You are on page 1of 20

NURSING CARE PLAN

No DX Diagnosa Keperawatan Tujuan / Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Rasional


1. Nyeri akut berhubungan NOC NIC 1. Pengkajian nyeri secara
dengan Agen pencedera ● Pain Level Pain Management komprehensip dapat
fisik (prosedur operasi) ● Pain Control 1. Lakukan pengkajian nyeri menentukan tindakan lanjutan
DS : ● Comfort level secara komprehensif dalam mengatasi nyeri
- - nyeri dirasakan Setelah dilakukan tindakan termasuk lokasi, 2. Pemeriksaan TTV dapan
setelah post operasi keperawatan selama 1 x 8 karakteristik, durasi, menentukan kondisi umum
- nyeri timbul secara jam diharapkan masalah frekuensi, kualitas dan pasien.
mendadak dapat teratasi dengan faktor presiptasi 3. Relaksasi napas dalam adalah
- rasanya seperti kriteria hasil : 2. Observasi TTV salah satu teknik mandiri
tertusuk-tusuk - Mampu mengontrol 3. Ajarkan teknik relaksasi perawat yang dapat menurunkan
- untuk mengurangi nyeri (tahupenyebab nafas dalam rasa nyeri.
nyeri, minum obat nyeri, mampu 4. Kolaborasi pemberiam 4. Analgetik adalah jenis obat anti
sesuai resep dokter dan menggunakan analgetik nyeri untuk mengatasi nyeri.
mengurangi aktivitas tehnik non
P : Pada saat farmakologi untuk
beraktivitas mengurangi nyeri,
Q : Tertusuk-tusuk mencari bantuan)
R : Luka post op - Melaporkan bahwa
S : Skala 5 (Sedang) nyeri berkurang
T : 10 detik dengan
DO : menggunakan
- - Klien tampak manajemen nyeri
meringis - Mampu mengenali
- TD : 120 / 70 mmHg nyeri (skala,
N : 82x/menit intensitas, frekuensi
P : 18x/menit dan tanda nyeri)
S : 36,3 °C - Menyatakan rasa
- Terdapat nyeri tekan nyaman setelah
pada suprapubis nyeri berkurang
- Klien nampak
memegang area yang
sakit
- Skala nyeri 5 (Sedang)

2 Gangguan eliminasi urin NOC NIC 1. Mengidentifikasi rencana irigasi


berhubungan dengan  Urinary elimination  Irigasi kandung kemih 2. Mengidentifikasi karakteristik
obstruksi anatomi  Urinary Contiunence 1. Tentukan apakah akan fungsi kandung kemih
melakukan irigasi terus (efektivitas pengosongan
DS : Pasien mengatakan Setelah dilakukan tindakan menerus atau berkalah kandung kemih, fungsi ginjal,
- Nyeri pada saad asuhan keperawatan selama 2. Catat jumlah cairan yang dan keseimbangan cairan).
buang air kecil 3 x 24 jam eliminasi urin digunakan, karakteristik Catatan: Komplikasi urin
membaik dengan kriteria cairan, jumlah cairan yang merupakan penyebab utama
DO : hasil : keluar, dan respon pasien kematian.
- Terpasang katetrer 1. Kandung kemih sesuai dengan prosedur tetap 3. Hidrasi yang cukup mendorong
triway kosong secara yang ada. produksi urin dan alat bantu
- Warna urin merah penuh 3. Opserfasi tindakan tindakan dalam mencegah infeksi.
barcambur stosel 2. Tidak ada residu pencegahan umum. Catatan: Bila pasien
urine > 100-200 cc 4. Bersihkan area perineum dan menggunakan obat sulfa, cairan
3. Intake cairan dalam tetap kering. Berikan yang cukup diperlukan untuk
rentang normal perawatan kateter yang memastikan ekskresi obat yang
4. Bebas dari ISK sesuai. memadai, mengurangi risiko
5. Tidak ada spasme 5. Mendidik pasien tentang efek kumulatif. Catatan:
bladder pentingnya membatasi asupan Aspartam, pengganti gula (mis.,
6. Balance cairan alkohol dan kafein. Nutrasweet), dapat
seimbang menyebabkan iritasi kandung
kemih yang menyebabkan
disfungsi kandung kemih.
4. Kebersihan perineum yang tepat
menurunkan risiko iritasi atau
kerusakan kulit dan
perkembangan infeksi menaik.
5. Bahan kimia ini dikenal sebagai
iritasi kandung kemih. Mereka
bisa meningkatkan detrusor
overaktivitas.

3 Resiko Infeksi NOC NIC


berhubungan dengan ● Immune status Infection Control (Kontrol 1. Pembatasan penggunjun
terbukanya pintu masuk ● Knowledge infection Infeksi) adalah cara yang baik untuk
mikroorganisme control 1. Batasi pengunjung bila perlu mencegah infeksi yang terjadi.
● Risk control 2. Instruksikan pada pengunjung 2. Mencici tangan adalah salah
DS : -
Setelah dilakukan tindakan untuk mencuci tangan saat satu cara untuk mencegah
DO : asuhan keperawatan selama berkunjung dan setelah terjadinya infeksi.
- Nampak terdapat
3 x 24 jam diharapkan tidak berkunjung meninggalkan 3. Eduk.asi terntang tanda dan
luka post op
ada infeksi atau tanda dan pasien gejala infeksi kepada keluarga
Prostatektomi
gejala infeksi dengan 3. Ajarkan pasien dan keluarga sangat baik agar keluarga
- Nampak terdapat
kriteria hasil : tanda dan gejala infeksi dapat memberitahukan kepada
pemasangan kateter
1. Klien bebas dari 4. Instruksikan pasien untuk petugas kesehatan ketika tanda
drain
tanda dan gejala minum antibiotic sesuai resep dan gejalah infeksi timbul
Faktor – faktor Resiko
infeksi 4. Antibiotic adalah obat utuk
● Prosedur infasif
2. Mendeskripsikan mengatasi infeksi
● Kerusakan dan
proses penularan
Peningkatan paparan
penyakit, factor
lingkungan
yang mempengaruhi
● Malnutrisi
penularan serta
● Peningkatan paparan
penatalaksanaannya
lingkungan pathogen
3. Menunjukkan
● tidak adekuat
kemampuan untuk
pertahanan sekunder
mencegah
(HB : 10,9 [g/dl] )
timbulnya infeksi
● Penyakit kronik
4. Jumlah leukosit
● Imunosupresi
dalam batas normal
● Pertahanan primer tidak
5. Menujukkan
adekuat (Kerusakan
kulit, trauma, jaringan, perilaku hidup sehat
gangguan peristaltik)
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

IMPLEMENTASI HARI PERTAMA

NO Diagnosa
RESPON PARAF
DX Hari / tanggal Jam IMPLEMENTASI
1. Nyeri Akut 14.10 1. Melakukan pengkajian nyeri secara 1. Klien mengatakan nyeri seelah
Selasa / 5 Maret komprehensif termasuk lokasi, prasi
2019 karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas P : Pada saat beraktifitas
dan faktor presiptasi Q : Tertusuk- tusuk
R : Supra pubis
S : Skala 5 (Sedang)
T : 10-20 detik
14.11 2. Mengobservasi TTV 2. TD : 120/70 mmHg
N : 82x/menit
P : 16x/menit
S : 36,3 ºC
3. Klien mengerti dan mau
14.12 3. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam melakukannya
14.13 4. Mengkolaborasi pemberiam analgetik 4. Telah diberikan Ketorolac 10 mg
/ 6 Jam / Intravena
2 Gangguan 14.15 1. Menentukan apakah akan melakukan 1. Irigasi dilakukan secara
eliminasi urin irigasi terus menerus atau berkalah
terus menerus
Selasa/ 05 maret
2019 14.15 2. Mencatat jumlah cairan yang 2. Oupute urin 1500 ml
digunakan, karakteristik cairan, jumlah
cairan yang keluar, dan respon pasien
sesuai dengan prosedur tetap yang ada. 3. Pasien mengkonsumsi air
3. Megopserfasi tindakan tindakan
14.17 minum 1000 ml
pencegahan umum.

4. Membersihkan area perineum dan tetap 4. Area perenium bersih dan


14.18
kering. Berikan perawatan kateter yang
terawat dengan baik
sesuai.
5. Mendidik pasien tentang pentingnya
14. 19 membatasi asupan alkohol dan kafein
5. Pasien mengeri tentang
penjeasan dari perawat.
3 Resiko Infeksi 14.14 1. Membatasi pengunjung bila perlu 1. Telah diberitahukan
Selasa/ 05 Maret
2019 14.15 2. Menginstruksikan pada pengunjung untuk 2. Telah diinstruksikan
mencuci tangan saat berkunjung dan setelah
berkunjung meninggalkan pasien
14.16 3. Mengajarkan pasien dan keluarga tanda dan 3. Telah diajarkan
gejala infeksi
14.17 4. Menginstruksikan pasien untuk minum 4. Klien mengerti dan mau
antibiotic sesuai resep melakukannya
EVALUASI

Hari/Tgl/Jam Dx Evaluasi Paraf


Kep
1. S : Klien mengatakan masih nyeri setelah pot
Nyeri Akut
op
Selasa / 5
O : - Klien tampak meringis
Maret 2019
P : Pada saat beraktifitas
14.20 WIT
Q : Tertusuk- tusuk
R : supra pubis
S : Skala 4 (Sedang)
T : 10-20 detik

TD : 120/90 mmHg
N : 92x/menit
P : 18x/menit
S : 36,2 ºC
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan faktor presiptasi
2. Observasi TTV
3. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
Kolaborasi pemberiam analgetik
Gangguan 2 S : Klien mengatakan
eliminasi urin
1. Tidak dapat mengontrol buang air kecil
Selasa/ 05
maret 2019
O:
2. Terpasang katetrer triway
3. Warna urin merah barcambur stosel

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan interfensi
1. Tentukan apakah akan melakukan
irigasi terus menerus atau berkalah
2. Catat jumlah cairan yang digunakan,
karakteristik cairan, jumlah cairan yang
keluar, dan respon pasien sesuai dengan
prosedur tetap yang ada.
3. Opserfasi tindakan tindakan
pencegahan umum.

Resiko Infeksi 3 S: -
Selasa/ 05 O : - Pengunjung nampak menggunakan Hand
Maret 2019
Rub
14.48 - Nampak terdapat pemasangan kateter urin
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Batasi pengunjung bila perlu
2. Instruksikan pada pengunjung untuk
mencuci tangan saat berkunjung dan setelah
berkunjung meninggalkan pasien
3. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan
gejala infeksi
4. Instruksikan pasien untuk minum antibiotic
sesuai resep
IMPLEMENTASI HARI KEDUA

NO Diagnosa
RESPON PARAF
DX Hari / tanggal Jam IMPLEMENTASI
1. Nyeri Akut 20.10 1. Melakukan pengkajian nyeri secara 1. Klien mengatakan masi nyeri
Rabu / 6 Maret komprehensif termasuk lokasi, setelah pot op
2019 karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas P : Pada saat beraktifitas
dan faktor presiptasi Q : Tertusuk- tusuk
R : Supra pubis
S : Skala 3 (Ringan)
T : 7-10 detik
20.11 2. Mengobservasi TTV 2. TD : 110/60 mmHg
N : 80x/menit
P : 18x/menit
S : 36,5 ºC
22.12 3. Mengkolaborasi pemberiam analgetik 3. Telah diberikan Ketorolac 30 mg
/ 8 Jam / Intravena
2 Gangguan 20.15 1. Catat jumlah cairan yang digunakan, 1. Oupute urin 1200 ml
eliminasi urin karakteristik cairan, jumlah cairan yang
Rabu/ 06 maret keluar, dan respon pasien sesuai dengan
2019 prosedur tetap yang ada. 2. Pasien mengkonsumsi air
2. Opserfasi tindakan tindakan pencegahan
21.15 minum 900 ml
umum.

20.17
3. Bersihkan area perineum dan tetap kering. 3. Area perenium bersih dan
Berikan perawatan kateter yang sesuai.
terawat dengan baik
3 Resiko Infeksi 20.14 1. Membatasi pengunjung bila perlu 1. Telah diberitahukan
Rabu/ 06 Maret
2019 20.15 2. Menginstruksikan pada pengunjung untuk 2. Telah diinstruksikan
mencuci tangan saat berkunjung dan setelah
berkunjung meninggalkan pasien
20.16 3. Mengingatkan pasien dan keluarga tanda 3. Telah dilakukan
dan gejala infeksi
20.17 4. Menginstruksikan pasien untuk minum 4. Klien mengerti dan mau
antibiotic sesuai resep melakukannya
EVALUASI

Hari/Tgl/Jam Dx Evaluasi Paraf


Kep
1. S : Klien mengatakan masih nyeri luka pot op
Nyeri Akut
O :
Rabu/ 6 Maret
P : Pada saat beraktifitas
2019
Q : Tertusuk- tusuk
22.20 WIT
R : Supra pubis
S : Skala 3 (Ringan)
T : 7-10 detik
TD : 110/60 mmHg
N : 80x/menit
P : 18x/menit
S : 36,5 ºC
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presiptasi
2. Observasi TTV
3. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
4. Kolaborasi pemberiam analgetik
Gangguan 2 S : Klien mengatakan
eliminasi urin
- Nyeri pada saad buang air kecil
Rabu/ 06
- Klin mengatakan mengerti tentang
maret 2019
pentinggnya asupan alkohol dan kafein
22.22 WIT
bagi kondisinya

O:
- Terpasang katetrer triway
- Warna urin merah barcambur stosel

A : Masalah teratasi sebagian


P : Lanjutkan interfensi
1. Nilai pola voiding (frekuensi dan
jumlah). Bandingkan keluaran urin
dengan asupan cairan. Perhatikan berat
jenis tertentu
2. Dorong asupan cairan yang adekuat (2-4
L per hari), hindari kafein dan gunakan
aspartam, dan batasi asupan pada saat
larut malam dan menjelang tidur.
Sarankan penggunaan jus cranberry /
vitamin C.
3. Bersihkan area perineum dan tetap
kering. Berikan perawatan kateter yang
sesuai.

Resiko Infeksi 3 S: -
Rabu/ 06 O : - Pengunjung nampak menggunakan Hand
Maret 2019
Rub
22.48 WIT - Nampak terdapat pemasangan kateter urin
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Batasi pengunjung bila perlu
2. Instruksikan pada pengunjung untuk
mencuci tangan saat berkunjung dan
setelah berkunjung meninggalkan pasien
3. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan
gejala infeksi
4. Instruksikan pasien untuk minum
antibiotic sesuai resep
IMPLEMENTASI HARI KETIGA

NO Diagnosa
RESPON PARAF
DX Hari / tanggal Jam IMPLEMENTASI
1. Nyeri Akut 08.10 1. Melakukan pengkajian nyeri secara 1. Klien mengatakan nyeri
Kamis / 7 Maret komprehensif termasuk lokasi, setelah pot op
2019 karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas P : Pada saat beraktifitas
dan faktor presiptasi Q : Tertusuk- tusuk
R : supra pubis
S : Skala 3 (Ringan)
T : 7-10 detik
08.11 2. Mengobservasi TTV 2. TD : 100/60 mmHg
N : 90x/menit
P : 20x/menit
S : 36,4 ºC
08.12 3. Mengkolaborasi pemberiam analgetik 3. Telah diberikan Ketorolac 30
mg / 8 Jam / Intravena
2 Gangguan 08.15 1. Catat jumlah cairan yang digunakan, 1. Oupute urin 1300 ml
eliminasi urin
karakteristik cairan, jumlah cairan yang
Kamis/ 07 maret
2019 keluar, dan respon pasien sesuai dengan 2. Pasien mengkonsumsi air minum
prosedur tetap yang ada. 700 ml
08.15 2. Opserfasi tindakan tindakan pencegahan
umum.
3. Area perenium bersih dan
08.17 3. Bersihkan area perineum dan tetap kering. terawat dengan baik
Berikan perawatan kateter yang sesuai.
3 Resiko Infeksi 08.14 1. Membatasi pengunjung bila perlu 1. Telah diberitahukan
Kamis/ 07 Maret
2019 08.15 2. Menginstruksikan pada pengunjung untuk 2. Telah diinstruksikan
mencuci tangan saat berkunjung dan
setelah berkunjung meninggalkan pasien
08.16 3. Mengingatkan pasien dan keluarga tanda 3. Telah dilakukan
dan gejala infeksi
08.17 4. Menginstruksikan pasien untuk minum 4. Klien mengerti dan mau
antibiotic sesuai resep melakukannya
EVALUASI
Hari/Tgl/Jam Dx Evaluasi Paraf
Kep
1. S : Klien mengatakan masih nyeri setelah pot
Nyeri Akut
op
Kamis / 07
O :
Maret 2019
P : Pada saat beraktifitas
08.20 WIT
Q : Tertusuk- tusuk
R : supra pubis
S : Skala 3 (Ringan)
T : 7-10 detik
TD : 100/60 mmHg
N : 90x/menit
P : 20x/menit
S : 36,4 ºC
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presiptasi
2. Observasi TTV
3. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
Kolaborasi pemberiam analgetik
Gangguan 2 S : Klien mengatakan
eliminasi urin
- Nyeri pada saad buang air kecil
Kamis/ 07
- Klin mengatakan mengerti tentang
maret 2019
pentinggnya asupan alkohol dan kafein
08.22 WIT
bagi kondisinya

O:
- Terpasang katetrer triway
- Warna urin sedikit kuning dan sudah
tidak ada stosel

A : Masalah teratasi sebagian


P : Lanjutkan interfensi
1. Nilai pola voiding (frekuensi dan
jumlah). Bandingkan keluaran urin
dengan asupan cairan. Perhatikan berat
jenis tertentu
2. Dorong asupan cairan yang adekuat (2-4
L per hari), hindari kafein dan gunakan
aspartam, dan batasi asupan pada saat
larut malam dan menjelang tidur.
Sarankan penggunaan jus cranberry /
vitamin C.
3. Bersihkan area perineum dan tetap
kering. Berikan perawatan kateter yang
sesuai.

Resiko Infeksi 3 S: -
Kamis/ 07 O : - Pengunjung nampak menggunakan Hand
Maret 2019
Rub
08.48 WIT - Nampak terdapat pemasangan kateter urin
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1. Batasi pengunjung bila perlu
2. Instruksikan pada pengunjung untuk
mencuci tangan saat berkunjung dan
setelah berkunjung meninggalkan pasien
3. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan
gejala infeksi
4. Instruksikan pasien untuk minum
antibiotic sesuai resep

You might also like