You are on page 1of 16

TUGAS BEDAH MULUT II

KELAINAN ATAU LESI JARINGAN LUNAK

DISUSUN OLEH:
Eca Triani (04081004053) Hidayati Fitriani (04071004022)
Dinovan Maros L (04081004055) Widi Lestari (04071004051)
Aprianto (04081004056) Mutiara Herlyn (04071004018)
Jojor Silaban (04081004057) Fetty Fatimah (04071004006)
Dedi Oktavianus (04081004058) Dwi Rama P (04071004037)
Putri f. Aprilia (04071004053)
Program Studi Kedokteran Gigi
Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya

Kelainan Atau Lesi Jaringan Lunak


A. Denture Induced Fibrous Hyperplasia
1. Definisi Fibrous Hyperplasia
Hiperplasia fibrosa merupakan reaktif lesi yang biasanya disebabkan oleh trauma
kronis dari membran mukosa mulut. Memperbaiki kelebihan jaringan fibrosa
mengakibatkan adanya suatu massa submukosa. Meskipun isatilah trauma fibroma dan
oral fibroma sering diterapkan pada entitas karena lesi ini bukan tumor jinak fibroblas,
sebagai menyebutan istilah fibroma.1
2. Etiologi
Denture-induced fibrous hyperplasia pada mukosa oral berhubungan dengan trauma
kronis yang dihasilkan oleh gigi tiruan yang tidak pas. Proses ini pada dasarnya sama
dengan salah satu yang menyebabkan fibroma traumatik, kecuali bahwa gigi tiruan adalah
khusus diidentifikasi sebagai agen penyebab. Lesi ini juga telah disebutkan dengan nama-
nama seperti hiperplasia inflamasi, hiperplasia gigi tiruan, dan fissuratum epulis.1
3. Prosedur pembedahan
Setelah anestesi lokal, lesi digenggam dengan tang bedah dan secara bertahap
dieksisi sepanjang lesi dangkal ke periosteum yang mendasari. Setelah prosedur ini
selesai, sebagian mukosa yang belum terefleksi pada lesi margin dan sesuai dengan aspek
horizontal diinsisi selanjutnya dijahit sepanjang periosteum yang utuh, sehingga
menciptakan bagian yang kosong dari luka pada margin karena itu harus dihindari
sehingga tidak mengakibatkan kehilangan pada kedalaman ruang depan pada mukolabial.
Setelah prosedur operasi, dan setelah dilapisi dengan kondisioner jaringan, gigi tiruan
dimasukkan ke dalam mulut dan terus dipakai sampai hari jahitan dihilangkan. Hampir
prosedur yang sama dilakukan untuk lesi yang lebih kecil yang merupakan hasil dari gigi
palsu tidak pas.2
Prosedur pembedahan :2
Gambar 1.1 Adanya fibrous hyperplasia pada mukosa sebagai akibat gigi palsu tidak pas. a
Diagram ilustrasi. b foto klinis.

Gambar 1.2 Penghapusan lesi dalam segme dengan pisau bedah. a Diagram ilustrasi. b foto
klinis.

Gambar 1.3 Langkah akhir dalam penghapusan hiperplasia. a Diagram ilustrasi. b foto klinis.
Gambar 1.4 Penjahitan dari luka margin dengan periosteum yang belum terefleksi, yang tetap
terbuka, menghindari penurunan kedalam lipat mukobukal. a Diagram ilustrasi. b foto klinis.

Gambar 1.5 Penggantian gigi tiruan lama, segera setelah berakhirnya operasi,
mempertahankan kedalaman mukosa pada sulkus yang baru dibuat. Permukaan internal gigi
tiruan dipagari dengan kondisioner jaringan. a Diagram ilustrasi. b foto klinis.

Gambar 2. 1 Localized hiperplasia fibrosa pada mukosa sebagai akibat dari gigi tiruan yang
tidak pas.
Gambar 2. 2 setelah dilepas gigi tiruan.

Gambar 2.3 Injeksi anestesi lokal di sekitar lesi perifer.

Gambar 2.4 Bertahap eksisi hiperplasia dengan pisau bedah dan gunting.
Gambar 2.5 Setelah eksisi lesi.

Gambar 2.6 Penjahitan bagian atas dengan periosteum yang belum terefleksi, untuk
menghindari penurunan kedalaman lipatan mukolabial.

Gambar 2.7 Pasca operasi klinis segera setelah pencabutan jahitan.


Gambar 2.8 Bedah spesimen (hiperplasia) setelah eksisi.

B. Hyperplasia Gingiva di Tuberositas Maxillaris


1. Definisi Gingiva
Gingiva merupakan jaringan ikat fibrosa, ditutupi epitel,yang mengelilingi dan
melekat ke gigi dan tulang alveolar dan meluas ke pertautan mukogingiva.di aspek
palatal,merupakan suatu sabuk jaringan yang menyatu dengan mukosa pengunyahan dar
palatum keras. Dalam istilah awam disebut gusi.3
2. Definisi Hiperplasia
Hiperplasia merupakan perkembangan yang berlebihan dari jaringan disebabkan
oleh peningkatan produksi sel-selnya.gingiva yang sehat memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:berwarna merah muda atau merah salmon, berkerut-kerut seperti kulit jeruk,
terletak antara gingival crest dan mucogingival junction, konsistensi kenyal, dan tidak
mudah terjadi perdarahan.3
Hiperplasia gingiva di tuberositas maksilaris merupakan hiperplasia fibrosa pada
jaringan lunak prossesus alveolaris reaktif secara alami, biasanya dapat dilihat pada
daerah edentulous tuberositas maksila dan merupakan hasil dari iritasi konstan selama
pengunyahan. Secara klinis, lesi simetris asimptomatik bilateral dengan permukaan yang
halus, dimana pada palpasi lesi terasa kenyal dan keras. Ukuran bervariasi dan kadang-
kadang lesi bisa tumbuh menjadi sangat besar sehingga menempati semua ruang inter-
arkus selama oklusi, menghasilkan masalah yang serius untuk pembuatan gigi tiruan
lengkap ataupun sebagian.
3. Etiologi
Hyperplasia gingival dapat disebabkan oleh beberapa faktr, mulai dari kehamilan
sampai penyakit umum. Banyak pasien memiliki kecenderungan genetic untuk
hyperplasia gingiva. Ini adalah gejala sindrom valporate janin dan disfungsi beberapa
metabolic. Lama pemaparan plak bakteri dan pengobatan adalah penyebab utama
hyperplasia gingival. Obat-obatan jangka panjang juga bisa menimbulkan hyperplasia
gingival, seperti : dephenylhydration, nifedipin, cyclosporine, nitrendipin, dll.
4. Kriteria Gingiva Sehat dan Normal

Warna : Gingiva sehat umumnya memiliki warna yang disebut "coral pink." Warna lain
seperti merah, putih dan biru dapat menandai adanya peradangan (gingivitis) atau
kelainan lain. Walaupun menurut text book warna gingiva disebut "coral pink",
pigmentasi rasial normal membuat gingiva berwarna lebih gelap. Karena warna gingiva
dipengaruhi pigmentasi rasial, kesepahaman dalam warna lebih penting daripada warna
yang ada sebetulnya.4
Kontur : Gingiva sehat memiliki permukaan halus dan bergelombang di depan tiap gigi.
Gingiva sehat menempati daerah interdental dengan tepat dan pas, berbeda dengan papilla
gingiva yang membengkak yang terdapat pada gingivitis, atau embrasure yang kosong
pada penyakit periodontal. Gusi yang sehat melekat erat pada tiap gigi, bentuknya
meruncing seperti ujung pisau pada tepi marginal gingiva bebas. Dilain pihak, gusi yang
meradang memiliki tepi yang menggembung atau bulat.4
Tekstur : Gingiva sehat bertekstur padat, tahan terhadap adanya pergerakan. Tekstur ini
sering dideskripsikan sama seperti kulit jeruk. Gingiva yang tidak sehat teksturnya
membengkak dan seperti busa.4
5. Definisi dan Lokasi Tuberositas maksila
Tuberositas maksila adalah merupakan eminensia(penonjolan) yang berbentuk bulat
yang terdapat pada os maksila.letaknya dapat dilihat pada gambar berikut:

6. Prosedur Pembedahan
Setelah pemberian anestesi
lokal, bagian dari jaringan hiperplastik
yang akan dipotong dibuat
garis demarkasi. Dua insisi berbentuk
elips kemudian dibuat sepanjang
jaringan hyperplasia fibrosa,
satu di bukal dan lainnya di palatal.
Perluasan divergen pada insisi
tergantung dengan ukuran lesi. Oleh karena itu, semakin besar diameter lesi hyperplasia,
maka semakin besar insisi yang harus dilakukan. Insisi dimulai dari tempat pembentukan
jaringan hiperplastic, dan berbentuk baji, dengan scalpel dilanjutkan hingga menyentuh
tulang. Bagian berbentuk baji yang diperpanjang tadi kemudian diangkat dan
periosteumnya direfleksikan pada bagian bukal dan palatal dalam rangka mendapatkan
adaptasi kembali pada tepi luka. Kemudian, bagian bukal dan palatal dijahit di garis
tengah alveolar ridge menggunakan continuous suture.2

Gambar 3.1 Hiperplastic Fibrosa tuberositas retromolar maksila bagian kiri a. ilustrasi

diagrammatic b. Fotografi klinis

Gambar 3.2. a,b. a. Ilustrasi diagrammatic ; b. Fotografi klinis menunjukkan bagian garis
demarkasi jaringan hyperplasia yang akan diangkat.
Gambar 3.3. a,b. Pembuangan lesi. a.Ilustrasi diagrammatic; b. Fotografi klinis menunjukkan
insisi bagian bukal

Gambar 3.4. a,b. Perluasan insisi dari Gambar 3.3. ke bagian palatal

Gambar 3.5. a,b Daerah operasi setelah penempatan sutura a. Ilustrasi diagramatis; b.

Fotografi klinis
Gambar 3.6. a. Bagian jaringan hiperplasi setelah pembedahan b. Gambar 3.7. Fotografi
klinis 6 bulan pasca operasi setelah prosedur pembedahan.

C. Ginggival Fibromatosis
1. Definisi Gingival Fibromatosis
Gingival fibromatosis adalah sekumpulan kelainan yang ditandai dengan
pembesaran progresif jaringan gingiva karena peningkatan elemen jaringan ikat pada
submukosa. Banyak kasus yang disebabkan factor hereditas dan sebagian lainnya
idiopatik. Gingival fibromatosis herediter dan gingival fibromatosis idiopatik sering
terjadi di masa kanak-kanak, sedangkan gingival hyperplasia karena induksi obat terjadi
tiga bulan pertama atau lebih setelah penggunaan obat. Beberapa kasus terjadi setelah
bertahun-tahun penggunaan obat dimulai. Fenomena fibrous secara signifikan
ditingkatkan dengan kebersihan mulut yang rendah, gingivitis dan periodontitis.
2. Etiologi
Etiologi dan pathogenesis penyakit ini belum begitu banyak diketahui,namun
banyak disebutkan bahwa penyakit ini berhubungan erat dengan tiga factor utama, yaitu
factor individual, factor local (dental plak, karies dan faktor iatrogenic) serta faktor
substansi kimia hasil metabolit. Faktor transmisi sebagian besar melalui autosomal
dominan. Penanda polimorfik pertama adalah gen fenotipe 2p21.
Kondisi ini tidak menyebabkan rasa sakit sampai pembesaran jaringan menutupi
permukaan oklusal gigi dan menimbulkan trauma selama mastikasi. Pembesaran ginggiva
yang progresif akan mempengaruhi perkembangan bicara dan mastikasi anak karena
daerah yang bengkak akan mengganggu kedua proses tersebut.
Rasa sakit akut akan mempengaruhi kemampuan mastikasi dan akan mengalami
rasa sakit saat menelan. Karena itu pasien akan memilih maqlanan yang dihaluskan yang
seringkali menimbulkan masalah baru berupa gangguan lambung. Jumlah pasien yang
menunjukkan lesi oral ini meningkat selama tiga dekade terakhir.
Gingival fibromatosis herediter adalah penyakit yang langka, mengenai satu
diantara 750.000 orang. Penyakit keturunan ini dapat berkembang menjadi kelainan
terisolasi ataupun komplikasi berlanjut. Ginggival fibromatosis herediter biasanya
berhubungan dengan hipertrikosis, epilepsi dan retardasi mental. Komplikasi yang sering
terjadi pada anak-anak diantaranya adalah terhambatnya pertumbuhan gigi desidui dan
gigi permanen, sedangkan pada orang dewasa adalah resorbsi tulang alveolar dan akar
gigi, melunaknya jaringan periodontal lainnya sehingga sering mengakibatkan
kegoyangan gigi.
Berbeda dengan ginggival fibromatosis herediter, ginggival fibromatosis iatrogenik
disebabkan agen kausatif yang tidak dapat dijelaskan/ idiopatik serta garis keturunan yang
tidak dapat dijelaskan.
3. Prosedur Pembedahan
Bila tidak mengganggu dan tidak menimbulkan keluhan, prosedur bedah harus
dipertimbangkan untuk ditunda dan diselidiki etiologinya, agar perawatan kausatif dapat
tepat dilakukan., apabila sudah terjadi gangguan dan menim bulkan keluhan , sebaiknya
prosedur bedah segera dilakukan.
Tahapan perawatan:2
1. Administrasi anestesi lokal
2. Gigi yang terlibat akan tampak adanya kegoyahan, sebaiknya juga dihilangkan
3. Insisi pada alveolar ridge dan ginggiva yang mengalami hiperplasi pada sebelah bukal
dan lingual
4. Dilakukan eksisi pada lesi dengan membuat bevel secara hati-hati
5. Dilakukan penghalusan alveolar
6. Dilakukan suturing dengan teknik interupted

Gambaran radiografi menunjukkan adanya penipisan akar molar rahang bawah dan area
resorpsi tulang alveolar
Gambaran klinis kasus pada gambar yang menunjukkan adanya pembengkakan lobuler pada
ginggiva

Insisi sepanjang alveolar ridge dan meluas ke lingual dan bukal

Pengambilan ginggival yang mengalami hiperplasi secara gradual dengan bersegmen-segmen


Gambaran klinis setelah pengambilan lesi

Ginggiva hiperplasi dan gigi yang diambil

Dilakukan suturing dengan teknik interupted


Gambaran klinis setelah 3 bulan pasca bedah

DAFTAR PUSTAKA

1. Regezi JA, Sciubba JJ, Jordan RCK. Oral pathology: clinical pathologic correlations.
4th ed. Saunders, 2008.

2. Fragiskos, Fragiskos D. Oral Surgery. 2007. Verlag Berlin Heidelberg: S.pringer.

3. Harty, F.J dan Ogston, R. Kamus Kedokteran Gigi. 1995. Jakarta : EGC.

4. http://id.wikipedia.org

You might also like