analgesia pasca
operatif serta mendapat persetujuan dari pasien atau keluarga pasien. Pemberian
edukasi ini dilakukan oleh dokter Anestesi.
15. Selama pemberian anestesi maupun sedasi moderat dan dalam, status fisiologis
pasien dimonitor terus menerus dan dituliskan dalam laporan anestesia/ laporan
sedasi dan tergabung dalam rekam medis pasien.
16. Setiap status pasca anestesi pasien dimonitor dan didokumentasikan dan pasien
dipindahkan dari ruang pemulihan oleh petugas yang kompeten atas persetujuan
dokter anestesi dengan menggunakan kriteria yang telah ditentukan.
17. Waktu tiba dan pemindahan dari kamar pulih (atau menghentikan monitoring
pemulihan ) dicatat dalam laporan pemulihan dan tergabung dalam rekam medis
pasien.
18. Setiap proses layanan anestesia maupun sedasi moderat dan dalam harus
didokumentasikan dalam rekam medis.
Lampiran II SK Nomor 582/06/SK.RSAS/XII/2017
Tentang Kebijakan pelayanan anestesiologi
(termasuk sedasi moderat dan dalam)
RSU Asy Syifa’ Sambi Boyolali

KEBIJAKAN DOKTER ANESTESI DARI LUAR RUMAH SAKIT

1. Apabila dokter Anestesi di Rumah Sakit RSU Asy Syifa’ Sambi Boyolali tidak
dapat memberikan pelayanan karena sesuatu hal seperti berhalangan, sakit, cuti,
maka dapat digantikan dengan dokter Anestesi dari luar rumah sakit.
2. Untuk penyediaan tenaga dokter pengganti, Ka Instalasi Anestesiologi dan
Reanimasi atas persetujuan Direktur RSU Asy Syifa’ Sambi Boyolali bekerja
sama dengan Bagian Anestesi RS Dr Moewardi Surakarta.
3. Penunjukan dokter pengganti merupakan wewenang dari Bagian Anestesiologi
RS Dr Moewardi Surakarta.
4. Dokter yang direkomendasikan memiliki kompetensi yang sama di
bidangnya serta memiliki Surat Tanda Registrasi dan Surat Ijin Praktek.
Lampiran III SK Nomor 582/06/SK.RSAS/XII/2017
Tentang Kebijakan pelayanan anestesiologi
(termasuk sedasi moderat dan dalam)
RSU Asy Syifa’ Sambi Boyolali

URAIAN TUGAS KEPALA INSTALASI ANESTESIOLOGI

1. Ikut serta dan bertanggung jawab dalam pengembangan, implementasi dan


memelihara, menegakkan kebijakan serta prosedur yang ditetapkan dan
dilaksanakan.
2. Ikut serta dan bertanggung jawab dalam memelihara dan mempertahankan
program pengendalian mutu yang ditetapkan dan dilaksanakan.
3. Ikut serta dan bertanggung jawab dalam merekomendasikan sumber luar
untuk pelayanan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam) yang
ditetapkan dan dilaksanakan.
4. Ikut serta dan bertanggung jawab dalam memantau dan menelaah seluruh
pelayanan anestesi (termasuk sedasi moderat dan dalam) yang ditetapkan
dan dilaksanakan.

You might also like