You are on page 1of 4

Pengertian Kromosom

Kromosom adalah pembawa gen yang terdapat di dalam inti sel (nukleus). Kromosom berasal
dari bahasa Yunani yaitu dari kata chrome yang berarti warna dan soma berarti badan.
Kromosom dapat diartikan sebagai badan yang mampu menyerap warna. Istilah kromosom
diperkenalkan pertama kali oleh W. Waldeyer pada tahun 1888. Satuan terkecil dari makhluk
hidup adalah sel. Segala aktivitas sel diatur oleh inti sel (nukleus). Di dalam inti, terkandung
substansi genetik yang terdapat dalam kromosom.

Kromosom merupakan benda-benda yang halus berbentuk lurus seperti batang atau bengkok
yang berada di dalam nukleus. Karena dapat menyerap warna dengan jelas, maka dapa diamati di
bawah mikroskop. Zat penyusun kromosom disebut kromatin dan merupakan jalinan benang-
benang halus dalam plasma inti.

Struktur Kromosom
Kromosom terdiri dari DNA, RNA (asam ribo nukleat)
dan protein. Kromosom homolog (2n) adalah kromosom
yang terdapat berpasangan dan memiliki struktur dan
komposisi yang sama. sel yang memiliki 2n kromosom
(kromosom homolog) disebut sel diploid. Bila tidak
berpasangan kromosom diberi simbol n kromosom. Sel
dengan n kromosom adalah sel haploid, misalnya sel
kelamin jantan saja atau sel kelamin betina saja.

Pada gambar di sebelah kiri adalah struktur kromosom.


(1) Kromatid. Salah satu dari dua bagian identik
kromosom yang terbentuk setelah fase S pada
pembelahan sel. (2) Sentromer. Tempat persambungan
kedua kromatid, dan tempat melekatnya mikrotubulus.
(3) Lengan pendek (4) Lengan panjang.

Karakter-karakter kromosom paling mudah dipelajari


pada fase prometafase dari mitosis, karena pada saat tersebut kromosom-kromosom tampak
tersebar tidak saling tumpang tindih dan masing-masing kromosom berbentuk silindroid dengan
empat lengan karena mempunyai 2 kromatid serupa (sister chromatid).

Setiap kromatid pada kromosom tersusun atas molekul-molekul DNA.Molekul-molekul DNA ini
bersatu dengan protein histon membentuk nukleosom. Nukleosom-nukleosom ini dengan protein
non histon akan membelit dan memutar membentuk spiral (coil) dan ulir-ulir ini akan meutar dan
membelit lagi membentuk super spiral (super coil). Dengan demikian kromosom akan tampak
memendek (terkondensasi) setelah akhir fase interfase dari siklus sel.

Kromosom yang terdiri dari dua kromatid serupa mempunyai lenganpendek (p) dan lengan
panjang (q). Kedua lengan kromosom ini dipisahkan oleh suatu bagian yang disebut sentromer
atau lekukan pertama (centromere) dan pada masing-masing kromatid terdapat bagian yang
disebut kinetokor yang berfungsi untuk berpegangannya kromosom dengan benang-benang
spidel .Pada beberapa kromosom kadang-kadang masih dapat dilihat adanya lekukan kearah
dalam lainnya sehingga memisahkan bagian kecil dari lengan kromosom dan lekukan ini
dinamakan lekukan sekunder (secondary constriction).

Kromosom tersusun atas DNA yang berkondensasi bersama protein histon di dalam inti sel,
membentuk struktur bernama nukleosom. DNA ( deoxyribonucleic acid ) atau asam
deoksiriboneukleat merupakan substansi
pembawa pembentuk nukleosom. Nukleosom-nukleosom berkelompok dan membentuk benang
yang lebih kompak, yang dinamakan benang kromatin. Kromatin akan terlihat sebagai benang
yang mengandung struktur manik-manik (beads on a string), yakni nukleosom.

Benang kromatin ini ditemukan di dalam inti sel. Ketika sel akan membelah, benang kromatin
membentuk pilinan yang semakin padat sehingga dapat terlihat menggunakan mikroskop.
Struktur yang dihasilkan oleh pengompakan benang kromatin tersebut dikenal sebagai
kromosom. Sebelum sel membelah, molekul DNA dari setiap kromosom berduplikasi sehingga
terbentuk lengan kromosom ganda yang disebut kromatid.
Pada kromosom terdapat suatu daerah terang yang tidak mengandung gen, dinamakan sentromer
. Bagian ini memiliki peranan sangat penting pada proses pembelahan sel. Di bagian inilah
benang gelendong menempel untuk
bagian kromosom pada masing-masing kutub pembelahan yang berlawanan.

Suatu kromosom terdiri dari beberapa bagian, yaitu kromatid, kromomer, sentromer atau
kinetokor, satelit, dan telomer.

Kromatid
Kromatid adalah salah satu dari dua lengan hasil reolikasi (perbanyakan) kromosom.Kromatid
melekat satu sama lain di bagaian sentromer.Istilah lain untuk kromatid adalah kromonema
(jamak; kromonemata) yang merupakan filamen yang sangat tipis yang terlihat selama tahap
profase (dan kadang-kadang pada tahap interfase).

Kromomer
Kromomer merupakan struktur berbentuk manik-manik yang merupakan akumulasi dari materi
kromatin yang terkadang terlihat saat interfase.Kromomer sangat jelas terlihat pada kromosom
politen (kromosom dengan DNA yang telah direplikasi berulang kali tanpa adanya pemisahan
dan terletak berdampingan sehingga bentuk kromosom seperti kawat).

Sentromer

Sentromer adalah daerah konstriksi (pelekukan) di sekitar


pertengahan kromosom.pada sentromer terdapat
kinetokor.Kinetokor adalah bagian kromosom yang merupakan
tempat pelekatan benang-benang spindel selama pembelahan inti
dan merupakan tempat melekatnya lengan kromosom.

Satelit

Satelit adalah bagian kromosom yang berbentuk bulatan dan terletak


di ujung lengan kromatid.Satelit terbentuk karena adanya konstriksi
sekunder di daerah tersebut.

Telomer

Telomer merupakan istilah yang menunjukkan daerah terujung pada kromosom.Telomer


berfungsi untuk menjaga stabilitas bagian ujung kromosom agar DNA di daerah tersebut tidak
terurai.

Benang gelendong melekat pada bagian sentromer, yakni kinetokor. Berdasarkan letak
sentromer, kromosom dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk. Ada kromosom yang memiliki
satu lengan dan ada pula yang memiliki dua lengan. Ada yang memiliki lengan sama panjang
dan ada pula yang tidak. Bentuk-bentuk kromosom tersebut adalah:

1. telosentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya berada di ujung kromosom;


2. akrosentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya mendekati salah satu ujung
kromosom;
3. submetasentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya mendekati bagian tengah
kromosom;
4. metasentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya berada di tengah-tengah sehingga
bentuk kromosom tampak seperti huruf V.

Sejarah Kromosom
Flemming (1879) melihat untuk pertama kali membelahnya benda-benda yang ada di dalam inti.
Flemming menggunakan istilah mitosis untuk menguraikan pembalahan benang-benang
(kromosom) dalam inti menjadi separohnya dan pemisahannya ke inti sel anak. Lalu, sekitar
tahun 1880 terlihat adanya mekanisme reduksi kromosom yang diuraikan oleh ahli lain dengan
istilah meiosis yang diketemukan oleh Farmer dan More. Kemudian Roux (1883) merupakan ahli
yang mula-mula mempunyai dugaan bahwa benda-benda tersebut terlibat dalam mekanisme
keturunan. Benden dan Boveri (1887) melaporkan bahwa jumlah benda tersebut (kromosom)
berbeda antara makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya dan jumlahnya stabil dari generasi
ke generasi.

Istilah kromosom pertama kali di kemukakan oleh Weldeyer (1888) dan kromosom berasal dari
bahasa latin (krom= warna, soma= tubuh, badan).

Pada tahun 1865 Mendel menetapkan teori dasar pewarisan sifat berdasarkan pemulihannya
sebelum perkembangan sitologi diketahui. Setelah De Vries, Correns dan Von Tschemak secara
terpisah menguatkan hasil Mendel. Tiga ahli amerika Serikat, yaitu Cannon, Wilson, dan Sutton
melihat adanya kesejajaran antara unit sifat dari Mendel dan kromosom. Pada tahun 1902 Sutton
dan Boveri menyatakan bahwa faktor keturunan yang ditemukan oleh Mendel itu terletak pada
kromosom.
Pada tahun 1933 Morgan menemukan fungsi kromosom dalam pemindahan sifat-sifat genetik.
Beberapa ahli lainnya antara lain Heitz (1935), Kuwanda (1939), Gritter (1940), dan Kaufman
(1948) kemudian menyusul memberikan keterangan banyak tentang morfologi kromosom.

You might also like