You are on page 1of 13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
2.1.1 Dari tinjauan medis
Kehamilan yang tidak diinginkan atau KTD adalah suatu kehamilan
yang karena suatu sebab, yang keberadaannya tidak diinginkan oleh satu
atau kedua calon orang tua bayi tersebut. KTD disebabkan oleh faktor
kurangnya pengetahuan yang lengkap dan benar mengenai proses
terjadinya kehamilan dan metode pencegahan kehamilan akibat terjadinya
tindak perko saan dan kegagalan alat kontrasepsi.
2.1.2 Dari tinjauan agama
Zinah adalah perbuatan yang terlarang dalam semua agama samawi.
Karena hinanya dosa zinah, islam mengharamkan segala sebab yang bisa
menghantarkan pada perbuatan zinah. Salah satunya adalah pacaran,
penyakit akut yang telah menimpa remaja muslim saat ini.

2.2 Etiologi
2.2.1 Dari tinjauan medis
1) Faktor agama
Orang yang tidak religius sering melakukan perilaku seksual
pranikah dibandingkan dengan orang yang religius. Religius disini tidak
semata – mata aktif menjalankan ibadah agama tetapi lebih pada
bagaimana dia menghayati nilai – nilai agama itu sendiri. Pendidikan
agama dapat membuka jasmani dan rohani dengan kesadaran untuk
tidak melakukan hubungan seks pranikah.
2) Faktor pendidikan
Diperlukan pendidikan yang mengajarkan mengenai hubungan
seks di luar nikah, cara berpacaran sehat, penyebab dan resiko hamil di
luar nikah serta cara menanggulanginya. Memberi pengertian dan
pemahaman akan bahaya hamil diluar nikah akan sangat membantu
anak untuk menghindar dan berjaga – jaga.
3) Penundaan usia pernikahan

3
Peningkatan hasrat seksual ini membutuhkan penyaluran dalam
bentuk tingkah laku seksual tertentu. Akan tetapi penyaluran ini tidak
dapat segera dilakukan karena adanya penundaan usia pernikahan, baik
secara hukum oleh karena adanya undang – undang tentang pernikahan
yang menetapkan batas usia menikah (sedikitnya 16 tahun untuk
wanita dan 19 tahun untuk pria), maupun karena social yang makin
lama makin menuntut pesyaratan yang makin tinggi untuk perkawinan.
4) Kurangnya informasi tentang seks
Keluarga yang menutup diri terhadap segala sesuatu yang
berkaitan dengan seks dan seksualitas sebenanyak arnya rawan
terhadap berbagai tindakan penyelewengan dan penyalahgunaan
seksual. Tanpa pengetahuan yang memadai tentang seks dan orang tua
yang tabu membicarakan seks dengan anaknya, anak akan berpaling ke
sumber – sumber lain yang tidak akurat, khususnya teman yang
kemungkinan besar terjebak informasi yang menyesatkan.

2.2.2 Dari tinjauan agama


Hamil diluar nikah memilik iman yang lemah, jika sebuah pasangan
memiliki iman yang kuat dan tidak memancing – mincing perbuatan
negatif itulah yang disebut dengan pacaran yang positif. Penyebab lain
hamil diluar nikah adalah minimnya pendidikan seks di Indonesia. Seks
masih dianggap tabu oleh kebanyakan orang. Seks masih dipandang
dengan hal yang negatif. Pendidikan seks adalah pengetahuan yang penting
agar bisa menuntut generasi penerus kea rah yang lebih baik dan tidak ada
salah lagi. Banyaknya situs porno yang mudah sekali di akses di ponsel
pintar zaman sekarang, dimesin pencari pada computer membuat pikiran –
pikiran negatif pun bisa berdatangan dan bisa mengakibatkan terjadinya hal
– hal yang tidak pantas dilakukan.

2.3 Pandangan hamil diluar nikah


2.3.1 Dari tinjauan islam
Menurut agama islam, orang yang melakukan hamil diluar nikah berarti
sudah berbuat zinah. Para tokoh ulama dalam islam memperbolehkan

4
lelaki menikahi perempuan yang dihamilinya diluar nikah. Seperti
disebutkan oleh Imam Abu Hanifah bahwa apabila yang menikahi
wanita hamil adalah lelaki yang menghamilinya, itu boleh. Imam Asy-
Syafi’i juga berpendapat bahwa laki – laki yang menghamili atau tidak,
berhak menikahi perempuan yang hamil sebagaimana tercntum dalam
kitab Al-Muhazzab karya Abu Ishaq Asy-Syairazi juz ii halaman 43.
Jika lelaki yang menghamilinya tidak bertanggung jawab lalu
menghilang? Itulah ruginya wanita, mahkota yang harus dijaga untuk
sebuah pernikahan malah langsung diberikan terdahulu hanya karena
cinta atau iming – iming janji yang tidak jelas.
Islam mengharamkan para lelaki menikahi perempuan yang sedang
hamil anak orang lain karena pada akhirnya kelak anak itu sendiri akan
tidak jelas nasabnya. Rasulullah SAW pernah bersabda “ Bahwa jangan
disetubuhi (dikawini) seorang wanita hamil (karena zina)”.
Imam Abu Hanifah menyebutkan bahwa jika lelaki yang menikahi
perempuan adalah bukan lelaki yang menghamilinya, ia tidak boleh
menggauli istrinya sampai melahirkan. Imam Maliq dan Imam Ahmad
bin Hanbal juga mengatakan laki – laki yang tidak menghamili tidak
boleh mengawini wanita yang hamil, kecuali setelah wanita hamil itu
melahirkan dan telah habis masa iddahnya. Ahmad menambahkan satu
syarat lagi yaitu wanita tersebut harus sudah tobat dengan dosa zinanya,
jika masih belum bertobat maka dia masih boleh menikah dengan
siapapun.
2.3.2 Dari tinjauan medis
KTD adalah suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang
tidak diharapakan pada pasien karena suatu tindakan (comition) atau
Karena tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission)
dan bukan karena under lying disease atau kondisi pasien.
Undang – undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
menjamin adanya pelayanan kesehatan untuk masyarakat, sehingga
tidak ada lagi masyarakat yang tidak mendapatkan pelayanan secara
maksimal. Pada pasal 28H UUD Negara Republik Indonesia secara

5
spesifik menyebutkan setiap orang berhak memperoleh pelayanan
kesehatan.
Kasus KTD tidak hanya beresiko kesehatan fisik dan psikis bagi
remaja wanita, tetapi kekalutan pun datang bertubi – tubi kepada jiwa
mereka, takut ketahuan, tidak siap menerima kenyataan menjadi ibu,
serta tidak punya cukup uang untuk membiayai diri sendiri dan
anaknya. Dengan demikian aborsi pun bisa dilakukan untuk menutup
aib yang bakal menghancurkan masa depannya. Dari segi kejiwaan
berdampak timbulnya rasa berdosa, depresi, dan putus asa. Dari segi
fisik, mereka akan merasa keamanannya terancam, resiko kehamilan
tidak sempurna, dan resiko diasingkan oleh lingkungan sekitar.
Memang secara fisik kehamilan dibawah usia 16 tahun lebih beresiko.
Begitupun dengan hubungan seksual, karena peluang kanker leher
rahim timbul 10 – 15 tahun setelah senggama sekali pertama.

2.4 Hukum islam dalam menyikapi kasus hamil di luar nikah

َ‫اَللُزاَنهيمةك مواَللُزاَهنيِ مفاَمجلهكدواَ ككلُل مواَهحممةد هممنهكمممماَ هماَئمممةم مجملمممدةة مومل تمأمكخمممذككمم بهههمممما‬
‫اه إهمن ككمنتكمم تكمؤهمكنومن هباَلُله مواَمليمموهم اَملهخهر مومليممشهممد معمذاَبمهكمماَ م‬
‫طاَئهفمةة هممممن‬ ُ‫مرمأفمةة هفيِ هديِهن ل‬
‫اَملكممؤهمهنيمن‬

“Perempuan pezina dan laki-laki pezina, cambuklah masing-masing


dari keduanya seratus kali pukulan, dan janganlah belas kasihan kepada
keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu
beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan)

6
hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.”
(QS. An-Nur: 2)

QS 17 : 32. Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina


itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.

QS 24 : 2. Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka


deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas
kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah,
jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah
(pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang
yang beriman.

2.4.1 Status Hukum Akad Wanita Hamil Akibat Zinah


Perbedaan pendapat dikalangan para ulama tentang wajib atau tidak
wajib atas wanita yang hamil akibat zinah, menyebabkan perbedaan
pendapat mereka tentang boleh atau tidak boleh menikahi wanita
tersebut.
a) Ulama Hanafiah sependapat bahwa hukumnya sah wanita hamil bila
yang menikahinya laki – laki yang menghamilinya. Alasannya adalah
bahwa wanita hamil akibat zinah tidak termasuk ke dala m golongan
wanita – wanita yang haram untuk dinikahi sebagaimana yang terdapat
di dalam Al – quran (lihat An-Nisa : 22, 23, 24). Akan tetapi, bila yang
menikahinya bukan laki – laki yang menghamilinya, terjadi perbedaan
pendapat dikalangan ulama mazhab ini.
1) Abu Hanifah dan Muhammad berpendapat bahwa hukum akad
nikah wanita hamil dengan laki – laki bukan yang
menghamilinya adalah sah, hanya saja wanita itu tidak boleh
disetubuhi sebelum melahirkan kandungannya. Alasan sah
menikahinya sebagaimana yang telah dikemukakan diatas,
namun mengapa tidak boleh disetubuhi hal ini berdasarkan

7
hadits Nabi SAW “Tidak halal bagi seseorang yang beriman
kepada Allah dan hari akhir menyiramkan airnya pada tanaman
orang lain.” (HR Abu Daud)
2) Abu Yusuf dan Zafar berpendapat, hukumnya tidak sah
menikahi wanita – wanita hamil akibat zinah (dengan laki – laki
lain) karena kehamilannya itu menyebabkan terlarangnya
persetubuhan, maka terlarang pula akad nikah dengan wanita
hamil itu. Sebagaimana hukumnya tidak sah menikahi wanita
hamil bukan karena zinah, tidak sah pula menikahi wanita hamil
akibat zinah.

b) Ulama Syafi’iyah berpendapat, hukumnya sah menikahi wanita hamil


akibat zinah, baik yang menikahi itu laki – laki yang menikahinya
maupun bukan yang menghamilinya. Alasannya, karena wanita hamil
akibat zinah tidak termasuk golongan wanita yang diharamkan untuk
dinikahi. Mereka juga berpendapat, karena akad nikah yang dilakukan
itu hukumnya sah, wanita yang dinikahi tersebut halal (boleh) untuk
disetubuhi walaupun ia dalam keadaan hamil.
c) Ulama Malikiyah berpendapat bahwa wanita yang berzinah, baik atas
dasar suka sama suka maupun karena diperkosa, hamil atau tidak, ia
wajib istibra’. Bagi wanita merdeka yang tidak hamil istibra’nya 3 kali
haid, sedangkan bagi amat (bukan wanita merdeka) istriba’nya cukup
satu kali haid, tetapi bila ia hamil baik merdeka maupun amat (budak),
istriba’nya sampai melahirkan kandunganya.
d) Pernikahan tidaklah menghilangkan dosa zina, dosa zina tidak bisa
hilang hanya dengan menikah. Jangan sampai anda mempunyai
anggapan bahwa dengan menikah berarti pelaku zina telah
mendapatkan ampunan. Dosa zina bisa hilang dengan taubat yang
sunguh – sungguh. Seorang akan tetap dianggap sebagai pezina selama
dia belum bertaubat dari dosa zina.

8
e) Laki – laki yang menzinahi wanita hingga hamil, tidak boleh menikahi
wanita tersebut sampai melahirkan. Laki – laki yang berzinah dengan
wanita, bukanlah suaminya. Sementara pengecualian yang boleh
melakukan hubungan badan dengan wanita hamil adalah suami.

2.4.2 Status Hukum Anak Yang Dihamilkan Sebelum Akad


Sebagaimana telah dikemukakan, tujuan disyariatkannya nikah
agar terpelihara keturunan nassab, sebagaimana yang telah
difirmankan oleh Allah SWT dalam Al – Quran surat An – Nahl ayat
72. Pengertian nassab adalah pertalian kekeluargaan berdasarkan
hubungan darah melalui akad perkawinan yang sah.
Dari pengertian tersebut, untuk dapat menghubungkan nassab
seorang anak kepada ayahnya, dibutuhkan dua syarat : hubungan darah
dan akad perkawinan yang sah. Bila hanya terdapat satu syarat, baik
hubungan darah saja maupun akad perkawinan yang sah saja, nassab
tidak bisa dihubungkan diantara keduanya.
Akan tetapi, untuk dapat menghubungkan nassab anak kepada
ayahnya terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, diantaranya :
anak tersebut dilahirkan setelah berlalunya waktu 6 bulan sejak
terjadinya akad nikah (menurut Hanafiah) atau 6 bulan sejak terjadinya
persetubuhan suami istri (menurut mayoritas ulama mazhab). Bila
anak lahir kurang dari 6 bulan dari waktu akad atau dari persetubuhan
suami istri, anak itu tidak bisa dihubungkan nassabnya kepada suami
wanita yang melahirkannya itu. Hal ini bisa menjadi petunjuk bahwa
kehamilan telah terjadi sebelum terjadinya perkawinan, kecuali jika
suami mengakui bahwa anak yang dilahirkan itu anaknya dan
mengakui pula dirinya yang menghamili wanita itu sebelum ia
menikahinya.
Jika anak yang terlahir dari zinah perempuan maka anak ini tidak
punya wali dari pihak keluarganya. Karena dia tidak memiliki bapak,
sehingga tidak ada jalur keluarga dari pihak bapak. Sementara wali

9
nikah hanya ada dari pihak keluarga bapak. Karena itu, wali nikah
pindah ke hakim (KUA).
Status anak, menurut sebagian ulama jika anak ini lahir 6 bulan
setelah akad nikah berarti usia kandungan sekitar 3 bulan saat
menikah, maka si anak secara otomatis sah dinasabkan pada ayahnya
tanpa harus ada ikrar tersendiri. Namun jika si jabang bayi sebelum
bulan ke 6 setelah pernikahan berarti usia kandungan lebih dari 3
bulan saat menikah, maka ayahnya dipandang perlu melakukan ikrar,
yaitu menyatakan secara tegas bahwa si anak memang benar – benar
dari darah dagingnya.
2.4.3 Hukum Rajam
Rajam adalah hukuman melempari pezina dengan batu sampai
mati dan yang berhak menjatuhkan hukuman rajam itu adalah
pengadilan tinggi suatu Negara yang menganut hukum agama islam
dan yahudi. Prosesi rajam dengan cara, para pezina ditanam berdiri
didalam tanah sampai dadanya, lalu dilempari batu hingga mati.
(Wikipedia)

2.5 Dampak hamil diluar nikah


1) Meninggalkan tempat tinggal atau pindah tempat tinggal. Karena merasa
malu, dikucilkan, tidak diterima dalam lingkungan masyarakat sekitar
orang – orang yang hamil diluar nikah lebih memilih untuk pindah sampai
menunggu anak itu lahir atau untuk selamanya.
2) Bagi yang masih duduk dibangku sekolah mereka harus berhenti sekolah
karena peraturan sekolah tidak memperbolehkan siswa hamil bersekolah.
3) Menimbulkan depresi. Depresi merupakan suatu bentuk gangguan afektif
yang gejala pokoknya adalah timbulnya perasaan sedih yang berlebihan.
Depresi pada remaja putri yang hamil diluar nikah dapat terjadi karena
merasa malu, tidak diterima dalam lingkungan sekitar, dikucilkan dan
akhirnya merasa putus asa serta menganggap bahwa dirinya tidak pantas
untuk hidup.
4) Pemicu kejahatan. Ketika sepasang kekasih belum siap dengan kehadiran
seorang bayi atau pihak laki-laki tidak mau bertanggung jawab maka

10
dapat menimbulkan kejahatan terhadap bayi maupun ibunya seperti aborsi,
pembuangan bayi bahkan pembunuhan.
5) Bahaya kesehatan. bahaya yang muncul akibat perzinahan diantaranya:
penyakit kanker kelamin yang dapat mengakibatkan luka bernanah yang
berkepanjangan, pembengkakan pada kulit dan penyakit kencing nanah
dapat mengakibatkan rasa nyeri dalam rahim, kemandulan, peradangan
pada mata yang menyebabkan kebutaan.
6) Pencemaran nama baik bagi dirinya, keluarga dan lingkungan. Bukan
hanya yang hamil di luar nikah yang dipandang buruk dimasyarakat tetapi
semua yang ada disekelilingnya baik keluarga maupun lingkungannya.

2.6 Mencegah terjadinya hamil di luar nikah


Apabila anda sebagai orang yang memiliki pemikiran mendalam dan
tidak tidak dangkal, seharusnya semua tindakan negatif tentang hal – hal yang
belum layak dilakukan harus dihindari. Semua yang terjadi secara instan tanpa
dipikirkan semua resiko akan menyebabkan penyesalan seumur hidup,
termasuk terjadinya hamil diluar nikah.
Ada beberapa cara pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak
terjadinya hamil diluar nikah, antara lain sebagai berikut :
1) Jika memiliki pacar, janganlah terus berduaan dengan pacarnya. Ajak
teman – teman untuk berkumpul bersama. Untuk itu, jika berduaan, hal –
hal negatif, bisikan setan akan cepat terpengaruh. Apalagi jika keadaan
memungkinkan, semua tindakan yang katanya didasarkan atas nama cinta
akan bisa melayang begitu saja.
2) Ingat sebagai perempuan jangan pernah menjatuhkan harga diri, untuk
seorang lelaki hal ini tidak akan berdampak baik bagi perempuan itu
sendiri.
3) Banyaklah melakukan aktifitas keagamaan. Aktifitas ini akan memancing
kita untuk melakukan hal yang positif terhadap kehidupan.
4) Jika memang sudah dewasa dan tidak bisa menahan nafsu birahi, apa
salahnya untuk menikah. Hal itu akan membuat kita akan lebih tentram

11
hatinya dan tidak akan gundah dan risau tentang keadaan seperti hamil
diluar nikah.
5) Jangan pernah mencoba mengikuti nafsu saja, pikirkan yang lain. Hal – hal
semacam itu hanya akan merusak otak saja.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kehamilan yang tidak diinginkan atau KTD adalah suatu kehamilan


yang karena suatu sebab, yang keberadaannya tidak diinginkan oleh satu atau
kedua calon orang tua bayi tersebut. KTD disebabkan oleh faktor kurangnya
pengetahuan yang lengkap dan benar mengenai proses terjadinya kehamilan
dan metode pencegahan kehamilan akibat terjadinya tindak perko saan dan
kegagalan alat kontrasepsi. Dan merupakan perbuatan zinah yang terlarang
dalam semua agama samawi. Karena hinanya dosa zinah, islam
mengharamkan segala sebab yang bisa menghantarkan pada perbuatan zinah.
Salah satunya adalah pacaran, penyakit akut yang telah menimpa remaja
muslim saat ini.
Ada beberapa factor yag memengaruhi kehamilan di luar nikah ini,
diantaranya karena : factor agama, pendidikan, penundaan pernikahan, dan
kurangnya informasi tentang seks.
Dampak hamil di luar nikah yaitu dikucilkan oleh masyarakat, jika
masih dalm status siswa akan dikeluarkan dari sekolah, menimbulkan depresi,
tindak kejahatan, pencemaran nama baik dan membahayakan kesehatan.
Cara mencegah kasus hamil di luar nikah ini yaitu sebagai perempuan
jangan pernah menjatuhkan harga diri, untuk seorang lelaki hal ini tidak akan
berdampak baik bagi perempuan itu sendiri, banyaklah melakukan aktifitas
keagamaan, dan segeralah menikah jika tidak dapat menahan hawa nafsu dan
bila masih tidak mampu untuk menikah maka berpuasalah.

13
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini kelompok kami menyadari masih banyak
terdapat kekurangan dan kelemahann baik dari segi isi maupun teknis
penulisannya. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan guna perbaikan dalam penulisan makalah
ini dan kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak
terutama mata kuliah keperawatan Agama.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://www.konsultasisyariah.com/6-hal-penting-tentang-tentang-hamil-di-luar-
nikah/# diakses pada tanggal 1 september 2015

http://nurhaya1990.blogspot.com/2014/06/makalah-fenomena-hamil-diluar-nikah-
mba.html?m=1. Diakes pada tanggal 1 september 2015

http://adhienbinoko.blogspot.com/2012/12/kehamilan-yang-tidak-diinginkan-ktd-
dan.html?m=1. Diakses padatanggal 1 september 2015

http://viesaputri.wordpress.com/2010/06/13/kejadian-tidak-diinginkan-adverse-event-
part1/ diakses pada tanggal 1 september 2015

http://risnawahyuni.blogspot.com/2013/08/makalah-psikologi-tenang-kehamilan-
di.html?m=1 diakses pada tanggal 1 september 2015

http://www.co.alkhoirot.net/2012/09/anak-zina-hasilperselingkuhan-istri.html?m=1
diakses pada tanggal 7 September 2015

http://forum.dudung.net/index.php?topik=3170.10;wap2 diakses pada tanggal 7


September 2015

http://kamus.cektkp.com/rajam/ diakses pada tanggal 7 September 2015

15

You might also like