You are on page 1of 15

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS

(KPS) UNTUK MENINGKATKAN KPS SISWA

Dwi Puspita Sari*, Tri Jalmo, Berti Yolida


Pendidikan Biologi FKIP Universitas Lampung

*Corresponding author: Hp: 085658884423, email : dwi.puspita81@yahoo.com

Abstract: Development of Student Worksheet Based On Science Process Skills


To Increase Students Science Process Skills. This study aims were to produce
worksheets based on science process skills that effectively improve science
process skill of students and determine the response of students. Design of the
research was research and development. Test was performed on grade VII1 and
VII2 student of SMP Pembangunan Kalianda chosen by purposive sampling.
Results from this study showed the average N-gain of science process skill
students in the experimental class was higher than the control class, thus the
aspect of observing, interpreting, grouping, and communicating. In addition, the
average of science process skill students increased from worksheet 1 (25.83%),
worksheet 2 (75%), and worksheet 3 (83.33%). Worksheet gained by the student
assessment criteria of 95% was attractive to very attractive. Thus worksheet
based science process skill on material classification of plant was effectively
improve students science process skill and very exciting to be used as one of
alternative teaching materials for teachers and students.

Keywords: classification plant, science process skills, student worksheet

Abstrak: Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Keterampilan


Proses Sains (KPS) Untuk Meningkatkan KPS Siswa. Penelitian bertujuan
untuk menghasilkan LKS berbasis KPS yang efektif meningkatkan KPS siswa dan
mengetahui tanggapan siswa. Desain penelitian adalah research and development.
Uji coba dilakukan pada siswa kelas VII1 dan VII2 SMP Pembangunan Kalianda
dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata N-gain
KPS siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol baik
aspek mengamati, menginterpretasi, mengelompokkan, dan mengomunikasikan.
Selain itu, rata-rata KPS siswa meningkat dari LKS 1 (25.83%), LKS 2 (75%),
dan LKS 3 (83.33%). LKS memperoleh penilaian oleh siswa sebesar 95% kriteria
menarik hingga sangat menarik. Dengan demikian LKS berbasis KPS pada materi
klasifikasi tumbuhan efektif meningkatkan KPS siswa dan sangat menarik untuk
digunakan sebagai salah satu bahan ajar alternatif bagi guru dan siswa.

Kata kunci: keterampilan proses sains, klasifikasi tumbuhan, lembar


kerja siswa (LKS)
PENDAHULUAN 500 (TIMSS, 2011: 152). Berdasar-
kan hasil tersebut menunjukkan
Permendiknas No.22 tahun bahwa rata-rata siswa Indonesia
2006 tentang Standar Isi memberikan hanya mampu mengenali sejumlah
pengertian bahwa ilmu pengetahuan fakta dasar tetapi belum mampu
alam (IPA) berkaitan dengan cara mengaitkan dan menerapkan konsep-
mencari tahu tentang alam secara konsep yang kompleks dan abstrak,
sistematis, sehingga IPA bukan serta menunjukkan bahwa pem-
hanya penguasaan kumpulan belajaran yang selama ini diterapkan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, hanya menanamkan konsep tanpa
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip mengembangkan KPS siswa.
saja tetapi juga merupakan suatu Pembelajaran konvensional
proses penemuan. Pendidikan IPA yang selama ini diterapkan oleh guru
diharapkan dapat menjadi wahana yaitu diskusi, ceramah, dan pemberi-
bagi pengembangan lebih lanjut an tugas tanpa menggunakan bahan
dalam menerapkannya dikehidupan ajar tambahan, tentunya tidak dapat
sehari-hari. Oleh karena itu, pem- memenuhi kebutuhan KPS siswa
belajaran IPA di SMP/MTs harus tersebut. Guru seharusnya mem-
menekankan pada pemberian peng- punyai inovasi dan kreatif dalam
alaman belajar secara langsung pembelajaran serta pengembangan
melalui penggunaan dan peng- diri untuk kemajuan kompetensinya
embangan keterampilan proses dan secara individu yaitu dengan meng-
sikap ilmiah. gunakan bahan ajar. Bahan ajar
Namun, pembelajaran yang tersebut adalah lembar kerja siswa
selama ini diterapkan disekolah (LKS). LKS yang merupakan
terhadap pengembangan keterampil- lembaran tempat siswa mengerjakan
an proses sains siswa belum di- sesuatu terkait dengan apa yang
optimalkan. Hal ini dibuktikan dari sedang dipelajarinya seperti melaku-
rendahnya peringkat Indonesia pada kan percobaan, mengidentifikasi
data penilaian Trends in bagian-bagian, membuat tabel, me-
International Mathematics and lakukan pengamatan, mengguna-kan
Science Study (TIMSS). Berdasarkan mikroskop atau alat pengamatan
hasil TIMSS yang diikuti oleh siswa lainnya dan menuliskan atau meng-
kelas 8 SMP/MTs, peringkat dan gambar hasil pengatamantan, me-
skor Indonesia dalam mata pelajaran lakukan pengukuran, mencatat data
sains pada tahun 2011 yaitu pada hasil pengukurannya, menganalisis
peringkat ke-40 dari 45 negara data hasil pengukuran, dan menarik
dengan rata-rata nilai 406. Nilai kesimpulan (Suyanto, Paidi, dan
tersebut diperoleh dari hasil Wilujeng, 2011: 1). Selain itu,
perhitungan seluruh nilai berdasar- dengan menggunakan LKS, ke-
kan tiga aspek soal TIMSS yang terampilan proses sains dapat
berbasis keterampilan proses sains, tertuang didalamya.
sehingga masing-masing nilai untuk Namun, berdasarkan hasil
tiap aspek adalah pengetahuan angket observasi yang diberikan
(knowing) 402, penerapan (applying) kepada guru mata pelajaran IPA dan
398, dan penalaraan (reasoning) 413. siswa kelas VII SMP Pembangunan
Skor yang dicapai Indonesia ini Kalianda, diketahui bahwa guru
masih dibawah skor rata-rata yaitu hanya menggunakan LKS pada
materi tertentu dan sebagai peng- siswa akan memperoleh pengalaman
gantinya menggunakan unjuk kerja belajar yang sama dengan siswa lain,
yang ada di buku. Buku siswa pengalaman ini membuat pem-
terbitan Kemendikbud tersebut tidak belajaran menjadi lebih bermakna
memenuhi unsur-unsur LKS. Buku dan mudah diingat oleh siswa. Materi
hanya berisi materi dan komponen pelajaran juga dapat dirancang
kegiatan inti pembelajaran yaitu sedemikian rupa sehingga mampu
mengamati, menanya, mencoba, me- memenuhi kebutuhan siswa (Arsyad,
nalar, dan mengkomunikasikan. 2011: 37-38). Selain itu, dengan
Sedangkan pembelajaran IPA sulit menggunakan LKS yang didalamnya
disampaikan hanya dengan meng- memuat metode ilmiah dan berbasis
gunakan buku siswa tanpa bantuan KPS, siswa tidak hanya akan
bahan ajar lain seperti LKS. Guru menemukan dan mengembangkan
juga tidak mengetahui tentang fakta tetapi keterampilan proses sains
keterampilan proses sains sehingga siswa seperti mengamati, meng-
LKS yang dibuat oleh guru pada klasifikasi, menginterpretasi, men-
materi tertentu tidak berbasis KPS. yimpulkan, dan mengkomunikasikan
Diketahui pula siswa didalam pem- juga akan berkembang.
belajaran hanya menggunakan buku Pembelajaran dengan meng-
dan LKS yang dibuat guru. Sehingga gunakan LKS yang berbasis KPS
dapat disimpulkan bahwa guru dan sangat perlu diberikan karena akan
siswa hanya menggunakan buku dan membuat pembelajaran lebih ber-
LKS yang digunakan tidak berbasis makna (meaningful), kontekstual,
keterapilan proses sains, oleh karena dan konstruktivistik. Didukung
itu keterampilan proses sains siswa dengan penelitian yang telah di-
tidak dapat meningkat. lakukan oleh Setiawan, Wisanti, dan
Kenyataan lain, berdasarkan Ulfi (2014: 390) membuktikan
hasil analisis yang telah dilakukan bahwa dengan mengembangkan LKS
melalui beberapa LKS kelas VII klasifikasi tumbuhan dengan
yang berada dipasaran, diketahui memanfaatkan spesimen awetan
bahwa LKS tersebut belum me- meningkatkan motivasi belajar siswa
menuhi kebutuhan siswa. LKS ini dan melatih keterampilan proses
berisi ringkasan materi, pertanyaan- mengamati, mengklasifikasikan dan
pertanyaan, unjuk kerja praktikum mengomunikasikan. Berdasarkan
dan belum menggali keterampilan uraian tersebut, maka peneliti me-
proses sains siswa secara keseluruh- lakukan penelitian “Pengembangan
an. Dalam LKS, indikator KPS yang Lembar Kerja Siswa Berbasis KPS
sudah digunakan adalah mengamati Untuk Meningkatkan KPS Siswa
dan mengklasifikasikan. Sedangkan Pada Sub Materi Klasifikasi
keterampilan menyimpulkan, meng- Tumbuhan”.
interpretasi, dan mengomunikasikan
belum terdapat di LKS tersebut. METODE
Dalam mengatasi hal ter-
sebut, pembelajaran seharusnya Desain yang digunakan dalam
menggunakan LKS yang berbasis penelitian ini adalah research and
KPS. Dengan menggunakan LKS development (Sugiyono, 2010: 298).
siswa dapat belajar dan maju sesuai Penelitian ini dilakukan melalui tiga
dengan kecepatan masing-masing, tahap yaitu studi pendahuluan, pe-
ngembangan dan evaluasi yang di- Tabel 1. Hasil analisis kebutuhan guru IPA
laksanakan pada bulan April-Agustus terhadap LKS berbasis KPS (n=1)
Hasil analisis kebutuhan
2015. Uji coba produk dilakukan No
Aspek
guru terhadap LKS
Kajian
pada semester ganjil di SMP berbasis KPS
Pembangunan Kalianda tahun 1 Bahan Ajar Lembar Kerja Siswa
(LKS)
pelajaran 2015/2016, dengan sampel 2 Sumber LKS yang digunakan
uji coba adalah siswa kelas VII1 yang Bahan Ajar berasal dari membuat
berjumlah 24 sebagai kelas eks- sendiri disesuaikan
dengan materi dan
perimen dan siswa kelas VII2 yang situasi
berjumlah 24 sebagai kelas kontrol 3 Kebutuhan Guru membutuhkan
yang dipilih secara purposive adanya LKS yang dapat
bahan ajar menarik minat belajar
sampling. berupa LKS siswa
Pada uji coba produk meng- 4 Kriteria LKS yang digunakan
gunakan desain pretest-posttest non LKS yang guru telah men-
ekuivalen. Data kualitatif berupa data digunakan cantumkan judul, KD,
alokasi waktu, Alat dan
jawaban siswa dan uji kemenarikan Bahan, informasi
yang dianalisis dianalisis secara singkat, langkah kerja,
deskriptif. Data Kuantitatif berupa tugas, dan laporan
kegiatan
data hasil uji efektivitas berupa N- 5 Pengetahu- Guru tidak mengetahui
gain KPS yang diperoleh dari nilai an mengenai beberapa komponen
pretes dan postes siswa, karena data KPS KPS
tidak berdistribusi normal maka 6 LKS yang LKS yang digunakan
digunakan belum mencantumkan
dianalisis dengan uji U berbasis komponen KPS
KPS
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan Tabel 1 di-
Pada penelitian ini sebelum- ketahui bahwa karakteristik LKS
nya dilakukan studi pendahuluan, yang dibutuhkan oleh guru berupa
hasil studi pendahuluan yaitu berupa LKS yang dapat meningkatkan minat
analisis kebutuhan LKS berbasis belajar siswa, sehingga dengan
KPS oleh guru dan siswa, serta meng-gunakan LKS siswa dapat ter-
analisis LKS penerbit. Analisis ke- motivasi di dalam pembelajaran.
butuhan dilakukan untuk meng- Guru tidak mengetahui tentang ke-
umpulkan informasi tentang ka- terampilan proses sains, sehingga
rakteristik LKS yang dibutuhkan guru membutuhkan lembar kerja
sebagai bahan ajar. Instrumen yang siswa yang memuat keterampilan
digunakan untuk menjaring informa- proses sains didalamnya.
si tentang karakteristik LKS berbasis Analisis kebutuhan siswa
KPS dalam analisis kebutuhan ini terhadap LKS berbasis keterampilan
dilakukan dengan menggunakan proses sains dilakukan dengan
angket yang diberikan kepada siswa melibatkan 24 orang siswa sebagai
dan guru IPA serta wawancara untuk responden, data diambil dengan
memperoleh informasi tambahan. menggunakan angket. Hasil analisis
Kajian lapangan dilakukan meng- kebutuhan siswa terhadap LKS
gunakan angket yang melibatkan 24 berbasis KPS (Tabel 2).
siswa serta guru IPA kelas VII di
SMP Pembangunan Kalianda.
Tabel 2. Hasil analisis kebutuhan siswa menggunakan lembar analisis LKS.
terhadap LKS berbasis KPS (n=24) Deskripsi data kualitas LKS dapat
Hasil analisis
Aspek kebutuhan siswa
Persen dilihat pada tabel berikut.
No tase
Kajian terhadap LKS
(%) Tabel 3. Kualitas LKS berdasarkan kaidah
berbasis KPS
1 Ketersediaa Bahan ajar LKS penilaian penyusunan LKS dari
100
n bahan ajar yang digunakan aspek format
2 Konstruksi Ada gambar No Sub-aspek Nilai ( ±Sd) Kriteria
LKS yang yang 1 Susunan 64,4 ± 7,68 Cukup baik
digunakan mendukung 2 Keterbacaan 83,3 ± 24,94 Sangat baik
83,33 3 Kemenarikan 81,3 ± 18,65 Sangat baik
kegiatan
pembelajaran Nilai akhir ( ± Sd ) 76,3 ± 10,38 Baik
dalam LKS Ket: = Rata-rata; Sd= Standar deviasi
3 Penguasaan LKS yang
konsep digunakan Berdasarkan Tabel 3, terlihat
83,33
materi membangun
dalam LKS konsep siswa bahwa kualitas LKS dilihat dari
4 Kekurangan Kekurangan aspek format dapat dikategorikan
LKS yang konstruksi LKS 91,67 baik dengan nilai rata-rata 76,3
beredar
5 Kebutuhan LKS yang
dengan rincian cukup baik pada
bahan ajar diinginkan susunan (64,4), serta sangat baik
berupa LKS berbasis KPS 95,83 pada keterbacaan (83,3) dan ke-
berbasis
KPS
menarikan (81,3). Hasil penilaian
6 Pelaksanaan a. Metode tersebut bila dilihat dari indikator
kegiatan dalam yang dipenuhi tertera Gambar 1.
pembelajar- pelaksanaan
an pembelajara 90,27
b. Proses 120
kegiatan 100
pembelajaran 80
60
40
Berdasarkan analisis kebutuh- 20
an siswa terhadap LKS berbasis ke- 0
B1
B2

B4
B5
C1
C2
C3
C4
A1
A2
A3
A4
A5
A6

B3

terampilan proses sains yang me-


libatkan 24 siswa kelas VII, di-
Ket: A= Susunan (1= judul, 2= tujuan, 3=
ketahui bahwa LKS yang dibutuhkan petunjuk, 4= identitas, 5= kolom
siswa berupa LKS yang dapat me- jawaban, 6= kolom kesimpulan), B=
mudahkan siswa dalam mempelajari Keterbacaan (1= sesuai EYD, 2= tidak
materi klasifikasi tumbuhan. Sebagi- ambigu, 3= kalimat efektif, 4= mudah
an besar siswa juga menginginkan dibaca, 5= serasi), C= Kemenarikan
(1= tata letak LKS, 2= jarak antar
LKS yang memuat KPS didalamnya bagian LKS, 3= variasi huruf serasi; 4=
sehingga KPS siswa dapat meningkat penampilan LKS)
dan dapat membangun konsep siswa Gambar 1. Persentase kualitas LKS aspek
dengan pengalaman belajar yang format
diperolehnya.
Berdasarkan hasil penilaian
Pada studi lapangan ini juga
terhadap LKS, seluruhnya sudah
dilakukan analisis LKS. Analisis ini
mencantumkan judul dan kolom
dilakukan untuk mengumpulkan in-
identitas siswa. Untuk tujuan dan
formasi tentang LKS yang digunakan
ruang pengerjaan sebagian kecil yang
sebagai bahan ajar. Analisis LKS
mencantumkan pada LKS. Namun
dilakukan dengan menganalisis 5
tidak ada satu pun yang mencantum-
macam LKS dari penerbit dan yang
kan petunjuk pengerjaan dan sebagi-
digunakan guru, data diambil dengan
an kecil menyediakan ruang yang Tabel 4. Kualitas LKS berdasarkan kaidah
cukup untuk menulis dan meng- penilaian penyusunan LKS dari
aspek isi
gambar sesuatu, serta pada umumnya No Sub-aspek Nilai Kriteria
untuk siswa menulis kesimpulan. ( ±Sd)
Ditinjau dari keterbacaan, 1 Kesesuaian 91,5 ± Sangat
LKS dengan 4,87 baik
pada umumnya telah menggunakan KD
tata bahasa yang sesuai EYD dan 2 Kebermaknaan 71,9 ± Baik
memiliki gambar/ grafik/ tabel yang gambar/grafik/ 27,08
perbandingannya sesuai dengan tabel
3 Muatan KPS
huruf. Keseluruhan LKS tersebut a) KPS dasar 40,3 ± Kurang
juga sudah menggunakan jenis dan 2,28 baik
ukuran font yang mudah dibaca b) KPS lanjut 39,5 ± Kurang
(Praktikum) 1.12 baik
menggunakan susunan kalimat yang Nilai akhir ( ± Sd ) 50,2 ± Cukup
efektif, dan LKS tidak menggunakan 5,21 Baik
kalimat yang mengandung ambigu- Ket: = Rata-rata; KPS = Keterampilan Proses Sains

itas. Sedangkan pada aspek ke-


menarikan, pada umumya LKS telah Kualitas LKS berdasarkan indikator
memiliki tata letak bagian yang yang dipenuhi dari aspek isi pada
teratur dan padu dan jarak antar Gambar 2.
bagian LKS tersebut proporsional,
120
menggunakan variasi jenis dan 100
ukuran font yang serasi dan sebagian 80
besar penampilan LKS (gambar dan 60
warna) dapat menarik perhatian 40
siswa dan meningkatkan motivasi 20
belajar siswa. 0
A B C D1 D2 D3 D4 D5 D6 E1 E2 E3 E4 E5
Data selanjutnya yaitu me-
ngenai kualitas LKS IPA dari aspek Ket: A= materi sesuai; B= kompetensi
isi. Deskripsi data kualitas LKS dari sesuai; C= gambar/tabel/grafik ber-
aspek isi dapat dilihat pada Tabel 4 makna; D= muatan KPS dasar (1=
berikut. Kualitas LKS dilihat dari pengamatan, 2= klasifikasi, 3= pre-
diksi, 4= pengukuran, 5= kesimpulan
segi isi dikategorikan cukup baik 6= komunikasi); E= muatan KPS lanjut
dengan rata-rata nilai 50,2. Pada (1= hipotesis, 2= variabel, 3= me-
aspek isi ini, LKS berkriteria sangat rencanakan, 4= eksperimen, 5= inter-
baik pada kesesuaian dengan KD pretasi data).
(91,5), sedangkan kebermaknaan Gambar 2. Kualitas LKS aspek isi
gambar/ grafik/ tabel berkriteria baik
Berdasarkan Gambar 2, ter-
(71,9). Kemudian muatan KPS ter-
lihat bahwa pada umumnya LKS
golong kurang baik untuk muatan
telah memuat materi yang sesuai
KPS dasar (40,3) maupun untuk
dengan KD dan LKS tersebut
muatan KPS lanjut (39,5). Hasil pe-
memuat kegiatan yang sesuai dengan
nilaian tersebut dilihat dari indikator
kompetensi yang harus dicapai pada
yang dipenuhi oleh LKS yang tertera
KD. Sedangkan sebagian besar LKS
pada Tabel 4.
mencantumkan gambar/ tabel/ grafik
yang bermakna/ bermanfaat. Ditinjau
dari muatan KPS dasar maka
seluruhnya LKS telah memuat ke-
giatan pengamatan dan pada umum-
nya telah memuat kegiatan meny- Pada aspek mencantumkan
impulkan informasi. Sedangkan se- tujuan, menyediakan ruang untuk
bagian kecil memuat kegiatan penge- menulis dan menggambar, serta
lompokan, memprediksikan, meny- mencantumkan petunjuk pengerjaan
impulkan, dan mengkomunikasikan masuk kedalam kategori sangat
informasi. Untuk muatan KPS kurang baik, sehingga pada tiga
terpadu, pada umumnya LKS telah aspek tersebut perlu dikembangkan
memuat kegiatan interpretasi data didalam LKS pengembangan ber-
dan kegiatan eksperimen. Akan basis KPS. Sedangkan berdasarkan
tetapi tidak ada LKS yang memuat studi literatur, menurut Prastowo
kegiatan merumuskan hipotesis, (2014: 208) setidaknya LKS harus
menentukan variabel, dan me- memuat delapan unsur yaitu, (1)
rencanakan percobaan. judul, (2) kompetensi dasar yang
Berdasarkan hasil analisis akan dicapai, (3) waktu penyelesaian,
aspek format dan isi dari penilaian (4) alat dan bahan yang diperlukan
lima LKS maka dapat disimpulkan untuk menyelesaikan tugas, (5)
kekurangan yang akan dikembang- informasi singkat, (6) langkah kerja,
kan didalam LKS berbasis KPS (7) tugas yang harus dikerjakan, (8)
disajikan pada Tabel 5. laporan kegiatan. Berdasarkan
analisis LKS dan kajian literatur
Tabel 5. LKS pernebit dan LKS berbasis tersebut, maka dapat disimpulkan
KPS
Lembar Kerja Siswa rencana pengembangan LKS ber-
Aspek LKS penerbit LKS berbasis basis KPS pada format penyusunan
KPS
Susunan Hanya sebagian Mencantumkan
terdiri atas:
kecil yang men- tujuan
cantumkan tujuan Tabel 6. Rencana pengembangan lembar
Tidak ada yang Mencantumkan kerja siswa berbasis KPS aspek
mencantumkan petunjuk
petunjuk pengerjaan
format
pengerjaan Karakteristik Format Penyusunan LKS
Berbasis KPS
Hanya sebagian Menyediakan
kecil yang men- ruang yang cukup 1. Mencantumkan judul
cantumkan ruang untuk siswa 2. Mencantumkan kolom identitas siswa
yang cukup untuk menulis atau 3. Mencantumkan waktu penyelesaian
siswa menulis atau menggambar 4. Mencantumkan KD
menggambar sesuatu 5. Mencantumkan tujuan
sesuatu 6. Mencantumkan petunjuk pengerjaan
7. Mencantumkan alat dan bahan percobaan
KPS Hanya sebagian Mencantumkan
8. Mencantukan prosedur percobaan
dasar kecil menge- indikator
9. Mencantumkan tabel hasil pengmatan
lompokkan mengelompokkan
10. Mencantumkan soal diskusi
Hanya sebagian Mencantumkan
11. Menyediakan kolom untuk membuat
kecil mengo- indikator mengo-
kesimpulan
munikasikan munikasikan
Setelah melaksanakan ana- Berdasarkan penilaian LKS
lisis kebutuhan melalui kajian ditinjau dari keterbacaan, pada tata
lapangan dan kajian literatur. bahasa yang sesuai EYD, per-
Diperoleh data mengenai kebutuhan bandingan besarnya huruf dengan
guru dan siswa, data analisis LKS, gambar/ grafik/ tabel, susunan
serta karakteristik LKS dan kalimat, dan kalimat yang tidak
komponen KPS berdasarkan kajian ambigu memiliki kriteria sangat baik.
literatur. Data tersebut digunakan Pada aspek kemenarikan, sudah
sebagai acuan dalam perencanaan sangat baik pada tata letak bagian
dan pengembangan LKS berbasis LKS, jarak antar bagian LKS, font
KPS. dan ukuran huruf yang serasi pada
LKS, serta baik pada penampilan tetapi LKS sangat kurang baik pada
LKS (gambar dan warna) dapat keterampilan merumuskan hipotesis,
menarik perhatian siswa dan menentukan variabel, dan me-
meningkatkan motivasi belajar siswa. rencanakan percobaan, sehingga
Sedangkan berdasarkan kajian pada ketiga aspek tersebut perlu
literatur, menurut Darmodjo dan untuk dikembangkan didalam LKS.
Kaligis (dalam Widjajanti, 2008: 3- Selain itu, berdasarkan
5), pada LKS harus sesuai dengan analisis KD 6.2 mengklasifikasikan
syarat teknis penyajian LKS, yaitu makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri
berupa tulisan, gambar dan pe- yang dimilikinya, pada sub materi
nampilannya dalam LKS. Sehingga klasifikasi tumbuhan dikembangkan
berdasarkan analisis LKS dan studi tiga LKS berbasis KPS. Materi yang
literatur LKS tentang keterbacaan akan diperoleh didalam LKS adalah:
dan kemenarikan, maka rencana 1. Dasar pengelompokkan tumbuhan
pengembangan LKS berbasis KPS lumut, paku, dan tumbuhan ber-
disajikan pada Tabel 7. biji.
2. Perbedaan ciri-ciri tumbuhan
Tabel 7. Rencana pengembangan LKS lumut, paku, dan tumbuhan ber-
berbasis KPS aspek keterbacaan biji.
dan kemenarikan
Karakteristik Format Keterbacaan dan 3. Persamaan ciri-ciri tumbuhan
Kemenarikan Lembar Kerja Siswa Berbasis lumut, paku, dan tumbuhan ber-
Keterampilan Proses Sains
biji.
1. Tata bahasa sesuai dengan EYD
2. Menggunakan variasi font jenis cambria yang
4. Pengelompokkan berdasarkan
menarik dan mudah dibaca dengan ukuran 12. perbedaan dan persamaan ciri
3. Tata letak bagian LKS teratur dan padu
dengan menggunakan 1,5 spasi antara bagian
yang dimiliki setiap tumbuhan
soal pada LKS. lumut, paku, dan tumbuhan
4. Menampilkan gambar yang berwarrna yang
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
berbiji.
Berdasarkan analisis LKS dan
Berdasarkan Tabel 7 tentang analisis materi klasifikasi tumbuhan
penilaian LKS hasil studi lapangan, maka, rencana pengembangan LKS
materi dan kegiatan yang sesuai untuk format isi pada Tabel 8.
dengan kompetensi dasar dalam LKS
Tabel 8. Rencana pengembangan LKS
sudah sangat baik, serta baik pada berbasis KPS aspek isi
mencantumkan gambar/ tabel/ grafik Karakteristik Format Isi Lembar Kerja Siswa
yang bermakna/ bermanfaat. Kemu- Berbasis Keterampilan Proses Sains
1. Materi dalam LKS sesuai dengan KD dan
dian, ditinjau dari muatan KPS dasar tujuan pembelajaran.
maka pada aspek melakukan peng- 2. Kegiatan dalam LKS sesuai dengan KD dan
tujuan pembelajaran.
amatan dan menyimpulkan informasi 3. Gambar/tabel/grafik yang dicantumkan
sudah sangat baik. Namun, sangat bermakna/bermanfaat dalam menunjang
penyampaian materi pembelajaran.
kurang baik pada keterampilan 4. Keterampilan proses sains dasar yang akan
pengelompokan, memprediksikan, muncul adalah:
a) Mengamati
menyimpulkan, dan mengomunikasi- b) Mengelompokkan
kan informasi, sehingga pada ke- c) Menyimpulkan
d) Mengkomunikasikan
empat aspek tersebut perlu untuk di- Sedangkan keterampilan proses sains terpadu
kembangkan didalam LKS. Sedang- yang akan muncul adalah:
kan pada muatan KPS terpadu, sudah a) Menginterpretasi data
sangat baik pada kegiatan interpretasi
data dan kegiatan eksperimen. Akan
Pengembangan LKS berbasis Uji ahli desain bertujuan
KPS berdasarkan rencana yang telah untuk mengetahui kesesuaian format
dibuat. LKS yang telah dikembang- LKS berbasis keterampilan proses
kan kemudian divalidasi oleh be- sains yang telah dibuat dengan
berapa ahli materi, ahli bahasa, ahli materi pembelajaran, kemenarikan
desain, dan praktisi. Angket uji ahli tampilan layout baik dari segi warna,
materi terdiri atas 7 item pertanyaan background, huruf yang digunakan
yang meliputi kompetensi dasar, serta aspek-aspek yang lainnya
tujuan pembelajaran, dan sistematika (Tabel 10).
butir soal materi klasifikasi
tumbuhan. Setiap pertanyaan yang Tabel 10. Hasil analisis uji ahli desain LKS
berbasis KPS
diuji apabila dijawab “ya” berarti No Aspek yang Hasil Perbaikan
sesuai sedangkan apabila dijawab diuji Penilaian
“tidak” berarti tidak sesuai dan harus 1. Kesesuaian font
size, font style,
Sesuai -
diperbaiki sesuai dengan saran dari font color dan
spasi
penguji (Tabel 9). 2. Kesesuaian tata
Sesuai -
letak gambar
Tabel 9. Hasil analisis uji ahli materi LKS 3. Kesesuaian dan
kemenarikan
berbasis KPS gambar, ukuran
Sebaiknya
No Aspek yang diuji Hasil Perbai warna yang
dan warna
Penilaian kan digunakan
gambar dengan Sesuai
1 Kesesuaian tujuan pada layout
materi, serta
pembelajaran disesuaikan
kemenarikan
dengan Sesuai - .
layout pada
Kompetensi Dasar LKS
(KD)
2 Kesesuaian butir
soal dengan
Sesuai - Berdasarkan analisis uji ahli
materi
pembelajaran desain diperoleh bahwa desain LKS
3 Kesesuaian butir berbasis KPS sesuai. Hasil uji ahli
soal dengan tujuan Sesuai -
pembelajaran tersebut menunjukkan bahwa produk
4 Butir soal dapat hasil pengembangan memenuhi
menunjang KPS Ya -
siswa standar dalam uji desain yang sesuai
5 Butir soal ber-
Sesuai - dengan jenis font, gambar, dan jenis
kesinambungan
6 Kesesuaian kunci
warna.
jawaban dengan Sesuai - Uji ahli bahasa dilakukan
butir soal
7 LKS berbasis KPS
oleh ahli bahasa dengan meng-
dapat memudah- gunakan angket. Uji ini dilakukan
kan siswa me-
mahami materi
Ya - untuk mengetahui ketepatan pe-
klasifikasi milihan atau pemakaian kata yang
tumbuhan
digunakan. Koherensi antar kalimat
dalam sebuah paragraf serta ke-
Berdasarkan data hasil uji sesuaian ejaan yang digunakan. Uji
ahli materi ini melalui angket ahli bahasa pada LKS berbasis KPS
menunjukkan bahwa hasil uji ahli ini dilakukan dengan melakukan
materi diperoleh 100% jawaban “ya” evaluasi satu per satu terhadap diksi,
oleh penguji. Hasil uji ahli tersebut kalimat, paragraf serta ejaan (Tabel
menunjukkan bahwa produk hasil 11).
pengembangan telah memenuhi
standar dalam uji materi yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran, dan
kesesuaian butir soal dengan materi.
Tabel 11. Hasil analisis uji ahli bahasa LKS Berdasarkan hasil uji praktisi
berbasis KPS terhadap kemenarikan LKS berbasis
No. Aspek Hasil Saran Perbaikan
yang di penilaian KPS ini diperoleh jawaban “ya”
uji sebanyak 100% oleh penguji (Tabel
1 Diksi Sesuai -
2 Kalimat Sesuai - 12). Hasil uji ahli tersebut
5 Ejaan Belum Pengguaan huruf menunjukkan bahwa produk hasil
sesuai italic, kata imbuh-
an, kata ulang, pengembangan telah memenuhi
dan kata gabung standar dalam uji praktisi yang sesuai
belum sesuai.
dengan kesesuain materi terhadap
kompetensi dasar, tujuan pembelajar-
Berdasarkan analisis uji ahli
an, desain, dan bahasa.
bahasa oleh dosen penguji diketahui
Tahap evaluasi dilakukan
telah sesuai, namun masih terdapat
untuk mengetahui tanggapan siswa
perbaikan pada penggunaan huruf
terhadap LKS berbasis KPS hasil
italic, kata imbuhan, kata ulang, dan
pengembangan dan karakteristik
kata gabung. Hasil uji ahli tersebut
LKS berbasis KPS hasil pe-
menunjukkan bahwa produk hasil
ngembangan yang efektif me-
pengembangan telah memenuhi
ningkatkan keterampilan proses sains
standar dalam uji bahasa yang sesuai
siswa dalam memahami materi
dengan teks, diksi, kalimat, paragraf,
klasifikasi tumbuhan.
dan ejaan.
Uji efektivitas merupakan
Uji praktisi yang dilakukan
evaluasi pertama yang dilakukan
untuk mengetahui kesesuaian isi
untuk mengetahui efektivitas LKS
materi, tampilan serta kemenarikan
berbasis KPS hasil pengembangan
LKS berbasis KPS dengan meng-
terhadap peningkatan keterampilan
gunakan angket. Uji praktisi
proses sains siswa pada materi
dilakukan dengan melibatkan se-
klasifikasi tumbuhan. Uji efektivitas
orang guru IPA kelas VII yang ber-
ini telah dilakukan terhadap siswa
asal dari SMP Pembangun Kalianda
kelas VII di SMP Pembangunan
(Tabel 12).
Kalianda yang diperoleh dari hasil
Tabel 12. Hasil analisis uji praktisi LKS
analisis jawaban siswa di LKS
berbasis KPS (n=1) berbasis KPS Gambar 3.
Hasil
No. Aspek yang diuji
Penilaian 150
1. Kesesuaian tujuan Sesuai
pembelajaran 100
91.67
95.83 83.33
2. Kesesuaian materi dengan Sesuai 100 83.33 79.17 79.17
75 75
tujuan pembelajaran 62.5
50
3. Kesesuaian materi dengan Sesuai 50 29.17
KD 16.67
4. Kesesuaian Sesuai 0 0
gambar/tabel/grafik dengan 0
materi A B C D E
5. Kesesuaian materi dengan Sesuai LKS 1 LKS 2 LKS 3
KPS Ket: A= mengamati; B= menginterpretasi;
6. Kesesuaian bahasa Sesuai C= mengelompokkan; D= mengo-
7. Kesesuaian font size, font Sesuai munikasikan; E= menyimpulkan; LKS
style, font color dan spasi
8. Kesesuaian huruf dengan Sesuai 1= LKS berbasis KPS lumut dan paku;
gambar/tabel/grafik LKS 2= LKS berbasis KPS
9. Kesesuaian format susunan Sesuai angiospermae dan gymnospermae;
10 Tata letak LKS Sesuai LKS 3= LKS berbasis KPS dikotil dan
monokotil.
Gambar 3. Persentase rata-rata peningkatan
KPS pada LKS berbasis KPS
Berdasarkan Gambar 3 di- menginterpretasi (p(0.782) > 0.05) lebih
ketahui bahwa rata-rata jawaban besar dari 0,05 sehingga berbeda
sesuai pada aspek mengamati, meng- tidak signifikan, sedangkan pada
interpretasi, mengelompokkan, me- nilai probabilitas N-gain pada
ngomunikasikan dan menyimpulkan indikator KPS mengelompokkan
terdapat peningkatan pada LKS 3 (p(0.000) <0.05) dan mengomunikasi-
yang lebih tinggi daripada LKS 2 dan kan (p(0.000) <0.05) lebih kecil dari
LKS 1. Sehingga hal ini menunjuk- 0,05 sehingga data berbeda secara
kan bahwa meningkatnya rata-rata signifikan. Diketahui juga bahwa
jawaban yang sesuai pada LKS 3 rata-rata setiap indikator KPS siswa
sama halnya dengan meningkatnya pada kelas eksperimen lebih tinggi
KPS siswa selama pembelajaran daripada kelas kontrol. Dari
menggunakan LKS berbasis KPS. pemaparan tersebut, LKS berbasis
Selain itu dilakukan uji KPS efektif terhadap peningkatan
efektivitas yang kedua dari hasil uji KPS siswa. Selain itu, standar
statistik rata-rata N-gain terhadap deviasi pada indikator mengamati
indikator KPS dalam soal pretes dan mengomunikasikan lebih besar
postes siswa pada kelas eksperimen dari rata-rata N-gain KPS siswa
dan kontrol Tabel 13. dikarenakan data memiliki
variabilitas tinggi dan data bersifat
Tabel 13. Hasil uji statistik rata-rata N-gain heterogen.
KPS siswa Uji efektivitas selanjutnya
Ke
± Sd Uji Normalitas Uji U Ket
las yaitu kemenarikan LKS berbasis
E 25 41. Lh (0.434) > Lt (0.181) p(0.321)
70 KPS, dengan melibatkan 1 kelas
A > TS
K 10.42 Lh (0.484) > Lt (0.181)
0.05
yang melakukan pembelajaran
20.74
30.56 Lh (0.370) > Lt (0.181) p(0.782) menggunakan LKS berbasis KPS
E
B
24.41
> BS hasil pengembangan. Data uji
K 29.17 Lh (0.318) > Lt (0.181)
22.92 0.05 kemenarikan tersebut diperoleh
E 97.43 Lh (0.499) > Lt (0.181) p(0.000) melalui angket tanggapan siswa
C 6.01 BS
K 34.20 Lh (0.195) > Lt (0.181) <0.05 terhadap kemenarikan LKS berbasis
30.67
30.21
KPS hasil pengembangan Gambar 4.
E Lh (0.360) > Lt (0.181) p(0.000)
D 30.38 BS
K 6.25 1 Lh (0.464) > Lt (0.181) <0.05 80
1.06
Ket: A= mengamati; B= menginterpretasi; C= 60
mengelompokkan; D= mengomunikasikan; 1
E = Eksperimen; K = kontrol; = Rata- 40 2
rata; Sd= Standar deviasi, BS= Berbeda 3
20
signifikan; BTS= Berbeda tidak
4
signifikan. 0
A B C D E F
Berdasarkan Tabel 13
diketahui bahwa rata-rata N-gain Ket: A= tampilan; B= kombinasi warna; C=
desain; D= bahasa; E= kemenarikan
pada indikator KPS aspek meng- materi; F= kemenarikan sebagai bahan
amati, menginterpretasi, menge- ajar; 1= tidak menarik; 2= kurang
lompokkan, dan mengomunikasikan menarik; 3= menarik; 4= sangat
tidak berdistribusi normal sehingga menarik
dianalisis dengan uji U. Nilai Gambar 4. hasil uji kemenarikan
probabilitas N-gain pada indikator Berdasarkan analisis uji
KPS mengamati (p(0.321) > 0.05) dan kemenarikan diperoleh persentase
jawaban siswa pada aspek tampilan Kemudian, menyusun LKS sesuai
dengan kriteria sangat menarik, dengan kegiatan eksplorasi dalam
sedangkan pada kombinasi warna RPP.
siswa memberi jawaban sebesar Berdasarkan hasil uji ahli
70,83% dengan kriteria menarik. desain (Tabel 10), dosen meng-
Pada aspek desain, bahasa, ke- anggap LKS berbasis KPS hasil
menarikan materi, dan kemenarikan pengembangan menarik. Namun,
sebagai bahan ajar siswa menjawab untuk masih terdapat desain yang
sangat menarik. Sehingga secara belum sesuai yaitu warna pada layout
keseluruhan rata-rata persentase perlu disesuaikan sehingga dapat
jawaban siswa sebesar 95% dengan merangsang minat belajar siswa dan
pernyataan penilaian menarik hingga memiliki kemenarikan sebagai bahan
sangat menarik baik dari segi ajar. Hal ini sesuai dengan pendapat
tampilan, kombinasi warna, desain, Salirawati (2011: 5) bahwa pe-
bahasa, kemenarikan materi, dan nampilan sangat penting dalam LKS,
kemenarik-an bahan ajar. karena siswa terlebih dahulu akan
LKS berbasis KPS hasil tertarik pada penampilan LKS ter-
pengembangan dalam penelitian ini sebut. Selain itu, menurut Widjayanti
teruji efektif sebagai salah satu bahan (2008: 2) LKS dapat membangkitkan
ajar yang berpengaruh terhadap minat siswa jika LKS disusun secara
peningkatan keterampilan proses rapi, sistematis, mudah dipahami
sains siswa. Efektivitas tersebut oleh siswa, sehingga mudah menarik
terlihat pada analisis jawaban siswa perhatian siswa.
dan analisis statistik N-gain indikator Berdasarkan hasil uji ahli
KPS. Efektivitas tersebut tidak bahasa (Tabel 11), dosen penguji
terlepas dari uji ahli yang telah menganggap LKS berbasis KPS telah
dilakukan terhadap LKS berbasis sesuai, namun masih terdapat
KPS hasil pengembangan meliputi kesalahan-kesalahan dalam penulisan
uji ahli materi, uji ahli desain, uji ahli kalimat maupun ejaan dalam penulis-
bahasa, uji praktisi, uji kemenarikan an materi yaitu pada pengguaan
dan uji efektivitas terhadap siswa. huruf italic, kata imbuhan, kata
Berdasarkan data hasil uji ahli materi ulang, dan kata gabung. Kesalahan
(Tabel 9), pada penelitian ini penguji yang ada kemudian diperbaiki dan
mengatakan bahwa materi pada LKS hasil perbaikan digunakan untuk
berbasis KPS telah sesuai. Hal ini validasi bahasa dalam LKS berbasis
sesuai pendapat Suyanto, Paidi, dan KPS hasil pengembangan ini. Hal ini
Wilujeng (2011:7), bahwa dalam sesuai pendapat Darmodjo dan
menyusun LKS harus melakukan Kaligis (dalam Widjayanti, 2008: 3),
analisis kurikulum, standar kompe- bahwa dalam menyusun LKS harus
tensi, kompetensi dasar, indikator, menggunakan struktur kalimat yang
dan materi pembelajaran, serta jelas.
alokasi waktu. Setelah itu, Berdasarkan uji praktisi ter-
menganalisis silabus dan memilih hadap LKS berbasis KPS hasil peng-
alternatif kegiatan belajar yang embangan ini diperoleh sebagian
paling sesuai dengan hasil analisis besar jawaban “ya” yang diberikan
SK, KD, dan indikator. Selanjutnya, oleh penguji (Tabel 12). Hal ini
menganalisis RPP dan menentukan berarti secara keseluruhan karakte-
langkah-langkah kegiatan belajar. risitik LKS berbasis KPS hasil
pengembangan ini sesuai tuntutan kan, dan menyimpulkan. Sesuai
kurikulum dan kebutuhan siswa pendapat Darmodjo dan Kaligis
dalam mempelajari materi klasifikasi (dalam Salirawati, 2011: 2), salah
tumbuhan. Hal ini sesuai pendapat satu manfaat yang diperoleh dari
Prastowo (2014: 319) bahwa dengan menggunakan LKS adalah dapat me-
melakukan pengembangan LKS akan ngembangkan keterampilan proses,
memberikan manfaat yaitu dapat mengembangkan sikap ilmiah serta
memperoleh bahan ajar yang sesuai mengembangkan minat siswa ter-
kurikulum dan kebutuhan siswa. hadap alam sekitarnya.
Setelah melakukan uji ahli Uji efektifitas yang kedua
dan praktisi, dilakukanlah uji coba dilihat dari rata-rata N-gain KPS
terhadap LKS berbasis KPS. siswa hasil pretes dan postes yang
Berdasarkan hasil uji efektivitas yang dilakukan pada awal dan akhir materi
pertama diketahui bahwa LKS pelajaran menunjukkan rata-rata N-
berbasis KPS berpengaruh terhadap gain KPS siswa yang menggunakan
peningkatan keterampilan proses LKS berbasis KPS hasil pe-
sains siswa Gambar 3. Uji efektivitas ngembangan lebih tinggi dibanding-
yang pertama dilihat dari analisis kan dengan kelas kontrol (Tabel 13).
jawaban siswa di LKS berbasis KPS. Hal ini sesuai penelitian yang telah
Dari data tersebut menunjukkan dilakukan oleh Setiawan, Wisanti,
terdapat peningkatan KPS siswa dan Ulfi (2014: 390) bahwa dengan
dilihat dari persentase jawaban siswa mengembangkan LKS klasifikasi
yang sesuai pada LKS 3, LKS 2, dan tumbuhan dengan memanfaatkan
LKS 1. Namun, pada aspek meng- spesimen awetan dapat melatih
interpretasi dan menyimpulkan untuk keterampilan proses mengamati,
LKS 1 tidak ada jawaban yang sesuai mengklasifikasikan dan mengo-
karena siswa belum mengerti tentang munikasikan.
kedua aspek tersebut, sedangkan pe- Berdasarkan uji kemenarikan
ningkatan terjadi karena setelah yang telah dilakukan terhadap siswa
diterapkan pembelajaran dengan yang menggunakan LKS berbasis
LKS berbasis KPS siswa dapat KPS hasil pengembangan, diperoleh
menjawab sesuai untuk LKS 2 dan rata-rata persentase jawaban siswa
LKS 3. Pada aspek menge- sebesar 57,57% dengan pernyataan
lompokkan, mengomunikasikan dan penilaian sangat menarik baik dari
menyimpulkan terjadi peningkatan segi tampilan, kombinasi warna,
pula dari jawaban yang tidak sesuai desain, bahasa, kemenarikan materi,
menjadi sesuai. Sehingga hal ini dan kemenarikan bahan ajar (Gambar
menunjukkan bahwa peningkatan 4). Hal ini sesuai pendapat Prastowo
jawaban yang sesuai pada setiap (2014: 319) bahwa dengan meng-
indikator KPS sama halnya dengan gunakan LKS kegiatan pembelajaran
meningkatkannya keterampilan akan menjadi lebih menarik. Selain
proses sains siswa. Untuk itu dapat itu, menurut Arsyad (2011: 25-27),
disimpulkan bahwa dengan meng- Dapat meningkatkan dan mengarah-
gunakan LKS berbasis KPS dapat kan perhatian anak sehingga dapat
meningkatkan keterampilan proses menimbulkan motivasi belajar, inter-
sains siswa yaitu keterampilan aksi yang lebih langsung antara
mengamati, mengelompokkan, me- siswa dan lingkungannya, dan ke-
nginterpretasi data, mengomunikasi- mungkinan siswa untuk belajar
sendiri-sendiri sesuai dengan ke- gambar yang dicantumkan ber-
mampuan dan minatnya. makna/ bermanfaat dalam me-
Produk akhir LKS berbasis nunjang penyampaian materi pem-
KPS ini memiliki karakteristik yaitu belajaran.
Disusun secara sistematis dari judul, Mengembangkan KPS siswa
identitas siswa, standar isi, petunjuk yaitu keterampilan mengamati, me-
pengerjaan, alat dan bahan percoba- nginterpretasi data, mengelompok-
an, prosedur percobaan, tabel peng- kan, mengomunikasikan, dan me-
amatan, soal diskusi, dan kolom nyimpulkan. Selain itu, LKS berbasis
kesimpulan. Dilengkapi dengan KPS sangat menarik baik dari segi
gambar dan kombinasi warna yang tampilan, kombinasi warna, desain,
menarik untuk menimbulkan minat bahasa, kemenarikan materi, dan
belajar siswa. Selain itu, dengan kemenarikan bahan ajar.
menggunakan LKS yang didalamnya
terdapat keterampilan proses sains, DAFTAR RUJUKAN
membuktikan bahwa dengan meng-
gunakan LKS tersebut dapat me- Arsyad, A. 2011. Media Pembelajar-
ngembangkan keterampilan proses an. Jakarta: Raja Grafindo
sains siswa yaitu keterampilan meng- Persada.
amati, menginterpretasi data, menge-
lompokkan, mengomunikasikan, dan Prastowo, A. 2014. Panduan Kreatif
menyimpulkan. Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Jakarta: Diva Press.
SIMPULAN
Salirawati. 2011. Penyusunan dan
Berdasarkan penelitian pe- Kegunaan LKS dalam proses
ngembangan LKS berbasis KPS pembelajaran. Makalah ilmiah.
kelas VII SMP materi klasifikasi Yogyakarta: UNY.
tumbuhan, maka peneliti menyimpul-
kan bahwa karakteristik LKS ber- Setiawan, A.B., Wisanti, dan Ulfi, F.
basis KPS yang efektif meningkatkan 2014. Pengembangan Lembar
KPS siswa yaitu: disusun secara Kegiatan Siswa Klasifikasi
sistematis dari judul, identitas siswa, Tumbuhan dengan Memanfaat-
standar isi, petunjuk pengerjaan, alat kan Spesimen Awetan Untuk
dan bahan percobaan, prosedur Melatihkan Keterampilan
percobaan, tabel pengamatan, soal Proses Peserta Didik Kelas X
diskusi, dan kesimpulan. 2. Bioedu Jurnal Unesa. Vol.
Menggunakan tata bahasa 3, No. 3. (Online), (http://
sesuai dengan EYD, Menggunakan ejournal.unesa.ac.id/index.php/
variasi font jenis cambria yang bioedu, diakses pada 17
menarik dan mudah dibaca dengan Desember 2014).
ukuran 12, menggunakan 1,5 spasi
antara bagian soal pada LKS, dan Suyanto, S., Paidi, dan Insih, W.
menampilkan gambar yang ber- 2011. Lembar Kerja Siswa.
warrna yang dapat meningkatkan UNY. (Online), (staff.uny.ac.
motivasi belajar siswa. Materi dan id/_insih-wilujeng/LEMBAR_
kegiatan dalam LKS sesuai dengan KERJA_ SISWA, diakses pada
KD dan tujuan pembelajaran, serta 17 Desember 2014).
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian r3.pdf, diakses pada 22
Kuantitatif Kualitatif dan Februari 2015).
R&D. Bandung: Alfabeta.
Widjajanti, E. 2008. Kualitas
TIMSS. 2011. International Students Lembar Kerja Siswa. Makalah
Achivement in the TIMSS Ilmiah. (Online), (http://staff.
Science content and Cognitive uny.ac.id/system/files/pengabdi
Domains. (Online), (http:// an/endang...lfx.../kualitas-lks,
timssandpirls.bc.edu/timss2011 diakses pada 20 Januari 2015).
/downloads/T11_IR_S_Chapte

You might also like