Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
REZA AKHMAD WINALDA
16/398936/PN/14907
GOLONGAN A
1. Tinjauan Pustaka
Uji ranking adalah uji yang digunakan untuk mengurutkan sampel berdasarkan
intensitas sifat yang dinilai, mutu atau kesukaan konsumen. Contohnya , dari sederetan
konsentrasi gula, konsentrasi berapa yang dapat memberikan cita rasa manis dari sirup
buah yang disukai panelis. Panelis yang dilibatkan tergantung dari tujuan pengujian.
Untuk menguji ranking perbedaan harus digunakan panelis terlatih, sedangkan untuk
menguji ranking kesukaan dapat digunakan panelis tidak terlatih (Afrianto, 2008)
2. Tujuan
1. Panelis
2. Milk chocolate
3. Air mineral
4. Sampel acuan
5. Scoresheet
B. Cara Kerja
Penyaji menyiapkan 5 set sampel yang terdiri atas sampel dengan kode 311(Milk
Chocolate 52%) , 111(Milk Chocolate 52%+Spirulina) , 113 (Dark Chocolate 81% ),
133 (Dark Chocolate 81%+Spirulina), 331 (Dark Chocolate 75%)
↓
12 panelis yang telah lolos seleksi pada pengujian duo trio dipersilahkan melakukan
pengujian secara bergantian
↓
Panelis diperintahkan mengurutkan sampel dari tingkat kepahitan terendah hingga
tertinggi
↓
Data hasil pengujian diolah data menggunakan software SPSS, dengan analisis non
parametrik.
\
1. Hasil
Kode sampel
no nama
311 111 113 133 331
1 dean 4 1 5 2 3
2 phared 1 4 5 3 2
3 wahyu 4 3 1 2 5
4 yustika 2 3 1 4 5
5 anin 4 1 5 2 3
6 maria 4 2 1 3 5
7 smay 5 2 1 3 4
8 novian 4 2 1 3 5
9 panji 4 2 1 3 5
10 nurus 3 4 1 2 5
11 ahmanda 4 2 1 3 5
12 eldy 4 3 1 2 5
2. Pembahasan
Uji ranking adalah uji yang digunakan untuk mengurutkan sampel berdasarkan
intensitas sifat yang dinilai, mutu atau kesukaan konsumen. Panelis yang dilibatkan
tergantung dari tujuan pengujian. Untuk menguji ranking perbedaan harus digunakan
panelis terlatih, sedangkan untuk menguji ranking kesukaan dapat digunakan panelis
tidak terlatih. Prinsip dari uji ranking ialah panelis diminta untuk membuat urutan dari
sampel yang diuji menurut perbedaan tingkat mutu sensorik. Penilaian ini bersifat
subjektif karena panelis memberikan nilai dari tingkat kesukaannya sendiri. Dalam uji
rangking tidak disertakan contoh pembanding. Urutan pertama selalu menyatakan yang
paling tinggi, makin ke bawah nomor urut makin rendah (Afrianto, 2008).
Kelebihan dari uji rangking adalah cepat, dapat digunakan untuk bermacam-
macam contoh, prosedur sederhana, dapat menggunakan contoh baku atau tidak, dan
memaksa adanya keputusan relatif karena tidak ada dua contoh pada rank yang sama.
Selain itu uji ranking ini dapat menggunakan panelis tidak terlatih sehingga tidak perlu
dilakukan seleksi. Sedangkan kekurangannya adalah bila terdapat perbedaan yang kecil
panelis merasa harus membedakan contoh yang dianggap identik, sehingga dapat
menyebabkan inkonsistensi pada uji rangking (Oktrafina, 2010).
Prosedur uji ranking yang dilakukan di praktikum teknik pengujian mutu hasil
perikanan adalah sebagai berikut, penyaji menyiapkan 5 set sampel yang terdiri atas
sampel dengan kode 311(Milk Chocolate 52%) , 111(Milk Chocolate 52%+Spirulina) ,
113 (Dark Chocolate 81% ), 133 (Dark Chocolate 81%+Spirulina), 331 (Dark
Chocolate 75%). Setelah itu sebanyak 12 panelis yang telah lolos seleksi bergantian
diberikan kesempatan untuk melakukan pengujian. Pengujian dilakukan dengan
memberikan ranking atau nomer urut pada sampel yang di uji berdasarkan tingkat
kepaitan. Dimana nilai pertama menunjukkan tingkat kepahitan paling tinggi. kemudian
data yang diperoleh diolah menggunakan software SPSS.
A. Kesimpulan
a. Prinsip dari uji ranking ialah panelis diminta untuk membuat urutan dari sampel
yang diuji menurut perbedaan tingkat mutu sensorik. Penilaian ini bersifat
subjektif karena panelis memberikan nilai dari tingkat kesukaannya sendiri.
Dalam uji rangking tidak disertakan contoh pembanding. Urutan pertama selalu
menyatakan yang paling tinggi, makin ke bawah nomor urut makin rendah.
b. hasil friedman test dengan mean rank sampel kode 311, 111, 113, 133, dan 331
secara berurutan ialah sebesar 3.58, 2.42, 2.00, 2.67, 4.33. dengan itu dapat
disimpulkan bahwa urutan sampel dari tingkat kepahitan terendah menurut
panelis ialah sampel 113, kemudian urutan ke-2 ialah sampel 111, urutan ke-3
ialah sampel 133 dan urutan ke-4 dan ke-5 ialah sampel 311 dan 331.
B. Saran
Oktafa,H., M.R, Permadi., dan K, Agustianto. 2017. Studi Komparasi Data Uji Sensoris
Makanan dengan Preference Test (Hedonik dan Mutu Hedonik), antara
Algoritma Naive Bayes Classifier dan Radial Basis Function Network.
Seminar Nasional Hasil Penelitian
Oktafrina dan Surfiana. 2010. BPP Evaluasi Sensoris. Politeknik Negeri Lampung,
Lampung.