Professional Documents
Culture Documents
Oleh
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun Artikel ini tepat pada
waktunya. Artikel ini membahas tentang Membahas Kenakalan Remaja dan Kriminalitas
dikota rangkasbitung Dalam penyusunan karya artikel ini, penulis banyak mendapat tantangan
dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.
Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan artikel ini, semoga bantuannya mendapat balasan
yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 4
1. Latar Belakang 4.1
2. Identifikasi Masalah 5
3. Rumusan Masalah 5.1
4. Maksud dan Tujuan penulisan 5.2
5. Metode Penelitian 5.3
BAB II LANDASAN 6
1. Pengertian Kriminalitas 10
2. Bentuk-Bentuk Tindakan Kriminal atau Kejahatan 8
3. Klasifikasi Jenis Kejahatan 9
4. Sebab - Sebab Tindakan Kriminal 11
5. Hubungan Kriminalitas dengan Berbagai Gejala 12
BAB IV PENUTUP 16
A. KESIMPULAN 17
B. SARAN 18
DAFTAR PUSTAKA 19
Hingga saat ini mungkin sudah tidak terhitung berapa jumlah tindak kriminalitas yang
terjadi di Indonesia. Berbagai tindak pidana pun dilakukan mulai dari pemerkosaan, pencurian
motor, perampokkan, ranjau paku, pencurian. Para pelaku pun tak merasa bersalah dengan apa
yang meraka lakaukan kepada orang lain. Betapa kejamnya hati mereka yang mementingkan
dirinya sendiri.
Pidana atau tindak kriminal segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah tindak
kejahatan. Pelaku kriminalitas disebut seorang kriminal. Biasanya yang dianggap kriminal
adalah seorang pencuri, pembunuh, perampok, atau teroris. Walaupun begitu kategori terakhir,
teroris, agak berbeda dari kriminal karena melakukan tindak kejahatannya berdasarkan motif
politik atau paham.
Berbagai cara yang dilakukan pemerintah guna memberikan kenyamanan dan
keamanan bagi masyarakat pun kurang berhasil untuk menghentikan atau mengurangi tindak
criminal yang terjadi Indonesia. Mulai dari menambah undang – undang sampai memperketat
patrol, tapi para npelaku criminal pun tah gentar dan tak takut mengeejakan niat buruknya itu.
Hasil dari penelitian ini memberikan beberapa manfaat, antara lain :
a. Meningkatkan rasa waspada dan selalau hati – hati dimana pun berada.
b. Mengoptimalkan segala cara untuk mengurangi atau bahkan menghentikan tindakan
kriminalitas .
c. Mengaktifkan peran serta orang tua dan lembaga pendidikan dalam mendidik anak
d. Selektif terhadap budaya asing yang masuk agar tidak merusak nilai busaya bangsa sendiri
e. Menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai norma dalam masyarakat dimulai sejak dini
melalui pendidikan multi kultural , seperti sekolah , pengajian dan organisasi masyarakat
Dari latar belakang yang telah disampaikan, maka identifikasi masalah yang dapat penulis
sampaikan antara lain :
a. Masalah kriminalitas di Indonesia.
b. Sebab – Sebab terjadinya tindak kriminal.
c. Jenis – jenis tindak kriminal yang sering terjadi di lingkungan masyarakat Indonesia.
d. Jenis – jenis tindak kriminal yang sering terjadi di lingkungan remaja Indonesia.
e. Akibat yang ditimbulkan para pelaku kriminalitas di Indonesia.
f. Solusi mengurangi tindakan kriminal.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka perumusan masalahnya adalah
1. Definisi
1.1. Pengertian Kriminalitas
Kriminalitas berasal dari kata “crimen” yang berarti kejahatan. Berbagai sarjana telah
berusaha memberikan pengertian kejahatan secara yuridis berarti segala tingkah laku manusia
yang dapat dipidana ,yang diatur dalam hukum pidana.
1.2 Bentuk-Bentuk Tindakan Kriminal atau Kejahatan
Tindakan kriminal umumnya dilihat bertentangan dengan norma hukum, norma sosial dan
norma agama yang berlaku di masyarakat. Contoh, pencurian, penganiayaan, pembunuhan,
penipuan, pemerkosaan, perampokan dan lain-lain. Tindaakn kejahatan ini menyebabkan pihak
lain kehilangan harta benda, cacat tubuh, bahkan kehilangan nyawa. Tindak kejahatan juga
mencakup semua kegiatan yang dapat mengganggu keamanan dan kestabilan negara, seperti
korupsi, makar, subversi dan terorisme.
1.3 Klasifikasi Jenis Kejahatan
1. Klasifikasi Kejahatan Berdasarkan Dampaknya
2. Klasifikasi Kejahatan Berdasarkan Jenis Objek Sasaran
1.4 Adapun Penyebab Kriminalitas menurut beberapa para ahli dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Menurut M.v.T
Kejahatan (rechtdeliten) yaitu perbuatan yang meskipun tidak ditentukan dalam
undang-undang, sebagai perbuatan pidana, telah dirasakan sebagi onrecht sebagai perbuatan
yang bertentangan dengan tata hukum.
2. R. Susilo
Secara yuridis mengartikan kejahatan adalah sebagai suatu perbuatan atau tingkah
laku yang bertentangan dengan undang-undang.
3. M. A. Elliat
Kejahatan adalah problem dalam masyarakat modern atau tingkah laku yang gagal
dan melanggar hukum dan dapat dijatuhi hukuman yang bisa berupa hukuman
penjara, hukuman mati, hukuman denda dan lain-lain.
4. Dr. J.E. Sahetapy dan B. Mardjono Reksodipuro
Kejahatan adalah setiap perbuatan (termasuk kelalaian) yang dilarang oleh hukum
publik untuk melindungi masyarakat dan diberi sanksi berupa pidana oleh Negara.
Perbuatan tersebut dihukum karena melanggar norma-norma sosial masyarakat, yaitu
adanya tingkah laku yang patut dari seorang warga negaranya
5. Mr. W. A. Bonger
Kejahatan adalah perbuatan yang sangat antisosial yang memperoleh tantangan dengan
sadar dari Negara berupa pemberian penderitaan.
6. Teori ³ Labelling´ (Edwin M. Lemert).Seseorang menyimpang karena adanyaproses ³labelling´
(pemberian julukan,cap, etiket, atau merek) yang diberikanmasyarakat kepada
seseorang. Prosesini
syarakat.
Tindakan kriminal umumnya dilihat bertentangan dengan norma hukum, norma sosial dan
norma agama yang berlaku di masyarakat. Contoh, pencurian, penganiayaan, pembunuhan,
penipuan, pemerkosaan, perampokan dan lain-lain. Tindaakn kejahatan ini menyebabkan pihak
lain kehilangan harta benda, cacat tubuh, bahkan kehilangan nyawa. Tindak kejahatan juga
mencakup semua kegiatan yang dapat mengganggu keamanan dan kestabilan negara, seperti
korupsi, makar, subversi dan terorisme.
Emile Durkheim menyebut penyimpangan sebagai kejahatan. Kejahatan yang sering kita
bicarakan adalah jenis kejahatan yang tercantum dalm Kitab Undsan-undang Hukum Pidana
(KUHP), seperti pembunuhan, perampokan, penganiayaan, pemerkosaan, pencurian dengan
kekerasan, penipuan, atau berbagai jenis kejahatan yang disebut sebagai violent offenses
KENAKALAN REMAJA DAN KRIMINALITAS
(kejahatan yang disertai kekerasan terhadap orang lain) property offenses (kejahatan yang
menyangkut hak milik orang lain).
Menurut Light, Keller dan Calhoun, tipe kejahatan ada empat, yaitu:
Violent offenses atau kejahatan yang disertai dengan kekerasan pada orang lain, seperti
pembunuhan, penganiayaan, pemerkosaan, dan lain sebagainya. 2) Property offenses atau
kejahatan yang menyangkut hak milik orang lain, seperti perampasan, pencurian tanpa
kekerasan, dan lain sebagainya. Sementara itu Light, Keller, dan Callhoun dalam bukunya
yang berjudul Sociology (1989) membedakan kejahatan menjadi empat tipe, yaitu crime
without victim, organized crime, white collar crime, dan corporate crime.
Kejahatan politik
Kejahatan politik itu meliputi state crime dan yang bukan state crime, sedangkan
dalam berbagai definisi dijelaskan bahwa kejahatan negara dikatakan identik dengan
kejahatan politik yakni berupa tindakan/perbuatan yang melawan negara seperti melanggar
ketertiban umum, terorisme, subversive (menggulingkan ideologi negara), mengganggu
keamanan negara dan lainnya. Objek sasaran politik adalah Negara.
Kejahatan harta benda
Kejahatan harta benda objek sasarannya adalah harta benda. Misalnya perampokan
dan pencurian.
Adapun Penyebab Kriminalitas menurut beberapa para ahli dapat disimpulkan sebagai
berikut :
Kriminalitas tidak bisa dihilangkan dari muka bumi ini. Yang bisa hanya dikurangi melalui
tindakan-tindakan pencegahan.
a) Hukuman. Selama ini hukuman (punishment) menjadi sarana utama untuk membuat jera
pelaku kriminal. Dan pendekatan behavioristik ini tampaknya masih cocok untuk
dijalankan dalam mengatasi masalah kriminal. Hanya saja, perlu kondisi tertentu, misalnya
konsisten, fairness, terbuka, dan tepat waktunya.
b) Penghilang Model melalui tayangan media massa itu ibarat dua sisi mata pisau .
Ditayangkan nanti penjahat tambah ahli, tidak ditayangkan masyarakat tidak bersiap-siap.
Dan ada cara lain yang dapat dilakukan guna menangani tindakan kriminal yaitu:
1. Mengenakan sanksi hukum yang tegas dan adil kepada para pelaku kriminalitas
tanpa pandang bulu atau derajat.
2. Mengaktifkan peran serta orang tua dan lembaga pendidikan dalam mendidik
anak.
3. Selektif terhadap budaya asing yang masuk agar tidak merusak nilai busaya
bangsa sendiri.
4. Menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai norma dalam masyarakat dimulai
sejak dini melalui pendidikan multi kultural; seperti sekolah, pengajian, dan
organisasi masyarakat.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Tindak kriminal adalah tindakan yang melanggar norma dan nilai sosial serta merupakan
salah satu bentuk penyimpangan sosial karena merugikan orang lain serta dirinya sendiri.
Kriminalitas tidak hanya merugikan orang lain dan diri sendiri tetapi juga merugikan negara
serta mengganggu stabilitas negara.
Beberapa tindak kriminal yang sering dilakukan para pelaku kriminal yaitu
perampokkan,pencurian,pencopetan,pemerkosaan dan korupsi. Semua tindakan itu
dilakukan oleh para pelaku kriminal dengan berbagai sebab diantaranya yaitu akibat
himpitan ekonomi yang memaksa mereka melakukan itu semua. Memang mereka tidak
memikirkan dampak yang diakibatkan dari apa yang mereka buat,mereka hanya
memikirkan dirinya sendiri.
Akibat yang ditimbulkan dari tindak kriminal yaitu kerugian materi yang salah satunya
disebabkan oleh pencurian, trauma berat yang salah satunya disebabkan oleh perampokan
menggunakan senjata, cacat tubuh yang salah satunya disebabkan oleh tindak
pemerkosaan, atau bahakan menyebabkan kematian yang salah satunya disebabakan oleh
tindak mutilasi.
Penanganan atau solusi agar tindak kriminalitas ini yaitu salah satunya dengan cara
memberikan hukuman yang tidak pandang pangkat,jabatan atau status sosial dan
memberikan hukuman yang pantas dengan apa yang mereka lakukan, agar para pelaku
tindak kriminal jera dana tak akan mengulangi tindakan kriminalitas. Penulis rasa cara itu
paling efektif guna mengurangi tindak kriminal.
Dari kejadian tindak kriminal kita dapat mendapatkan pelajaran yaitu kita bisa mengambil
bahwa dalam melakukan apapun dan dalam keadaan apapun kita harus bisa lebih waspada
dan berhati-hati. Dan kita lebih bisa menegaskan norma – norma yang berlaku di
masyarakat.