You are on page 1of 3

2.7G.

Persamaan Bernoulli untuk Neraca Mekanis-Energi


Dalam kasus khusus di mana tidak ada energi mekanik yang ditambahkan (Ws = 0) dan tanpa
gesekan (∑+F = 0), dimana persamaan (2.7-28) menjadi persamaan Bernoulli. Persamaan (2.7-
32), untuk aliran turbulen, berikut pembahasan lebih lanjut
𝑣12 𝑃1 𝑣22 𝑃2
𝑧1 𝑔 + + = 𝑧2 𝑔 + +
2 𝜌 2 𝜌
Persamaan ini mencakup banyak situasi kepentingan yang praktis dan IS sering digunakan dalam
persamaan keseimbangan massa (2.6-2) untuk kondisi mapan.
𝑚 = 𝜌1 𝐴1 𝑣1 = 𝜌2 𝐴2 𝑣2
Beberapa contoh penggunaannya akan diberikan.
Contoh 2.7-6.
Tingkat Aliran dari pengukuran tekanan suatu cairan dengan kerapatan konstan ρ kg/m3 mengalir
dengan kecepatan yang tidak diketahui v1 m/s melalui pipa horizontal area penampang A1 m2 pada
tekanan ρ1 N/m2, dan kemudian melewati bagian pipa di mana area tersebut berada berkurang
secara bertahap menjadi A2 m2 dan tekanannya adalah ρ2. Dengan asumsi tidak ada gesekan
kerugian, hitung kecepatan 𝑣1 dan 𝑣2 jika perbedaan tekanan ρ1 - ρ2 sudah diukur.
Solusi:
Pada Gambar 2.7-6, diagram alir ditunjukkan dengan ketukan tekanan ukur ρ1 dan ρ2 . Dari
persamaan kontinuitas keseimbangan massa (2.6-2), untuk ρ konstan di mana ρ1 = ρ2 = ρ

Gambar 2.7-6. Proses diagram alir untuk contoh 2.7-6


Untuk item dalam persamaan Bernoulli (2.7-32), untuk pipa horizontal
z1 = z2 = 0
Lalu persamaan. (2.7-32) menjadi persamaan dibawah ini setelah menggantikan persamaan. (2.7-
33) untuk 𝑣2

Kemudian diatur ulang

Melakukan derivasi yang sama tetapi dalam tenns 𝑣2

CONTOH 2.7-7. Tingkat Aliran dari Nozzle di Tank


Nosel luas penampang A2 dipakai ke atmosfir dan terletak di sisi tangki besar, di mana permukaan
terbuka cairan masuk tangki berada di atas garis tengah nozzle. Hitung kecepatan 𝑣2 dalam nosel
dan laju volumetrik debit jika tidak ada kerugian gesekan diasumsikan.
Solusi: Alur proses ditunjukkan pada Gambar 2.7-7, dengan titik 1 diambil pada cair di pintu
masuk ke nozzle dan arahkan di titik 2 pintu keluar nozzle. Karena A1 sangat besar dibandingkan
dengan A2 , 𝑣1 = 0. Tekanan ρ1 lebih besar dari 1 atm (lO1.3 kN/m2) oleh kepala fluida H m.
Tekanan ρ2, yang berada di pintu keluar nozzle, berada pada 1 atm. Menggunakan titik 2 sebagai
datum, z2 = 0 dan z1 = 0 m. Menyusun ulang Persamaan. (2.7-32)

Mengganti nilai-nilai yang diketahui,

Memecahkan untuk 𝑣2
Gambar 2.7-7. Diagram alir nozzle untuk 2.7-7

Karena ρ1 – ρ3 = H ρg dan ρ3 = ρ2 (keduanya pada 1 atm)

Dimana H adalah kepala cairan dengan kerapatan p. Lalu persamaan (2.4-40) menjadi

Tingkat aliran volumetrik adalah


3
laju aliran = v2 A2 m /s

Untuk mengilustrasikan fakta bahwa poin yang berbeda dapat digunakan dalam keseimbangan,
poin 3 dan 2 akan digunakan. Maka penulisan persamaan sebagai berikut (2.7-32)

Dimana ρ2 = ρ3 = 1 atm, v3 = 0, dan z2 = 0

You might also like