Professional Documents
Culture Documents
Kateter urine adalah alat berupa selang kecil tipis terbuat dari karet atau plastik
yang fleksibel untuk dimasukkan ke dalam saluran kencing agar penggunanya
bisa buang air kecil dengan lebih mudah. Siapa saja yang perlu pasang alat ini,
kenapa mereka membutuhkannya, dan seperti apa cara pemasangan kateter
urin? Berikut ulasan lengkapnya.
Kateter biasanya diperlukan ketika seseorang yang sedang sakit tidak mampu
mengosongkan kandung kemihnya. Jika kandung kemih tidak dikosongkan, air
kencing akan menumpuk pada ginjal dan menyebabkan kerusakan hingga
gagalnya fungsi ginjal itu sendiri.
Pemasangan kateter dilakukan oleh perawat yang bertugas atas instruksi dari
dokter. Kateter harus dipasang ke tubuh pasien dalam prosedur yang benar-
benar steril untuk menghindari risiko infeksi.
Bagaimana caranya?
Jangan lupa kosongkan kantong urin yang terhubung pada kateter Anda setiap
6-8 jam sekali.
Terdapat 3 tipe kateter, yaitu indwelling catheter, kateter kondom, dan kateter
intermiten.
Indwelling catheter dipasang ke kemih melalui uretra atau lubang kecil pada
perut. Untuk menjaga saluran tidak lepas dari tubuh, balon kecil yang diisi
dengan air dipasang pada ujung kateter. Saat dokter perlu mengangkat kateter,
ia hanya perlu mengempiskan balon. Tipe indwelling kateter ini disebut sebagai
suprapubic catheter.
Seperti namanya, kateter urine ini dipasang di luar tubuh, dan berbentuk seperti
kondom untuk menutupi kepala penis pasien. Ada tabung kecil pada alat yang
mengalirkan urin. Kateter kondom perlu diganti setiap hari apabila tidak didesain
untuk penggunaan jangka panjang.
Dibandingkan dengan indwelling catheter, kateter kondom lebih nyaman dan
memiliki risiko infeksi yang lebih kecil. Namun, tipe ini menyebabkan lebih
banyak iritasi kulit karena sering dilepas dan dipasang kembali.
Kateter intermiten cocok untuk pasien yang tidak bisa kencing sendiri sementara,
biasanya karena operasi. Begitu kemih kembali berfungsi normal, kateter akan
dilepas.
Kateterisasi berselang dapat dilakukan melalui uretra atau lubang yang dibuat di
perut bawah. Dengan pelatihan yang tepat, di suasana rumah, pengasuh dapat
memasang kateter untuk pasien; atau bahkan pasien dapat memasangnya
sendiri.