You are on page 1of 7

Jurnal Mikroteknik FMIPA UNMUL 2019

Maret 2019, Samarinda, Indonesia

PENGAMATAN JARINGAN DARAH MENGGUNAKAN METODE


APUSAN DARAH
FMIPA UNMUL 2019

MUHAMMAD FAREL HIDAYAT1, RINA DAYANTI2*


1
Laboratorium Anatomi Hewan dan Mikroteknik Program Studi Biologi FMIPA
Universitas Mulawarman
2
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Mulawarman
*Corresponding Author: m.farelh94@gmail.com

Abstrak Darah merupakan cairan tubuh pada manusia dan hewan lainnya yang mengangkut
senyawa penting seperti nutrisi dan oksigen serta karbondioksida, dan darah merupakan jaringan
ikat yang terdapat sel-sel tersuspensi dalam plasma. Pada percobaan ini digunakan metode
berupa apusan darah, tujuan dilakukannya percobaan mengenai metode apusan darah ini adalah
untuk mengamati struktur dari jaringan darah menggunakan metode apusan darah dan untuk
mengamati bagian-bagian darah yang terdapat pada preparat apusan darah tersebut. Kemudian
bersihkan jari probandus menggunakan alkohol untuk diambil darah probandus menggunakan
autoklik, teteskan darah ke atas objek glass Sebelum ditutup dengan cover glass dilakukan metode
apusan darah agar membuat preparat setipis mungkin, kemudian diamati bagian-bagiannya
menggunakan mikroskop dan digambar hasil yang didapatkan dari preparat tersebut, dari
percobaan ini didapatkan hasil berupa limfosit, monosit, neutrofhil, eritrosit

Kata kunci: jaringan ikat, Darah, Eritrosit, Mikroskop, apusan darah

Pendahuluan yang cedera. Jika darah mengalami


Latar belakang gangguan, maka segala proses metabolisme
Darah merupakan salah satu jaringan tubuh akan terganggu pula[2].
yang berbentuk cairan melalui jantung, arteri, Adapun darah putih atau leukosit
dan vena yang berfungsi memasukan merupakan sel darah putih yang diproduksi
oksigen dan sari makanan keseluruh tubuh, oleh jaringan hemopoetik untuk jenis
serta mengambil karbondioksida dan bergranula (polimorfonuklear) dan jaringan
metabolik dari jaringan tubuh. Darah limpatik untuk jenis tak bergranula
merupakan salah satu dari 3 macam cairan (mononuklear), ini memiliki tugas untuk
tubuh utama. Darah terdiri dari plasma darah menjaga tubuh dari serangan bakteri, virus
[1]
. ataupun mikroba-mikroba asing yang masuk
Berdasarkan fungsinya, darah dibedakan ke dalam tubuh[5].
menjadi 3 jenis, yaitu darah merah (Eritrosit), Keping darah, sering disebut dengan
darah putih (Leukosit) dan keping darah trombosit berfungsi untuk membantu proses
(Trombosit). Darah merah atau eritrosit, pembekuan darah apabila adanya jaringan
berfungsi sebagai alat transportasi, sel darah yang rusak, ataupun apabila adanya robekan
merah membawa hemoglobin yang telah pada kulit[3].
terikat dengan oksigen dari paru-paru Metode apusan darah merupakan
menuju ke jaringan lain, untuk menjaga preparat yang dibuat dengan cara membuat
sistem kekebalan tubuh, serta pengatur suhu lapisan tipis dari suatu bahan, baik itu berupa
tubuh[3]. bahan berwujud cairan ataupun bukan
Darah juga merupakan kendaraan untuk cairan, diatas gelas objek. Kemudian
transport massal jarak jauh dalam tubuh dilakukan tahap fiksasi, pewarnaan serta
untuk berbagai bahan antara sel dan ditutup dengan kaca penutup agar
lingkungan eksternal antara sel-sel itu selanjutnya dapat diamati menggunakan
sendiri. Darah terdiri atas cairan kompleks mikroskop[4].
plasma tempat elemen selular diantaranya Oleh karena itu, pada percobaan ini
eritrosit, leukosit, dan trombosit. Eritrosit (sel mengenai metode apusan darah memiliki
darah merah), Leukosit (sel darah putih), tujuan untuk mengamati struktur jaringan
Trombosit penting dalam homeostasis, darah dengan menggunakan metode apusan
penghentian pendarahan dari pembuluh

1
Jurnal Mikroteknik FMIPA UNMUL 2019
Maret 2019, Samarinda, Indonesia

darah serta mengamati bagian-bagian dari atas gelas objek, kemudian dibuat apusan
preparat apusan darah tersebut. darah dengan menggunakan objek glass
dengan sudut 45° sehingga membentuk
Metode Praktikum preparat film darah/selaput darah yang tipis
Waktu dan Tempat dan rata, kemudian lakukan pewarnaan pada
Praktikum mikroteknik ini dilakukan pada preparat.
hari Rabu, 20 Maret 2019 pukul 16.00-18.00 Pewarnaan Giemsa
yang bertempat di Laboratorium Anatomi Dikeringkan preparat lalu difiksasi dengan
Hewan dan Mikroteknik gedung G lantai 3 methanol selama 5 menit, kemudian diwarnai
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan menggunakan metode giemsa 2 % (diberi 2-
Alam, Universitas Mulawarman, Samarinda. 3 tetes dan dibiarkan selama 45 menit ).
Dicuci menggunakan air mengalir lalu
Alat dan Bahan dikeringankan dan diamati dengan
Alat menggunakan mikroskop lalu untuk
Pada percobaan iini digunakan alat penyimpanan preparat ditetesi dengan
berupa mikroskop binokuler, object glass, canada balsam/entelan lalu ditutup dengan
cover glass, jarum Francke, autoklik, pipet cover glass.
tetes, alat tulis dan kertas label. Pewarnaan Wright
Bahan Dikeringkan preparat lalu ditetesi dengan
Bahan yang digunakan dalam percobaan pewarna wright selama 3-5 menit hingga
ini adalah darah probandus, alkohol, menutupi semua bagian lalu dicuci
methanol, aquades, larutan pewarna menggunakan air mengalir lalu dikeringkan
Giemsa, larutan pewarna Wright dan larutan dan diamati dengan menggunakan
buffer fosfat pH 6,4. mikroskop dan ditetesi dengan canada
balsam/entelan lalu ditutup dengan cover
Cara Kerja glass.
Diambil darah probandus (pria/wanita)
menggunakan autoklik, darah diteteskan di
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan praktikum tentang kalibrasi mikrometer yang telah dilakukan, didapatkan hasil
sebagai berikut:
2.1 Tabel Pengamatan Mukosa Mulut dengan Metode Supravital Staining
No. Hasil Keterangan
1 [1] Limfosit
[2] Monosit
[3] Neutrofil
[4] Eritrosit
4

1 3
2

Gambar 3.1 Pewarnaan Preparat


Apusan Darah dengan Larutan
Pewarna Wright
Perbesaran 40 x 10

2
Jurnal Mikroteknik FMIPA UNMUL 2019
Maret 2019, Samarinda, Indonesia

2 [1] Limfosit
[2] Monosit
3 [3] Eritrosit

Gambar 3.2 Pewarnaan Preparat


Apusan Darah dengan Larutan
Pewarna Giemsa
Perbesaran 40 x 10
Pembahasan atau disebut juga film yang berasal dari
Berdasarkan percobaan yang telah bahan yang berupa cairan serta dapat pula
dilakukan, didapatkan hasil yaitu preparat berupa bahan bukan cairan, yang kemudian
apusan darah dengan 2 metode pewarnaan, diletakkan diatas object glass. Kemudian
pewarnaan giemsa dengan pewarnaan dilakukan tahap fiksasi, pewarnaan lalu
wright. Dari pewarnaan wright didapati hasil menutupnya dengan gelas penutup untuk
berupa bagian-bagian dari preparat apusan diamati dibawah mikroskop[7].
darah seperti limfosit, monosit, neutrofil dan Terdapat berbagai macam metode
eritrosit atau sel darah merah. Sedangkan pewarnaan antara lain yang paling terkenal
pada hasil pewarnaan Giemsa didapatkan adalah pewarnaan wright dan giemsa,
hasil berupa bagian-bagian pada preparat sehingga pada percobaan ini digunakan dua
apusan darah yaitu limfosit, monosit, dan larutan tersebut.
eritrosi, dan sesuai dengan literatur[7], yang Terdapat beberapa faktor kesalahan dari
menyebutkan bahwa bagian-bagian dari percobaan kali ini adalah teknik dalam
preparat apusan darah dipenuhi oleh sel-sel mengapus darah yang kurang tepat sehingga
darah merah (eritrosit), lalu limfosit, monosit apusan darah menjadi lapisan yang tebal
dan neutrofil. Namun pada teknik pewarnaan dan berantakan serta membuat sel-sel darah
dengan Giemsa, bagian neutrofil kurang didalamnya jadi nampak kurang jelas, dan
nampak bahkan tidak ditemukan sama pada saat meneteskan darah dari probandus
sekali. dengan cara di tekan atau dipaksa keluar
Terdapat 3 macam jenis darah pada bisa membuat sel - sel darah pecah.
makhluk hidup yaitu eritrosit, leukosit dan
trombosit. Eritrosit atau sel darah merah, Kesimpulan
yang mana terdapat zat yang disebut Dari percobaan ini didapatkan hasil
hemoglobin sehinggan berwarna merah. pewarnaan menggunakan larutan pewarna
Eritrosit memiliki peranan utama sebagai Wright didapatkan bagian berupa limfosit,
pengangkut oksigen dari paru-paru ke monosit, neutrophil dan eritrosit. Sedangkan
seluruh bagian pada tubuh. pada saat menggunakan larutan Giemsa
leukosit atau sel darah putih, Sel darah ini hanya diperoleh bagian limfosit, monosit dan
tidak memiliki pigmen, memiliki diameter eritrosit.
yang lebih besar daripada eritrosit, memiliki Ucapan Terima Kasih
inti sel, serta terbentuk di limfa, kelenjar- Penulis mengucapkan terima kasih
kelenjar limfoid, dan sumsum merah pada kepada Laboratorium Anatomi Hewan dan
tulang. Mikroteknik atas fasilitas yang diberikan
Trombosit, bagian dari darah ini, untuk melakukan penelitian ilmiah ini.
berbentuk kepingan-kepingan yang tidak Demikian pula, penulis berterima kasih
memiliki inti, dengan ukuran lebih kecil jika kepada para asisten dan teman-teman
dibandingkan dengan eritrosit dan tidak sesama praktikan atas dikusinya yang
terdapat warna[3]. bermanfaat.
Metode apusan darah atau smear adalah Referensi
suatu preparat yang pembuatannya
[1] Arthur, C. 1990. Mekanisme Penyakit.
menggunakan suatu metode yang dilakukan
Jakarta: Buku kedokteran EGC.
dengan cara membuat suatu lapisan tipis

3
Jurnal Mikroteknik FMIPA UNMUL 2019
Maret 2019, Samarinda, Indonesia

[2] Campbell, Neil A. 2000. Biologi Edisi 5 terinfeksi Ichthyophthirius


jilid 1. Jakarta : Erlangga. mutifilis pada derajat infestasi
[3] Judha, M., Erwanto, R., Retraningsih,
L.N. 2012. Anatomi Dan Fisiologi. yang berbeda dengan metode
Yogyakarta: Gosyen Publishing. kohabitasi. Jurnal Ilmiah
Perikanan dan Kelautan. 3(1).
[4] Rudyatmi,Ely.2012. Bahan Ajar [7] Purwitasari, D. 2014. Implementasi Fitur
Mikroteknik. Semarang: UNNES Geometri Dan K-Means Pada
[5] Kimball. 1991. Biologi Perhitungan Segmentasi Sel Darah
Universitas. Jakarta :Erlangga Merah Bertumpuk. Jurnal Informatika
[6] Mahasri, Gunanti. 2011. Mulawarman. Vol. 9(3) Hal: 11-19.
Gambaran leukosit darah ikan
koi (Cyprinus carpio) yang

4
LAMPIRAN

1.1 Lampiran laporan sementara

(A)
Keterangan: (A) lampiran laporan sementara pengamatan dengan metode apusan darah

1.2 Lampiran Cara Kerja


1.2.1 Cara Kerja Menggunakan Larutan Pewarna Wright

(a) (b)

(c) (d)
(e) (f)

(g) (h)
Keterangan: (a) jari probandus dioleskan alkohol, (b) jari ditusuk menggunakan autoklik, (c)
darah tetes kedua diletakkan diatas object glass, (d) dilakukan metode apus darah, (e) diberi
larutan pewarna Wright hingga tertutupi semua lalu dikeringkan selama 20 menit, (f) dicuci
dengan dialirkan air selama 5 menit, (g) dikeringkan hingga benar-benar kering, (h) diamati
menggunakan mikroskop

1.2.1 Cara Kerja Menggunakan Larutan Pewarna Giemsa

(a) (b)

(c) (d)
(e) (f)

(g) (h)

(i)
Keterangan: (a) jari probandus dioleskan alkohol, (b) jari ditusuk menggunakan autoklik, (c)
darah tetes kedua diletakkan diatas object glass, (d) dilakukan metode apus darah, (e) diberi
methanol hingga tertutupi semua lalu dikeringkan 5 menit, (f) diberi pewarna Giemsa dan
dikeringkan selama 45 menit, (g) dicuci dengan air mengalir selama 5 menit, (h) dikeringkan
hingga benar-benar kering, (i) diamati menggunakan mikroskop

1.3 Lampiran Hasil Pengamatan

(a) (b)
Keterangan: (a) pengamatan preparat apusan darah menggunakan larutan pewarna Wright, (b)
pengamatan preparat apusan darah menggunakan larutan pewarna Giemsa

You might also like