Professional Documents
Culture Documents
Dosen Pembimbing:
Muh. Zul Azhri Rustam, S.KM., M.Kes
Fasilitator:
Ari Susanti, S.KM., M.Kes
2018-2019
ii
NAMA :
Cahyani Tri Fajarwati (1510007)
2018-2019
ii
iii
Daftar isi
iii
1
Materi 1
1
2
KONSEP DASAR K3
Pengertian
2
3
Makna lambang K3
Bentuk lambang K3: palang dilingkari roda bergigi sebelas berwarna hijau
di atas warna dasar putih.
Arti dan Makna simbol/lambang/logo K3 :
Palang : bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK).
Roda Gigi : bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani.
Warna Putih : bersih dan suci.
Warna Hijau : selamat, sehat dan sejahtera.
Sebelas gerigi roda : sebelas bab dalam Undang-Undang No 1 Tahun 197
tentang Keselamatan Kerja.
Pengertian Penyakit Akibat Kerja (PAK) ialah gangguan kesehatan baik jasmani
maupun rohani yang ditimbulkan ataupun diperparah oleh aktivitas kerja ataupun
kondisi lain yang berhubungan dengan pekerjaan.
Beberapa contoh penyakit akibat kerja (PAK) antara lain : silicosis (karena paparan
debu silica), asbestosis (karena paparan debu asbes), low back pain (karena
pengangkutan manual), white finger syndrom (karena getaran mekanis pada alat
kerja), dsb.
3
4
Prinsip : kedua penyakit adalah sama. Pada dasarnya penyakit akibat kerja adalah
sama dengan penyakit yang timbul karena hubungan kerja. Perbedaannya :
Daftar pustaka
https://allaboutsafetyid.wordpress.com/
http://hima-k3.ppns.ac.id/pak-penyakit-akibat-kerja-dan-pahk-penyakit-akibat-
hubungan-kerja/
4
5
https://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-
jakarta/documents/publication/wcms_237650.pdf
5
6
Materi 2
6
7
1. Undang-Undang
Undang-undang adalah peraturan yang ditetapkan oleh presiden dan dengan
persetujuan (jangan berbuat salah dengan mengatakan disyahkan) Dewan Perwakilan
Rakyat. Di samping Undang-undang ada Peratuan Pemerintah Pengganti Undang-
undang yang mempunyai kedudukan sama dengan undang-undang. Peratuan
pemerintah pengganti undang-undang ini ditetapkan oleh presiden, dalam hal ihwal
kegentingan yang memaksa. Peraturan tersebut harus mendapat persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat dalam persidangan berikut.
2. Peraturan Lain
Peraturan lainnya ini kedudukannya adalah lebih rendah dari undang-undang dan
pada umumnya merupakan peraturan pelaksana undang-undang. Peraturan-peraturan
itu adalah sebagai berikut :
3. Kebiasaan
Kebiasaan atau hukum tidak tertulis ini, terutama yang tumbuh setelah perang dunia
ke -2, berkembang dengan baik karena dua faktor yaitu: faktor pertama karena
pembentukan undang-undang tidak dapat dilakukan secepat soal-soal perburuhan
7
8
yang harus diatur, faktor kedua adalah peraturan-peraturan di zaman Hindia belanda
dahulu sudah tidak lagi dirasakan sesuai dengan rasa keadilan masyarakat dan aliran-
aliran yang tumbuh di seluruh dunia. Jalan yang ditempuh dalam keadaan yang
sedemikian itu ialah acap kali dengan memberikan tafsiran (interpretasi) yang
disesuaikan dengan jiwa unang-undang dasar.
4. Putusan
Dimana dan di masa aturan hukum hukum masih kurang lengkap putusan pengadilan
tidak hanya memberi bentuk hukum pada kebiasaan tetapi-juga dapat dikatakan untuk
sebagian besar menentukan, menetapkan hukum itu sendiri.
5. Perjanjian
Perjanjian kerja pada umumnya hanya berlaku antara buruh dan majikan yang
menyelenggarakannya, orang lain tidak terikat. Walaupun demikian dari pelbagai
perjanjaian kerja itu dapat diketahui apakah yang hidup pada pihak-pihak yang
berkepentingan . Lebih-lebih dari perjanjian ketenagakerjaan, makin besar serikat
buruh dan perkumpulan majikan yang menyelenggarakannya. Dengan demikian maka
aturan dalam perjanjian kerja bersama mempunyai kekuatan hukum sebagai undang-
undang.
6. Traktat
Perjanjian dalam arti traktat mengenai soal perburuhan antara Negara Indonesia
dengan suatu atau beberapa Negara lain. Perjanjian (konvesi, Convention) yang
ditetapkan oleh konfrensi organisasi perburuhan internasional (international labour
organisation conference) tidak dipandang sebagai hukum ketenagakerjaan karena
konvensi itu telah diratifisir oleh Negara Indonesia, tidak mengikat langsung
golongan buruh dan majikan di Indonesia.
8
9
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut diatas dan UU 10 tahun 2008 maka Peraturan
perundang-undangan ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia yang berkaitan
dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :
9
10
Daftar pustaka
https://www.fsps.or.id/2016/01/sumber-hukum-ketenagakerjaan.html
https://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-
jakarta/documents/pu
10
11
Materi 3
11
12
Sementara menurut Zaidin Ali (1999) Sehat adalah suatu kondisi keseimbangan
antara status kesehatan biologis (jasmani), psikologis (mental), sosial, dan spiritual
yang memungkinkan orang tersebut hidup secara mandiri dan produktif. Dan sehat
menurut Pender (1982) adalah aktualisasi (perwujudan yang diperoleh individu
melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain, perilaku yang sesuai dengan
tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk
mempertahankan stabilitas dan integritas struktural.
Konsep Sehat menurut (Travis and Ryan, 1998), mengemukakan bahwa konsep
sehat terbagi menjadi enam konsep, yaitu :
12
13
Pengertian dari Kesehatan Kerja adalah adanya jaminan kesehatan pada saat
melakukan pekerjaan. Dapat dilihat dari pendapat WHO/ILO (1995),( Dikutip dari
buku Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja 2010 oleh L. Meily Kurniawidjaja 72:14)
bertujuan untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental dan
sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jenis pekerjaan, pencegahan
terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan;
perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang
merugikan kesehatan; dan penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu
lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologisnya. Secara
ringkas merupakan penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan setiap manusia
kepada pekerjaan atau jabatannya.
13
14
Cara-cara yang dapat dipakai untuk memastikan bahwa upaya yang sudah
dilakukan oleh suatu organisasi telah berjalan efektif meliputi:
a. Memberi panutan
b. Memelihara komunikasi yang baik
c. Menjalankan konsultasi yang efektif
d. Meminta komitmen dari semua pihak
e. Membangkitkan rasa kebersamaan dengan organisasi
f. Mengajak pekerja untuk terlibat dan berperan-serta
g. Merancang tugas dan pekerjaan
h. Sistem penggajian yang kompetitif
i. Berkomitmen terhadap mutu
j. Mengutamakan kepuasan pelanggan
14
15
15
16
Kerja ), Sasaran dari objek Kesehatan dan Keselamatan kerja itu sendiri dapat
diartikan dengan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja
dengan melibatkan unsusr manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja
yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan
penyakit akibat kerja, serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.( Dikutip dari buku Kesehatan Masyarakat oleh Prof. Dr. Soekidjo
Notoatmodjo : 106:9 ).
b. bahwa setiap orang tainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin
pula keselamatannya;
c. bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara
aman dan efisien;
d. bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya-upaya untuk
membina norma-norma perlindungan kerja;
e. bahwa pembinaan nama-nama itu periu diwujudkan dalarn Undang-
undang yang, memuat ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan
kerja yang sesuai dengan perkembangan masyarakat, industrialisasi, teknik
dan tehnologi.
16
17
Daftar pustaka
https://www.academia.edu/35505456/KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_P
ADA_ORGANISASI_KERJA?auto=download
http://safetynet.asia/pengertian-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-k3/
17
18
Materi 4
18
19
KESELAMATAN KERJA
Daftar pustaka
https://www.academia.edu/35505456/KESEHATAN_DAN_KESELAMATAN_P
ADA_ORGANISASI_KERJA?auto=download
19
20
Materi 5
20
21
KESEHATAN KERJA
Daftar pustaka
https://indohes.com/pengertian-k3/
21
22
http://safetynet.asia/pengertian-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-
k3/https://www.academia.edu/35505456/KESEHATAN_DAN_KESELAMATA
N_PADA_ORGANISASI_KERJA?auto=download
22
23
Materi 6
23
24
24
25
Undang-Undang K3
25
26
26
27
27
28
Sumber:
28
29
Materi 7
29
30
30
31
3. Penilaian Risiko
4. Pengendalian Risiko
5. Komunikasi dan Konsultasi
6. Pemantauan dan Tinjauan Ulang
Daftar pustaka
https://media.neliti.com/.../99095-ID-manajemen-risiko-kesehatan-dan-
keselamat.pdf
repository.unair.ac.id/33954/
https://www.researchgate.net/publication/323633078_Analisis_Risiko_Kesehatan
_dan_Keselamatan_Kerja_K3_pada_Perawat
31