Professional Documents
Culture Documents
Tumbuhan jahe merupakan tanaman rimpang populer yang dikenal sebagai rempah-rempah dan
bahan obat
Tumbuhan berasa pedas karena disebabkan senyawa keton bernama zingeron ini suka dibuat
minuman ini rakyat Indonesia.
Jahe adalah tanaman herba semusim, dengan tinggi 40-50 cm. Tumbuhan ini banyak digunakan
sebagai bumbu dapur maupun obat-obatan. Hampir sebagian besar di belahan bumi cukup akrab
dengan tumbuhan ini. Saking akrabnya, jahe memiliki banyak nama di berbagai daerah.
Di Indonesia misalnya, berbagai daerah mempunyai sebutan macam-macam bagi jahe. Di Aceh
jahe disebut “halia”, di Batak Karo disebut “bahing”. Orang Sumatera Barat menyebutnya
“sipadeh” dan di Jawa disebutan “jae” atau “jahe”.
Tumbuhan yang mengandung 1-4 persen minyak atsiri dan oleoresin ini sesungguhnya memiliki
banyak kandungan yang bermanfaat bagi tubuh, kesehatan dan obat-obatan.
Secara umum, jahe bermanfaat sebagai minuman, bumbu masak dan obat. Sebab jahe telah
terbukti memiliki efek antimikrob (membunuh bakteri), antifungal (melawan jamur),
antioksidan, antiimflamasi (melwan peradangan), dan imunomodulator (meningkatkan
kekebalan), analgesic (menghilangkan rasa nyeri), dan memiliki efek perlindungan terhadap
saluran pencernaan.
Secara klinik, efek nyata dari jahe adalah mencegah mual setelah operasi, mencegah mabuk
karena perjalanan, dan sakit karena osteoartitis (radang sendi).
Namun yang lebih menarik, jahe adalah tumbuhan/tanaman yang namanya disebut-sebut Al-
Quran dan juga digunakan oleh Rasulullah SAW sebagai pengobatan.
Dari Abu Sa’id Al Khudri dia menceritakan: “Raja Romawi pernah menghadiahkan kepada
Rasulullah SAW satu karung jahe. Beliau memberikan kepada setiap orang satu potong untuk
dimakan dan aku juga mendapatkan satu potong untuk kumakan.” (HR: Abu Nuaim).
Sementara Allah Subhanahu Wata’ala memujinya dalam salah satu surat yang bunyinya sebagai
berikut;
Fenomena ini menunjukkan bahwa alam dan tumbuhan diciptakan Allah SWT ini tidaklah sia-
sia. Sebagaimana dalam Al – Qur’an Surat Al-anbiya’ ayat 16: “Dan kami tidak menciptakan
langit dan bumi dan segala apa yang ada diantara keduanya dengan main-main.” Maha Benar
Allah dengan segala firman-Nya.
Selain manfaat untuk orang dewasa, jahe juga mempunyai manfaat untuk bayi., diantaranya
adalah
1. Kandungan minyak atsiri, zingiberen, zingerol, dan resin yang terdapat pada obat tradisional jahe
dapat memberikan rasa hangat pada tubuh bayi. Sehingga bayi akan merasa nyaman dan rileks.
Pemanfaatan jahe untuk bayi sebagai penghangat tubuh, sangat baik dilakukan pada saat musim
dingin, hal tersebut dapat mencegah terjadinya penurunan suhu tubuh bayi secara drastis, saat
terjadinya musim dingin.
2. Jahe mempunyai zat aktif yang dapat menambah nafsu makan bayi.
3. Enzim protease dan enzim lipase pada jahe dapat mencerna lemak dan protein dengan baik. Hal
tersebut membantu proses penyerapan makanan pada saluran pencernaan bayi, sehingga
lambung bayi menjadi lebih sehat.
4. Jahe dapat melancarkan sistem aliran darah pada tubuh, hal tersebut dapat meringankan kerja
jantung bayi. Sehingga bayi akan terlihat tenang dan rileks.
5. Kandungan gliserol pada jahe dapat mencegah perut mual dan muntah-muntah pada bayi.
6. Air perasan jahe dapat dijadikan sebagai obat tradisional yang baik untuk mengatasi beberapa
penyakit yang sering terjadi pada bayi seperti masuk angin, batuk, pilek, influenza, diare dan
radang tenggorokan.
7. Air perasan jahe dapat bermanfaat sebagai antioksidan bagi tubuh bayi, sehingga kesehatan
tubuh bayi akan lebih stabil.
Rimpang jahe dapat digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan
seperti roti, kue, biskuit, kembang gula dan berbagai minuman. Jahe juga dapat digunakan pada
industri obat, minyak wangi, industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan jahe, dibuat acar,
lalap, bandrek, sekoteng dan sirup.
Dewasa ini para petani cabe menggunakan jahe sebagai pestisida alami. Dalam perdagangan jahe
dijual dalam bentuk segar, kering, jahe bubuk dan awetan jahe. Disamping itu terdapat hasil
olahan jahe seperti: minyak astiri dan koresin yang diperoleh dengan cara penyulingan yang
berguna sebagai bahan pencampur dalam minuman beralkohol, es krim, campuran sosis dan lain-
lain.
Adapun manfaat secara pharmakologi antara lain adalah sebagai karminatif (peluruh kentut), anti
muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti
mikroba dan parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung dan
getah empedu.
Pandangan agama tentang obat herbal pada kunyit dan contoh pengobatan tradisinya
Kunyit adalah tanaman rimpang seperti halnya pada temuhitam dan temulawak. Kunyit juga banyak
memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh. Namun bedanya, kunyit lebih banyak dikenal terutama
oleh ibu-ibu yang gemar memasak. Pada umumnya kunyit dikenal sebagai bahan tambahan untuk
mengolah makanan, seperti untuk membuat nasi kuning, mengolah ikan segar agar tidak amis
hingga sebagai bahan pewarna kuning alami. Ibu ibu yang akan mengolah ikan segar, terutama
ikan air tawar yang berbau sangat amis, tambahkan kunyit agar bau amis pada ikan menjadi hilang.
Mengobati penyakit yang berhubungan dengan perut, seperti masuk angin, perut
kembung dan diare
Sebagai obat anti tumor, Anti HIV, Anti mikroba, dan anti kolesterol
Masih banyak lagi penyakit yang bisa disembuhkan dengan khasiat kunyit seperti
melancarkan haid, diabetes, disentri, amandel dan lain – lainnya.
Kunyit memiliki khasiat alami untuk membantu membangun sistem kekebalan tubuh. Cara
mengolahnya cukup sederhana, ambil beberapa potong kunyit, bersihkan dan kemudian diparut,
setelah selesai peras dan ambil airnya. Air perasan kunyit kemudian dicampur dengan air hangat
dan ditambahkan sedikit madu. Ramuan ini dapat diberikan kepada anak yang sedang sakit panas,
atau untuk membantu pemulihan tubuh anak yang habis sakit. Karena sifat kunyit yang memiliki
khasiat bisa membangun sistem kekebalan tubuh.