You are on page 1of 8

PENDAHULUAN

Penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan


oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) menurut Undang-undang (UU) yakni UU
Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Program jaminan
kesehatan dijalankan secara nasional dengan prinsip asuransi sosial, prinsip ekuitas dan
sistemnya berupa sistem gotong royong dimana peserta mampu dan sehat akan membantu
peserta yang miskin dan sakit (Kemenkes, 2014). Namun di kalangan masyarakat muncul
persepsi yang masih kurang baik dengan program JKN. Hal ini dapat disebabkan karena
pengetahuan dan sosialisasi tentang program BPJS kesehatan masih rendah sehingga
pelaksanaan program BPJS belum dipahami dengan baik oleh seluruh masyarakat. Kenyataan
lainnya bahwa kepesertaan BPJS belum keseluruhan mencakup masyarakat terutama para
pekerja informal (buruh atau petani) ataupun masyarakat di pedesaan terpencil dikarenakan
belum seluruhnya terdaftar atau memiliki kartu BPJS. Puskesmas dalam sistem JKN/ BPJS
memiliki peran yang besar kepada peserta BPJS kesehatan. Apabila pelayanan puskesmas
yang diberikan baik maka akan semakin banyak peserta BPJS yang memanfaatkan pelayanan
kesehatan, namun dapat terjadi sebaliknya jika pelayanan dirasakan kurang memadai
(Hasbi 2012).
Pemanfaatan pelayanan kesehatan di tingkat puskesmas memiliki beberapa faktor
yang mempengaruhinya, yakni faktor konsumen berupa: pendidikan, mata pencaharian,
pengetahuan dan persepsi pasien; faktor organisasi berupa: ketersediaan sumber daya,
keterjangkauan lokasi layanan, dan akses sosial; serta faktor pemberi layanan diantaranya:
perilaku petugas kesehatan (Dever, 1984). Terkait dengan pemanfaaatan pelayanan
kesehatan, penelitian dari Rauf dkk (2013) menunjukkan bahwa perilaku petugas terhadap
pasien menjadi salah satu faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal
care di Puskemas Kresek Kota Tangerang.
Di Puskesmas kresek peserta yang menfaatkan JKN pada tahun Oktober 2018
(41,969), November 2018 (42,071), Desember 2018 ( 42,512), Januari 2019 (46,593),
Februari 2019 (46,373), Maret 2019 (46,042) Jumlah ini mengalami peningkatan penggunaan
JKN.
Tingkat pemanfaatan pelayanan puskesmas oleh masyarakat di Indonesia masih
rendah. Hal ini terlihat antara lain pada tingkat pemanfaatan puskesmas pada tahun 2012
sebesar 12,0%, pemanfaatan pustu 4,5%, dan poskesdes atau polindes 1,5%. Banyak faktor
yang mempengaruhi seseorang memanfaatkan pelayanan kesehatan termasuk Puskesmas di
era BPJS, hal ini dapat diterangkan dengan teori perilaku oleh Green yang menyatakan
bahwa perilaku kesehatan dipengaruhi oleh faktor predisposisi (pendidikan, pengetahuan,
sikap, kepercayaan dan sosial budaya) faktor pemungkin (lingkungan fisik, jarak tempuh ke
sarana kesehatan dan fasilitas kesehatan yang ada) dan faktor penguat (sikap/perilaku
petugas, undang-undang dan peraturan serta dukungan keluarga dan masyarakat).
Berdasarkan data di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
“Faktor yang berhubungan dengan Pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta JKN
Perempuan usia produktif” di Desa Jengkol, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang,
Provinsi Banten.

METODE
Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan menggunakan rancangan
cross sectional atau potong lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Peserta BPJS
kesehatan golongan Penerima Bantuan Iuran (PBI) di wilayah kecamatan Kresek yang
berjumlah 15.897 peserta. Sampel adalah sebagian dari populasi atau sebagian dari peserta
BPJS kesehatan golongan PBI.
Besar pengambilan sampel ditentukan menurut rumus Lemeshow dengan jumlah 22
sampel dan menggunakan rancangan cross sectional. Sampel yang diambil harus pula
memenuhi kriteria sampel sebagai berikut: Kriteria Inklusi: berumur di atas 18 tahun. Kriteria
Ekslusi: tidak dapat berkomunikasi dengan baik dan tidak bersedia menjadi responden.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah secara systematic random sampling.
Variabel Independen yaitu persepsi tentang JKN, akses layanan dan persepsi terhadap
tindakan petugas sedangkan variabel dependen pemanfaatan pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Analisis bivariat dalam penelitian ini adalah untuk melihat hubungan satu persatu
atau masing-masing variabel bebas yakni antara variabel persepsi terhadap JKN, akses
layanan, persepsi terhadap tindakan petugas dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Uji
univariate digunakan untuk menganalisis secara bersama-sama seluruh faktor dengan
menggunakan uji analisis regresi logistik berganda untuk mengetahui faktor-faktor yang
paling dominan memiliki hubungan yakni faktor persepsi tentang JKN, akses layanan dan
persepsi terhadap tindakan petugas yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan
kesehatan di Puskesmas.
HASIL
Tabel 1. Karakteristik Responden
Kategori Jumlah Persentase (%)
Jenis Kelamin
Perempuan 22 100.0
Total 22 100.0
Usia
26-30thn 1 4.5
31-35thn 2 9.1
36-40thn 4 18.2
41-45thn 5 22.7
46-50thn 5 22.7
51-55thn 3 13.6
56-60thn 1 4.5
75-85thn 1 4.5
Total 22 100.0
Pendidikan

Tidak tamat SD 2 9.1


SD 8 36.4
SMP 8 36.4
SMA 4 18.2

Total 22 100.0
Pekerjaan

Buruh 8 36.4
Wiraswasta 4 18.2
Petani 1 4.5
Ibu Rumah Tangga 9 40.9

Total 22 100.0
Pendapatan
> UMR 11 50.0
< UMR 3 13.6
Tidak 8 36.4
Berpenghasilan
Total 22 100.0
Berdasarkan data Tabel 1, dapat dilihat bahwa semua responden berjenis

kelamin perempuan yaitu sebanyak 22 responden (100%). Kelompok umur

terbanyak terdapat pada rentang usia 41 - 45 tahun dan usia 46 - 50 tahun masing-

masing sebanyak 5 responden (22.7%). Karakteristik responden berdasarkan

pendidikan terakhir yang terbesar adalah responden dengan pendidikan terakhir

Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 8 responden

(36.4%). Distribusi pekerjaan yang paling banyak adalah pekerjaan sebagai ibu

rumah tangga sebanyak 9 responden (40.9%). Didapatkan bahwa sebagian besar

pendapatan responden adalah diatas UMR yaitu sebanyak 11 responden (50.0%).

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden

Kategori Jumlah Persentase (%)

Pengetahuan

Responden Baik 5 22.7

Cukup 3 13.6

Kurang 14 63.6

Total 22 100.0

Berdasarkan data Tabel 2, didapatkan pengetahuan Responden terhadap

Pemanfaatan Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional yang paling banyak yaitu

responden berpengetahuan kurang sebanyak 13 responden (59.1%).


Tabel 3. Distribusi Frekuensi Paparan Informasi Responden

Kategori Jumlah Persentase (%)

Paparan Informasi

Baik 7 31.8

Kurang 15 68.2

Total 22 100.0

Berdasarkan data Tabel 3, didapatkan paparan informasi Responden

terhadap Pemanfaatan Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional yang paling banyak

yaitu paparan informasi responden yang kurang sebanyak 15 responden (68.2).

Tabel 4. Analisis Bivariat Hubungan Pengetahuan dengan Paparan

Informasi Responden

Pengetahuan Nilai
Kategori Total
Kurang Cukup Baik p

Paparan Kurang 13 9 0 22

Informasi

Baik 0 0 0 0 0,000

Total 13 9 0 22

Berdasarkan data di Tabel 4, didapatkan sebanyak 22 responden memiliki

pengetahuan yang kurang disertai paparan informasi yang kurang. Selain itu

didapatkan bahwa tidak ada responden yang memiliki pengetahuan yang kurang dan

memiliki riwayat paparan informasi yang baik. Berdasarkan hasil pengujian dengan

menggunakan Chi-square test diperoleh nilai p sebesar 0,000.


PEMBAHASAN

Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan Pengetahuan responden terhadap

Pengendalian JKN yang paling banyak adalah pengetahuan responden yang kurang

sebanyak 4 orang (18.2). Sedangkan berdasarkan Tabel 3. menunjukkan bahwa

paparan informasi Responden terhadap JKN yang paling banyak yaitu Paparan

Informasi Responden yang kurang sebanyak 15 responden (68.2%).

Hubungan antara pengetahuan dengan paparan informasi dalam

pengendalian JKN dengan analisa bivariat pada penelitian ini mendapatkan nilai

signifikansi p = 0,000 (0,000 < 0,05) yang menunjukan terdapat hubungan antara

pengetahuan dengan paparan informasi responden dalam Pemanfaatan JKN di desa

Jengkol ,Kresek Tangerang, Banten.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Debra S. S.

Rumengan 1) J. M. L. Umboh . tahun 2015 di Manado, dimana penelitian tersebut

menyatakan adanya hubungan antara paparan informasi dengan pemamfaatan JKN.

Pada penelitian tersebut didapatkan nilai p sebesar 0,000, dimana nilai p tersebut

sesuai dengan penelitian ini.5

Pada penelitian yang dilakukan oleh G. D. Kandou di Thailand, menyatakan

bahwa paparan informasi melalui media mempunyai peran penting dalam

meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai cara mencegah dan

mengontrol JKN Pada penelitiannya disebutkan bahwa pengetahuan responden

meninggkat

Dalam promosi kesehatan salah satu pendekatan yang sering digunakan

adalah menyampaikan pesan atau informasi kepada sasaran. Media elektronik

diidentifikasi sebagai sumber pengetahuan yang paling berguna, dan

penggabungannya dapat membantu meningkatkan efektivitas promosi kesehatan.11


Menurut penelitian yang dilakukan oleh Harapan tahun 2018 di Aceh, menyebutkan

bahwa media eletktronik seperti televisi menjadi media terbesar dalam paparan

informasi .

Pengetahuan yang baik tentang berbagai aspek JKN akan menghasilkan efek

yang signifikan pada pencegahan dan pengendalian JKN. Sebaliknya, Sebuah studi

yang dilakukan oleh Abbasi et al. Tahun 2016, menyimpulkan bahwa siswa-siswi

memerlukan perhatian khusus dalam program pendidikan kesehatan di masa depan.

Siswa dengan pengetahuan tentang JKN, akan lebih sering melaporkan penggunaan

langkah-langkah pencegahan. Keadaan ini menunjukkan bahwa program pendidikan

adalah alat utama dalam. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah penelitian ini

hanya dilakukan pada keluarga binaan Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi,

seharusnya dilakukan pada populasi yang lebih besar. Penelitian ini hanya menilai

dari faktor paparan informasi, tidak menilai faktor-faktor lain yang mempengaruhi

pengetahuan.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dari penelitian adalah terdapat hubungan antara pengetahuan

dengan paparan informasi yang didapat dari responden terhadap Pemanfaatan

Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional di desa Jengkol, Kresek Tangerang,

Banten Tahun 2019.

Saran peneliti adalah perlu adanya peningkatan kegiatan promosi

kesehatan seperti memberikan penyuluhan mengenai pemanfaatan pelayanan

Jaminan Kesehatan Nasional pada masyarakat Jengkol, Kresek Tangerang,

Banten.2019

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih kepada staf Puskesmas Kresek yang sudah memfasilitasi

penelitian ini berjalan.

You might also like