You are on page 1of 2

1.

Fathah ( َ ) harakat ini ditulis diatas huruf mempunyai fungsi memberi

vokal berbunyi “a” pada huruf, contohnya huruf dal ( ‫ ) د‬yang disertai fathah ( ‫) د‬
maka bunyinya atau dibaca “da"
2. Kasrah (َ ) harakat ini mempunyai fungsi memberi vokal berbunyi “i” pada
huruf, contohnya huruf dal ( ‫ ) د‬yang disertai kasrah ( ‫ ) د‬maka bunyinya atau
dibaca “di”

3. Dhomah ( َ ) harakat ini mempunyai fungsi memberi vokal berbunyi “u”

pada huruf, contohnya huruf dal ( ‫د‬ ) yang disertai domah ( ‫ ) د‬maka bunyinya atau
dibaca “du"

4. Fathah berdiri ( َ
) arakat ini sama halnya dengan fathah berfungsi
memberi vokal “a” pada huruf, namun memiliki arti 2 harakat atau dipanjangkan.
Sebagai contoh pada kata ( ‫ ) ملك‬dibaca “maaliki”, penulisan vokal ganda “aa” pada
‫م‬
huruf mim yang disertai fathah berdiri ( ) berbunyi "maa" berarti dibaca panjangnya
2 harakat atau dua ketukan.

5. Kasrah berdiri ( َ ) dan domah terbalik ( َ ) juga berarti 2 harakat


seperti pada kata ( ‫ ) به‬yang dibaca “bihii” dengan “hii” yaitu pada hruf ha yang
berharakat ksrah berdiri ( ‫ ) ه‬dipanjangkan dua harakat, dan seperti pada kata ( ‫) انَّه‬
dibaca “innahuu” dengan “huu” pada huruf ha berharakat domah terbalik

( ‫) ه‬dipanjangkan dua harakat.


6. Tasydid ( َ ) harakat ini berarti ada penekanan pada konsonan, contohnya
pada kata (‫ ) ربك‬dibaca “robbika”. penulisan konsonan ganda “bb” ( ‫) ب‬
menandakan bahwa huruf tersebut ada penekanan.
7. Sukun ( َ ) Harakat ini melambangkan fonem konsonan atau huruf mati dari
suatu huruf, misalkan pada kata ( ‫بسم‬ ) dibaca “bismi”. Huruf “sin” yang disertai
“sukun” ( ‫ ) س‬tidak mempunyai vokal sehingga berbunyi “s”.
8. Tanwin ( َ َ َ ) harakat ini menandakan bahwa huruf yang diatasnya

ditulis harakat ini berbunyi atau dibaca seakan bertemu nun mati ( ‫) ن‬. Contoh :
9. Tanwin fathah atau disebut juga fathatan ( ً
), fathah dua ini berbunyi
seperti harakat fathah bertemu nun mati/nun disukun sehingga berbunyi “an”. Contoh

jika huruf dal ( ‫ ) د‬yang diatasnya ditulis tanwin fathah ( ‫ ) د‬maka berbunyi atau
dibaca “dan”.
· Tanwin kasrah atau disebut juga kasratan ( َ ), kasrah dua ini berbunyi seperti harakat
kasrah bertemu nun mati/nun disukun sehingga berbunyi “in”. Contoh jika huruf dal ( ‫)د‬
yang dibawahnya ditulis tanwin kasrah ( ‫د‬ ) maka berbunyi atau dibaca “din”.
· Tanwin dommah atau disebut juga dommatan ( ً ), domah dua ini berbunyi seperti harakat
domah bertemu nun mati/nun disukun sehingga berbunyi “un”. Contoh jika huruf dal ( ‫د‬ )

yang diatasnya ditulis tanwin domah ( ‫د‬ ) maka berbunyi atau dibaca “dun”.

Kesimpulannya yang harus di ingat :

1. Fathah ( َ ) berbunyi “a” → ( ‫“ ) د‬da”


2. Kasrah ( ً ) berbunyi “I” → (‫“ ) د‬di”
3. Domah ( ً ) berbunyi “u” → ( ‫“ ) د‬du”

4. Fathatan ( ً ) berbunyi “an” → ( ‫“ ) د‬dan”

5. Kasratan ( َ ) berbunyi “In” → ( ‫“ ) د‬din”


6. Domatan ( ً ) berbunyi “un” → ( ‫“ ) د‬dun”

You might also like