You are on page 1of 12

PANDUAN

ALUR PASIEN

RUMAH SAKIT ISLAM LUMAJANG

Jalan Kyai Muksin 19 Lumajang, 67312

Kecamatan Lumajang

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM LUMAJANG


NOMOR :

TENTANG

PANDUAN TRANSFER PASIEN

RUMAH SAKIT ISLAM LUMAJANG

DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM LUMAJANG

Menimbang

: 1.Bahwa untuk meningkatkan pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Islam diperlukan suatu

ketentuan standar demi memberikan pelayanan yang optimal bagi pasien yang

memerlukannya.

2.Bahwa sehubungan dengan pasal tersebut di atas perlu ditetapkan Panduan Alur

Pelayanan Pasien Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Islam.

3.Bahwa hal tersebut perlu ditetapkan dengan SK Direktur

Mengingat

: 1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik

Kedokteran;

2.Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

3.Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

4.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 tentang


Rekam Medis;

5.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1438/Menkes/Per/IX/2010 tentang


Standar Pelayanan Kedokteran;
6.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi
dan Perizinan Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN

KESATU

: KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM LUMAJANG TENTANG


PANDUAN

ALUR PELAYANAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT

ISLAM LUMAJANG .

KEDUA

: Panduan Alur penerimaan Pasien di Lingkungan Rumah Sakit Islam Lumajang

sebagaimana terlampir dalam Keputusan ini.

KETIGA

: Panduan alur penerimaan Pasien di lingkungan Rumah Sakit Islam Lumajang

digunakan dalam Mempermudah pelayanan pasien di satu unit kerja di Rumah Sakit

Islam Lumajang

KEEMPAT

: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari ternyata

terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana

mestinya.
Ditetapkan di Lumajang

Pada tanggal :

Direktur Rumah Sakit Islam Lumajang

dr. R. Elyunar Dwinugroho, MMRS

NIK.01.71.0008

DAFTAR ISI

Keputusan Kepala Rumah Sakit Islam Lumajang Nomor ..................

tanggal ..................

tentang Buku

Panduan Tentang Tranfer Pasien Rumah Sakit Islam Lumajang.

LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................

Error! Bookmark not defined.

A.

Latar Belakang.....................................................................................

Error! Bookmark not defined.

B.

Definisi .................................................................................................

Error! Bookmark not defined.

BAB II RUANG
LINGKUP................................................................................................................................

.. 3

A.

Kategori Transfer
Pasien.....................................................................................................................

3
B.

Petugas Pelaksana Transfer Pasien .............................................................

...................................... 3

C.

Komunikasi...................................................................................................................................
.....

.. 4

D.

Peralatan Medis Dan Obat-Obatan...............................................................

...................................... 5

E.

Transportasi
Rujukan..........................................................................................................................

BAB III TATA


LAKSANA.................................................................................................................................

.. 9

A.

Kriteria Transfer ..........................................................................................................

........................ 9

B.

Kriteria Masuk Dan Keluar Unit Khusus...............................................

Error! Bookmark not defined.

C.

Tata Laksana Pengambilan Keputusan Transfer Pasien


..................................................................

11
D.

Tata Laksana Persiapan Pasien ..........................................................

Error! Bookmark not defined.

E.

Tata Laksana Menentukan Rumah Sakit Penerima Rujukan Dapat Memenuhi Kebutuhan
Pasien.... 12

F.

Tata Laksana Pencatatan Rekam Medis Pasien..................................

Error! Bookmark not defined.

G.

Tata Laksana Monitoring Pasien Selama Proses Transfer ..................

Error! Bookmark not defined.

H.

Tata Laksana Serah Terima Pasien (Hand Off) ...................................

Error! Bookmark not defined.

I.

Tata Laksana Hand Off Antar Shift Kerja .............................................

Error! Bookmark not defined.

J.

Tata Laksana Rujukan Ke Rs Lain.......................................................

Error! Bookmark not defined.

K.Tata Laksana Pendokumentasian Proses Rujukan Di Lakukan Di Dalam

Rekam Medis .....................................................................

17

BAB IV DOKUMENTASI.........................................................................................

A.Form Serah Terima Pasien – Transfer Pasien Intra Rumah Sakit......


BAB I

DEFINISI

Definisi American Hospital Association di tahun 1978 menyatakan bahwa Rumah Sakit
adalah suatu institusi yang fungsi utamanya adalah memberikan pelayanan kepada pasien-
diagnostik dan terapeutik untuk berbagai penyakit dan masalah kesehatan, baik yang bersifat
bedah maupun non bedah. Rumah sakit harus dibangun, dilengkapi, dan dipelihara, dengan
baik untuk menjamin kesehatan dan keselamatan pasiennya dan harus menyediakan fasilitas
yang lapang, tidak berdesak-desakan dan terjamin sanitasinya bagi kesembuhan pasien.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit juga
menyebutkan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan, dan gawat darurat.

Instalasi Gawat Darurat adalah unit pelayanan di rumah sakit yang tersedia 24 jam untuk
memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara
terpadu dengan melibatkan berbagai multi disiplin.

Selain itu Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit Asy Syifa Sambi (IGD) adalah salah satu
bagian di rumah sakit Asy Syifa Sambi yang menyediakan penanganan awal bagi pasien yang
menderita sakit dan cedera, yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya. Di IGD dapat
ditemukan dokter bersama sejumlah perawat. Saat tiba di IGD, pasien biasanya menjalani
pemilahan terlebih dahulu, anamnesis untuk membantu menentukan sifat dan keparahan
penyakitnya serta Dokter Spesialis yang merawat. Penderita yang terkena penyakit serius
biasanya lebih mendapat penanganan serius oleh dokter. Setelah penaksiran dan penanganan
awal, pasien dapat dipulangkan (rawat jalan), dipindahkan ke ruangan lain (rawat inap), atau
dirujuk ke RS yang lebih besar guna mendapat penanganan lebih lanjut jika di RS Asy Syifa
Sambi tidak bisa mengangani pasien tersebut.

Sedangkan Alur Pelayanan adalah urutan atau tata cara yang harus diikuti pasien untuk
mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan.

Bencana disebut juga musibah masal adalah suatu keadaan dimana terjadi kecelakaan atau
bencana alam dan atau bencana yang di buat oleh manusia yang dalam waktu relative singkat
terdapat korban dalam jumlah banyak, yang tidak dapat ditanggulangi oleh hanya satu unit
kerja/bagian tertentu, sehingga harus mendapat pertolongan segera. Bencana yang dimaksud
diatas bisa berasal dari dalam/luar bangunan Rumah sakit Asy Syifa’ Sambi
BAB II

RUANG LINGKUP

Seperti telah diketahui sebelumnya, Rumah Sakit secara umum menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pembahasan pada panduan ini ditekankan pada Alur
Pelayanan pasien di seluruh bagian Rumah Sakit Asy Syifa Sambi.

Prinsip-prinsip dasar pada layanan di Rumah Sakit :

1.Pasien datang ke rumah sakit dapat disebabkan karena beberapa alasan, yaitu :

a)Dikirim oleh/ rujukan rumah sakit lain, puskesmas atau jenis pelayanan kesehatan lain.

b)Dikirim oleh/ rujukan praktik dokter, Dokter, bidan, atau tenaga kesehatan lain di luar
rumah sakit.

c)Datang atas kemauan sendiri.

2.Setelah pasien tiba di rumah sakit, pasien/ keluarga melakukan pendaftaran di loket
pendaftaran. Pasien ditanya mengenai tujuan kedatangannya di rumah sakit.

3.Berdasarkan kecepatan pelayanan kesehatan, pasien datang ke rumah sakit dapat dibedakan:

a)Pasien yang dapat menunggu yaitu pasien berobat jalan dan yang tidak dalam keadaan
darurat.

b)Pasien yang datang perlu pertolongan segera (pasien gawat darurat).

4.Pasien di rumah sakit dapat dikategorikan sebagai pasien rawat jalan dan rawat inap.

5.Bedasarkan jenis kedatangannya pasien dapat dibedakan menjadi :

a)Pasien baru, yaitu pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit untuk keperluan
pelayanan kesehatan dan akan menerima nomor rekam medis.

b)Pasien lama adalah pasien yang pernah datang sebelumnya untuk keperluan pelayanan
kesehatan dan akan mempergunakan nomor rekam medic.
BAB III

TATA LAKSANA

pasien

pendaftaran

Triase Visual

True
False
Poliklinik
emergency
Emergency

Emergency/Darurat Urgent/Gawat Darurat

(perlu pertolongan segera) (ada ancaman kematian)

Tindakan Resusitasi
stabilisasi

Ruang Ruang
OK ICU
Observasi
rawat

Rawat Inap

Kasir
Sembuh

Rujuk Pulang Meninggal

APS

Gbr. ALUR PELAYANAN PASIEN DI RUMAH SAKIT ASY SYIFA’ SAMBI


A. Alur Pelayanan Pasien

1.Pasien masuk ke Rumah Sakit melalui Pendaftaran/ admisi pada instalasi rawat jalan
(poliklinik) atau pada instalasi gawat darurat apabila pasien dalam kondisi gawat darurat yang
membutuhkan pertolongan medis segera/ cito.

2.Pasien melalui instalasi gawat darurat akan diberikan pelayanan medis sesuai dengan
kondisi kegawatdaruratan pasien.

 Pasien dengan tingkat kegawatdaruratan ringan setelah diberikan pelayanan medis


dapat langsung pulang setelah melakukan pembayaran.
 Pasien dengan kondisi kegawatdaruratan sedang/berat harus didiagnosa lebih
mendetail dan akan dirujuk ke instalasi radiologi dan/ atau laboratorium. Selanjutnya
apabila harus ditindak bedah, maka pasien akan dikirim ke ruang bedah. Pasca bedah
untuk pasien yang kondisinya belum stabil akan dikirim ke ruang Intensif, pasien yang
kondisinya stabil akan dikirim ke ruang rawat inap atau kebidanan. Selanjutnya pasien
meninggal akan dikirim ke instalasi pemulasaraan jenazah. Pasien sehat dapat pulang
setelah melakukan pembayaran.

B. ALUR PENANGANAN PASIEN JIKA TERJADI BENCANA(HOSPITAL DISASTER


PLAN)

Korban akan terbagi dalam lima kondisi kesehatan, sebagai berikut :


a.Label hijau

Korban yang tak memerlukan pengobatan atau pemberian pengobatan dapat ditunda,
mencakup korban dengan :
-Fraktur minor
-Luka minor, luka bakar minor
b.Label kuning

Korban dengan cidera sedang yang perlu mendapatkan perawatan khusus dan kemudian dapat
dipulangkan, atau dirawat di rumah sakit atau dirujuk ke rumah sakit lain termasuk dalam
kategori ini :

-Korban dengan risiko Syok (korban dengan gangguan jantung, trauma abdomen berat)
-Fraktur Dissable
-Fraktur femur / pelvis
-Luka bakar luas
-Gangguan kesadaran / trauma kepala
c.Label merah
Korban dengan cidera berat yang memerlukan observasi ketat, kalau perlu tindakan operasi.
Dengan kemungkinan harapan hidup yang masih besar dan memerlukan perawatan rumah
sakit atau rujuk ke rumah sakit lain termasuk dalam kategori ini
:
-Syok oleh berbagai kausa
-Gangguan pernafasan
-Trauma kepala dengan pupil anisokor
-Perdarahan external masal

d.Label hitam

Korban yang sudah meninggal dunia. Ditempatkan di ruang absensi karyawan (dapat
menampung 10 jenazah)

BAB IV

DOKUMENTASI

Era globalisasi ini menuntut perkembangan pengetahuan dan teknologi disegala unit kerja.
Pelayanan Pasien di Rumah Sakit Islam Lumajang sebagai bagian dari pelayanan kesehatan
rumah sakit tentunya senantiasa perlu penyesuaian mengikuti perkembangan tersebut.
Pelayanan Pasien Rumah Sakit Islam Lumajang merupakan bagian integral dari sistem
pelayanan rumah sakit. Upaya peningkatan mutu pelayanan memerlukan landasan hukum dan
batasan operasional, standar ketenagaan, standar fasilitas, tata laksana, dan juga logistik.
Untuk mengukur mutu pelayanan diperlukan indikator mutu pelayanan. Pengukuran indikator
mutu input, proses, output, dan outcome dapat memberikan gambaran mutu Rumah Sakit.
Panduan Alur Pelayanan ini disusun untuk memberikan informasi tentang hal-hal tersebut.

Panduan Alur Pelayanan IGD ini diharapkan menjadi acuan bagi pelaksanaan kegiatan
pelayanan, sehingga indikator mutu output dapat tercapai.

Panduan Alur Pelayanan IGD ini diharapkan juga dapat meningkatkan kemampuan RS Islam
Lumajang dalam menciptakan transparansi, sinergi kerja, dan kemudahan dalam pengelolaan
kehumasan melalui peningkatan kelembagaan dan mekanisme tata kerja, serta peningkatan
prasarana dan sarana sehingga tersedia layanan informasi secara terpadu kepada publik secara
akurat, cepat dan tepat waktu, serta dapat dipertanggungjawabkan.

Semoga panduan ini bermanfaat bagi semua pihak dengan harapan mutu pelayanan dapat
dijaga. Tidak lupa, sesuai perkembangan hendaknya panduan ini secara berkala, dievaluasi,
dan direvisi.

You might also like