Professional Documents
Culture Documents
1. Manajemen Unit
1. Struktur Organisasi
Berdasarkan hasil Kajian Situasional pada tanggal 27 Maret 2019 dengan metode observasi dan wawancara
kepada Kepala Ruangan Bougenvile di dapatkan data bahwa terdapat struktur organisasi ruangan seperti berikut:
STRUKTUR ORGANISASI
Kepala Instalasi Rawat Inap
Novi Trian. P, AMK Emi Muharami, AMK Saima Yulianti, Amd.Kep Novi Triani.P, AMK
euis Vevi.
Perawat Associate Perawat Assoctiate Perawat Assoctiate
Perawat Assoctiate
1. Sumi Lestari, Amd. Kep 1. Uum Mulyati, AMK 1. Eka Komalasari, S.Kep. Ners
1. Rini Nuraeni S.Kep
2. Isna. P, S.Kep, Ners 2. Neng Ima Rahmawati, AMK
2. Hera Ratnaningsih, AMK 2. Geget Dwi.N, AMK
3. Rani. K, S.Kep, Ners 3. Nursari Pujiati
3. Ai Yuyun, AMK 3. Eni Rohaeni, AMK
4. Rani. D. A S.Kep, Ners
5. Neng Riska. D, S.Kep, Ners
6. Yuli Y, Amd. Kep
7. Nina. M, S.Kep, Ners
8. Riantina. G. M, S.Kep, Ners
9. Novita.A. A, Amd. Kep
Hasil Analisa:
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi pada tanggal 27-1 April dengan
kepala ruangan di ruang bougenville didapatkan hasil bahwa struktur
organisasi di ruangan tersebut menggunakan metode modifikasi primer.
Menurut Nursalam (2016) Metode Asuhan keperawatan primer adalah
sistem asuhan keperawatan dimana satu orang perawat bertanggung jawab
penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai pasien masuk
sampai pasien keluar rumah sakit. Mendorong praktik kemandirian perawat
ada kejelasan antara pembuat rencana asuhan dan pelaksana. Metode primer
ini ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus menerus antara pasien
dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan dan koordinasi
asuhan keperawatan saelama pasien dirawat.
Menurut Nursalam (2014), metode tim biasa digunakan pada pelayanan
keperawatan di unit rawat inap, unit rawat jalan, dan unit gawat darurat.
Metode tim terbagi atas 2-3 tim yang terdiri dari kepala ruangan, ketua tim
dan perawat pelaksana. Metode Tim memungkinkan pelayanan keperawatan
yang menyeluruh dan memungkinkan komunikasi antartim, sehingga konflik
mudah diatasi dan memberi kepuasan kepada anggota tim.
Menurut Ratna Sudarsono (2000), metode ini melakukan pengorganisasian
pelayanan/asuhan keperawatan yang dilakukan perawat profesional untuk
sekelompok pasien semenjak masuk rumah sakit sampai pulang (tanggung
jawab total). perawat melakukan dua pendekatan dengan metode tim dan
primer melalui kombinasi kedua model ini diharapkan terdapat kontiuitas
asuhan keperawatan dan akuntabilitas asuhan keperawatan terdapat pada
perawat primer.
2. Urain Tugas
Standar Operasional Pelaksanaan
(Metode Modifikasi Primer)
NO Tugas Ya Tidak
I. KEPALA RUANGAN V
1) Melaksanakan fungsi perencanaan,
meliputi
a. Merencanakan jumlah dan kategori
tenaga perawatan serta tenaga lain
sesuai kebutuhan.
b. Merencanakan jumlah jenis V
peralatan perawatan yang
diperlukan sesuai kebutuhan.
c. Merencanakan dan menetukan V
jenis kegiatan/asuhan keperawatan
yang akan diselenggarakan sesuai
kebutuhan pasien
2) Melaksanakan fungsi penggerakan V
dan pelaksanaan, meliputi :
a. Mengatur dan mengkoordinasikan
seluruh kegiatan pelayanan ruang
rawat.
b. Menyusun dan mengatur daftar V
dinas tenaga perawatan dan tenaga
lain sesuai kebutuhan dan
ketentuan atau peraturan yang
berlaku.
c. Melaksanakan program orientasi V
kepada tenaga perawatan baru atau
tenaga lain yang akan bekerja
diruang rawat.
d. Memberi pengarahan dan motivasi V
kepada tenaga perawatan untuk
melaksanakan asuhan keperawatan
sesuai ketentuan/standar.
e. Mengkoordinasikan seluruh V
kegiatan yang ada dengan cara
bekerja sama dengan berbagai
pihak yang terlibat dalam
pelayanan di ruang rawat.
f. Mengadakan pertemuan berkala V
dengan pelaksana perawatan dan
tenaga lain yang berada diwilayah
tanggug jawabnya.
g. Meningkatkan pengetahuan dan V
keterampilan di bidang perawatan
antara lain melalui pertemuan
ilmiah.
h. Mengenal jenis dan kegunaan V
barang/peralatan serta
mengusahakan pengadaannya
sesuai kebuthan pasien agar
tercapai pelayanan yang optimal.
i. Menyusun permintaan rutin V
meliputi kebutuhan alat, obat dan
bahan lain yang diperlukan diruang
rawat.
j. Mengatur dan mengkoordinasikan V
pemeliharaan peralatan agar selalu
dalam keadaan siap pakai.
k. Mempertangungjawabkan V
pelaksanan inventarisasi peralatan.
l. Melaksanakan program orientasi V
kepada pasien dan keluarganya,
meliputi penjelasan tentang
peraturan rumah sakit, tata tertib
ruangan, fasilitas yang ada cara
penggunaannya serta kegiatan rutin
sehari-hari di ruangan.
m. Mendampingi dokter selama V
kunjungan keliling (visite dokter)
untuk pemeriksaan pasien dan
mencatat program pengobatan,
serta menyampikan kepada staf
untuk melaksanakannya.
n. Mengelompokan pasien dan V
mengatur penempatannya di ruang
rawat menurut tingkat
kegawatannya, infeksi dan non
infeksi untuk memudahkan
pemberian asuhan keperawatan.
o. Mengadakan pendekatan kepada V
setiap pasien yang dirawat untuk
mengetahui keadaanya dan
menampung keluhan serta
membantu memecahkan masalah
yang dihadapinya.
p. Mejaga perasan pasien agar merasa V
aman dan terlindungi selama
pelaksanaan pelayanan perawatan
berlangsung.
q. Memberi penyuluhan kesehatan V
terhadap pasien atau keluarga
dalam batas kewenangan.
r. Menjaga perasaan petugas agar V
merasa aman dan terlindungi
selama pelaksanaan pelayanan
perawatan berlangsung.
1) Hak Pasien :
a) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di Rumah Sakit.
b) Memperoleh informasi mengenai Hak dan Kewajiban Pasien.
c) Berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil, jujur tanpa
diskriminasi.
d) Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
profesi (SPO).
e) Memperoleh layanan yang efektif dsn efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi.
f) Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
g) Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginan dan
peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
h) Meminta konsultasi tentang penyakit yang diderita kepada dokter
lain yang mempunyai Surat Izin Praktek baik di luar maupun di
Rumah Sakit.
i) Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data-data medisnya.
j) Mendapatkan informasi tentang kondisi penyakit yang dideritanya
serta perkiraan biaya pengobatan.
k) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.
l) Didamping keluarga di saat kritis.
m) Menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaannya selama hal
tersebut tidak mengganggu pasien lainnya.
n) Berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di Rumah Sakit.
o) Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perilaku Rumah Sakit
terhadap dirinya.
p) Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan
agama dan kepercayaan yang dianutnya.
q) Menggugat Rumah Sakit apabila apabila Rumah Sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar, baik secara
perdata maupun pidana.
r) Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui media sesuai dengan ketentuan peraturan
peruandang-undangan.
2) Kewajiban Pasien :
Mematuhi peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
a) Menggunakan fasilitas Rumah Sakit secara bertanggung jawab.
b) Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak tenaga
kesehatan serta petugas lainnya yang bekerja di Rumah Sakit.
c) Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai
kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah kesehatannya.
d) Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan
kesehatan yang dimilikinya.
e) Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga
kesehatan di Rumah Sakit dan disetujui oleh pasien yang
bersangkutan setelah mendapatkan pejelasan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
f) Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk
menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga
kesehatan dan / atau tidak mematuhi petunjuk yang diberikan oleh
tenaga kesehatan dalam rangka penyembuhan pentyakit atau masalah
kesehatannya.
g) Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
Hasil Analisa :
Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 27-1 April 2019 dengan
keluarga pasien didapatkan hasil bahwa 20 orang dari keluarga pasien
mengetahui adanya hak dan kewajiban pasien akan tetapi keluarga pasien
belum memahami mengenai hak dan kewajiban tersebut meskipun sudah
dilakukan penjelasan dari petugas pada saat pasien mendaftar dan
diberikan selembaran juga mengenai hak dan kewajiban pasien tersebut.
Hasil Analisa :
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 27-1 April 2019
didapatkan hasil bahwa di ruangan tersebut sudah sesuai dengan tata tertib
yang tersedia di ruangan karena sudah terdapat petugas keamanan untuk
mengatur pengunjung dan pintu selalu dikunci.
keperawatan pasien mulai pasien masuk sampai pasien keluar rumah sakit.
Hasil Analisis:
keperawatan pasien mulai pasien masuk sampai pasien keluar rumah sakit.
DEPKES RI 2009).
terima yang diawali dengan pembukaan oleh kepala ruangan, setelah itu
doa dan dimulai operan dari dinas sebelumnya ke dinas selanjutnya yang
isinya adalah menjelaskan kondisi pasien saat ini seperti ttv, keluhan
28 29 30 31 01
P S P S M P S P S M P S
Persiapan Persiapan Personal: √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
1. Timbang terima
dilaksanakan setiap
pergantian sif/operan
2. Prinsip timbang terima, √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
semua pasien baru masuk
dan pasien yang dilakukan
timbang terima khususnya
pasien yang memiliki
permasalahan yang
belum/dapat teratasi serta
yang membutuhkan
observasi lebih lanjut
3. PA/PP menyampaikan √ √
timbang terima kepada PP (
yang menerima
pendelegasian) berikutnya, √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
hal yang perlu disampaikan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dalam timbang terima:
a. Aspek umum yang
meliputi: M1 s/d M5
b. Jumlah pasien
c. Identitas pasien dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
diagnosa medis
d. Data (keluhan/subjektif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dan objektif)
e. Masalah keperawatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
yang masih muncul
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
f. Intervensi keperawatan
yang sudah dan belum
dilaksanakan (secara
umum)
PRE-POST COMFERENCE
Prosedur Kerja 1. Ketua tim atau penanggung jawab tim membuka acara
2. Berdoa
3. Ketua tim atau penanggung jawab tim menanyakan
asuhan keperawatan yang telah dilakukan oleh perawat
dinas sebelumnya terutama pada pasien/masalah yang
perlu didiskusikan
4. Diskusi yang dipimpin oleh ketua tim atau penanggung
jawab
5. Ketua tim atau penanggung jawab tim menanyakan
rencana harian masing-masing perawat pelaksana
6. Ketua tim atau penanggung jawab tim memberikan
masukkan dan tindak lanjut terkait dengan asuhan yang
diberikan saat itu
7. Ketua tim atau penanggung jawab tim memberikan
reinforcement.
8. Ketua tim atau penanggung jawab tim menutup acara
Unit Terkait Kepala ruangan, perawat ruangan.
Hasil Kajiam Situasi :
Kajian Teori
pelaksana setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut
yang dipimpin oleh ka primer atau penanggung jawab primer. Jika yang
dinas pada primer tersebut hanya 1 (satu) orang, maka pre conference
ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian)
dan tambahan rencana dari kepala primer dan penanggung jawab primer
pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada
shift berikutnya. Isinya adalah hasil asuhan keperawatan tiap perawatan dan
hal penting untuk operan (tindak lanjut). Post conference dipimpin oleh
discharge planning dengan lembar ceklis yang ada di status pasien dan
Analisa data
sistematis untuk klien, sebelum keluar dari Rumah Sakit yang dimulai
sakit bila kondisinya tidak membaik atau memburuk. Ketika pasien pulih,
telah dilaksanakan. Terdapat loker obat pasien dengan kode kamar dan
nama pasien di setiap loker pasien dan obat pasien dipisah satu sama
lain, untuk penomoran loker masih menggunakan nama saja belum ada
label identitas yang menunjukan nama dan nomor rekam medis klien
Hasil Analisis:
pengelolaan obat dimana seluruh obat yang di berikan kepada pasien baik
oleh perawat dimana pasien atau keluarga wajib mengetahui dan ikut serta
obat di mana seluruh obat yang akan diberikan kepada pasien diserahkan
diberi label berupa nama pasien dan nomor medrek, perawat melakukan
sentralisasi obat dan mengisi lembar serah terima obat, untuk obat sisa
Hasil yang di dapat Pada saat dinas pagi,siang dan malam ada
intervensi sudah ada dan dalam bentuk format cekhlist sehingga dapat
a. Pengkajian
dapat adalah:
- Identitas klien;
- Riwayat kesehatan;
- Pemeriksaan fisik;
- Skrining gizi;
c. Implementasi Keperawatan
berisi : nama, No. CM, ruang dengan kolom yang berisi tanggal,
Analisa Data
Analisa data
supervise.