Professional Documents
Culture Documents
ALUR PASIEN
Kecamatan Lumajang
TENTANG
Menimbang
: 1.Bahwa untuk meningkatkan pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Islam diperlukan suatu
ketentuan standar demi memberikan pelayanan yang optimal bagi pasien yang
memerlukannya.
2.Bahwa sehubungan dengan pasal tersebut di atas perlu ditetapkan Panduan Alur
Mengingat
Kedokteran;
3.Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
MEMUTUSKAN
KESATU
ISLAM LUMAJANG .
KEDUA
KETIGA
digunakan dalam Mempermudah pelayanan pasien di satu unit kerja di Rumah Sakit
Islam Lumajang
KEEMPAT
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari ternyata
mestinya.
Ditetapkan di Lumajang
Pada tanggal :
NIK.01.71.0008
DAFTAR ISI
tanggal ..................
tentang Buku
LAMPIRAN
A.
Latar Belakang.....................................................................................
B.
Definisi .................................................................................................
BAB II RUANG
LINGKUP................................................................................................................................
.. 3
A.
Kategori Transfer
Pasien.....................................................................................................................
3
B.
...................................... 3
C.
Komunikasi...................................................................................................................................
.....
.. 4
D.
...................................... 5
E.
Transportasi
Rujukan..........................................................................................................................
.. 9
A.
........................ 9
B.
C.
11
D.
E.
Tata Laksana Menentukan Rumah Sakit Penerima Rujukan Dapat Memenuhi Kebutuhan
Pasien.... 12
F.
G.
H.
I.
J.
17
BAB IV DOKUMENTASI.........................................................................................
DEFINISI
Definisi American Hospital Association di tahun 1978 menyatakan bahwa Rumah Sakit
adalah suatu institusi yang fungsi utamanya adalah memberikan pelayanan kepada pasien-
diagnostik dan terapeutik untuk berbagai penyakit dan masalah kesehatan, baik yang bersifat
bedah maupun non bedah. Rumah sakit harus dibangun, dilengkapi, dan dipelihara, dengan
baik untuk menjamin kesehatan dan keselamatan pasiennya dan harus menyediakan fasilitas
yang lapang, tidak berdesak-desakan dan terjamin sanitasinya bagi kesembuhan pasien.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit juga
menyebutkan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan, dan gawat darurat.
Instalasi Gawat Darurat adalah unit pelayanan di rumah sakit yang tersedia 24 jam untuk
memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara
terpadu dengan melibatkan berbagai multi disiplin.
Selain itu Instalasi Gawat Darurat di Rumah Sakit Asy Syifa Sambi (IGD) adalah salah satu
bagian di rumah sakit Asy Syifa Sambi yang menyediakan penanganan awal bagi pasien yang
menderita sakit dan cedera, yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya. Di IGD dapat
ditemukan dokter bersama sejumlah perawat. Saat tiba di IGD, pasien biasanya menjalani
pemilahan terlebih dahulu, anamnesis untuk membantu menentukan sifat dan keparahan
penyakitnya serta Dokter Spesialis yang merawat. Penderita yang terkena penyakit serius
biasanya lebih mendapat penanganan serius oleh dokter. Setelah penaksiran dan penanganan
awal, pasien dapat dipulangkan (rawat jalan), dipindahkan ke ruangan lain (rawat inap), atau
dirujuk ke RS yang lebih besar guna mendapat penanganan lebih lanjut jika di RS Asy Syifa
Sambi tidak bisa mengangani pasien tersebut.
Sedangkan Alur Pelayanan adalah urutan atau tata cara yang harus diikuti pasien untuk
mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan.
Bencana disebut juga musibah masal adalah suatu keadaan dimana terjadi kecelakaan atau
bencana alam dan atau bencana yang di buat oleh manusia yang dalam waktu relative singkat
terdapat korban dalam jumlah banyak, yang tidak dapat ditanggulangi oleh hanya satu unit
kerja/bagian tertentu, sehingga harus mendapat pertolongan segera. Bencana yang dimaksud
diatas bisa berasal dari dalam/luar bangunan Rumah sakit Asy Syifa’ Sambi
BAB II
RUANG LINGKUP
Seperti telah diketahui sebelumnya, Rumah Sakit secara umum menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pembahasan pada panduan ini ditekankan pada Alur
Pelayanan pasien di seluruh bagian Rumah Sakit Asy Syifa Sambi.
1.Pasien datang ke rumah sakit dapat disebabkan karena beberapa alasan, yaitu :
a)Dikirim oleh/ rujukan rumah sakit lain, puskesmas atau jenis pelayanan kesehatan lain.
b)Dikirim oleh/ rujukan praktik dokter, Dokter, bidan, atau tenaga kesehatan lain di luar
rumah sakit.
2.Setelah pasien tiba di rumah sakit, pasien/ keluarga melakukan pendaftaran di loket
pendaftaran. Pasien ditanya mengenai tujuan kedatangannya di rumah sakit.
3.Berdasarkan kecepatan pelayanan kesehatan, pasien datang ke rumah sakit dapat dibedakan:
a)Pasien yang dapat menunggu yaitu pasien berobat jalan dan yang tidak dalam keadaan
darurat.
4.Pasien di rumah sakit dapat dikategorikan sebagai pasien rawat jalan dan rawat inap.
a)Pasien baru, yaitu pasien yang baru pertama kali datang ke rumah sakit untuk keperluan
pelayanan kesehatan dan akan menerima nomor rekam medis.
b)Pasien lama adalah pasien yang pernah datang sebelumnya untuk keperluan pelayanan
kesehatan dan akan mempergunakan nomor rekam medic.
BAB III
TATA LAKSANA
pasien
pendaftaran
Triase Visual
True
False
Poliklinik
emergency
Emergency
Tindakan Resusitasi
stabilisasi
Ruang Ruang
OK ICU
Observasi
rawat
Rawat Inap
Kasir
Sembuh
APS
1.Pasien masuk ke Rumah Sakit melalui Pendaftaran/ admisi pada instalasi rawat jalan
(poliklinik) atau pada instalasi gawat darurat apabila pasien dalam kondisi gawat darurat yang
membutuhkan pertolongan medis segera/ cito.
2.Pasien melalui instalasi gawat darurat akan diberikan pelayanan medis sesuai dengan
kondisi kegawatdaruratan pasien.
Korban yang tak memerlukan pengobatan atau pemberian pengobatan dapat ditunda,
mencakup korban dengan :
-Fraktur minor
-Luka minor, luka bakar minor
b.Label kuning
Korban dengan cidera sedang yang perlu mendapatkan perawatan khusus dan kemudian dapat
dipulangkan, atau dirawat di rumah sakit atau dirujuk ke rumah sakit lain termasuk dalam
kategori ini :
-Korban dengan risiko Syok (korban dengan gangguan jantung, trauma abdomen berat)
-Fraktur Dissable
-Fraktur femur / pelvis
-Luka bakar luas
-Gangguan kesadaran / trauma kepala
c.Label merah
Korban dengan cidera berat yang memerlukan observasi ketat, kalau perlu tindakan operasi.
Dengan kemungkinan harapan hidup yang masih besar dan memerlukan perawatan rumah
sakit atau rujuk ke rumah sakit lain termasuk dalam kategori ini
:
-Syok oleh berbagai kausa
-Gangguan pernafasan
-Trauma kepala dengan pupil anisokor
-Perdarahan external masal
d.Label hitam
Korban yang sudah meninggal dunia. Ditempatkan di ruang absensi karyawan (dapat
menampung 10 jenazah)
BAB IV
DOKUMENTASI
Era globalisasi ini menuntut perkembangan pengetahuan dan teknologi disegala unit kerja.
Pelayanan Pasien di Rumah Sakit Islam Lumajang sebagai bagian dari pelayanan kesehatan
rumah sakit tentunya senantiasa perlu penyesuaian mengikuti perkembangan tersebut.
Pelayanan Pasien Rumah Sakit Islam Lumajang merupakan bagian integral dari sistem
pelayanan rumah sakit. Upaya peningkatan mutu pelayanan memerlukan landasan hukum dan
batasan operasional, standar ketenagaan, standar fasilitas, tata laksana, dan juga logistik.
Untuk mengukur mutu pelayanan diperlukan indikator mutu pelayanan. Pengukuran indikator
mutu input, proses, output, dan outcome dapat memberikan gambaran mutu Rumah Sakit.
Panduan Alur Pelayanan ini disusun untuk memberikan informasi tentang hal-hal tersebut.
Panduan Alur Pelayanan IGD ini diharapkan menjadi acuan bagi pelaksanaan kegiatan
pelayanan, sehingga indikator mutu output dapat tercapai.
Panduan Alur Pelayanan IGD ini diharapkan juga dapat meningkatkan kemampuan RS Islam
Lumajang dalam menciptakan transparansi, sinergi kerja, dan kemudahan dalam pengelolaan
kehumasan melalui peningkatan kelembagaan dan mekanisme tata kerja, serta peningkatan
prasarana dan sarana sehingga tersedia layanan informasi secara terpadu kepada publik secara
akurat, cepat dan tepat waktu, serta dapat dipertanggungjawabkan.
Semoga panduan ini bermanfaat bagi semua pihak dengan harapan mutu pelayanan dapat
dijaga. Tidak lupa, sesuai perkembangan hendaknya panduan ini secara berkala, dievaluasi,
dan direvisi.