You are on page 1of 2

Nama : Emile Durkheim

Tempat/Tgl. Lahir : Epinal, Perancis / 15 April 1858


Wafat : 15 November 1917
Agama : Kristen Katholik
Universitas : Ecole Normale Superieure
Terbitan : - The Division of Labour in Society
- The Rules of Sociological Method
- Suicide (Le-Suicide)
- The Elementary Forms of Religious Life
Mendirikan : L’Anée Sociologique (jurnal ilmiah pertama tentang Sosiologi)
Teori : - Bunuh Diri (Suicide)
1. Bunuh Diri Eqoistic
Yaitu suatu tindakan bunuh diri karena merasa kepentingan individu lebih tinggi dari pada kepentingan kesatuan
sosialnya. Apabila seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan pribadinya sebagaimana yang diharapkan, maka
salah satu caranya adalah dengan melakukan bunuh diri. Kondisi egoistik dapat menjadi semakin menguat jika
terjadi penuruna dalam intensitas interasi sosialnya

2. Bunuh Diri Altruism


Merupakan kebalikan dari tipe bunuh dari eqoistik. Dengan adanya perasaan integrasi antara sesama individu
yang satu dengan yang lain, maka menciptakan masyarakat yang memiliki integrasi yang kuat. menurut mereka
harus mengorbankan diri mereka, maka tentu saja mereka tidak mempunyai pilihan lain selain melakukannya
Atas dasar integrasi yang kuat inilah menyebabkan rasa, sikap dan perilaku individualisme anggota kelompok
dipandang, tidak layak, tidak penting, bahkan tidak pantas dalam kedudukannya sebagai individu.

3. Bunuh Diri Anomie


Tipe bunuh diri yang satu ini lebih terfokus pada keadaan moral di mana individu yang bersangkutan kehilangan
cita- cita, tujuan, dan norma dalam hidupnya. Secara moral, nilai-nilai yang semula menjadi dasar motivasi
dalam berpilaku, kemudian tidak lagi berpengaruh. Pada kondisi yang seperti ini, dapat menimbulkan
keguncangan dan kebimbangan pada diri seseorang.

4. Bunuh diri Fatalistic


ipe bunuh diri yang demikian ini tidak begitu banyak dibahas oleh Durkheim. Pada tipe bunuh diri anomi terjadi
dalam situasi di mana nilai dan norma yang berlaku di masyarakat melemah, lain halnya pada bunuh diri
fatalistik. Ini terjadi ketika nilai norma yang berlaku di masyarakat meningkat dan terasa berlebihan, sehingga
menyababkan individu ataupun kelompok merasa ter-pressure oleh nilai dan norma dalam masyarakat.

- Asal Usul Agama


1. Sifat kudus dari agama
Sifat kudus dari agama yang dimaksud Durheim disini bukanlah makna yang teologis melainkan sosiologis. Sifat
kudus tersebut dapat diartikan bahwa sesuatu yang kudus itu dikelilingi oleh ketentuan-ketentuan tata cara
keagamaan dan larangan-larangan, yang memaksa pemisahan radikal dari yang duniawi. Sifat kudus ini
dibayangkan suatu kesatuan yang berada diatas segala-galanya.

2. Praktik ritual agama


Di samping melibatkan sifat-sifat kudus dalam suatu agama, praktik ritual pun menjadi suatu hal yang selalu
mengiringi agama sebagai suatu fenomena sosial. Tentu saja praktik ritual ini ditentukan oleh suatu bentuk
lembaga yang jelas dan pasti. Terdapat dua jenis praktik ritual yang saling berhubungan era satu sama lain,
pertama: praktik ritual yang negatife.

Nama Putra : Andre

Nama : william graham sumner


Tempat/Tgl. Lahir : Paterson / 30 Oktober 1840
Wafat : 12 April 1910
Agama : Kristen Protestan
Universitas : universitas Michigan
Karya : - Collected essays on political and science
- What social classes owe to folkways
- Selected essays of William graham sumner
- The science of sociology
- Essays of William graham sumner
Teori : - Masyarakat adalah Kerja Sama Antagonis
Dalam teori ini Sumner mengatakan bahwa dalam sosiologi bukan hanya pikiran manusia yang dimasyarakatkan
melainkan kelakuan lahiriahpun begitu. Dalam teorinya ini, dia mengambil konsep “Manusia” sebagai badan dan
jiwa atau pikiran yang berbadan. Dalam hal ini manusia diartikan sebagai badan yang memiliki nafsu yang pada
akhirnya menjadikannya egois karena lebih mementingkan kebutuhannya sendiri dibandingkan orang lain.
Namun, kehidupan social membuat manusia itu mulai mengontrol dan mengolah keegoisannya.

- Kelompok Dalam (in-group ) dan Kelompok Luar ( out-group )

Nama : DWINA NURUL FAJRI. MR


Nama : Ferdinand Tonnies
Tempat/Tgl. Lahir : Schleswig-Holstein (Jerman Timur) / 1855
Wafat : 9 April 1936
Agama : Kristen Katholik
Universitas : universitas Tubingen di Husum
Karya : - gemeinschaft und gesellschaft
- custom
- sociological studies and criticism
- introduction to sociology
Teori : - Gemeinschaft (paguyuban)
Merupakan bentuk kehidupan bersama dimana anggota- anggotanya diikat dalam hubungan batin yang murni
dan bersifat alamiah dan bersifat kekal. Dasar hubungan adalah rasa cinta dan persatuan batin yang juga bersifat
nyata dan organis sebagaimana dapat diumpamakan peralatan hidup tubuh manusia atau hewan. Sedangkan
menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi gemeinschaft adalah bentuk hidup bersama yang lebih
bersesuaian dengan triebwille.
a. Gemeinschaft by blood (ikatan darah)
Yaitu gemeinschaft yang mendasarkan diri pada ikatan darah atau keturunan. Contoh: kekerabatan, masyarakat-
masyarakat suatu daerah yang terdapat di daerah lain. Seperti ikatan mahasiswa Jambi di Yogyakarta.
b. Gemeinschaft of place (ikatan tempat)
Yaitu gemeinschaft yang mendasarkan diri pada tempat tinggal yang saling berdekatan sehingga dimungkinkan
untuk dapat saling tolong menolong. Contoh: RT dan RW.
c. Gemeinschaft of mind (ikatan pernikahan)
Yaitu gemeinschaft yang mendasarkan diri pada ideologi atau pikiran yang sama.

- Gesellschaft (patembayan)
Merupakan bentuk kehidupan bersama yang merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya untuk
jangka waktu yang pendek. Gesellschaft bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka, serta strukturnya
bersifat mekanis sebagaimana dapat diumpamakan pada sebuah mesin. Sedangkan menerut Selo Soemardjan dan
Soeliman Soemardi gesellscaft merupakan tipe asosiasi dimana relasi- relasi kebersamaan dan kebersatuan
antara orang berasal dari faktor- faktor lahiriah seperti persetujuan, peraturan, undang- undang dan sebagainya.
( dikutip dari buku soiologi suatu pengatar. karangan Soekanto, Soerjono) Menurut Toennies teori gesellschaft
berhubungan dengan penjumlahan atau kumpulan orang yang dibentuk atau secara buatan.

Alasan Mengeluarkan Teori : - paradigm fakta social


- paradigm fenomena social
- paradigm tingkah laku atau perilaku sosial

Nama : Charles Cooley


Tempat/Tgl. Lahir : Ann Arbor / 17 Agustus 1864
Wafat : 8 Mei 1929, usia 64 tahun
Agama : Kristen
Universitas : universitas Michigan
Karya : - Human Nature and Social Order
- Social Organization
- Social Process
Teori : - Kelompok Primer
Perasaan-diri seseorang juga sering ditarik ke pelbagai kelompok di mana dia menjadi bagiannya. Dalam kondisi
seperti itu, mungkin cara berpikir atau berbicara tentang “keluarga saya”, “klub saya” atau “tetangga saya” akan
diganti dengan “keluarga kami” atau “tetangga kami”. Seperti dikemukakan oleh Cooley, “diri kelompok” atau
“we” tidak lain adalah “I” yang mencakupi orang lain. Dengan kata lain, orang tersebut telah mengidentifikasi
dirinya dengan kelompok tertentu dan berbicara atas kemauan bersama, pandangan, pelayanan, atau yang lain-
lainnya menurut “we” dan “us”.

- Looking-glass Self
Pendekatan organis Spencer memberikan pendasaran teoritis bagi Cooley untuk melihat saling ketergantungan
individu melalui proses komunikasi sebagai dasar keteraturan sosial. Dalam karyanya yang terkenal Human
Nature and the Social Order, Cooley mengemukakan bahwa individu dan masyarakat saling berhubungan secara
organis. Proposisi ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia lahir dengan perasaan diri (self-feeling) yang tidak
jelas dan belum terbentuk.

- Dari Institusi Sosial ke Masyarakat Demokratis


Kelompok primer juga merupakan dasar bagi institusi sosial yang lebih besar, yang bersandar pada perasaan-
perasaan dan ide-ide bersama yang digembleng melalui proses komunikasi antarpribadi. Dengan demikian, akan
tercipta satu struktur sosial yang kokoh yang menjamin adanya keteraturan sosial (social order).

- Implikasi Pemikiran Charles Horton Cooley


Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa tekanan pemikiran Cooley berangkat dari usahanya untuk menemukan
asal-usul sosial dengan pusat perhatian pada saling ketergantungan antara individu dan masyarakat, konsep diri,
dan komunikasi antarpribadi sebagai dasar organisasi sosial, baik dalam bentuk kelompok primer sampai pada
instisusi sosial dan masyarakat demokratis modern.

You might also like