You are on page 1of 13

INTERFEROMETER FEBRY-PEROT

LAPORAN EKSPERIMEN FISIKA II

Oleh
Nama : Imroatul Khoiroh
NIM : 161810201015
Kelompok : A4
Tanggal Eksperimen : 1 April 2019
Nama Asisten :

LABORATORIUM FISIKA MODERN


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Interferometer merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk mengetahui
pola-polainterferensi suatu gelombang. Jenis dari interferometer tersebut
adalah interferometer micelshon dan interferometer Febry-Perot. Interferometer
Febry-Perot pertama kali ditemukan pada akhir abad ke-19 oleh C. Febry dan A.
Perot untuk menggambarkan perbaikan yang signifikan dari interferometer michelson.
Eksperimen Interferensi Febry-Perot tersebut menggunakan bidang permukaan
yang keduanya membiaskan hanya sebagian cahaya sehingga memungkinkan adanya banyak
sinar yang akan menciptakan pola interferensi. Dengan demikian,interferensi yang
dihasilkan pada penampakan frinji tampak lebih jelas ( Beiser, 1990).
Percobaan Interferometer Febry-Perot dilakukan dengan meletakkan posisi
Movable mirror dan adjustable mirror secara paralel (sejajar). Dengan posisi
demikian, akan terjadi perbedaan lintasan dari cahaya yang masuk melewati lensa
1,8 nm tersebut yang diakibatkan oleh pola reflektansi dan tranmisivitas cahaya
yang melewati kedua mirror tersebut. Selanjutnya, perbedaan lintasan tersebut
akan menyebabkan adanya beda fase dan penguatan fase (yang biasa disebut
sebagai interferensi) yang selanjutnya menyebabkan munculnya pola-pola pada
frinji.
Penerapan interferometer Febry-Perot dapat dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Penggunaan interferometer Febry-Perot dapat dijumpai pada suatu
bidang optic. Disamping itu dapat digunakan juga dalam penentuan sifat-sifat
gelombang lebih lanjut misalnya dalam penentuan gelombang cahaya tertentu.
Oleh karena itu, mengingat manfaat pada bab interferometer Febry-Perot memiliki
kegunaan yang sangat luas maka diperlukan pelaksanaan eksperimen fisika dua.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang eksperimen Interferometer Michelson diatas,
maka dapat dituliskan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana hubungan antara frinji (N) dengan pergeseran cermin
berdasarkan grafik yang terbentuk?
2. Bagaimana panjang gelombang sumber cahaya pada pola interferensi?

1.3 Tujuan
Tujuan yang dapat dituliskan berdasarkan rumusan masalah eksperimen
Interferometer Michelson diatas adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui hubungan antara frinji (N) dengan pergeseran cermin
berdasarkan grafik yang terbentuk.
2. Mengetahui panjang gelombang sumber cahaya pada pola interferensi.

1.4 Manfaat
Penerapan interferometer Febry-Perot dapat dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Penggunaan interferometer Febry-Perot dapat dijumpai pada suatu
bidang optic. Disamping itu dapat digunakan juga dalam penentuan sifat-sifat
gelombang lebih lanjut misalnya dalam penentuan gelombang cahaya tertentu.
Sehingga dengan demikian akan menambah wawasan dalam pengembangan
bidang ilmu optika dan gelombang dalam ilmuwan fisika.
BAB 2. DASAR TEORI

Interferometer merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk mengetahui


pola-polainterferensi suatu gelombang. Jenis dari interferometer tersebut
adalah Interferometer Micelshon dan Interferometer Febry-Perot. Interferometer
Febry-Perot pertama kali ditemukan pada akhir abad ke-19 oleh C. Febry dan A.
Perot untuk menggambarkan perbaikan yang signifikan dari Interferometer Michelson.
Eksperimen Interferensi Febry-Perot tersebut menggunakan bidang permukaan
yang keduanya membiaskan hanya sebagian cahaya sehingga memungkinkan adanya banyak
sinar yang akan menciptakan pola interferensi. Dengan demikian,interferensi yang
dihasilkan pada penampakan frinji tanpak lebih jelas (Beiser, 1990).

2.1 Interferensi
Interferensi gelombang merupakan perpaduan antara dua gelombang atau
lebih pada suatu daerah tertentu pada saat yang bersamaan. Interferensi dua
gelombang yang mempunyai frekuensi, amplitude, dan arah getaran sama yang
merambat menurut garis lurus dengan kecepatan yang sama tetapi
berlawananarahnya, menghasilkan gelombang stasioner atau gelombang diam.
Interferensidesdruktif (saling meniadakan) terjadi bila gelombang-gelombang
yangmengambil bagian dalam interferensi memiliki fase berlawanan. Sedangkan
interferensi konstruktif (saling menguatkan) terjadi jika gelombang-
gelombangyang mengambil bagian dalam interferensi memiliki fase yang sama.
Interferensi konstruktif biasa disebut juga dengan superposisi gelombang
(Halliday, 1986).
Interferensi dari suatu berkas cahaya adalah sebuah gelombang dari medan
listrik-magnetik yang berosilasi yang diperoleh dengan menjumlahkan
gelombang-gelombang tersebut. Hasil penjumlahan tersebut memberikan
intensitas yang maksimum disuatu titik, apabila di titik tersebut gelombang-
gelombang yang terjadi selalu sefase. Suatu pola interferensi misalnya berwujud
lingkaran-lingkaran gelap-terang dapat terjadi, hubungan fase antara gelombang-
gelombang di sembarang titik pada pola interferensi haruslah tetap sepanjang
waktu, atau dengan kata lain gelombang-gelombang itu harus koheren. Syarat
koheren tidak terpenuhi apabila gelombang-gelombang tersebut berasal dari
sumber-sumber cahaya yang berlainan, sebab setiap sumber cahaya biasa tidak
memancarkan gelombang cahaya secara kontinu, melainkan terputus-putus
(Zemansky, 1986).
Pada interferometer Febry-Perot, gelombang yang berinterferensi diperoleh
dengan membagi intensitas gelombang semula. Contohnya adalah interferometer
Febry-Perot yang merupakan perbaikan lebih lanjut dari Interferometer
Michelson, interferometer ini juga sangat berguna dalam pengukuran indeks bias
dan jarak. Prinsip kerja dari percobaan yang dilakukanoleh A. Perot telah
menghasilkan beberapa variasi konfigurasi. Agar pola interferensi yang misalnya
berwujud lingkaran-lingkaran gelap-terang dapat terjadi, hubungan fase antara
gelombang-gelombang di sembarang titik pada pola interferensi haruslah koheren
yaitu gelombang harus berasal dari satu sumber cahaya yang sama
(Alonso, 1992).
Interferometer Fabry-Perot terdiri dari dua plat sejajar yang permukaannya
sangat reflektif dan pada umumnya dipisahkan oleh udara. Dua buah plat kaca
dipisahkan oleh sebuah jarak (d) yang mempunyai sifat untuk memantulkan pada
permukaannya. Gelombang akan keluar dari plat setelah mengalami banyak
refleksi selanjutnya dikumpulkan oleh lensa dan gambar dapat
diobservasi pada sebuah layar. Keakurasian sebuah interferometer dapat mengukur
panjang gelombang dari cahaya yang disebut chromatic resolving power (Daud, 2005).

Menurut Beiser (1990) , bahwa berikut merupakan gambar dari pola frinji
dalam hubungannya dengan sudut 𝜃 yaitu:
Gambar 2.1 pola hubungan antara frinji dengan sudut 𝜃
(Sumber: Beiser, 1990)
Prinsip reflektansi dan transmisivitas pada eksperimen
Interferometer Febry-Perot tersebut dapat dijelaskan sebagai sinar yang dikirim
mundur maju melalui gas beberapa kali oleh sepasang cermin sejajar, sehingga
akan tampak seperti merangsang emisi berdasarkan sebanyak mungkin atom yang
tereksitasi. Salah satu cermin tersebut adalah tembus cahaya sebagian, sehingga
sebagian dari berkas sinaritu muncul sebagai berkas sinar ke luar
(Zemansky,1986).

Menurut Alonso (1992), bahwa dengan menggerakkan micrometer secara


perlahan-lahan sehingga pada jarak (dm) tertentu serta menghitung jumlah
lingkaran N, berapa kali pola frinjikembali pada pola awal, maka panjang gelombang
cahaya (λ) akan dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan:

2.𝑑𝑚
λ= (2.1)
𝑁

𝑙 = 𝑘.𝑑𝑚 (2.2)

Dimana 𝑘 adalah tetapan kesebandingan (kalibrasi) yang dapat dicari dengan

persamaan:

𝑁λ
𝑘= (2.3)
2.𝑑𝑚

Dengan kalibrasi tersebut maka interferometer dapat digunakan untuk mengukur


panjang gelombang.
Interferometer Febry-Perot akan menghasilkan lingkaran-lingkaran gelap
terang yang teramat kontras,yaitu menampilkan pola interferensi yang sangat
tajam dan banyak dipakai untuk menyelidiki panjang gelombang warna-warna
suatu sumber cahaya. Garis-garis gelap-terang pola interferensi yang sejajar
tersebut terutama disebabkan oleh variasi ketebalan celah udara diantara kedua
lempeng kaca tersebut.( Soedjojo, 1992).
BAB 3. METODE EKSPERIMEN

Eksperimen yang dilakukan untuk mengetahui peristiwa interferometer


Febry-perot dan mengetahui frinji yang terbentuk dengan panjang gelombang
cahaya. Sebelum memulai eksperimen, diberikan beberapa metode sebagai
pendukung agar eksperimen dapat dilakukan secara terstruktur dan sistematis.
Percobaan ini dilakukan dengan beberapa metode eksperimen, yaitu :
3.1 Rancangan Penelitian
Berdasarkan eksperimen Interferometer Febry-Perot yang akan dilakukan,
maka rancangan penelitian akan dirangkai sebagai berikut :

Identifikasi Permasalahan

Kajian Pustaka

Variabel Penelitian

Kegiatan Eksperimen

Data

Analisis Data

Kesimpulan
Gambar 3.1 Diagram alir eksperimenInterferometer Febry-Perot.

Permasalahan dalam percobaan Eksperimen interferometer Febry-Perot adalah


untuk mengetahui peristiwa Interferometer Febry-Perot dan mengetahui panjang
gelombang sumber cahaya pada pola interferensi. Variabel percobaan kemudian
ditentukan untuk mengetahui jenisnya baik itu terikat, bebas, dan kontrol. Setelah
mengetahui variabelnya, maka alat dan bahan disiapkan untuk melakukan
kegiatan eksperimen. Analisis data digunakan sebagai bantuan untuk mengolah
data untuk dibaca kembali. Setelah data di analisis, maka hasil yang didapatkan
dapat dijadikan kesimpulan. Sehingga tujuan akhir dari percobaan ini dapat
dijelaskan dengan kesimpulan yang didapatkan.

3.2 Jenis dan Sumber Data Eksperimen


Data yang akan diambil berupa data kuantitatif yang berarti dilakukan
dengan cara mengumpulkan data hasil pengukuran dan sebab akibat antara
bermacam-macam variabel. Data yang akan diambil adalah panjang gelombang
(λ), jumlah frinji (N), dan pergeseran cermin (dm). Sumber data yang diperoleh
dalam eksperimen interferometer Michelson adalah primer dikarenakan
pengambilan data dilakukan secara langsung pada saat eksperimen dan diperoleh
dari data hasil eksperimen dan perhitungan dengan ralat.

3.3 Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran


Variabel dan Pengukuran yang dilakukan dalam eksperimen interferometer
Febry-Perot adalah sebagai berikut :
3.3.1 Variabel Eksperimen
Variabel yang digunakan dalam eksperimen interferometer Febry-Perot
adalah sebagai berikut :
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam eksperimen interferometer Febry-Perot adalah variasi
jumlah frinji (N).
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam eksperimen interferometer Febry-Perot adalah
pergeseran cermin (d).
3. Variabel Kontrol
Variabel kontrol dalam eksperimen interferometer Febry-Perot adalah
tetapan kalibrasi.
3.3.2 Skala Pengukuran
Berdasarkan eksperimen interferometer Febry-Perot yang akan dilakukan,
maka dapat dituliskan skala pengukuran yang digunakan, yaitu sebagai berikut :
𝑁λ
k= (3.1)
2𝑑𝑚

∑(𝑘𝑖 −𝑘)2
∆𝑘𝑖 = √ (3.2)
𝑛(𝑛−1)

1
𝜎𝑦 = ∆𝑦 = √𝑛 ∑𝑛𝑖=1 𝑦𝑖 2 − ∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖 𝑦𝑖 − 𝐵 ∑𝑛𝑖=1 𝑦𝑖 (3.4)
2

𝜎𝑦𝑛1/2
𝜎𝑚 = ∆𝑚 = 2 1/2
(3.5)
(𝑛 ∑ 𝑥𝑖 2 )−(∑ 𝑥𝑖) )

1
𝜎𝑐 = √𝑛 ∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖 2 (3.6)

3.4 Kerangka Pemecahan Masalah


Eksperimen dilaksanakan di Laboratorium Fisika Modern, Jurusan Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember.
3.4.1 Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam eksperimen interferometer Febry-
Perot adalah sebagai berikut :
1. Meja interferometer (precision interferometer, OS-9255A) adalah suatu alat
yang digunakan dalam percobaan interferometer Michelson yang nantinya
meja tersebut berfungsi untuk meletakkan alat-alat yang digunakan dalam
percobaan interferometer.
2. Sumber laser He-Ne (OS-9171) digunakan sebagai sumber cahaya.
3. Bangku laser (OS-9172) adalah suatu alat yang digunakan untuk
meletakkansumber cahaya yang akan digunakan dalam percobaan
4. Perlengkapan interferometer Michelson:
a. Beam Splitter digunakan sebagai pembagi berkas cahaya.
b. Compensator digunakan sebagai penyefase gelombang cahaya.
c. Movable Mirror adalah cermin yang bisa digerakan artinya
cermin ini tidakdipasang dengan posisi tetap. Cermin ini juga
berfungsi untuk memantulkansumber cahaya kembali ke beam
Splitter yang kemudian sumber cahaya ini akanmenuju layar.
Selain untuk memantulkan sumber cahaya kembali, cermin
jugadigunakan untuk menghitung jarak perubahan lintasan
dengan menggerakan cermin ini.
d. Adjustable Mirror adalah cermin yang dipasang dengan posisi
tetap. Cerminini berfungsi untuk memantulkan sumber cahaya
kembali kebeam splitter yangkemudian sumber cahaya ini akan
menuju layar.
e. Convex Lens 18 nm digunakan untukmemfokuskan cahaya
sehingga sumber cahaya yang melewati tepat terfokus pada beam
Splitter.
3.4.2 Langkah kerja
Langkah kerja dalam eksperimen interferometer Febry-Perot adalah sebagai
berikut :
1. Peralatan disusun sedemikian rupa, dimana posisi adjustable mirror dan
Movable mirror di posisikan parallel atau sejajar.

Gambar 3.2 Rangkaian Interferometer Febry-Perot


2. Laser He-Ne diposisikan pada kedudukan di depan lensa sejajar bangku
interferometer Febry-Perot.
3. M2 ditutup, posisi M1 diatur sehingga berkas pantulannya dapat dilihat di
layar. Dengan cara sama atur posisi M2, sehingga cahaya dari M2 berimpit
dengan cahaya dari M1. (Ada beberapa trik untuk mendapat berkas dari M1
dan M2 terkumpul di satu titik. Jika saudara tidak dapat mencarinya, dapat
didiskusikandengan asisten).
4. Skrup diputar secara perlahan-lahan pengatur pada M2 (horizontal dan
vertikal) sehingga pola interferensinya (seperti gambar 1.2) dapat dilihat
jelas pada layar pengamatan.
5. Posisi micrometer skrup diatur pada setengah skala utama (dua kali putaran
= 2 x 25 skala). Kemudian perubahan friji yang terjadi diamati.
6. Mikrometer diputar satu putaran penuh berlawanan arah jarum jam. Secara
perlahan putar sekali lagi sampai angka nol pada knob berimpit dengan garis
tanda.
7. Pada layar dibuat tanda garis batas yang berimpit pada salah satu pinggir
lingkaranfrinji yang saudara pilih (misal frinji kedua dari pusat). Tanda
garis batas iniselanjutnya digunakan sebagai acuan menghitung jumlah
perubahan frinji (N).
8. Posisi awal mikrometer dicatat sebelum memulai menghitungnya (tidak
harus dimulai dari skala nol)
9. Knob mikrometer diputar perlahan-lahan berlawanan arah jarum jam. Pada
saatyang sama, hitung banyaknya frinji yang melintasi garis batas anda tadi.
Putar terussampai anda dapat menghitung sekitar N = 25 frinji. Baca posisi
mikrometer yang baru.
10. Posisi 𝑑25 ini dicatat sehingga jarak mikrometer dapat saudara hitung
menurut poin8 dan 9 di atas. Ingat setiap garis pada skala mikrometer
bersesuaian dengan jarak ~1 μm (106 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟) lintasan cermin (asumsi belum
dikalibrasi).
11. Langkah 9 dan 10 diulangi untuk jumlah frinji yang berbeda. Jumlah frinji
dapatdibuat kelipatan 25. Lakukan pengamatan untuk mendapatkan 10
pasang data posisimikrometer-frinji yang berbeda.
3.4.3 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam eksperimen interferometer
michelson adalah bersifat interval atau melalui pengukuran.
a. Tabel pengamatan
Tabel 3.1 Tabel Variasi Jumlah Frinji Terhadap Posisi Mikrometer
dm
NO N dm 1 2 3
rata-rata
1
2
3
4

Grafik 3.1 hubungan antara hubungan jumalah frinji dengan pergeseran


frinji persatuan panjang gelombang

2𝑑𝑚
λ
DAFTAR PUSTAKA

Alonso, Finn. 1992. Dasar-Dasar Fisika Universitas Edisi Kedua. Jakarta :


Erlangga.
Beiser, A. 1990. Konsep Fisika Modern. Jakarta : Erlangga.
Daud Malago,Jasruddin.2005. Pengantar Fisika Modern. Makassar: Badan
Penerbit UNM Makassar.
Halliday, Resnick. 1986. Fisika jilid 2 edisi ketiga. Erlangga: Jakarta

Soedjojo, Peter. 1992. Asas-Asas Ilmu Fisika Jilid 3 : Optika. Yogyakarta :


Universitas Gadjah Mada.
Tim Penyusun. 2019. Buku Panduan Praktikum Eksperimen Fisika I. Jember :
Universitas Jember.
Zemansky, S. 1986. Fisika untuk Universitas 2. Bandung : Binacipta.

You might also like