Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
RUANG 23 INFEKSIUS
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
Jalan Jaksa Agung Suprapto Nomor 02 Kota Malang Jawa Timur 65112
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN PADA PASIEN DENGAN LEUKEMIA
NAMA:
MEA KURAINI S
SRI BREGINIA R. S
ELZA ADILLA
III. SASARAN
Pasien dan keluarga pasien
IV. PEMBAHASAN MATERI
1. Pengertian leukemia
2. Etiologi leukemia
3. Klasifikasi osteoarthritis
4. Tanda dan gejala leukemia
5. Penatalaksanaan leukemia
6. Cara perawatan pasien leukemia
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VI. MEDIA
Leaflet
PPT
MATERI PENYULUHAN
LEUKEMIA (KANKER DARAH)
DEFINISI
Suatu gangguan atau kelainanan darah yang diturunkan dengan ditandai anemia,
perdarahan dan infeksi.
Leukemia Akut adalah suatu keganasan primer sumsum tulang yang berakibat
terdesaknya komponen darah abnormal (blastosit), disertai penyebaran ke organ-organ lain.
(Pedoman Diagnosis Dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Fakultas Kedokteran Unair & RSUD dr
Soetomo Surabaya,1994).
Leukimia akut adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa
proliferasi patologis sel hemopoitik muda yang ditandai oleh adanya kegagalan sum-sum tulang
dalam membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan tubuh lain (Kapita Selekta
Kedokteran 2, Tahun 2000)
KLASIFIKASI LEUKEMIA
1. Leukemia Mielogenus Akut (LMA)
LMA mengenai sel stem hematopoetik yang kelak berdiferensiasi ke semua sel mieloid;
monosit, granulosit (basofil, netrofil, eosinofil), eritrosit, dan trombosit. Semua kelompok usia
dapat terkena. Insidensi meningkat sesuai dengan bertambahnya usia. Merupakan leukemia
nonlimfositik yang paling sering terjadi.
PENYEBAB LEUKEMIA
1. Faktor genetik : virus tertentu meyebabkan terjadinya perubahan struktur gen ( T cell
leukemia-lymphoma virus/HTLV)
2. Radiasi ionisasi : lingkungan kerja, pranatal, pengobatan kanker sebelumnya
3. Terpapar zat-zat kimiawi seperti benzen, arsen, kloramfenikol, fenilbutazon, dan agen
anti neoplastik.
4. Obat-obat imunosupresif, obat karsinogenik seperti diethylstilbestrol
5. Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot
6. Kelainan kromosom : Sindrom Bloom’s, trisomi 21 (Sindrom Down’s), Trisomi G
(Sindrom Klinefelter’s), Sindrom fanconi’s, Kromosom Philadelphia positif,
Telangiektasis ataksia.
KOMPLIKASI
1. Gagal sumsum tulang
2. Infeksi
3. Hepatomegali
4. Splenomegali
5. Limfadenopa
CARA PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
1. Memperbaiki keadaan umum dengan tindakan:
- Tranfusi sel darah merah padat (Pocket Red Cell-PRC) untuk mengatasi anemi. Apabila
terjadi perdarahan hebat dan jumlah trombosit kurang dari 10.000/mm³, maka diperlukan
transfusi trombosit.
- Pemberian antibiotik profilaksis untuk mencegah infeksi.
2. Pengobatan spesifik
Terutama ditunjukkan untuk mengatasi sel-sel yang abnormal. Pelaksanaannya tergantung
pada kebijaksanaan masing-masing rumah sakit, tetapi prinsip dasar pelaksanaannya adalah
sebagai berikut:
- Induksi untuk mencapai remisi: obat yang diberikan untuk mengatasi kanker sering disebut
sitostatika (kemoterapi). Obat diberikan secara kombinasi dengan maksud untuk mengurangi
sel-sel blastosit sampai 5% baik secara sistemik maupun intratekal sehingga dapat mengurangi
gejala-gajala yang tampak.
- Intensifikasi, yaitu pengobatan secara intensif agar sel-sel yang tersisa tidak memperbanyak
diri lagi.
- Mencegah penyebaran sel-sel abnormal ke sistem saraf pusat
CARA PERAWATAN
Perawatan di Rumah :
Mendukung klien tetap beraktivitas.
Monitor reaksi klien setelah beraktivitas.
Berikan makanan tinggi asam folat (kacang-kacangan, sayuran, berwarna hijau, daging),
vitamin C.
Ijinkan penderita untuk terlibat dalam persiapan dan pemilihan makanan.
Perbaiki gizi saat selera makan penderita meningkat.
Long C Barbara, Perawatan Medikal Bedah (Suatu pendekatan proses Keperawatan), Yayasan
Ikatan alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran, Bandung, 1996
Smeltzer C. Suzannne, (2002 ), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Alih Bahasa Andry
Hartono, dkk., Jakarta, EGC.
Doenges, EM. (2000 ), Rencana Asuhan Keperawatan; Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien, Alih Bahasa I Made Kariasa, dkk. (2001),
Jakarta, EGC.
Price, S.A. R. Wilson CL (1991), Pathophisiology Clinical Concept of Disease Process, Alih
Bahasa Adji Dharma (1995), Patofisiologi Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit,
Jakarta, EGC.
Soeparman. 1990. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta : Balai penerbit FKUI
S. Heru Adi. 1995. Kesehatan Masyarakat. Jakarta. : EGC
Mansjoer, Arief. Et all. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.
Soeparman (1995), Ilmu Penyakit Dalam, Edisi Kedua, Jakarta, Balai Penerbit FKUI.
Ismayadi. 2004. Asuhan Keperawatan dengan Reumatik (Artritis Treumatoid) pada Lansia.
http://images.nersgun.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/RmlKtAoKCpYAAA-
Tuug1/askep%20rematik.pdf?nmid=45426672