Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Frenulum merupakan pita kecil atau lipatan membrane mukosa yang melekatkan pipi
dan bibir ke prosessus alveolaris. Frenulum labial bagian atas biasanya cenderung
terlihat lebih menonjol dan padat daripada bagian bawah. Tidak selamanya frenulum
ada pada posisi normal, posisi frenulum yang abnormal akan mampu memicu penyakit
periodontal dengan meretraksi margin gingival sehatnya dan dapat menyebabkan
terjadinya resesi gingiva, diastema, dan akumulasi debris.
Frenektomi dapat dilakukan untuk perawatan penderita dengan frenulum yang tinggi.
Frenektomi merupakan prosedur bedah yang dilakukan untuk meghilangkan sebagian
atau seluruh frenulum guna mengembalikan kesehatan yang seimbang di dalam mulut.
Adapun tekhnik dan tata laksana frenektomi ini akan dibahas pada makalah ini.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
1. Frenulum
Frenulum merupakan lipatan membran mukosa yag berjalan dari
permukaan dalam bibir atau lidah keprosesus alveolaris. Frenulum labialis
adalah meupakan membran mukosa di garis median, sebelah anterior dari
insisivus sentral atas, meluas dari bagian dalam bibir atas ke rah prosesus
alveolaris.Frenulum Lingualis merupakan lipatan membran mukosa di garis
median yang berjalan dari permukaan lidah bagian dalam sampai dasar rongga
mulut.1
2. Frenektomi
Frenektomi atau yang juga dikenal dengan frenulectomy atau frenotomy
merupakan suatu prosedur bedah yang dilakukan untuk menghilangkan sebagian
atau seluruh frenulum guna mengembalikan kesehatan yang seimbang di dalam
mulut .2
3. Frenulum Abnormal
1. Frenulum labialias superior yang terlalu tinggi dapat menyebabkan terjadinya
diastema pada gigi insisivus sentral rahang atas yang dapat mengganggu
estetika. Posisi frenulum yang abnormal akan mampu memicu penyakit
periodontal dengan meretraki margin gingival sehat, dapat juga menyebabkan
terjadinya resesi gingival dan akumulasi debris.
2
2. Frenulum lingualis yang terlalu pendek dikenal juga sebagai ankyloglossia,
yaitu terlekatnya lidah baik sebagian maupun sekuruhnya pada dasar mulut
atau linggir alveolaris disebabkan oleh pendeknya frenulum lingualis yang
abnormal. Sehingga akan membatasi gerakan lidah dan dapat mengakibatkan
kesulitan berbicara.
Gambar 3. Karakteristik kasus frenulum labialis rahang atas yang terlalu tinggi
Ada beberapa teknik yang sering digunakan dalam frenektomi yaitu :
3
• One hemostat technique
• Two hemostat technique
• Z-plasty technique
4
Gambar 8. Hasil pemotongan, flap
berbentuk elips
d. Penjahitan luka bedah, untuk penutupan luka bedah dilakukan dengan cara
jahitan terputus ( interupted ) karena bila ada salah satu jahitan yang harus
dilepas tidak perlu mengagngu seluruh deretan jahitan yang ada dan bila
disalah satu jahitan ada yang infeksi maka infeksi tidak dijalarkan kejahitan
pada deretan lainnya.
f. setelah semua jaringan bersih, daerah operasi diirigasi dengan larutan saline
dan diberi iod
5
Gambar 11. Daerah operasi diirigasi
dengan larutan saline
g. Daerah operasi ditutup dengan periodontal pack dan kontrol satu minggu
kemudian
6
Gambar 15. Dinding superior dan inferior dari frenulum labialis dipegang
menggunakan dua hemostat yang bengkok.
kemudian bibir lebih lanjut ditarik dan insisi jaringan dengan menggunakan
pisau scalpel tipis di balik hemostat tersebut, dimulai dari bawah hemostat
yang memegang dinding inferior frenulum dan kemudian dilanjutkan sampai
ke bawah hemostat yang memegang dinding superior.
7
Gambar 17. Langkah akhir dari eksisi pada frenulum
Jika frenum mengalami hipertropi dan terdapat diastema antara gigi insisivus
central, jaringan yang terdapat di antara dan di belakang gigi insisivus sentral
juga diangkat.
Jahitan ditempatkan sepanjang tepi lateral luka secara linear setelah mukosa
pada tepi luka dipisahkan dengan jaringan dibawahnya dengan menggunakan
gunting.
8
Gambar 20. Pemisahan mukosa pada tepi luka dengan jaringan dibawahnya.
Lakukan Kontrol
3. Z-plasty Technique
Dalam teknik Z-plasty, eksisi jaringan ikat dilakukan mirip dengan teknik yang
dijelaskan sebelumnya. Tahap-tahap yang dilakukan pada teknik Z-plasty
adalah sebagai berikut : 5
1. Membuat sayatan berbentuk elips
9
2. Lakukan eksisi jaringan fibrous
10
Setelah dilakukan anestesi lokal, lidah ditarik ke atas dan ke posterior
menggunakan benang yang melewati ujung lidah. Kemudian bagian tengah
frenulum dijepit dengan menggunakan hemostat yang sejajar dengan dasar
mulut. 3
11
Selanjutnya, mukosa di bawah tepi sayatan dikurangi dengan menggunakan
gunting bedah. 3
12
Selanjutnya, lakukan eksisi frenulum dengan konvergensi sayatan tehadap
dasar lidah. 3
13
Bentuk Flap Untuk Frenektomi Frenulum Lingualis 6
Eksisi yag berbentuk elips dapat digunakan pada sebagian besar kasus
pengambilan fenulum
Prosedur lama, seperti Z-plasty relatif sulit untuk mukosa mulut oleh karena
itu, bentuk flap ini jarang diindikasikan
14
agar tetap bebas dari partikel makanan dan bau. Kumur daerah yang telah dioperasi
secara lembut dengan air garam agar tetap bebas dari partikel makanan dan bau.
15
BAB III
KESIMPULAN
Freneketomi dapat dilakukan baik pada frenulum labialis maupun frenulum lingualis.
Teknik yang dapat digunakan untuk melakukan frenektomi labialis adalah One hemostat
technique, Two hemostat technique, dan Z-plasty technique. Sedangkan teknik yang
yang digunakan untuk frenektomi lingualis adalah teknik dengan atau tanpa
menggunakan hemostat.
DAFTAR PUSTAKA
1
Harty, FJ dan Ogston, R. 1995. Kamus Kedokteran Gigi. EGC: Jakarta.
16
2
drg. Yulia Rachma, Sp.Perio dalam seminar ilmiah kedokteran gigi ‘Jakarta Scientific
Islamic Forum’ dengan materi frenektomi sebagai penunjang keberhasilan
peraawatan orthodonti.
3
Fragiskos, Fragiskos D. 2007. Oral Surgey. Springer Berlin Heidelberg: New York.
4
Afandi, Nanda. 2010. My Own Frenectomy, (Online),
(http://nandaafandi.multiply.com/journal/item/12/my_own_frenectomy, diakses 2
April 2011).
5
Miloro, Michael. 2004. Oral and Maxillofacial Surgery. BC Decker Inc: London.
6
Pedersen, Gordon W. 1995. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Jakarta : EGC.
17