You are on page 1of 6

APRESIASI SENI BUDAYA NUSANTARA

Nama: hardiansyah
Kelas:X-rpl
Smkn 21 jakarta
1. Pengertian apresiasi seni budaya nusantara
Apresiasi seni budaya nusantara terdiri dari tiga kata yaitu Apresiasi adalah sikap
seseorang dalam kesanggupan menghargai dan menilai karyaorang lain atau karya
sendiri, yang memiliki nilai-nilai luhur, seni budaya yang berarti merupakan suatu segala sesuatu
yang diciptakan manusia tentang cara hidup berkembang secara bersama pada suatu kelompok
yang memiliki unsur keindahan (estetika) secara turun temurun dari generasi ke generasi,
Nusantara merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan wilayahkepulauan yang
membentang dariSumatera sampai Papua, yang sekarang sebagian besar merupakan wilayah
negara Indonesia.
Bisa disimpulkan bahwa apresiasi seni budaya nusantara adalah sikap seseorang dalam
kesanggupan menghargai dan menilai karya seni budaya yang diciptakan oleh manusia ataupun
kelompok yang berasal dari wilayah Indonesia . Misalkan seni budaya jawa barat.

 Berikut ini merupakan cabang cabang seni budaya yang ada di jawa barat.

1. Seni rupa
Karya seni rupa di jawa barat lebih banyak mementingkan fungsi pemakainnya
daripada keindahannya atau Biasa dikenal dengan karya seni rupa terapan seperti misalnya
motif batik batik yang ada di jawa barat yang kebanyakan menggunakan pemandangan alam
sebagai motif batik mega mendung yang berasal dari Cirebon dan motif angin dari
majalengka

2. Seni teater
Dalam sejarah kehidupan manusia kegiatan Teater telah mulai sejak dari jaman manusia
primitif. Berbagai kegiatan seperti upacara kelahiran, kematian, bercocok tanam, meminta
kesuburan tanaman, meminta hujan , mengusir hama, dilakukan engan kegiatan Teater
dengan jalan mengadakan Tarian – Tarian atau tetatbukan/musik, pelaku Teaternya adalah
peserta upacara, tanpa penonton dan tanpa alur cerita.

3. Seni tari
Secara naluriah manusia dalam emosinya akan meluap dalam ekspresi gerak dan tingkah
laku yang intensif, yang terjadi secara spontan. Ekspresi gerak merupakan lontaran tenaga
fisik dan tenaga dalam yang berarti.Setelah kebutuhan primer terpenuhi, timbulah kebutuhan
pelepasan, maka berkembanglah Tari hiburan / pergaulan, dan bisaanya diTarikan pada saat
pesta sebagai sarana penunjang kegembiraan untuk mempererat tata pergaulan. Kemudian
dengan makin meningkatnya apresiasi seni, manusia menuntut sajian seni Tari yang
berbobot, yang mendorong lahirnya Tari pertunjukan

4. Seni musik jawa barat


Seni Musik Tradisional adalah salah satu macam dari seni musik yang secara turun
temurun dan melekat sebagai sarana hiburan di kalangan masyarakat jawa barat. Pada
umumnya seni musik tradisional disusun menggunakan ciri khas daerah masing masing
tidak terkecuali jawa barat

2. APRESIASI SENI MUSIK JAWA BARAT


2.1. Sejarah seni musik jawa barat

Sebelum adanya aturan tangga nada masyarakat jawa barat mengenal


musik sebagai alat untuk memuji dewa dewi, kemudian mengenal musik
yang terdiri dari 5 nada yang disebut pentatonic yaitu: Da, Mi,Na,Ti,La,Da.
Alat musik yang memakai tangga nada ini kebanyakan adalah alat musik
daerah, sebut saja seperti gong, rebab, kendang,kenong,saron, dan lain
lainya

akhirnya seiring dengan zaman alat musik tadi yang dahulunya


menggunakan tanda nada pentatonis berubah menjadi notasi notasi pada
umumnya yaitu notasi angka dan notasi balok

2.2. Sistem nada


Kebudayaan Sunda, dengan segala keberagamannya, memiliki tangga nada yang juga tidak
kalah "eksotis" dengan tangga nada mayor "gipsi", maupun tangga nada yang dipakai di genre
musik musik lainnya. Sistem notasi tangga nada Sunda diperkenalkan pertama kali oleh
budayawan dan komposer musik Sunda, Raden Machjar Angga Koesoemadinata, pada sekitar
pertengahan abad ke-20. Beliau merupakan pencipta sistem notasi nada sunda da mi na ti la
dan penemu sistem 17 tangga nada sunda. Sistem tersebut terbagi dalam 3 bagian:

a. Laras Pelog, Penulisan Sunda 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 1 ( dibaca da, mi, na,ti, la,da )


Dibaca dalam diatonis 1 – 7 – 5 – 4 – 3 – 1
b. Laras Slendro, Penulisan Sunda 1 – 2 – 3 – 4 – 5 - 1 ( dibaca da, ,mi, na, ti, la ,
da ) Dibaca dalam diatonis 1 – 6 – 5 – 3 – 2 – 1

c. Laras Madenda, Penuisan Sunda 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 1 ( dibaca da, mi, na, ti, la,
da ) Dibaca dalam diatonis 6 – 4 – 3 – 1 – 7 – 6
2.3. Fungsi seni musik di jawa barat
Beberapa fungsi seni musik dijawa barat
1. berfungsi Untuk Upacara adat, contohnya: Angklung, Banten digunakan dalam
upacara untuk menghormati Dewi Pohaci/Dewi Sri, Bedug, digunakan dalam upacara
kegiatan Agama Islam, seperti seni bedug Kidulan dari Cianjur yang dilaksanakan
setiap takbiran, Bengberokan, berasal dari Cirebon yang dipergunakan dalam upacara
mengusir roh jahat atau menyembuhkan anak yang sakit
2. Musik yang mengiringi ketika Bela Diri, contohnya: Pencak Silat dan Benjang
3. Musik yang berfungsi sebagai sarana hiburan, contohnya: Ogel, Ronggeng, Angklung
diatonis, Longser, Angklung Buncis, Tarling,

2.4. Contoh alat musik dijawa barat


1. Angklung
Angklung adalah alat musik dari jawa barat
yang cara memainkannya dengan cara
digoyangkan dan alat musik ini bernada
ganda. Angklung sendiri terbuat dari bambu
Yang dipotong ujungnya

2. Arumba
Arumba atau alunan rumpun bambu adalah
alat musik dari bambu yang awal nya
menggunakan tangga nada pentatonic namun
saat ini arumba menggunakan tangga nada
diatonis

3. Calung
Alat musik ini cara memainkannya dengan di
pukul. Alat ini terbuat dari bambuCalung
dibagi menjadi dua jenis, yaitu calung jinjing
dan calung rantay. Calung jinjing berbentuk
deretan bambu bernada yang disatukan dengan
sebilah kecil bambu (paniir). Adapun rantay
adalah bilah tabung dideretkan dengan tali
kulit waru (lulub) dari yang terbesar hingga
yang terkecil, jumlahnya ada 7 wilahan (7 ruas
bambu) atau lebih.
4. Suling
Suling alat musik yang cara dimainkannya di
tiupn.alat musik terbuat dari bambu atau
bambu dan memiliki lubang yangbuat
mengatur nada.Lubang yang ada di suling
terdiri dari 4 sampai dengan 8
lubang,tergantung lagu yang dimainkan

5. Kecapi
Adalah alat musik yang dimainkan dengan
cara dipetik dengan jari tangan kanan dan kiri.
Kecapi sendiri dibagi menjadi dua yaitu
kecapi indung dan kecapi rincik(anak).
kecapi indung adalah yang memimpin
jalannya musik dengan memberikan intro,
bridges dan juga menentukan tempon kecapi
ini berdawai 18 sampai 20.
Kecapi rincik kecapi ini biasanya hanya
sebagai pengiring dengan mengisi ruang antar
nada dengan frekuensi tinggi

6. Rebab
Adalah alat musik yang sudah sangat lama,
alat musik ini diperkirakan sudah ada sejak 9
masehi dan dibawa oleh para pedagang timur
yang keindonesiaPada awalnya Rebab
merupakan alat musik berbahan dasar tembaga
yang disertai dua atau tiga dawai. Namun,
seiring berjalannya waktu bahan dasar Rebab
berevolusi menjadi kayu.rebab sendiri cara
memainkanya dengan cara digesek berfungsi
sebagai pengiring

7. Tara wangsa
Adalah alat musik yang mirip biola cara
memainkanya dengan cara di gesek alat ini
sudah ada sejak abad ke 18 sewaka darma.
Tarawangsa memiliki dua dawai, namun
hanya satu saja yang bisa dibunyikan dengan
cara digesek, selebihnya dawai tersebut
dipetik dengan jari telunjuk tangan kiri untuk
mendapatkan bunyi
Daftar pustaka

 http://wisatadanbudaya.blogspot.com/2009/08/ciri-khas-musik-daerah-jawa-barat.html
 https://notepam.com/alat-musik-tradisional-jawa-barat/

You might also like