You are on page 1of 6

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA


ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Ny.S


Status interaksi perawat-klien : Interaksi I Pelaksanaan SP 1 (fase orientasi, kerja, terminasi)
Lingkungan : Suasana tenang
Deskripsi klien : Klien terlihat pendiam. Komunikasi verbal cukup terarah. Kontak mata kurang, sesekali menunduk sambil
memainkan selimut. Bicara nada pelan. Tampak lesu dan kurang bergairah. Klien sering batuk.
Tujuan : klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat sehingga klien dapat mengungkapkan kondisinya
Nama Mahasiswa : Musaffa Ridhani
Tanggal : 08 – 04 - 2019
Jam : 10.00
Tempat : Ruang Cempaka

KOMUNIKASI KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT


RASIONAL
VERBAL VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P: P: Perawat memulai Klien mau menerima Salam pembuka dan
“Assalamualaikum, Perawat berhadapan dengan percakapan dengan sikap kedatangan perawat menanyakan identitas
selamat sore Bu, klien di ruang rawat 4 terbuka adalah cara untuk
Perkenalkan, nama saya cempaka. Mempertahankan membuka komunikasi yang
Musaffa, mahasiswa dari kontak mata dan memulai efektif
Universitas Brawijaya percakapan dengan
yang hari ini bertugas pengenalan terlebih dahulu
disini?Boleh saya tahu
nama ibu?”
K: K:
“Waalaikumsalam, Mas Klien dalam kondisi duduk
saya Sulinah” klien duduk diatas tempat
tidur, menjawab salam dan
menyebutkan nama sambil
menunduk dan selimut.
P: P: Perawat tetap menjaga Klien bersikap tertutup Menanyakan kondisi klien
“Bagaimana kabar ibu Mempertahankan kontak posisi tubuh dan senyum terhadap perawat saat ini adalah upaya untuk
hari ini?” mata, duduk berhadapan. membina hubungan saling
“boleh saya bertanya Perawat mulai menanyakan percaya yang juga
keluhan ibu hari ini? keluhan klien hari ini. menandakan bahwa
perawat peduli terhadap
kondisi klien.
K: K:
“ Sesak mas dada saya, Klien menjawab dengan suara
buat bernafas seperti pelan sambil menunduk.
berat sekali terutama saat Kontak mata kurang.
batuk . Badan saya terasa
lemes.”

P: P: Perawat mulai Klien mengungkapkan Penjelasan maksud dan


“ Bagaimana kalau hari Perawat mulai mengajukan mengajukan topik diskusi persetujuannya tentang tujuan interaksi yang
ini kita mengobrol pertanyaan. pertemuan kali ini topic yang akan dilakukan perawat serta
sebentar tentang kondisi Dengan tetap menjaga kontak didiskusikan engajukan topic diskusi
ibu? Apakah ibu mata dan posisi tubuh terbuka. terlebih dahulu untuk
bersedia? mendapatkan persetujuan
“Pada pertemuan kali bersama dengan harapan
ini, bagaimana kalau kita klien dapat menyampaikan
berbincang-bincang semua permasalahan yang
tentang apa yang ibu dihadapinya secara terbuka
rasakan selama ini
sambil kita mencoba
saling mengenal?”
“Kira-kira berapa lama
kita akan berbincang?15
menit mungkin?
K: K:
“ boleh Mas ” Klien menjawab dengan suara
pelan, menunduk.
P: P: Perawat memfokuskan Klien mulai menceritakan Perawat memberikan
“ boleh saya tahu ini Perawat melanjutkan pertanyaan pada kondisi kondisi yang dialami feedback dengan
kenapa ibu dirawat saat pertanyaan dengan tetap yang dianggap klien sebelumnya meskipun memfokuskan pada satu
ini?” menjaga kontak mata dan sebagai masalahnya saat kadang terputus dan masalah pokok untuk lebih
“bolehkah saya minta berempati. ini perawat harus berusaha mendalami permasalahan
ibu menceritakan awal memusatkan konsenterasi utama yang dihadapi klien
mula yang terjadi di klien kembali dengan
rumah sehingga ibu sedikit sentuhan.
rawat di ruang ini?”

K: K:
“ Sebenarnya saya sudah Klien masih menunduk,
dirawat selama 1 minggu sambil memainkan selimut.
di sini, kemudian pulang Konsenterasi mudah
hari jumat tanggal 5 teralihkan. Klien tampak ragu-
kemaren, kemudian ragu saat menjawab.
berselang 1 hari saya
mengalami sesak lagi.
Keluarga pun membawa
saya kembali ke rumah
sakit pada malam
minggunya.”
“Sekarang tubuh saya
kurus, padahal dulu 5
tahunan yang lalu berat
badan 55 kg, dada saya
habis tinggal tulang
akibat dimakan
penyakit”
P : “ kalau boleh tau, P: Perawat mencoba Klien menunjukkan sikap Perawat berusaha
apakah ibu tahu penyakit Perawat mencoba menggali mengidentifikasi faktor mulai memperhatikan dan mensinkronkan data di
yang ibu derita? riwayat kesehatan klien lebih resiko klien mendengarkan penjelasan rekam medis dengan data
lanjut perawat. dari klien
K: “ iya saya tau, TBC
kan ya mas? Saya sudah K :
rutin minum obat TBC Klien sesekali menunduk. dan
Mas. menengok ke arah perawat.

P : “bagaimana dengan P : Perawat mencoba Perawat mencoba lebih Klien terlihat lebih Perawat memberikan
riwayat pekerjaan ibu menggali lebih dalam menggali faktor resiko menunduk saat kesempatan pada klien
sebelumnya? Dan klien memberikan penjelasan untuk mempraktekan
apakah ibu dulunya sendiri dengan harapan
seorang perokok” akan menumbuhkan rasa
percaya diri dalam diri
klien bahwa dia bisa
melakukanya.
K : “ saya Cuma ibu K : klien terihat menunduk,
rumah tangga mas, kalau menjelaskan dengan pelan
saya tidak merokok, tapi dan terlihat sedih
suami saya dulu adalah
orang yang perokok aktif
mas “
P : “baik Bu, terima kasih P : perawat memberikan Perawat mencoba untuk Klien mau untuk mencoba Perawat memberikan
untuk penjelasan dari pujian dan motivasi pada membangun rasa percaya melakukanya di rumah. pujian dan motivasi untuk
ibu, dari hal tersebut klien supaya klien patuh diri klien lewat pujian membangun rasa percaya
dapat kita simpulkan terhadap prosedur positif dan motivasi. diri dan keinginan diri klien
bahwa ibu memang pengobatan yang harus dalam melakukan di
menderita penyakit TBC, dijalani rumah.
namun sesungguhnya
semua pemeriksaan
ataupun pengobatan
yang diberikan adalah
bertujuan untuk
meningkatkan derajat
kesehatan ibu ketika ibu
bersedia menjalani
dengan patuh , jadi ibu
harus semangat dalam
menjalani pengobatan, K : klien mengangguk kepala
semangat makannya juga
bu, sedikit tapi sering
supaya berat badan ibu
kembali seperti dulu”

K : Iya mas

P : “baik ibu, tak terasa P : perawat memberikan Perawat mecoba Klien mampu menjalin Dengan mempertahankan
15 menit sudah waktu pujian untuk klien karena menghilangkan kejenuhan rasa percaya dengan konsistensi dan
kita berbincang-bincang, mau membuka diri dengan dan meningkatkan rasa perawat. kesepakatan diharapkan
bagaimana perasaan ibu perawat dan bercerita percaya klien dengan rasa percaya klien terhadap
saat ini? “ menepati kesepakatan perawat lebih meningkat
i? pertemuan. sehingga klien lebih
terbuka.
K: Terima kasih mas, K : klien menjawab dengan
saya merasa sedikit lebih ekspresi wajah lebih cerah
lega dan memberikan senyum
pada perawat
P:“baik bu kita dapat P : mempertahankan sikap Perawat meminta kontrak Klien menyetujui untuk Kontrak waktu diperlukan
mengakhiri pertemuan terbuka, menjaga kontak mata waktau dengan klien untuk kontrak waktu berikutnya untuk meningkatkan
ini, insyaallah besok kita dan tersenyum kepada klien pertemuan selanjutnya penerimaan dan menjaga
berbincang-bincang privasi klien
kembali, dan apabila
hasil pemeriksaan ibu
telah keluar saya akan
sampaikan terhadap
ibu”
K : Iya mas, terima kasih K: Klien membalas dengan
tersenyum juga.
Kendala:
Perawat tidak mengalami mengalami kendala dalam interaksi dengan klien, klien perlahan bersikap terbuka terhadap perawat dan memberikan
informasi yang dibutuhkan. Klien masih bisa diarahkan untuk mengikuti instruksi perawat.

KESAN PERAWAT:
1. BHSP dapat terjalin antara perawat dan klien
2. Klien sepenuhnya terbuka selama interaksi
3. Klien menunjukkan sikap terbuka, lebih banyak kontak mata dan mampu menjaga konsenterasi selama interaksi.
4. Diagnosa keperawatan Gangguan Citra Tubuh

You might also like