Professional Documents
Culture Documents
Oleh
Nama : Imroatul Khoiroh
NIM : 161810201015
Kelompok : A4
Tanggal Eksperimen : 1 April 2019
Nama Asisten :
1.3 Tujuan
Tujuan yang dapat dituliskan berdasarkan rumusan masalah eksperimen
Interferometer Michelson diatas adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui hubungan antara frinji (N) dengan pergeseran cermin
berdasarkan grafik yang terbentuk.
2. Mengetahui panjang gelombang sumber cahaya pada pola interferensi.
1.4 Manfaat
Penerapan interferometer Febry-Perot dapat dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Penggunaan interferometer Febry-Perot dapat dijumpai pada suatu
bidang optic. Disamping itu dapat digunakan juga dalam penentuan sifat-sifat
gelombang lebih lanjut misalnya dalam penentuan gelombang cahaya tertentu.
Sehingga dengan demikian akan menambah wawasan dalam pengembangan
bidang ilmu optika dan gelombang dalam ilmuwan fisika.
BAB 2. DASAR TEORI
2.1 Interferensi
Interferensi gelombang merupakan perpaduan antara dua gelombang atau
lebih pada suatu daerah tertentu pada saat yang bersamaan. Interferensi dua
gelombang yang mempunyai frekuensi, amplitude, dan arah getaran sama yang
merambat menurut garis lurus dengan kecepatan yang sama tetapi
berlawananarahnya, menghasilkan gelombang stasioner atau gelombang diam.
Interferensidesdruktif (saling meniadakan) terjadi bila gelombang-gelombang
yangmengambil bagian dalam interferensi memiliki fase berlawanan. Sedangkan
interferensi konstruktif (saling menguatkan) terjadi jika gelombang-
gelombangyang mengambil bagian dalam interferensi memiliki fase yang sama.
Interferensi konstruktif biasa disebut juga dengan superposisi gelombang
(Halliday, 1986).
Interferensi dari suatu berkas cahaya adalah sebuah gelombang dari medan
listrik-magnetik yang berosilasi yang diperoleh dengan menjumlahkan
gelombang-gelombang tersebut. Hasil penjumlahan tersebut memberikan
intensitas yang maksimum disuatu titik, apabila di titik tersebut gelombang-
gelombang yang terjadi selalu sefase. Suatu pola interferensi misalnya berwujud
lingkaran-lingkaran gelap-terang dapat terjadi, hubungan fase antara gelombang-
gelombang di sembarang titik pada pola interferensi haruslah tetap sepanjang
waktu, atau dengan kata lain gelombang-gelombang itu harus koheren. Syarat
koheren tidak terpenuhi apabila gelombang-gelombang tersebut berasal dari
sumber-sumber cahaya yang berlainan, sebab setiap sumber cahaya biasa tidak
memancarkan gelombang cahaya secara kontinu, melainkan terputus-putus
(Zemansky, 1986).
Pada interferometer Febry-Perot, gelombang yang berinterferensi diperoleh
dengan membagi intensitas gelombang semula. Contohnya adalah interferometer
Febry-Perot yang merupakan perbaikan lebih lanjut dari Interferometer
Michelson, interferometer ini juga sangat berguna dalam pengukuran indeks bias
dan jarak. Prinsip kerja dari percobaan yang dilakukanoleh A. Perot telah
menghasilkan beberapa variasi konfigurasi. Agar pola interferensi yang misalnya
berwujud lingkaran-lingkaran gelap-terang dapat terjadi, hubungan fase antara
gelombang-gelombang di sembarang titik pada pola interferensi haruslah koheren
yaitu gelombang harus berasal dari satu sumber cahaya yang sama
(Alonso, 1992).
Interferometer Fabry-Perot terdiri dari dua plat sejajar yang permukaannya
sangat reflektif dan pada umumnya dipisahkan oleh udara. Dua buah plat kaca
dipisahkan oleh sebuah jarak (d) yang mempunyai sifat untuk memantulkan pada
permukaannya. Gelombang akan keluar dari plat setelah mengalami banyak
refleksi selanjutnya dikumpulkan oleh lensa dan gambar dapat
diobservasi pada sebuah layar. Keakurasian sebuah interferometer dapat mengukur
panjang gelombang dari cahaya yang disebut chromatic resolving power (Daud, 2005).
Menurut Beiser (1990) , bahwa berikut merupakan gambar dari pola frinji
dalam hubungannya dengan sudut 𝜃 yaitu:
Gambar 2.1 pola hubungan antara frinji dengan sudut 𝜃
(Sumber: Beiser, 1990)
Prinsip reflektansi dan transmisivitas pada eksperimen
Interferometer Febry-Perot tersebut dapat dijelaskan sebagai sinar yang dikirim
mundur maju melalui gas beberapa kali oleh sepasang cermin sejajar, sehingga
akan tampak seperti merangsang emisi berdasarkan sebanyak mungkin atom yang
tereksitasi. Salah satu cermin tersebut adalah tembus cahaya sebagian, sehingga
sebagian dari berkas sinaritu muncul sebagai berkas sinar ke luar
(Zemansky,1986).
2.𝑑𝑚
λ= (2.1)
𝑁
𝑙 = 𝑘.𝑑𝑚 (2.2)
persamaan:
𝑁λ
𝑘= (2.3)
2.𝑑𝑚
Identifikasi Permasalahan
Kajian Pustaka
Variabel Penelitian
Kegiatan Eksperimen
Data
Analisis Data
Kesimpulan
Gambar 3.1 Diagram alir eksperimenInterferometer Febry-Perot.
∑(𝑘𝑖 −𝑘)2
∆𝑘𝑖 = √ (3.2)
𝑛(𝑛−1)
1
𝜎𝑦 = ∆𝑦 = √𝑛 ∑𝑛𝑖=1 𝑦𝑖 2 − ∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖 𝑦𝑖 − 𝐵 ∑𝑛𝑖=1 𝑦𝑖 (3.4)
2
𝜎𝑦𝑛1/2
𝜎𝑚 = ∆𝑚 = 2 1/2
(3.5)
(𝑛 ∑ 𝑥𝑖 2 )−(∑ 𝑥𝑖) )
1
𝜎𝑐 = √𝑛 ∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖 2 (3.6)
2𝑑𝑚
λ
DAFTAR PUSTAKA