You are on page 1of 8

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

RESUME
HASIL PEMBELAJARAN MANDIRI
BLOK 1 SKENARIO 1

NAMA : RISTIEYEN RAMADINI


STAMBUK : 15120180143
KELOMPOK : IV

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019
HASIL PEMBELAJARAN SKENARIO 1

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai definisi

diare, klasifikasi, patofisiologi penyakit diare ?

Jawab :

Definisi Diare

Diare merupakan buang air besar dengan feses atau tinja yang

berbentuk cair atau setengah cair disebkan karena 70% virus dan

30% bakteri. Dengan kandungan air pada tinja lebih banyak.

Pengeluaran feses untuk orang dewasa lebih dari 200g/hari dan

untuk bayi atau balita 10mL/kg/hari ( Kapita selekta kedokteran.,

2014, Journal of health education.,2015, World health

organization.,2015)

Klasifikasi

Diare dibagi atas 3 yaitu :

- Diare akut : Diare yang dialami selama < 2minggu, dan feses

berbentuk cair/lendir dengan frekuensi BAB 3kali

 Diare akut berair berlangsung selama beberapa jam dan

terjadi dehidrasi

 Diare akut berdarah (Disentri) kondisi ini ditandai dengan

adanya lendir atau darah pada feses

- Diare persisten : Diare akut dengan atau tanpa disertai darah

berlanjut 14hari
- Diare kronik : Diare yang dialami lebih dari > 14 hari ( Acute

diarrhoe in children.,2011, Kapita selekta kedokteran.,2014,

Pharmacotherapy handbook., 2015)

Patofisiologi

Patofisiologi dibagi atas 4 yaitu :

- Diare osmotik : Diare ini terjadi akibat jika ada bahan makanan

yang tidak dapat diabsorbsi dengan baik di usus halus maka

tekanan di lumen usus meningkat sehingga menarik cairan

plasma ke dalam lumen usus. Diare ini akan berhenti jika pasien

puasa atau tidak makan. Diare ini disebakan Karen intoleransi

laktosa misalnya dalam susu yang mengandung laktosa dan

makanan yang mengandung serat. Cirinya feses cair

- Diare Sekretorik :Diare ini terjadi akibat adanya gangguan

elektrolit dalam cairan melewati mukosa enterokolon,

menyebabkan sekresi berlebihan dan absorbsi berkurang. Diare

ini disebkan karena toksin bakteri. Cirinya feses cair banyak dan

tidak berhenti bila puasa

- Diare eksudatif/inflamatori : Diare ini terjadi akibat inflamasi atau

kerusakan mukosa usus. Diare ini disebabkan karena infeksi

bakteri. Cirinya Feses darah, lendir, nanah

- Diare Dismotilitas : Diare ini terjadi karena adanya gangguan

pada kontraksi usus sehingga waktu transit menurun , absorbsi

cairan dari lumen usus meningkat, dan cairan dalam lumen usus

meningkat.Ciri nya feses encer/cair. (Kapita selekta kedokteran.,

2014, Farmakoterapi., Pharmacoteraphy handbook., 2015)


2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan manifestasi ,

penyebab dan pencegahan penyakit diare

Manifestasi

Tanda dan gejalanya penyakit diare dengan rasa mual, muntah,

demam, kemudiaan kejang perut, haus berat, berat badan

berkurang kulit turgo, tulang pipi menonjol, perasaan tidak enak

(Pharmacoteraphy handbook.,2015, Jurnal tatalaksana diare

akut.,2015)

Penyebab diare

Penyebab diare karena infeksi virus (rotavirus), bakteri (E.coli,

shigella), protozoa, cacing pita, keracunan bahan kimia, malnutrisi,

pemakaian obat-obatan. ( Cause and management of diarrhoea in

children in a clinical setting.,2010, Kapita selekta kedokteran.,2014)

Pencegahan

Menggunakan handuk bersih, menggunakan air yang bersih,

mencuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar,

memperbaiki pola hidup, melakukan vaksin rotavirus, jangan

berkontak langsung dengan orang yang terinfeksi diare, makan

makanan yang bersih, membuang tinja bayi pada tempatnya,

membuang air besar pada jamban.(Word health organization.,2015,

National instate for health and care excellence., 2009, Departemen

kesehatan republik Indonesia., 2011)

3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan penatalaksanaan

dan peranan apoteker dalam memonitoring pasien pada penyakit

diare
Penatalaksanan

- Pemberiaan infus RL : Pemberiaan RL(ringer laktat untuk

mengatasi dehidrasi pada pasien dan sebagai penganti cairan

elektrolit

- Zinc : Pemberiaan zinc untuk mempercepat regenerasi epitel

usus, menguatkan respon imun dan untuk menggurangi

frekuensi diare

- Suplemen probiotik : Untuk mencegah terjadinya infeksi dan

untuk menjaga flora normal dalam tubuh

Peran apoteker dalam memonitoring pasien diare memberikan

edukasi pada orang tua tentang cara penggunaan obat seperti

pemberiaan oralit, penggunaan zinc selama 10 hari dan harus

dihabiskan obatnya, pemberiaan suplemen probiotik.( Acute

diarrhea in children., 2011, Kapita selekta kedokteran., 2014)

4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan interpretasi data

klinik dari penyakit diare

Interpretasi data klinik ( interpretasi data klinik, 2011 )

Nilai Rujukan Satuan Hasil

Na 135 - 147 mmol/L 130

K 3,10 – 5,10 mmol/L 2,9

Cl 95- 108 mmol/L 97

WBC 6- 18 X 103/ UL 20

Neutrophil 54-62 % 58

Band 0-3 % 2
Neutrophil

Pada skenario “jagoaan mama yang lemas” nilai rujukan pasien

menunjukan adanya penurunan nilai natirum yaitu 130

menunjukan adanya indikasi dehidrasi dan nilai rujukan kalium

mengalami penurunan yaitu 2,9 menunjukan adanya indikasi

dehidrasi, nilai rujukan pasien WBC meningkat 20 menunjukan

adanya infeksi. Nilai neutrophil dan band neutrophil normal. (

Kementrian kesehehatan republic Indonesia., 2011)

5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan penanganan awal

penyakit diare

Penanganan awal

Penanganan awal untuk penyakit diare yaitu pemberiaam larutan

oralit 3 jam pertama digunakan oralit untuk mencegah terjadinya

dehidrasi dan pemberiaan zinc sebagai tambah untuk mencegah

keparahan diare ( World Gastroenterology organization., 2013)

6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pemilihan obat

diare untuk anak-anak

Pemilihan Obat

Pemilihan obat diare untuk anak- anak dengan memberikan infus

RL sudah tepat dikarenakan pasien mengalami dehidrasi berat dan

pemberiaan zinc sudah tepat karena untuk mengurangi frekuensi

diare. Pemberiaan probiotik sudah tepat untuk menjaga flora

normal dalam tubuh, sedangkan pemberiaan anti mual muntah


tidak disarankan diberikan karena dapat meningkatkan efek

sedative ( World Gasteroenterology Organisation., 2013)

7. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan klasifikasi

dehidrasi

Klasifikasi Dehidrasi

- Dehidrasi Berat : Kehilangan cair >10% berat badan ( Kondisi

umum lemah, ubun-ubun besar, mata sangat cekung, malas

minum/ tidak dapat minum)

- Dehidrasi Ringan – Sedang : Kehilangan cairan 5-10% berat

badan ( Rewel, gelisah, ubun-ubun besar, mata sedikit cekung,

tampak kehausan, minum lahap) (Kapita selekta kedokteran.,

2014)

- Tanpa dehidrasi

Jadi pada skenario pasien dikategorikan mengalami dehidrasi

berat dilihat dari tanda dan gejala yaitu mata sangat cekung ,

lemas , rewel tidak mau makan, tidak mau minum susu dan kulit

kembali setelah 5 detik


DAFTAR PUSTAKA

Academy of Medicine of Malaysia, 2011, Guidelines on the management


of Acute Diarrhoea in Children.

Anonim. 2011, Pedoman Interpretasi Data Klinik, Kementerian Kesehatan


Republik Indonesia, Jakarta..

Departement of Child and Adososcent Health and Development. The


Treatment of Diarrhoea. World Health Organization.

Dipiro J.T., Wells B.G., Schwinghammer T.L. and DiPiro C. V., 2015,
Pharmacotherapy Handbook, Ninth Edit, McGraw-Hill Education
Companies, Inggris.

Tanto, C., Liwang, F., Hanifati, S, 2014, Kapita Selekta Kedokteran edisi,
Media Aesculapius, Jakarta.

World Gastroenterology Organisation, 2013, Acute Diarrhea in Adult and


Children, vol. 47, no. 1

You might also like