You are on page 1of 6

ANALISIS DESAIN SISTEM INFORMASI

RESUME REPRESENTASI METODOLOGI


PENGEMBANGAN SISTEM

DOSEN : Veronika Asri T, M.Pd, S.Pd.

DISUSUN OLEH :

Riefki Amini Pangestu


1629040007
PTIK A/2016

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2018
A. Architected Rapid
Teknik ini merupakan pendekatan analisis terakselari yang juga sekaligus
membangun model sistem. Penekanannya terutama pada blok bangunan
Antarmuka (Interface Building blocks) pada kerangka sistem informasi dengan
cara membangun contoh formulir dan laporan dan pada saat yang bersamaan
membangun blok bangunan data dan proses. Rapid Architected analysis atau
Architected Rapid berusaha untuk secara otomatis menghasilkan model-model
sistem dari prototipe atau dari sistem yang sudah ada. Jadi kesimpulannya yaitu
Architected Rapid adalah sebuah pendekatan dengan menggunakan model
sistem yang sudah ada.

B. Application Development (Architected RAD)


Architected RAD mengacu pada perangkat lunak yang menggunakan
kerangka kerja dan pola sebagai elemen utama untuk membantu dalam
pengembangan fungsi umum suatu aplikasi. ARAD adalah bentuk lanjutan dari
analisis berorientasi objek dan alat desain. Ini melibatkan penggunaan pola
desain dan analisis model yang sudah dibuat. Organisasi banyak menggunakan
ARAD bersama dengan metodologi dan praktik cerdas.
Architected adalah kerangka kerja prosedur dan praktik yang dirancang
untuk pengembangan aplikasi (Windows / Web) yang cepat dan efisien. Ini
adalah seperangkat alat yang membantu pengembang menulis kode yang sama
berulang-ulang untuk fungsionalitas umum dalam suatu aplikasi. Ini membantu
organisasi membangun aplikasi berdasarkan template yang sudah ditentukan
yang dapat digunakan dan digunakan kembali oleh coders untuk menghemat
waktu dan energi dalam menulis potongan kode yang sama untuk fungsi
berulang-ulang untuk berbagai fungsi dalam aplikasi. Alat ini juga membantu
memperbarui dan meningkatkan aplikasi dengan cukup cepat dan mudah.
Adapun Application Development adalah seseorang yang biasa membuat
aplikasi seperti aplikasi handphone, smartphone, iphone, android dan
sebagainya. Application developer menerjemahkan kebutuhan software ke
dalam kode pemrograman singkat dan kuat. Kebanyakan akan mengkhususkan
pada lingkungan development tertentu seperti computer games atau e-
commerce, dan akan memiliki pengetahuan yang dalam pada beberapa bahasa
komputer yang bersangkut-paut. Peranannya meliputi menulis spesifikasi dan
merancang, membangun, menguji, mengimplementasikan dan terkadang yang
membantu aplikasi seperti bahasa komputer dan development tool. Application
developer bekerja dalam range yang luas pada sektor bisnis seperti sektor
publik, biasanya menjadi bagian dari tim dengan IT professional lainnya seperti
system/business analyst dan technical author. Mereka bekerja pada produk
umum yang dapat dibeli atau untuk client individual menyediakan bespoke
solutions. Jadi kesimpulannya yaitu Aplication Development menerjemahkan
kebutuhan software kedalam kode pemrograman sehingga dalam hal ini
seseorang dapat membuat sebuah aplikasi.

C. Dynamic Systems Development Methodology (DSDM)


DSDM adalah suatu kerangka kerja yang awalnya didasarkan pada Rapid
Application Development (RAD). DSDM mengutamakan keterlibatan pemakai
secara berkesinambungan dengan pendekatan pengembangan secara berulang
dan bertambah, tanggap terhadap perubahan,untuk membangun sistem
perangkat lunak yang memenuhi kebutuhan bisnis tepat waktu dan tepat
anggaran. DSDM merupakan salah satu metode Agile untuk pengembangan
perangkat lunak, dan bagian dari Agile Alliance. DSDM pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1995, di mana merupakan satusatunya publikasi
penggunaan metode RAD di dunia.
Pada Dynamic System Development Method menyajikan kerangka kerja
(framework) untuk membangun dan memelihara sistem dalam waktu yang
terbatas melalui penggunaan prototyping yang incremental dalam lingkungan
yang terkondisikan. Metode ini akan membangun software dengan cepat: 80%
dari proyek diserahkan dalam 20% dari waktu total untuk menyerahkan proyek
secara utuh. Jadi kesimpulannya yaitu dalam metode ini pembangunan software
dengan cara melakukan pengembangan system secara berulang dan bertambah
sehingga waktu pengerjaannya lebih cepat.

D. Joint Application Development (JAD)


JAD merupakan suatu kerjasama yang terstruktur antara pemakai sistem
informasi, manajer dan ahli sistem informasi untuk menentukan dan
menjabarkan permintaan pemakai, teknik yang dibutuhkan dan unsur rancangan
eksternal. JAD merupakan sebuah teknik yang berfokus pada keterlibatan dan
komitmen pengguna dalam menentukan kebutuhan dan merancang (desain)
aplikasi. JAD biasanya dilakukan dalam bentuk tim yang merupakan gabungan
dari seluruh stakeholder proyek, yang bekerja dalam bentuk workshop-
workshop atau forum diskusi. JAD ini bukanlah sekedar rapat-rapat yang biasa
dilakukan dalam sebuah proyek dan melibatkan seluruh stakeholder proyek.
JAD adalah tim yang nantinya akan membuat rancangan dan mengawasi,
memonitor bersama jalannya proyek. Jadi kesimpulannya yaitu JAD dilakukan
atau dikerjakan dalam bentuk tim yang bekerja dalam bentuk workshop atau
forum diskusi.

E. Information Engineering (IE)


Information Engineering adalah pendekatan model yang berbasis data.
Analisis sensitifitas proses digunakan sebagai teknik untuk merencanakan,
menganalisis, dan merancang system informasi. Model IE berupa gambar yang
mengilustrasikan dan menyelaraskan data dan proses system. Information
Engineering adalah teknik untuk merencanakan, menganalisis dan mendesain
sistem informasi yang menitikberatkan pada data. Model dari Information
Engineering mengilustrasikan dan menyesuaikan data dengan proses sistem.
Jadi kesimpulannya yaitu IE adalah sebuah model yang berbasis data dengan
teknik merencanakan, menganalisis dan mendesain system informasi.

F. Rapid Application Development (RAD)


Rapid Application Development (RAD) adalah sebuah model proses
perkembangan software sekuensial linier yang menekankan siklus
perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi
“kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier di mana perkembangan cepat
dicapai dengan menggunakan pendekatan kontruksi berbasis komponen. Jika
kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim
pengembangan menciptakan “sistem fungsional yang utuh” dalam periode
waktu yang sangat pendek (kira- kira 60 sampai 90 hari). RAD melingkupi fase
– fase sebagai berikut : bussiness modeling, data modeling, process modeling,
application generation dan testing and turnover.
Rapid Application Development (RAD) adalah metodologi
pengembangan perangkat lunak yang berfokus pada membangun aplikasi dalam
waktu yang sangat singkat. Istilah ini menjadi kata kunci pemasaran yang umum
menjelaskan aplikasi yang dapat dirancang dan dikembangkan dalam waktu 60-
90 hari, tapi itu awalnya ditujukan untuk menggambarkan suatu proses
pembangunan yang melibatkan application prototyping dan iterative
development. Jadi kesimpulannya yaitu RAD adalah sebuah model yang
memungkinkan tim pengembangan untuk menciptakan sebuah system dalam
waktu yang sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari saja)
G. Rational Unified Process (RUP)
Rational Unified Process, adalah suatu kerangka kerja proses
pengembangan perangkat lunak iteratif yang dibuat oleh Rational Software,
suatu divisi dari IBM sejak 2003. RUP bukanlah suatu proses tunggal dengan
aturan yang konkrit, melainkan suatu kerangka proses yang dapat diadaptasi dan
dimaksudkan untuk disesuaikan oleh organisasi pengembang dan tim proyek
perangkat lunak yang akan memilih elemen proses sesuai dengan kebutuhan
mereka. Rational Unified Process (RUP) merupakan suatu metode rekayasa
perangkat lunak yang dikembangkan dengan mengumpulkan berbagai best
practises yang terdapat dalam industry pengembangan perangkat lunak. Ciri
utama metode ini adalah menggunakan use-case driven dan pendekatan iteratif
untuk siklus pengembangan perankat lunak. Jadi kesimpulannya yaitu metode
rekayasa perangkat lunak yang dikembangkan dengan mengumpulkan berbagai
best practises yang terdapat dalam industri pengembangan perangkat lunak. Ciri
utama metode ini adalah menggunakan use-case driven dan pendekatan iteratif
untuk siklus pengembangan perankat lunak.
H. Structured Analysis and Design (SAD)
Structural Analysis and Design Development adalah strategi
pengembangan sistem yang menekankan pada penggambaran model sistem
untuk membantu memvisualisasikan dan menganalisis problem,
mendefinisikan keperluan bisnis, dan mendesain sistem informasi. Metode ini
adalah metode yang paling lama diantara modern yang ada dan merupakan
pendekatan umum yang digunakan untuk menganalisis dan mendesain sistem
informasi berdasarkan kepada modeling. Model sistem akan memberi gambaran
dari sistem yang merepresentasikan realitas yang ada atau realitas yang
diinginkan. Model dari sistem akan memfasilitasi peningkatan komunikasi
diantara pengguna sistem(system user), analis sistem(system analyst), desainer
sistem(system design), dan pengembang sistem(system builder).
SADT (Structured Analysis and Design Technique) sebagai metodologi
pengembangan sistem terstruktur juga menganut konsep Dekomposisi
(menggambarkan sistem secara utuh terlebih dahulu (whole sistem) sebagai
tingkat tertinggi (top level) dan memecah menjadi yang lebih rinci Jadi
kesimpulannya yaitu SAD model pengembangan systemnya lebih terstruktur
juga menggambarkan system secara utuh terlebih dahulu sebagai tingkat
tertinggi kemudian pada system yang utuh ini dipecah-pecah menjadi lebih rinci
lagi, sehingga lebih memudahkan menganalissi dan mendesain system
perangkat lunak.

I. eXtreme Programming (XP)


Extreme Programming (XP) merupakan salah satu metodologi dalam
rekayasa perangkat lunak dan juga merupakan satu dari beberapa agile software
development methodologies yang berfokus pada coding sebagai aktivitas utama
di semua tahap pada siklus pengembangan perangkat lunak (software
development lifecycle). Metodologi ini mengedepankan proses pengembangan
yang lebih responsive terhadap kebutuhan customer (”agile”) dibandingkan
dengan metode-metode tradisional sambil membangun suatu software dengan
kualitas yang lebih baik. Menurut penjelasan Kent Beck XP, definisi XP adalah
sebagai berikut: “Extreme Programming (XP) is a lightweight, efficient, low-
risk, flexible, predictable, scientific, and fun way to develop software“. Model
ini cenderung menggunakan pendekatan Object-Oriented. Tahapan-tahapan
yang harus dilalui antara lain: Planning, Design, Coding, dan Testing. Sasaran
Extreme Programming adalah tim yang dibentuk berukuran antara kecil sampai
medium saja, tidak perlu menggunakan sebuah tim yang besar. Hal ini
dimaksudkan untuk menghadapi requirements yang tidak jelas maupun
terjadinya perubahan-perubahan requirements yang sangat cepat. Extreme
Programming merupakan agile methods yang paling banyak digunakan dan
menjadi sebuah pendekatan yang sangat terkenal Jadi kesimpulannya yaitu XP
adalah tim yang dibentuk berukuran antara kecil sampai medium saja, tidak
perlu menggunakan sebuah tim yang besar yang mengedepankan proses
pengembangan yang lebih responsive tehadap kebutuhan costumer.

You might also like