Professional Documents
Culture Documents
Gerald Stefano Nugroho (102016004), Timothy Widjaja (102016114), Aurelia Claudia Iben (102012416),
Maya Saputri (102014152), Maria Siallagan (102016038), Grace Abigaelni Harefa (102016085), Gabriela
Chivinversia (102016142), Paskalia Chr Lalangpuling (102016182), Sri Ayu Mega Santika (102016215),
Nur Umira Binti Mohd Yatim (102016263)
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Alamat Korespondensi: Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Telepon: (021) 5694-2061, fax: (021) 563-1731
timothy.2016fk114@civitas.ukrida.ac.id
Pendahuluan
Pada negara tropis yang curah hujannya cukup banyak seperti Indonesia, saat peralihan dari musin hujan
kemusim panas banyak terdapat genangan-genangan air. Lingkungan genangan air ini merupakan sarana
tempat berkembangnya jentik nyamuk, diantaranya nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah dengue.
Demam berdarah dengue (DBD) menjadi masalah utama kesehatan, hal ini bukan hanya di Indonesia tetapi di
juga diseluruh negara di Asia Tenggara. Demam berdarah merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat
di Indonesia yang jumlah penderitanya cederung meningkat dan penyebarannya semakin meluas. Penyakit DBD
merupakan penyakit menular yang terutama menyerang anak-anak. DBD menyerang khususnya pada musim
peralihan dan musim hujan karena terdapat banyak genangan-genangan air yang menjadi tempat
perkembangannya nyamuk yang menjadi vector terinfeksi virus dengue. Demam berdarah dengue, suatu
penyakit demam berat yang sering mematikan, disebabkan oleh virus, ditandai oleh gangguan permeabilitas
kapiler, dan hemostasis tubuh, dan pada kasus berat menebabkan sindrom syok.
Definisi
Demam dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh dengue virus (DENV) yang merupakan virus RNA
untaian tunggal, yang ditransmisikan melalui vector nyamuk Aedes aegpty dan Aedes albopictus. Demam
dengue dibagi menjadi dua kelas yaitu demam dengue biasa dan demam berdarah dengue
Epidemiologi
Persebaran penyakit demam dengue tersebar di seluruh dunia dan terkhusus pada wilayah 10°LU - 10°LS
(WHO, 2009) atau 25° LU - 25° LS (Harrison’s). Indonesia yang berletak pada 6° LU, yang 35% merupakan
wilayah perkotaan, pada tahun 2007 tercatat terdapat 150.000 kasus demam dengue (tertinggi dalam
pencatatan), yang dimana 25.000 merupakan dari wilayah Jakarta dan Jawa Barat. Dengan persentase kematian
Etiologi
Virus dengue (DENV) merupakan kelompok dari Flavivirus, yang penyebarannya melalui vector nyamuk Aedes
Gejala Klinis
fever”)
Macular rash
Adenopathy
Palatal Vesicle
Scleral injection
Additional Symptoms :
Diagnosis
Laboratorium:
didapatkan dari isolasi virus dengan RT-PCR (Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction), namun
karena terlalu rumit, maka metode imunoserologi IgG dan IgM. IgM terdeteksi hari 3-5 dan meningkat sampai
minggu ke-3, dan menghilang 60-90 hari. IgG terdeteksi pada infeksi primer hari ke-14, dan infeksi sekunder
pada hari ke-2. Uji antigen NS1 dapat dideteksi pada demam hari 1-8, dan mempunyai sesitivitas terhadap virus
63%-93,4% dengan spesifisitas sama tingginya dengan gold standard kultur virus.
Working Diagnosis:
Differential Dianosis:
Patofisiologi
Timbulnya gejala penyakit masih diperdebatkan, namun hipotesis paling memungkinkan adalah adanya respon
imunopatologi. Respon humoral tubuh membentuk antibody dengan tujuan untuk menetralisir virus, sitolisis
(dengan mediasi komplemen), dan sitotoksisitas (di mediasi antibody). Namun saat berhadapan dengan
membrane protein dan pembungkus (envelope) virus dan diikat oleh makrofag dan monosit, malah jadi
membantu proses replikasi virus. Reaksi ini dinamakan ADE (Antibody Dependent Enhancement).
Halstead (1973) berhipotesis bahwa infeksi pertama virus dengue merupakan asimptomatis, namun dengan
adanya infeksi sekunder (secondary heterologous Infection) oleh virus dengan serotipe yang berbeda, maka
proses imunopatologis diatas berlanjut. Dan hipotesis ini di dukung oleh Kurane & Ennis pada tahun 1994.
anorexia, nausea/vomiting,
conjunctival injection
Tourniquet (+)
Critical phase: fase ini berpanjang 24-48 jam, munculnya pada hari ke 3-7
Defervescence
Temperature: ↓ <37,5-38°
Progressive leukopenia
Pelural effusion & ascites (tergntung derajat kebocoran plasma dan volume fluid therapy)
Recovery phase:
WBC Count ↑
Farmakoterapi
Infus kristaloid
Prognosis
Bonam, sesuai klinis pasien dan juga sesuai dengan gejala yang ditimbulkan oleh pasien.
Daftar Pustaka
1. Longo DL, et al. Harrison's: principles of internal medicine. USA: McGraw-Hill Companies, Inc; 2007.
H.1028,1621
2009,