JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2018 A. Architected Rapid Teknik ini merupakan pendekatan analisis terakselari yang juga sekaligus membangun model sistem. Penekanannya terutama pada blok bangunan Antarmuka (Interface Building blocks) pada kerangka sistem informasi dengan cara membangun contoh formulir dan laporan dan pada saat yang bersamaan membangun blok bangunan data dan proses. Rapid Architected analysis atau Architected Rapid berusaha untuk secara otomatis menghasilkan model-model sistem dari prototipe atau dari sistem yang sudah ada. Jadi kesimpulannya yaitu Architected Rapid adalah sebuah pendekatan dengan menggunakan model sistem yang sudah ada.
B. Application Development (Architected RAD)
Architected RAD mengacu pada perangkat lunak yang menggunakan kerangka kerja dan pola sebagai elemen utama untuk membantu dalam pengembangan fungsi umum suatu aplikasi. ARAD adalah bentuk lanjutan dari analisis berorientasi objek dan alat desain. Ini melibatkan penggunaan pola desain dan analisis model yang sudah dibuat. Organisasi banyak menggunakan ARAD bersama dengan metodologi dan praktik cerdas. Architected adalah kerangka kerja prosedur dan praktik yang dirancang untuk pengembangan aplikasi (Windows / Web) yang cepat dan efisien. Ini adalah seperangkat alat yang membantu pengembang menulis kode yang sama berulang-ulang untuk fungsionalitas umum dalam suatu aplikasi. Ini membantu organisasi membangun aplikasi berdasarkan template yang sudah ditentukan yang dapat digunakan dan digunakan kembali oleh coders untuk menghemat waktu dan energi dalam menulis potongan kode yang sama untuk fungsi berulang-ulang untuk berbagai fungsi dalam aplikasi. Alat ini juga membantu memperbarui dan meningkatkan aplikasi dengan cukup cepat dan mudah. Adapun Application Development adalah seseorang yang biasa membuat aplikasi seperti aplikasi handphone, smartphone, iphone, android dan sebagainya. Application developer menerjemahkan kebutuhan software ke dalam kode pemrograman singkat dan kuat. Kebanyakan akan mengkhususkan pada lingkungan development tertentu seperti computer games atau e- commerce, dan akan memiliki pengetahuan yang dalam pada beberapa bahasa komputer yang bersangkut-paut. Peranannya meliputi menulis spesifikasi dan merancang, membangun, menguji, mengimplementasikan dan terkadang yang membantu aplikasi seperti bahasa komputer dan development tool. Application developer bekerja dalam range yang luas pada sektor bisnis seperti sektor publik, biasanya menjadi bagian dari tim dengan IT professional lainnya seperti system/business analyst dan technical author. Mereka bekerja pada produk umum yang dapat dibeli atau untuk client individual menyediakan bespoke solutions. Jadi kesimpulannya yaitu Aplication Development menerjemahkan kebutuhan software kedalam kode pemrograman sehingga dalam hal ini seseorang dapat membuat sebuah aplikasi.
C. Dynamic Systems Development Methodology (DSDM)
DSDM adalah suatu kerangka kerja yang awalnya didasarkan pada Rapid Application Development (RAD). DSDM mengutamakan keterlibatan pemakai secara berkesinambungan dengan pendekatan pengembangan secara berulang dan bertambah, tanggap terhadap perubahan,untuk membangun sistem perangkat lunak yang memenuhi kebutuhan bisnis tepat waktu dan tepat anggaran. DSDM merupakan salah satu metode Agile untuk pengembangan perangkat lunak, dan bagian dari Agile Alliance. DSDM pertama kali diperkenalkan pada tahun 1995, di mana merupakan satusatunya publikasi penggunaan metode RAD di dunia. Pada Dynamic System Development Method menyajikan kerangka kerja (framework) untuk membangun dan memelihara sistem dalam waktu yang terbatas melalui penggunaan prototyping yang incremental dalam lingkungan yang terkondisikan. Metode ini akan membangun software dengan cepat: 80% dari proyek diserahkan dalam 20% dari waktu total untuk menyerahkan proyek secara utuh. Jadi kesimpulannya yaitu dalam metode ini pembangunan software dengan cara melakukan pengembangan system secara berulang dan bertambah sehingga waktu pengerjaannya lebih cepat.
D. Joint Application Development (JAD)
JAD merupakan suatu kerjasama yang terstruktur antara pemakai sistem informasi, manajer dan ahli sistem informasi untuk menentukan dan menjabarkan permintaan pemakai, teknik yang dibutuhkan dan unsur rancangan eksternal. JAD merupakan sebuah teknik yang berfokus pada keterlibatan dan komitmen pengguna dalam menentukan kebutuhan dan merancang (desain) aplikasi. JAD biasanya dilakukan dalam bentuk tim yang merupakan gabungan dari seluruh stakeholder proyek, yang bekerja dalam bentuk workshop- workshop atau forum diskusi. JAD ini bukanlah sekedar rapat-rapat yang biasa dilakukan dalam sebuah proyek dan melibatkan seluruh stakeholder proyek. JAD adalah tim yang nantinya akan membuat rancangan dan mengawasi, memonitor bersama jalannya proyek. Jadi kesimpulannya yaitu JAD dilakukan atau dikerjakan dalam bentuk tim yang bekerja dalam bentuk workshop atau forum diskusi.
E. Information Engineering (IE)
Information Engineering adalah pendekatan model yang berbasis data. Analisis sensitifitas proses digunakan sebagai teknik untuk merencanakan, menganalisis, dan merancang system informasi. Model IE berupa gambar yang mengilustrasikan dan menyelaraskan data dan proses system. Information Engineering adalah teknik untuk merencanakan, menganalisis dan mendesain sistem informasi yang menitikberatkan pada data. Model dari Information Engineering mengilustrasikan dan menyesuaikan data dengan proses sistem. Jadi kesimpulannya yaitu IE adalah sebuah model yang berbasis data dengan teknik merencanakan, menganalisis dan mendesain system informasi.
F. Rapid Application Development (RAD)
Rapid Application Development (RAD) adalah sebuah model proses perkembangan software sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier di mana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan pendekatan kontruksi berbasis komponen. Jika kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim pengembangan menciptakan “sistem fungsional yang utuh” dalam periode waktu yang sangat pendek (kira- kira 60 sampai 90 hari). RAD melingkupi fase – fase sebagai berikut : bussiness modeling, data modeling, process modeling, application generation dan testing and turnover. Rapid Application Development (RAD) adalah metodologi pengembangan perangkat lunak yang berfokus pada membangun aplikasi dalam waktu yang sangat singkat. Istilah ini menjadi kata kunci pemasaran yang umum menjelaskan aplikasi yang dapat dirancang dan dikembangkan dalam waktu 60- 90 hari, tapi itu awalnya ditujukan untuk menggambarkan suatu proses pembangunan yang melibatkan application prototyping dan iterative development. Jadi kesimpulannya yaitu RAD adalah sebuah model yang memungkinkan tim pengembangan untuk menciptakan sebuah system dalam waktu yang sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari saja) G. Rational Unified Process (RUP) Rational Unified Process, adalah suatu kerangka kerja proses pengembangan perangkat lunak iteratif yang dibuat oleh Rational Software, suatu divisi dari IBM sejak 2003. RUP bukanlah suatu proses tunggal dengan aturan yang konkrit, melainkan suatu kerangka proses yang dapat diadaptasi dan dimaksudkan untuk disesuaikan oleh organisasi pengembang dan tim proyek perangkat lunak yang akan memilih elemen proses sesuai dengan kebutuhan mereka. Rational Unified Process (RUP) merupakan suatu metode rekayasa perangkat lunak yang dikembangkan dengan mengumpulkan berbagai best practises yang terdapat dalam industry pengembangan perangkat lunak. Ciri utama metode ini adalah menggunakan use-case driven dan pendekatan iteratif untuk siklus pengembangan perankat lunak. Jadi kesimpulannya yaitu metode rekayasa perangkat lunak yang dikembangkan dengan mengumpulkan berbagai best practises yang terdapat dalam industri pengembangan perangkat lunak. Ciri utama metode ini adalah menggunakan use-case driven dan pendekatan iteratif untuk siklus pengembangan perankat lunak. H. Structured Analysis and Design (SAD) Structural Analysis and Design Development adalah strategi pengembangan sistem yang menekankan pada penggambaran model sistem untuk membantu memvisualisasikan dan menganalisis problem, mendefinisikan keperluan bisnis, dan mendesain sistem informasi. Metode ini adalah metode yang paling lama diantara modern yang ada dan merupakan pendekatan umum yang digunakan untuk menganalisis dan mendesain sistem informasi berdasarkan kepada modeling. Model sistem akan memberi gambaran dari sistem yang merepresentasikan realitas yang ada atau realitas yang diinginkan. Model dari sistem akan memfasilitasi peningkatan komunikasi diantara pengguna sistem(system user), analis sistem(system analyst), desainer sistem(system design), dan pengembang sistem(system builder). SADT (Structured Analysis and Design Technique) sebagai metodologi pengembangan sistem terstruktur juga menganut konsep Dekomposisi (menggambarkan sistem secara utuh terlebih dahulu (whole sistem) sebagai tingkat tertinggi (top level) dan memecah menjadi yang lebih rinci Jadi kesimpulannya yaitu SAD model pengembangan systemnya lebih terstruktur juga menggambarkan system secara utuh terlebih dahulu sebagai tingkat tertinggi kemudian pada system yang utuh ini dipecah-pecah menjadi lebih rinci lagi, sehingga lebih memudahkan menganalissi dan mendesain system perangkat lunak.
I. eXtreme Programming (XP)
Extreme Programming (XP) merupakan salah satu metodologi dalam rekayasa perangkat lunak dan juga merupakan satu dari beberapa agile software development methodologies yang berfokus pada coding sebagai aktivitas utama di semua tahap pada siklus pengembangan perangkat lunak (software development lifecycle). Metodologi ini mengedepankan proses pengembangan yang lebih responsive terhadap kebutuhan customer (”agile”) dibandingkan dengan metode-metode tradisional sambil membangun suatu software dengan kualitas yang lebih baik. Menurut penjelasan Kent Beck XP, definisi XP adalah sebagai berikut: “Extreme Programming (XP) is a lightweight, efficient, low- risk, flexible, predictable, scientific, and fun way to develop software“. Model ini cenderung menggunakan pendekatan Object-Oriented. Tahapan-tahapan yang harus dilalui antara lain: Planning, Design, Coding, dan Testing. Sasaran Extreme Programming adalah tim yang dibentuk berukuran antara kecil sampai medium saja, tidak perlu menggunakan sebuah tim yang besar. Hal ini dimaksudkan untuk menghadapi requirements yang tidak jelas maupun terjadinya perubahan-perubahan requirements yang sangat cepat. Extreme Programming merupakan agile methods yang paling banyak digunakan dan menjadi sebuah pendekatan yang sangat terkenal Jadi kesimpulannya yaitu XP adalah tim yang dibentuk berukuran antara kecil sampai medium saja, tidak perlu menggunakan sebuah tim yang besar yang mengedepankan proses pengembangan yang lebih responsive tehadap kebutuhan costumer.
Perancangan Sistem Informasi Pengarsipan Data Penduduk Pada Kantor Camat Bilah Hulu Kabupaten Labuhan Batu Dengan Metode System Develovment Life Cycle (SDLC)