Professional Documents
Culture Documents
DEPRESI
Oleh :
Kelompok 2:
1. Anjar Satria Wibawa 180070300011037
2. Devi Fatmawati 180070300011028
3. Musaffa Ridhani 180070300011023
4. Nadhirotul F. Evy S. 180070300011032
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DEPRESI
I. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan Pasien dan keluarga pasien
Ruang Cempaka RST Dr. Soepraoen mampu memahami tentang depresi.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama satu jam Pasien dan keluarga
pasien Ruang Cempaka RST Dr. Soepraoen dapat:
1. Peserta mengetahui pengertian depresi
2. Peserta mengetahui penyebab depresi
3. Peserta mengetahui tanda dan gejala depresi
4. Peserta mengetahui akibat depresi
5. Peserta dapat memahami tentang klasifikasi depresi
6. Peserta mampu menyebutkan cara pencegahan depresi
II. SASARAN
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya kepada Pasien
dan keluarga pasien di Ruang Cempaka RST Dr. Soepraoen.
IV. MEDIA
1. Leaflet
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
A. Persiapan
B. Proses
C. Hasil
1. peserta mengetahui pengertian depresi
2. peserta mengetahui penyebab depresi
3. peserta mengetahui tanda dan gejala depresi
4. peserta mengetahui akibat depresi
5. peserta dapat memahami tentang klasifikasi depresi
6. peserta mampu menyebutkan cara pencegahan depresi
DEPRESI
1. PENGERTIAN
1. Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang
berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya,
termasuk perubahan pola tidur dan nafsu makan, psikomotor,
konsentrasi, keindahan, rasa putus asa dan tidak berdaya, serta gagasan
bunuh diri (Kaplan, Sadock, 1998).
2. Depresi adalah salah satu bentuk gangguan kekecewaan pada alam
perasaan, (affective atau mood disorder) yang ditandai dengan
kemurungan, kelesuan, ketiadaan gairah hidup, perasaan tidak berguna,
putus asa (Dadang Hawari, 2001)
3. Depresi ditandai dengan perasaan sedih yang berlebihan, murung tidak
bersemangat, merasa tak berguna, merasa tak berharga, merasa kosong
dan tak ada harapan berpusat pada kegagalan dan bunuh diri, sering
disertai ide dan pikiran bunuh diri klien tidak berniat pada pemeliharaan
diam dan aktivitas sehari-hari (Budi Anna Kaliat, 1996)
Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa depresi adalah
gangguan alam perasaan yang disertai oleh komponen psikologik dan
komponen somatik yang terjadi akibat mengalami kesedihan yang panjang.
2. PENYEBAB
Depresi disebabkan oleh berbagai macam stressor. Stressor adalah hal-
hal yang dapat memicu terjadinya stres. Stres merupakan suatu perasaan
emosional yang negatif yang disertai oleh gangguan biomechanical, kognitif,
perubahan perilaku (A.Baum, 1990). Meski stres sering berimplikasi pada
depresi, tidak semua orang stres yang mengalami depresi. Faktor-faktor
seperti keterampilan coping, bawaan genetis, dan ketersediaan dukungan
sosial memberikan kontribusi pada kecenderungan depresi saat menghadaoi
kejadian yang penuh tekanan (USDHHS (1999) dalam Nevid et al, (2003)).
a. Genetik (riwayat keluarga), jika seseorang memiliki riwayat
keluarga dengan depresi, orang tersebut beresiko mengalami depresi. Di
lain kasus, banyak juga orang yang mengalami gangguan depresi
tanpa memiliki riwayat keluarga dengan depresi.
b. Ketidakseimbangan bahan kimia, otak pada orang yang normal terlihat
berbeda dibanding dengan yang megalami gangguan depresi. Hal itu
dikarenakan bagian dari otak yang mengatur suasana hati, pikiran, tidur,
keinginan, dan perilaku tidak memiliki keseimbangan yang benar
terhadap bahan kimia.
c. Faktor hormonal, perubahan siklus menstruasi, melahirkan, pembawaan,
periode postpartum, perimenopouse, dan menopouse merupakan
penyebab depresi pada wanita
d. Stress, peristiwa hidup yang penuh dengan tekanan seperti trauma,
kehilangan seseorang yang berarti, hubungan yang buruk,
tanggungjawab pekerjaan, mengasuh anak dan lansia, penyalahgunaan,
kemiskinan mungkin memicu gangguan depresi pada beberapa orang.
e. Penyakit medis, menghadapi penyakit yang serius, seperti stroke,
serangan jantung, atau kanker bisa memicu keadaan depresi.
3. TANDA GEJALA
Gejala dan juga pengaruh depresi berbeda-beda pada berbagai orang. Berikut
ini adalah beberapa gejala psikologi yang muncul akibat depresi:
Kehilangan selera untuk menikmati hobi.
Merasa bersedih secara berkepanjangan.
Mudah merasa cemas.
Merasa hidup tidak ada harapan.
Mudah menangis.
Merasa sangat bersalah.
Tidak percaya diri.
Menjadi sangat sensitif atau mudah marah terhadap orang di sekitar.
Tidak ada motivasi untuk melakukan apa pun.
Gejala fisik akibat depresi:
Badan selalu merasa lelah.
Gangguan pada pola tidur.
Merasakan berbagai rasa sakit.
Tidak berselera untuk melakukan hubungan seksual.
Tanpa penanganan dan pengobatan yang tepat, depresi bisa
mengganggu hubungan dengan orang di sekitar Anda. Untuk depresi yang
berat atau parah, depresi bisa berakibat pada hilangnya hasrat untuk hidup
dan keinginan untuk bunuh diri.
Ketika merasakan beberapa gejala depresi yang bertahan lebih dari
beberapa hari, segera menemui dokter agar proses pemulihan bisa dimulai
dan dilakukan sepenuhnya.
4. AKIBAT DEPRESI
1. Perhatian tersedot kepada peristiwa baru,
2. Mengurangi perhatian kepada subjek lain,
3. Gangguan kualitas kinerja sampai mengalami kondisi tidak bisa istirahat,
gelisah,
4. Dan tidak dapat tidur pada malam hari.
5. berkaitan dengan faktor usia, manifestasinya mirip dengan gejala
gangguan episode depresi berat dengan perkecualian tidak ditemukan
gejala waham dan hallusinasi.
6. Gangguan kepribadian sering kali terdapat sebagai latar belakang
gangguan ini, biasanya gangguan kepribadian siklotimik (mudah sekali
merasa sangat sedih mendalam, tapi secara berperiodik bangkit kembali
menjadi perasaan yang amat eforia, oleh faktor yang kecil saja).
7. Terjadi hambatan dalam hubungan sosial dan fungsi pekerjaan dalam
tahap ringan atau sedang, sesuai dengan kronisitas gangguannya bukan
sebab beratnya gejala episode depresinya.
8. Pada anak dan remaja terjadi gangguan interaksi personal dan sosial
dengan teman sebaya dan orang dewasa.
9. Manifestasi gejala depresi dapat menetap atau muncul-hilang yang
diselingi suasana alam perasaan normal untuk individu yang hanya
berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu saja. Lama episode
kambuh tidak lebih dari satu bulan.
Dalam jangka lama akan berdampak pada kemajuan, prestasi akademik,
relasi sosial dan pekerjaan, terutama jika tidak dikelola dengan baik dan
kontinue.
5. KLASIFIKASI DEPRESI
Kriteria diagnostik untuk tingkat gangguan depresi mayor menurut DSM -
IV dibagi dua yaitu gangguan depresi mayor dengan psikotik dan nonpsikotik
serta gangguan mayor dalam remisi parsial dan gangguan parsial dalam revisi
penuh.
Gangguan depresi mayor meliputi gangguan depresi ringan, sedang dan
berat tanpa ciri psikotik yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Ringan, jika ada beberapa gejala yang melebihi dari yang diperlukan
untuk membuat diagnosis dan gejala hanya menyebabkan gangguan
ringan dalam fungsi pekerjaan atau dalam aktivitas yang biasa
dilakukan.
2. Sedang, gangguan fungsional berada diantara ringan dan berat
3. Berat, tanpa ciri psikotik, beberapa gejala melabihi dari yang
diperlukan untuk membuat diagnosis dan gejala dengan jelas
mengganggu fungsi pekerjaan atau aktivitas sosial yang biasa
dilakukan.
6. PENCEGAHAN DEPRESI
1. Rutin mengikuti ceramah kerohanian/ ceramah agama.
2. Berfikir dan bertindak positif atas segala sesuatu.
3. Jangan mengurung/menutup diri.
4. Olah raga secara rutin.
5. Sering melakukan aktifitas outdoor dan terkena sinar matahari.
6. Tidur cukup (+- 6 jam) dan teratur.
7. Bersosialita (Berinteraksi dengan orang lain).
8. Makan dan minum yang cukup serta bermanfaat bagi tubuh.
8. PENANGANAN DEPRESI
1. Melakukan tes psikologi di Psikolog terdekat
2. Melakukan pendekatan terhadap agama. Bisa konsultasi ke Ustadz,
pendeta, atau sebagainya.
3. Mengubah pemikiran dari negative ke arah positive.
4. Minta dukungan dari orang-orang terdekat.
5. Banyak berkomunikasi dengan orang terdekat seperti teman, keluarga,
kerabat, dll.
DAFTAR PUSTAKA
Kaplan, H.I. dkk. 1997. Sinopsis Psikiatri. Jakarta : bina rupa aksara