You are on page 1of 2

Imunisasi MMR merupakan imunisasi yang termasuk dalam kelompok imunisasi yang dianjurkan yaitu

sejumlah Imunisasi yang tidak termasuk ke dalam program imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah
namun dianjurkan untuk diberikan kepada bayi atau anak. Imunisasi MMR ini dianjurkan untuk diberikan
mengingat burden of disease atau beban penyakit yang ditimbulkannya. Lebih lanjut, artikel ini akan
memberikan penjelasan mengenai jadwal, manfaat serta efek samping pemberian imunisasi MMR bagi
anak. Imunisasi MMR merupakan imunisasi yang dapat diberikan sebagai alternatif untuk imunisasi
campak biasa. MMR adalah singkatan dari tiga penyakit yaitu Mumps, Measles, Rubella, hal ini berarti
vaksin MMR yang digunakan merupakan vaksin yang didalamnya terdiri dari kombinasi tiga komponen
vaksin yaitu Mumps (gondong), Measles (campak), dan Rubella (campak jerman).

Tujuan dan Manfaat Imunisasi MMR

Tujuan pemberian imunisasi MMR adalah untuk merangsang terbentuknya imunitas atau kekebalan
terhadap penyakit gondong, campak, dan campak jerman. Gondong adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus yang dapat mengakibatkan terjadinya demam, nyeri sendi, sakit kepala dan pembengkakan
pada kelenjar parotis yang terletak di bagian bawah telinga. Campak adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus yang dapat mengakibatkan terjadinya demam, nyeri sendi, batuk, pilek, mata merah, dan
bercak –bercak berwarna merah pada kulit. Campak Jerman adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
yang dapat mengakibatkan terjadinya demam, nyeri sendi, batuk, pilek, pembengkakan kelenjar di
sekitar leher, dan bercak - bercak berwarna merah pada kulit. Manfaat pemberian imunisasi MMR
adalah untuk memberikan perlindungan terhadap ketiga penyakit tersebut pada saat yang bersamaan.

Jadwal Imunisasi MMR

Jadwal pemberian imunisasi MMR dilakukan pada saat seorang anak berusia antara 15 - 18 bulan dan
pemberian imunisasi MMR tambahan dilakukan pada saat anak berusia 6 tahun. Pemberian imunisasi
MMR dilakukan dengan interval atau jarak pemberian minimal 6 bulan setelah pemberian imunisasi
dasar campak (pada saat anak berusia 9 bulan) dan minimal 1 bulan sebelum pemberian imunisasi lain.
Apabila seorang anak sudah mendapatkan imunisasi MMR pada saat anak tersebut berusia 15 - 18 bulan
dan imunisasi MMR tambahan pada saat anak berusia 6 tahun, maka pemberian imunisasi dasar campak
tambahan pada saat anak berusia 5 - 6 tahun tidak perlu diberikan lagi.

Cara Pemberian dan Dosis

Cara pemberian imunisasi MMR adalah dengan menyuntikan vaksin MMR pada sudut 30 derajat untuk
mencapai daerah subkutan (di bawah kulit), dengan dosis penyuntikan vaksin MMR untuk satu orang
anak adalah 0,5 mili liter.

Efek Samping Imunisasi MMR

Efek samping pemberian imunisasi MMR amat bervariasi antara anak yang satu dengan anak yang lain.
Efek samping yang paling sering dan umum terjadi pada anak adalah demam, dan efek samping yang
jarang terjadi diantaranya dapat berupa sakit kepala, muntah, bercak berwarna ungu pada kulit, nyeri di
daerah tangan atau kaki dan leher yang terasa kaku. Ada banyak sekali isu – isu negatif yang beredar di
masyarakat luas yang berhubungan dengan pemberian imunisasi, salah satu diantaranya isu negatif yang
berhubungan dengan pemberian imunisasi MMR yaitu isu terjadinya autisme pada anak yang timbul
sebagai akibat dari pemberian imunisasi MMR. Isu negatif ini tentunya sama sekali tidak benar, karena
banyak para ahli yang telah melakukan penelitian secara mendetail, dalam skala besar, dan hasil
penelitian para ahli tersebut menyatakan bahwa hingga saat ini tidak terdapat korelasi atau hubungan
yang kuat antara pemberian imunisasi MMR dengan kejadian autisme pada anak.

You might also like