You are on page 1of 4

 untuk berbagi di Line new(Membuka di jendela yang baru)

Kateter urine adalah alat berupa selang kecil tipis terbuat dari karet atau plastik
yang fleksibel untuk dimasukkan ke dalam saluran kencing agar penggunanya
bisa buang air kecil dengan lebih mudah. Siapa saja yang perlu pasang alat ini,
kenapa mereka membutuhkannya, dan seperti apa cara pemasangan kateter
urin? Berikut ulasan lengkapnya.

Siapa yang butuh pasang kateter


urine?
Kateter urine memiliki berbagai fungsi di bidang medis, mulai dari menangani
penyakit tertentu hingga melakukan prosedur operasi.

Kateter biasanya diperlukan ketika seseorang yang sedang sakit tidak mampu
mengosongkan kandung kemihnya. Jika kandung kemih tidak dikosongkan, air
kencing akan menumpuk pada ginjal dan menyebabkan kerusakan hingga
gagalnya fungsi ginjal itu sendiri.

Seseorang perlu menggunakan kateter apabila ia:

 Tidak dapat buang air kecil sendiri


 Tidak bisa mengendalikan frekuensi buang air kecilnya atau aliran urinnya.
 Memiliki masalah kesehatan kemih.
 Dirawat inap untuk operasi.
 Sedang dalam koma.
 Dibius dalam jangka waktu lama.

Seseorang juga memerlukan kateter apabila ia:

 Memiliki retensi kemih akut atau kronis


 Tidak diperbolehkan untuk banyak bergerak, misalnya akibat cedera atau setelah
operasi.
 Frekuensi dan volume produksi dan aliran keluarnya urin perlu dimonitor,
misalnya pada pasien penyakit ginjal.
 Pernah didiagnosis dengan kondisi medis yang perlu pemasangan kateter.
Beberapa contohnya meliputi cedera saraf tulang belakang, multiple
sclerosis dan demensia.

Kebanyakan pemasangan kateter diperlukan sementara saja sampai pasien bisa


kembali buang air kencing sendiri. Meski begitu, orang yang telah lanjut usia atau
yang sedang sakit parah mungkin perlu pakai kateter dalam jangka waktu
panjang, dan kadang bisa secara permanen.

Beberapa jenis kateter yang digunakan


dalam proses medis
1. Kateter plastik untuk digunakan sementara karena mudah rusak dan tidak
fleksibel. Biasanya digunakan ketika seseorang hanya mengalami sakit yang
tidak kronis.
2. Kateter lateks digunakan untuk pemakaian jangka waktu kurang dari 3 minggu.
3. Kateter silikon murni, untuk penggunaan jangka waktu lama 2-3 bulan karena
bahan lebih lentur pada saluran uretra alat kelamin.
4. Kateter logam digunakan untuk pemakaian sementara, biasanya pada
pengosongan kandung kemih pada ibu yang melahirkan.

Cara pemasangan kateter urin


Pemasangan kateter urine alias kateterisasi adalah prosedur memasukkan
selang kateter melalui lubang kencing (uretra) menuju kandung kemih, tempat
penampungan urin.

Pemasangan kateter dilakukan oleh perawat yang bertugas atas instruksi dari
dokter. Kateter harus dipasang ke tubuh pasien dalam prosedur yang benar-
benar steril untuk menghindari risiko infeksi.

Bagaimana caranya?

 Perawat akan membuka dan membersihkan peralatan kateterisasi dan alat


kelamin pasien terlebih dahulu.
 Selang kemudian akan dilumuri dengan pelumas tertentu agar mudah
dimasukkan ke dalam saluran kencing.
 Anda mungkin akan diberi bius lokal dulu untuk mengurangi rasa sakit dan tidak
nyaman saat dipasangi kateter.
 Perawat kemudian memasukkan selang kateter ke dalam lubang kencing (uretra)
dengan tangannya.
 Selang kateter akan dimasukkan kira-kira sekitar 5 cm, hingga mencapai leher
kandung kemih Anda.
 Setelah ini, Anda sudah bisa langsung buang air kecil tanpa usaha dan tanpa
perlu menggunakan otot. Urin akan meninggalkan kemih dan mengalir melalui
saluran yang tersambung dengan kateter dan kemudian memasuki kantong urin.

Jangan lupa kosongkan kantong urin yang terhubung pada kateter Anda setiap
6-8 jam sekali.

Berbagai macam tipe kateter urin dan


cara kerjanya masing-masing
Tergantung dari tujuan dan kebutuhan orang tersebut, pemasangan kateter bisa
bersifat sementara atau permanen. Kateter yang dipasang secara permanen
disebut juga sebagai permcath.

Terdapat 3 tipe kateter, yaitu indwelling catheter, kateter kondom, dan kateter
intermiten.

Indwelling catheter (kateter uretral atau suprapubik)

Indwelling catheter merupakan kateter yang diam pada kemih. Indwelling


catheter dapat digunakan untuk jangka waktu pendek dan panjang.

Indwelling catheter dipasang ke kemih melalui uretra atau lubang kecil pada
perut. Untuk menjaga saluran tidak lepas dari tubuh, balon kecil yang diisi
dengan air dipasang pada ujung kateter. Saat dokter perlu mengangkat kateter,
ia hanya perlu mengempiskan balon. Tipe indwelling kateter ini disebut sebagai
suprapubic catheter.

Kateter kondom (kateter eksternal)

Kateter kondom juga dikenal sebagai kateter eksternal. Pemasangan kateter


jenis ini diperlukan untuk pria yang tidak memiliki masalah retensi urin, tapi
memiliki ketidakmampuan buang air kecil secara fisik atau mental yang serius,
seperti demensia.

Seperti namanya, kateter urine ini dipasang di luar tubuh, dan berbentuk seperti
kondom untuk menutupi kepala penis pasien. Ada tabung kecil pada alat yang
mengalirkan urin. Kateter kondom perlu diganti setiap hari apabila tidak didesain
untuk penggunaan jangka panjang.
Dibandingkan dengan indwelling catheter, kateter kondom lebih nyaman dan
memiliki risiko infeksi yang lebih kecil. Namun, tipe ini menyebabkan lebih
banyak iritasi kulit karena sering dilepas dan dipasang kembali.

Kateter intermiten (kateter jangka pendek)

Kateter intermiten cocok untuk pasien yang tidak bisa kencing sendiri sementara,
biasanya karena operasi. Begitu kemih kembali berfungsi normal, kateter akan
dilepas.

Kateterisasi berselang dapat dilakukan melalui uretra atau lubang yang dibuat di
perut bawah. Dengan pelatihan yang tepat, di suasana rumah, pengasuh dapat
memasang kateter untuk pasien; atau bahkan pasien dapat memasangnya
sendiri.

You might also like