You are on page 1of 4

Peran Divisi Produksi guna pengikatan laju produktivitas Perusahaan Semen

manajemen produksi menurut adalah salah satu bagian dari bidang manajemen yang
berperan dalam mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Manajemen
produksi bersangkutan dengan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses
produksi agar tercapai tujuan dari organisasi atau perusahaan.

Fungsi Manajemen Produksi


Secara umum manajemen produksi mempunyai keterkaitan dengan pertanggung
jawaban dalam pengolahan transformasi masukan (input) menjadi keluaran (output) berupa
barang dan jasa yang dihasilkan yang akhirnya menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.
Pelaksanaan fungsi ini dibutuhkan serangkaian aktivitas yang berkaitan dan menyatu
serta menyeluruh sebagai suatu sistem. Setiap kegiatan yang saling berkaitan dengan fungsi
produksi dilaksanakan oleh beberapa bagian yang ada pada suatu perusahaan, baik itu
perusahaan besar atau perusahaan kecil.
Berikut ini empat fungsi dalam manajemen produksi Proses pengolahan, merupakan
teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan (input)
1. Melakukan planning Proses pengolahan. Proses dalam pengolahan ini termasuk
pengolahan dari awal sampai akhir. Proses pengolahan terdiri dari operasi yang
dilakukan dari awal dan berlanjut sampai menjadi produk/ Jasa. Ini juga mencakup
metode serta teknik ketika digunakan saat pengolahan berupa masukan/ input.
2. Actuating Jasa Penunjang. Sangat diperlukan penunjang dalam sebuah proses,
dimana jasa penunjang tersebut merupakan sarana berupa pengorganisasian dalam
menetapkan juga cara yang akan dijalankan sehingga proses pengolahan sehingga
pengolahan dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3. Planning Perencanaan. Perencanaan ini banyak keterkaitan dan pengorganisasian dari
kegiatan produksi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
4. Controling berupa Pengendalian atau pengawasan. Pangendalian dan pengawasan ini
mengambil fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang
direncanakan, sehingga maksud juga tujuan ketika penggunaan maupun pengolahan
masukan/ input sesuai dengan perencanaan. Dari uraian sebelumnya jika dilihat peran
manajemen produksi dalam perusahaan, maka peran tersebut mencakup fungsi, sistem
dan keputusan. Apabila peran ini tidak berjalan dengan baik memungkinkan aliran
produksi akan menemukan kendala. Dengan memaksimalkan peran manajemen dlam
hal ini operasional; peningkatan produktivitas bisnis akan tercapai bahkan
memungkinkan terciptanya aktivitas bernilai.
Tahapan Manajemen Produksi
Manajemen produksi memiliki tahapan yang dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
 Planning Perencanaan produksi
Perencanaan produksi bertujuan untuk dilakukannya persiapan yang tersistem bagi
produksi yang akan dilakukan. Keputusan yang harus dihadapi adalah
1. Jenis barang yang akan diproduksi
2. Kualitas barang
3. Jumlah barang
4. Bahan baku
5. Pengendalian produksi
 Controling Pengendalian Produksi
Pada pengendalian produksi bertujuan untuk mencapai hasil yang maksimal dengan
biaya seoptimal mungkin. Kegiatan yang dilakukan adalah:
1. Menyusun perencanaan
2. Membuat jadwal kerja
3. Menentukan barang akan dipasarkan kepada siapa
 Organizing Produksi
Pengawasan produksi bertujuan agar pelaksanaan aktivitas produksi dapat berjalan
sesuai dengan rencana. Kegiatan yang dilakukan adalah:
1. Menetapkan kualitas
2. Menetapkan standar barang
3. Melaksanakan produksi tepat waktu

Lingkup Manajemen Produksi


Ruang lingkup manajemen operasi dan produksi dari penerapannya dengan melihat
segmentasi pasar dalam hal produk, harga dan volume dipasok ke departemen produksi,
berdasarkan perencanaan produksi:
1. Sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan bagian integral dari proses
produksi dan juga merupakan masukan penting. Perencanaan tenaga manusia oleh
departemen sumber daya manusia memainkan peran utama dalam merekrut, memilih,
melatih, mengevaluasi dan memberdayakan angkatan kerja.
2. Strategi Operasi. Keanekaragaman produk dan layanan yang tersedia di pasar harus
dipertimbangkan sebelum menentukan strategi operasi. Strategi-strategi operasi
tersebut termasuk;
 Keputusan dan kebijakan berhubungan desain. Untuk keputusan ini harus
mencakup kepada keputusan jangka panjang dalam penentuan desain produk
yang akan dibuat, lokasi maupun tata letak pabrik, dll.
 Kebijakan dan keputusan mengenai transformasi. Berbeda dengan keputusan
desain, ini umumnya bersifat sifatnya jangka pendek, berkaitan dengan
keputusan taktis dan operasional.
 Keputusan atau kebijakan mengenai perbaikan. Tentu saja disinilah peran
penting penerapan lean manufacturing di perusahaan, dimana lean
manufacturing adalah cara untuk menghilangkan pemborosan (waste). begitu
juga dengan perancangan untuk mencapai kebutuhan spesifik konsumen tanpa
menimbulkan kerugian.
Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari manajemen produksi dan operasi di pabrik
mupun layanan lainnya. Secara detail Planning dan controling produksi mencakup bidang-
bidang:
1. Material (Bahan baku) Merencanakan pengadaan bahan baku, komponen dan suku
cadang dalam jumlah dan spesifikasi dalam waktu yang tepat dan cepat, mulai dari
sumber yang tepat dan pada harga yang tepat. Pembelian, penyimpanan, pengendalian
persediaan, standarisasi, pengurangan varietas, analisis nilai dan inspeksi merupakan
aktivitas kegiatan lainnya berhubungan dengan material.
2. Metode Menentukan dan memilih metode pengolahan terbaik dari beberapa alternatif.
Ini juga termasuk menentukan urutan operasi terbaik dalam rencana proses dan
perencanaan peralatan, dll.
3. Mesin dan peralatan Metode manufaktur terkait dengan fasilitas produksi yang
tersedia dalam sistem produksi. Ini harus melibatkan fasilitas seperti perencanaan,
perencanaan kapasitas, alokasi dan pemanfaatan pabrik dan peralatan, mesin, dll.
Bukan hanya itu, akan tetapi juga melibatkan kebijakan penggantian peralatan,
kebijakan pemeliharaan dan jadwal perawatan, pembuatan alat dan pemeliharaan alat
dll.
4. Tenaga kerja Merencanakan tenaga kerja mulai dari anggota tim, supervisor dan
manajerial yang memiliki keahlian dan keahlian yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
5. Aliran Produksi Menentukan arus kerja, penanganan material di pabrik dan urutan
operasi atau langkah pengolahan. Dalam contoh kasus VSM, ketika akan melakukan
langkah-langkah membuat value stream mapping (VSM) dengan mempertimbangkan
tata letak area produksi, lokasi penyimpanan untuk bahan baku, komponen hingga
barang setengah jadi juga sistem penanganan material. Contoh kasus dalam VSM
bertujuan untuk menentukan aliran yang dapat menghilangkan pemborosan ini
menjadi bagian dari ruang lingkup penting. Lokasi dan layout pabrik menentukan
bagaimana startegi operasional produksi berjalan, karena baik itu lokasi maupun
layout yang tidak tepat maka akan menimbulkan pemborosan dalam penerapan lean
manufacturing di perusahaan. Perbaikan layout bisa dimulai dengan langkah-langkah
membuat VSM yang kemudian dibuat perubahan berdasarkan pengidentifikaisan
layout yg tidak tepat. Hal ini akan sangat memberikan manfaat dalam contoh kasus
value steam mapping diatas bagi kegiatan manajemen operasi dalam hubungannya
dalam proses produksi dan operasional.
Organizing Faktor Pendukung Manajemen Produksi
Manajemen produksi yang telah berjalan dengan baik disuatu perusahaan dipengaruhi dua
faktor yaitu:
 Oranizing Faktor pertama yaitu division of labour atau faktor pembagian tugas yang
tepat. Agar mencapai produk yang berkualiats dan diterima baik oleh pasar maka
pembagian kerja yang tepat dapat membantu proses produksi lebih efisien dan efektif
dan terjaga kebaikannya.
 Organizing Faktor kedua adalah terkait dengan revolusi industri. Revolusi industri
disini adalah seperti pergantian tenaga manusia dengan mesin atau robot dalam proses
produksi.Dengan melakukan revolusi industri target produksi dapat tercapai dan
karyawan akan berusaham meningkatkan keahlian yang dimilii agar dapat bersaing.
Revolusi industri belum bisa diterapkan pada perusahaan atau usaha kecil yang secara
sistem masing tradisional. Revolusi industri dapat dilihat dari beberapa aspek seperti
diantaranya:
o Penggunaan mesin yang lebih banyak daripada manusia.
o Pembangunan infrastruktur yang semakin berkembang seperti jalur kereta api
cepat, alat transportasi, jaringan komunikasi dan pasokan listrik yang stabil
atau memadai.
o Banyaknya sistem perbankan dan perkreditan sehingga menjangkau daerah
yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya

You might also like