Professional Documents
Culture Documents
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
APRILIA HARIANI
NIM. 1110084000030
I. DATA PRIBADI
4. Telepon : 081297027691
5. Email : Hariani.aprilia@gmail.com
i
5. Kelas Perpajakan Ditjen Pajak 2014-sekarang.
2015.
Indonesia oleh BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta 2011
ii
8 Koordinator seminar Pengatuatan Kebijakan Peningkatan Kapasitas
Indonesia.
V. KEPANITIAAN
5. Alamat :
iii
ABSTRACT
iv
ABSTRACT
Kata Kunci: Pengalaman Sebagai Nelaya, Harga Ikan, Nelayan, Muara Angke
v
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT, Rabb semesta alam yang telah memberikan
kita kesempatan hidup di dunia ini dan memberikan nafas yang dengannya kita
dapat merasakan keindahan untuk bisa menyembah-Mu. Sungguh tidak ada
satupun kejadian yang terjadi secara kebetulan, semua sudah terencana, semua
telah ditentukan oleh qadha dan qodar-Nya. Salawat serta Salam tidak lupa kita
curahkan kepada junjungan kita, Baginda Nabi Muhammad SAW semoga kelak
kita mendapat syafa‟atnya dihari akhir yang pasti terjadi.
Ilmu yang kita miliki pada haikatnya adalah titipan dari Allah, yang sama
sekali tidak sulit bagi-Nya untuk mengambilnya kembali dari kita. Semoga kita
dimudahkan oleh Allah untuk meraih ilmu yang bisa menjadi penerang dalam
kegelapan dan dapat menjaga ilmu tersebut dengan penuh kerendahan hati. Tidak
ada yang tidak mungkin, selama kita mau berdoa dan berusaha, seperti pepatah
bahasa Arab “Man Jadda Wa Jadda” yang artinya barang siapa yang bersunguh-
sungguh akan mendapatkannya. Urusan kita dalam kehidupan ini bukanlah untuk
mendahului orang lain, tapi untuk melampaui diri kita sendiri, untuk memecahkan
rekor diri sendiri dan untuk melampaui hari kemarin dengan hari yang lebih baik.
Itulah sepenggal kalimat yang menjadi penggugah demi terselesaikannya skripsi
yang sederhana ini, yang berjudul “Analisis Faktor Faktor Yang
Mempengaruhi Pendapatan Nelayan Muara Angke”
Dengan selesainya skripsi ini, penulis ingin menyampaikan rasa
terimakasih kepada:
1. Orangtua penulis, Gimun Hermanto Resosumitro dan Marini
Karsowijoyo yang telah memberikan dukungan materiil dan moril.
2. Sodara kandung Bagas Prasetyo Wibowo dan Febriana Regita yang
telah mendukung penulis dalam menyelesaikan penulisan penelitian
ini.
vi
3. Dr. Arief Mufraini selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang baru semoga dapat memajukan dan
mengembangkan FEB lebih baik lagi.
4. Bapak Pheni Chalid Ph.D sebagai pembimbing 1 yang senantia
memberikan masukan serta arahan bagi penulisan skripsi ini.
5. Bapak Arief Fitrijanto M.Si sebagai pembimbing 2 yang senantia
memberikan masukan serta arahan bagi penulisan skripsi ini.
6. Terimakasih kepada Dosen-dosen IESP yang pernah mengajari saya
yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Bantuan kalian dalam
menyampaikan materi yang sangat membantu saya dalam memahami
materi perkuliahan Semoga ini dapat menjadi nilai ibadah dan
semoga Allah SWT membalas semua jasamu.
7. Terimakasih kepada Agus Suherman, teman sehati yang telah
memberikan motivasi dan doa sepenuh hati.
8. Terimakasih kepada Aprian Subhan yang telah meluangkan waktu
untuk berdiskusi mengenai skripsi ini.
9. Teman-teman seperjuangan IESP angkatan 2010, yang tidak bisa
saya sebutkan satu-persatu. Terima kasih atas waktu, tawa, senyum,
pengalaman baru selama ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki
penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Aprilia Hariani
vii
DAFTAR ISI
Cover
Abstract ........................................................................................................... iv
Abstrak ............................................................................................................ v
Daftar Tabel.................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1. Nelayan .......................................................................................... 11
viii
3. Pendapatan ..................................................................................... 23
4. Pengalaman .................................................................................... 28
5. Harga .............................................................................................. 32
6. Penawaran ...................................................................................... 37
D. Hipotesis Penelitian.............................................................................. 47
5. Perikanan .................................................................................. 66
ix
6. Uji Validitas Data ..................................................................... 67
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 89
B. Saran ..................................................................................................... 89
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK
xii
BAB I
PENDAHULUAN
kebutuan makan, jalur transportasi, dll. Pramodya Ananta Toer pun dalam
M).
1
kerajaan di Nusantara yang bercorak maritim dan memiliki armada laut
Hingga saat ini, Indonesia masih diakui sebagai salah satu Negara
Maritim terbesar di dunia dengan jumlah pulau sekitar 17.500 pulau dan
lautan. Konvensi Hukum Laut (UNCLOS) 1982, luas laut yang sekitar 3,2
juta km2 terdiri dari perairan kepulauan seluas 2,9 juta km2 dan laut
teritorial seluas 0,3 juta km2. Perairan Indonesia juga memiliki potensi
menjadikan sektor perikanan menjadi salah satu sektor riil yang potensial
sebesar US$ 15,1 miliar per tahun, potensi budidaya laut sebesar US$ 46,7
miliar per tahun, potensi perairan umum sebesar US$ 1,1 miliar per tahun,
budidaya air tawar sebesar US$ 5,2 miliar per tahun, dan potensi
perikanan salah satu sumber daya yang penting bagi hajat hidup
2
(prime mover) ekonomi nasional. Hal ini didasari bahwa pertama,
Indonesia memiliki sumber daya perikanan yang besar baik ditinjau dari
daya nasional atau lebih deikenal dengan istilah national resources based
dkk: 2005, 121). Disisi lain, dewasa ini kesejahteraan nelayan berbanding
persen atau 7,87 juta penduduk miskin adalah dari nelayan, dari total 31,02
juta jiwa.
atau produksi dan harga yang berlaku, dimana teknologi akan sangat
3
dipengaruhi oleh daerah penangkapan ikan (fishing ground), cuaca saat itu
Tabel 1.1
Status Kependudukan Nelayan Muara Angke
Status Nelayan
Tahun Penduduk Asli Pendatang Jumlah
2008 3.665 408 4.073
2009 3.472 386 3.858
2010 3.760 418 4.178
2011 2.989 333 3.322
2012 2.197 245 2.442
2013 2.914 324 3.238
Sumber: Data di olah 2016
2010, yaitu sebanyak 3.760 orang. Jumlah nelayan paling sedikit adalah
4
nelayan penetap pekerja dimana pada tahun 2012 jumlahnya 2.197 orang.
nelayan yang melakukan aktivitas bongkar muat dan sandar di PPI Muara
cenderung fluktuatif. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel dibawah ini.
Tabel 1.1
Jumlah Produksi PPI Muara Angke
Status Nelayan
Kontribusi terhadap
Tahun Produksi (Ton) Nilai (Rupiah)
PDRB
2008 39.820 35.368.628.250 6,8%
2009 30.362 29.378.803.460 6,6%
2010 31.426 32.379.602.470 7,1%
2011 25.298 28.384.532.100 6,5%
2012 21.203 27.373.598.440 6,6%
2013 23.816 28.369.600.908 6,9%
Sumber: Data di olah 2016
Jumlah produksi pada tahun 2008 sebesar 39.820 ton dengan nilai
produksi sebesar Rp 35. 368.628.250, dalam periode ini PPI Muara Angke
pada tahun 2009 sebesar 30.362 ton dengan nilai produksi sebesar Rp
sebesar 6,6% PDRB DKI Jakarta. Jumlah produksi pada tahun 2010
5
sebesar 31.426 ton dengan nilai produksi sebesar Rp 32.379.602.470,
dalam periode ini PPI Muara Angke memiliki kontribusi sebesar 7,1%
PDRB DKI Jakarta. Jumlah produksi pada tahun 2011 sebesar 25.298 ton
Jumlah produksi pada tahun 2012 sebesar 21.203 ton dengan nilai
Namun, hal ini tidak berarti bahwa sumber daya ikan tersebut dapat
diperlukan faktor pendukung yang lain, yakni faktor lingkungan laut atau
ekologi laut, misalnya terumbu karang, yang meskipun terumbu karang ini
diperkirakan adalah 6,4 juta ton per tahun, dari jumlah tersebut 1,26 juta
6
Indonesia No. 43 tahun 2008 tentang Wilayah Negara, yang dimaksud
ZEEI adalah suatu area di luar dan berdampingan dengan laut teritorial
mengenai Perairan Indonesia, dengan batas terluar 200 (dua ratus) mil laut
dari garis pangkal dari mana lebar laut teritorial diukur. Adapun yang
7
sosio-ekonomi nelayan berkaitan dengan variabel/variabel pemilikan
perahu, jenis perahu, nilai aset penangkapan ikan, nilai aset di luar
B. Rumusan Masalah
secara teoritis dalam buku tentang ekonomi tidak ada yang membahas
dalam kegiatan menangkap ikan (produksi) dalam hal ini nelayan dengan
adalah mengenai harga ikan. Harga adalah sejumlah uang yang harus
faktor yang paling menarik dari suatu perubahan yang di hadapi oleh
8
harga naik. Hal ini dikarenakan, pada saat harga ikan naik, maka
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat
1. Teoritis.
9
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan
2. Praktis
3. Kebijakan
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Nelayan
juru mudi perahu layar, nakhoda kapal ikan bermotor, ahli mesin
mereka.
desa.
suatu entitas tunggal, mereka terdiri dari beberapa kelompok. Hal ini
1) Nelayan Buruh
12
Nelayan buruh adalah nelayan yang bekerja dengan alat
2) Nelayan Juragan
3) Nelayan Perorangan
b. Status Nelayan
1) Nelayan Penuh
13
besar pendapatan seseorang berasal dari kegiatan
1) Nelayan Penggarap
2) Pemilik
kapal.
d. Kelompok Kerja
14
1) Nelayan Perorangan
3) Nelayan Perusahaan
usaha perikanan.
Indonesia)
1) Nelayan Laut
f. Mata Pencaharian
1) Nelayan Subsisten
15
Nelayan Subsisten (Subsistance Fishers) adalah nelayan
sendiri.
2) Nelayan Asli
3) Nelayan Komersil
ekspor.
4) Nelayan Rekreasi
berolahraga.
g. Keterampilan Profesi
1) Nelayan Formal
16
Keterampilan profesi menangkap ikan yang didapat dari
2) Nelayan Nonformal
nonformal.
h. Mobilitas
1) Nelayan lokal
2) Nelayan Andon
i. Teknologi
1) Nelayan Tradisional
17
Kemampuan jelajah operasional terbatas pada perairan
pantai.
2) Nelayan Modern
j. Jenis Kapal
1) Nelayan Mikro
(sepuluh) GT.
2) Nelayan Kecil
3) Nelayan Menengah
18
Nelayan yang menangkap ikan dengan kapal/perahu yang
4) Nelayan Besar
2. Teori Produksi
19
Produksi merupakan konsep arus. Apa yang dimaksud dengan
mesin, per jam; jadi bukan dihitung sebagai jumlah mesinnya secara
a. Fungsi Produksi
20
Masing-masing faktor mempunyai fungsi yang berbeda
dan saling terkait satu sama lain. Kalau salah satu faktor tidak
proses produksi atau usaha tani tidak akan jalan karena tidak
Dimana:
Q : Output
Xn : Input
antara input dan output ini dalam dunia nyata sangat sering kita
21
yang dapat diterapkan untuk mempelajari pola hubungan
b. Biaya Produksi
atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa
mendatangkan laba.
manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi.
22
menciptakan barangbarang yang diproduksikan perusahaan
penyediaan jasa.
2004:162).
3. Pendapatan
a. Pendapatan
23
deviden, asuransi jiwa, dana pensiun, dan sebagainya. Hal
material lainnya.
2014:47).
24
2) Pendapatan disposibel, yaitu; pcndapatan pribadi
disposibel.
b. Pendapatan Nelayan
25
kepada langganan, klaim atas barang dan jasa yang disiapkan
cost) dan biaya tidak tetap (variable cost). Biaya tetap (FC)
kerja. Total biaya (TC) adalah jumlah dari biaya tetap (FC) dan
2002:212).
Dalam hal ini, termasuk ongkos bahan bakar oli, es dan garam
26
eksploitasi seperti biaya reparasi merupakan tanggungan dari
27
modal dan sifat pemasaran produksi hanya dikuasai kelompok
1) Pengalaman Nelayan
2) Musim
3) Teknologi
4. Trust
(Chalid : 12)
28
keterujian hubungan dalam kurun waktu yang lama. Singkatnya, trust
sosial mulai dari yang paling sederhana seperti sindiran halus, hingga
29
yang paling berat berupa pengucilan dan isoasi oleh seluruh anggota
5. Pengalaman Nelayan
pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang
30
Pengalaman kerja tidak hanya dinilai dari lamanya bekerja
pekerjaan yang sama atau sejenis akan mengakibatkan lebih tahu dan
tahun, tetapi akan datang titik di mana pengalaman lebih lanjut tidak
kemampuan verbal yang penting, pekerja yang lebih tua masih mampu
(Skirbekk:2003:217).
31
Secara filosofi, produktivitas diartikan sebagai keinginan
ini harus lebih baik dari kemarin, dan esok harus lebih baik dari
kerja.
32
atas dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah
33
faktorfaktor yang menyebabkan kondisi tersebut agar
6. Harga
Dalam teori ekonomi disebutkan bahwa harga suatu barang atau jasa
penelitian ini harga ikan akan ditinjau dari sisi penawaran dan
permintaan pasar.
terjadi kegiatan jual beli di pasar, antara penjual dan pembeli akan
kedua belah pihak disebut harga pasar. Pada harga tersebut jumlah
34
Dengan demikian harga pasar disebut juga harga keseimbangan
(ekuilibrium).
dalam keseimbangan pada harga pasar jika jumlah yang diminta sama
35
Alfred Marshall (1842-1924) dalam bukunya Principles of
36
adalah kondisi permintaan, atau kaum marginalis melihatnya dari sisi
secara relatif. Nilai koefisien ini dapat sama dengan satu, lebih besar
dan lebih kecil dari satu. Tetapi, ada dua masalah yang belum
oleh usnsur subjektif lainnya, baik dari pihak konsumen maupun pihak
keadaan keuangan cukup kuat, mereka juga akan lebih berani dalam
37
suatu negara), semakin tinggi pula permintaan uang untuk tujuan
38
maupun permintaan, termasuk indirect stock yang berpengaruh secara
7. Penawaran
pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu, dan pada tingkat harga
39
1. Harga barang itu sendiri
4. Teknologi
5. Tujuan perusahaan
Secara ringkas dapat disebutkan bila harga (P) naik maka penawaran
(Qs) relatif akan naik, bila P turun, Qs turun, asumsi ceteris paribus
Gambar 2.2
Kurva Penawaran
40
Sumber: Nicholson 2002
dipastikan perubahannya. Dapat naik, dapat turun, dan dapat pula tidak
B. Penelitian Terdahulu
41
variabel dependent (pendapatan nelayan) sebesar 98,7%, dan variabel
pada taraf signifikansi 95% dan 99%. Untuk variabel pengalaman dan jumlah
ditolak.
bahwa variabel independent modal kerja, jumlah tenaga kerja, waktu melaut
umur, curahan jam kerja, pengalaman kerja, harga dan hasil tangkapan secara
sekitar 68% dari 100 responden dalam penelitian ini mengalami penurunan
42
pendapatan. Penurunan tersebut disebabkan oleh ikan hasil tangkapan mereka
yang berubah jenis. Jika pada saat sebelum kenaikan BBM nelayan sampan
BBM mereka hanya bisa melaut di lokasi yang tidak terlalu jauh dari puger.
kerja, tenaga kerja, pengalaman dan jarak tempuh melaut secara bersama-
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Judul Variabel Metode dan Hasil
43
Syiah Kuala Pengalaman, dan jumlah perahu
pengalaman dan
masing hipotesis
diterima sedangkan
lain ditolak.
5% sedangkan jumlah
44
pada tingkat
signifikansi 10%.
Dan Hasil
Tangkapan.
45
disebabkan oleh ikan
hasil tangkapan
sebelum kenaikan
ketengah samudera
Indonesia, maka
karena mahalnya
dari puger.
46
Jarak Melaut. mempengaruhi
pendapatan nelayan di
Kabupaten Langkat
pada tingkat
signifikasn 10%.
mempengaruhi
pendapatan nelayan,
memberikan
besar dibandingkan
C. Kerangka Berpikir
bebas dan variabel terikat. Berdasar pada uraian sebelumnya maka kerangka
47
Variabel dependen adalah pendapatan nelayan yang menggunakan sampan
dayung (perahu) biasa disebut nelayan tradisonal, perahu motor dan kapal
Variabel pengalaman, faktor ini secara teoritis dalam buku, tidak ada yang
Variabel harga ikan, dalam rumus fungsi penawaran, produsen dalam hal
ini adalah nelayan akan menawarkan hasil produksi yang lebih banyak pada
saat harga cenderung naik. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan pendapatan
produsen.
sebagai nelayan, harga ikan dan kuantitas ikan yang ditangkap terhadap
Gambar 2.3
Kerangka Berpikir Penelitian
Pengalaman
Nelayan
Pendapatan
Nelayan Muara
Angke
Harga Ikan
48
D. Hipotesis Penelitian
perlu dibuktikan kebenarannya dan harus bersifat logis, jelas dan dapat diuji.
nelayan.
49
BAB III
METODE PENELITIAN
selama periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2014. Data yang
diambil merupakan primer (kuesioner). Untuk lokasi dan waktu, penelitian ini
dilakukan dari bulan Januari – Juli 2016. Sedangkan pengambilan data primer
kehidupan sosial masyarakat nelayan dan juga perilaku nelayan itu sendiri.
Data sekunder diperoleh dari Dinas Perikanan dan Kelautan DKI Jakarta,
50
C. Populasi dan Sampel
subjek atau objek yang berada pada suatu wilayah yang memenuhi syarat –
1. Kuesioner
51
tujuan survei, dan memperoleh informasi dengan reliabilitas validitas
2. Wawancara
antar skor butir pertanyaan dengan total konstruk atau variabel. Dalam hal ini
Correlation dari suatu variabel lebih besar dari 0,30. Dengan demikian maka
52
F. Metode Analisis Data
kuadrat terkecil biasa atau Ordinary Least Square (OLS) dan dengan alat
menggunakan uji F, uji t, dan uji R2. Uji F digunakan untuk mengetahui
signifikansi secara serentak (simultan) dari model yang diteliti dan uji t
diteliti atau secara parsial, sedangkan uji R2 untuk mengetahui seberapa besar
Y = a + b1X1 + b2X2 + ε
Keterangan:
Y = Pendapatan Nelayan
X2 = Harga
ε = Standar Error
a = Konstanta Regresi
a. Uji Multikolinieritas
53
multikolinieritas maka nilai standard error dari koefisien menjadi
tidak valid sehingga hasil uji signifikansi koefisien dengan uji t tidak
valid. Salah satu ukuran yang paling popular untuk melihat adanya
b. Uji Heteroskedastisitas
2008:128).
dari variabel bebas (Xi), maka varian dari Yi adalah tidak sama. Gejala
heteroskedastisitas lebih sering dalam data cross section dari pada time
series. Selain itu juga sering muncul dalam analisis yang menggunakan
data rata-rata.
54
c. Uji Autokorelasi
Statistic (DW-Stat).
Watson Statistic (DW-stat) dari hasil regresi dengan nilai dari Durbin
berikut:
sebagai berikut:
Jika d < dL atau d > (4-dL) maka hipotesis nol ditolak, yang berarti
terdapat autokorelasi
Jika dU < d < (4-dU) maka hipotesis nol diterima, yang berarti
Jika dL < d < dU atau (4-dU) < d < (4-dL) maka tidak
55
Nilai dU dan dL diperoleh dari tabel statistic Durbin Watson yang
d. Uji Normalitas
2006:5.37).
56
mengukur seberapa dekatkah garis regresi yang terestimasi dengan
data sesungguhnya.
oleh R2 yang nilainya antara nol dan satu. (Nachrowi dan Usman,
2008:21-22).
2. Uji Hipotesis
pernyataan yang wajar dan oleh karenanya tidak ditolak, atau hipotesis
(Nachrowi, 2006:16)
a. Uji-F
57
membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dengan ketentuan
sebagai berikut:
sama).
sama).
b. Uji-t
58
dilakukan dengan membandingkan t hitung terhadap t tabel dengan
(individu).
(individu).
1) Jika t hitung > t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak berarti ada
Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti tidak
nelayan dalam jangka waktu tertentu (satuan tahun). Dalam hal ini
nelayan.
3. Harga Ikan
Dalam hal ini tempat pelelangan ikan adalah PPI Muara Angke (satuan
Rp)
60
BAB IV
kapal.
Muara Angke, kawasan hutan bakau seluas 25,02 hektare yang dihuni
Muara Angke, Hutan Lindung dan Taman Wisata Alam Angke Kapuk
61
2. Kependudukan dan Jumlah Nelayan
luas 10.0550 Km2 dan terbagi dalam 8 Rukun Warga dan 78 Rukun
Tabel 4.1
Demografi Kelurahan Kapuk Muara
Kepala Kel. Dewasa Anak-Anak
No. RW RT
Lk. Pr. Lk. Pr. Lk. Pr.
1 01 7 353 53 571 504 392 362
2 02 8 568 155 704 654 550 512
3 03 9 559 126 754 719 530 446
4 04 10 692 205 991 932 670 644
5 05 15 882 260 1.068 953 679 655
6 06 15 292 82 406 374 259 221
7 07 8 143 13 169 160 110 84
8 08 7 46 3 64 54 35 37
Jumlah 8 78 3.535 897 4.827 4.350 3.224 2.961
Sumber: Data diolah BPS 2015
Angke dari tahun 2015 cenderung turun, dapat dilihat pada tabel
berikut:
62
Tabel 4.2
Pertumbuhan Nelayan Muara Angke
No. Tahun Jumlah Nelayan Pertumbuhan
1 2012 3.858 -
2 2013 4.178 0,07%
3 2014 3.332 -0,25%
4 2015 3.238 -0,02%
Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan DKI Jakarta 2015
dari kegiatan nelayan itu sendiri. Nelayan adalah orang yang secara
Adapun jenis tangkapan ikan yang di dapat pada nelayan Muara Angke
adalah Cumi-cumi, Ikan Tuna, Ikan Tingkol, dan beberapa jenis ikan
Tabel 4.3
Jenis Aat Tangkat
No. Jenis Jumlah Nelayan yang Memiliki
1 Pukat Kantong 48
2 Jaring Insang 33
3 Jaring Angkat 42
4 Pancing 41
Sumber: Data di olah Pusat Pelelangan Ikan Muara Angke 2015
jenis dan jumlah alat tangkap yang sama. Ini menandakan bahwa
64
nelayan di PPI Muara Angke memiliki tingkat kencenderungan
menangkap ikan dari jenis yang sama juga. Lebih lanjut, hal ini
dikarenakan agar terhindar dari konflik antar nelayan, karena pada saat
Tabel 4.4
Daerah Tempat Menangkap Ikan
No. Jumlah Nelayan
1 Merauke dan sekitarnya 20
2 Selat Karimata 10
3 Laut Jawa 10
4 Selat Maluku 10
Jumlah 50
Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan DKI Jakarta
ikan. Hal ini disebabkan oleh jika melaut disekitar laut jawa, sudah
penuh dengan nelayan lokal dan nelayan tradisional setempat. Hal ini
65
4. Kehidupan Nelayan Muara Angke
identik dengan kemiskinan dan kekumuhan. Hal ini juga terjadi pada
wilayah ini. Dok kapal nelayan dan tambak uji coba terdapat di bagian
susun untuk nelayan, terminal bus dan angkutan kota, serta SPBU
yang mereka datangi. Semakin besar jenis kapal dan jenis jaring yang
66
tangkapan ikan. Biasanya nelayan dengan pengalaman di atas 5 tahun
sebagai musim yang tak baik untuk mencari ikan. Sebab menurut
mereka musim itu bulan Cina, dimana ombak laut sangat tinggi dan
bos mereka.
kebutuhan logistik seperti beras, sayur, listrik, air, dan lain-lain yang
Mara Angke gratis, namun biaya seperti uang jajan harian dan
Disamping itu, kehidupan nelayan Muara Angke tak lepas dari kesan
67
permanen. Fasilitas sanitasi sangat minim sekali. Ada diantaranya yang
5. Perikanan
tercatat sebesar 23.864 ton yang terdiri dari 19.124 ton perikanan
cincin, dogol, dan lain-lain. Berikut tabel perikanan tahun 2012 hingga
2015.
Tabel 4.5
Produksi Perikanan Muara Angke
No. Tahun Jumlah Kapal Jumlah Produksi (Ton)
1 2012 571 31.426
2 2013 592 25.938
3 2014 475 21.203
4 2015 567 23.864
Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan DKI Jakarta 2015
adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur
Pearson Correlation, jika nilainya lebih besar dari 0,3 maka pertanyaan
Tabel 4.6
Uji Validitas Variabel Pengalaman Sebagai Nelayan
No. r Hitung Syarat Keterangan
1 0,431 0,3 Valid
2 0,714 0,3 Valid
3 0,419 0,3 Valid
4 0,690 0,3 Valid
5 0,534 0,3 Valid
69
Tabel 4.7
Uji Validitas Variabel Harga Ikan
No. r Hitung Syarat Keterangan
1 0,684 0,3 Valid
2 0,698 0,3 Valid
3 0,486 0,3 Valid
4 0,670 0,3 Valid
5 0,511 0,3 Valid
1. Analisis Deskriptif
dan biaya ini dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
Bila salah satu sarana produksi tidak tersedia maka nelayan akan
pendapatan.
atau jasa dalam periode tertentu dalam rangka kegiatan utama atau
71
Tabel 4.8
Rentang Pendapatan Nelayan Muara Angke
Rentang Pendapatan Jumlah Persentase
Rp 2.000.000 – Rp 2.999.000 1 2%
Rp 3.000.000 – Rp3.999.000 3 6%
Rp 4.000.000 – Rp 4.999.000 30 60%
Rp 5.000.000 – Rp 5.999.000 14 28%
> Rp 6.000.000 2 4%
Jumlah 50
Sumber: Data diolah Koperasi Nelayan Muara Angke 2016
Tabel 4.9
Jenis Rumah Nelayan Muara Angke
Rentang Pendapatan Jumlah Persentase
Tidak Memiliki Rumah 3 6%
Gubuk Kayu 24 48%
Semi Permanen 22 44%
Permanen 1 2%
Jumlah 50
Sumber: Data diolah Koperasi Nelayan Muara Angke 2016
72
gubuk kayu, 22 orang nelayan tinggal di rumah semi permanen,
73
Cumi-cumi, dan beberapa ikan lainnya yang menjadi bahan baku
ikan asin.
Tabel 4.10
Jenis Rumah Nelayan Muara Angke
No. Rentang Pendapatan Rata-Rata Harga Jumlah
(per kg) Nelayan
1 Cumi-cumi 8.000 38
2 Ikan Tongkol 14.000 49
3 Ikan Tuna 17.000 50
4 Ikan Tenggiri 16.000 50
5 Ikan Kakap 16.000 46
Sumber: Data diolah Pusat Pelelangan Ikan Muara Angke 2016
74
Grafik 4.1
Fluktuasi Harga Ikan di Muara Angke
20000
15000
10000
5000
dan Kakap. Hal ini dikarenakan harga jual per-kg yang lebih tinggi
76
tanda, dapat menduga akan timbulnya kesulitan sehingga lebih siap
Grafik 4.2
Rentang Pengalaman dan Pendapatan
Pendapatan (Rupiah)
7,000,000
6,000,000
5,000,000
4,000,000
3,000,000
2,000,000
1,000,000
0
< 2 Tahun 3 - 7 Tahun 8 - 11 Tahun 12 - 15 Tahun 16 - 20 Tahun
Pendapatan (Rupiah)
77
terhadap kualitas melaut nelayan dan kapten kapal tersebut.
a. Uji Multikolinearitas
naik sebesar satu unit dan seluruh variabel bebas lainnya dianggap
Tabel 4.11
Matriks Korelasi
Pengalaman Harga Ikan
78
diikutsertakan dalam pembentukan model regresi linear. Untuk
b. Uji Heteroskedastisitas
nilai p-value*obs-square.
Tabel 4.12
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedasticity Test: White
value Obs*R Squared sebesar 0,681 > 0,05, Ho diterima Hal ini
79
mengindikasikan bahwa model regresi yang di uji tidak terdapat
masalah heteroskedastisitas.
c. Uji Autokorelasi
signifikansi 0,05 (5%) dan jumlah data (n) = 50, serta jumlah
dUsebesar 1,6283.
Tabel 4.12
Hasil Uji OLS
Dependent Variable: PENDAPATAN
Method: Least Squares
Date: 10/06/16 Time: 10:54
Sample: 1 50
Included observations: 50
80
F-statistic 1.741634 Durbin-Watson stat 1.426111
Prob(F-statistic) 0.000186
terletak antara batas bawah dan batas atas pada tabel DW, maka
(Nachrowi;192,2006).
lebih besar, selain itu dilihat pula dari nilai probabilitasnya apabila
autokorelasi.
Tabel 4.13
Hasil Uji Lagrange Multiplier
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
81
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
koefisien determinasi jauh lebih besar, selain itu terlihat dari nilai
autokorelasi.
d. Uji Normalitas
82
Grafik 4.3
Hasil Uji Normalitas
8
Series: Residuals
7 Sample 1 50
Observations 50
6
Mean 6.18e-13
5 Median 189.6882
Maximum 7326.287
4 Minimum -7317.226
Std. Dev. 3536.665
3 Skewness -0.011879
Kurtosis 2.486082
2
Jarque-Bera 0.551409
1 Probability 0.759037
0
-8000 -6000 -4000 -2000 0 2000 4000 6000 8000
3. Uji Hipotesis
dalam penelitian ini dapat diterima secara statistik atau tidak. Dalam
12.66252Harga + ɛ
Dimana:
83
Dari model persamaan regresi tersebut, dapat disimpulkan
rupiah.
12,6 rupiah%
individu (parsial). Apabila nilai hitung |t| > tα2, maka nilai t berada
84
maka nilai t berada dalam daerah penerimaan, sehingga hipotesis
nol (Ho) diterima dan (Hi) ditolak pada tingkat kepercayaan dan
Tabel 4.14
Hasil Uji t-Statistic
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
sebagai berikut :
85
berarti, terdapat pengaruh positif variabel Pengalaman
86
pengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan
(terikat).
Tabel 4.15
Hasil Uji F
F-statistic 17.41634
Prob(F-statistic) 0.000186
87
Pada tabel 4.15 hasil uji tersebut nilai F statstik adalah
Nelayan Muara Angke dan dari hasil nilai probabilitas yang lebih
Bila nilai koefisien determinasi sama dengan 0 (R2 = 0), artinya variasi
Tabel 4.16
Hasil Koefisien Determinasi (R2)
R-squared 0.689998
Adjusted R-squared 0.629381
88
Pada hasil uji pada tabel 4.16 terlihat bahwa nilai koefisien
penelitian ini.
89
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Angke.
B. Saran
1. Bagi Pemerintah
90
kelayakan dalam menangkap ikan. Meskipun massayarakat nelayan
teknologi.
Dalam hal ini, para nelayan harus menggunakan tenaga kerja yang
91
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin. (2004). Ekonomi Pembangunan. Edisi Keempat. Yogyakarta: STIE YKPN.
Bastian, Indra dan Gatot S,. (2006) Sistem Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Halim, Abdul. (2007). 2004. Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah Edisi Revisi.
Halim, Abdul. (2014). Manajemen Keuangan Sektor Publik. (Problematika Penerimaan dan
Halim, Abdul. (2004). Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba
Empat.
Jhingan, M.L. (2012) Ekonomi Pembangunan Dan Perencanaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Mahmudi. (2010). Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Yogyakarta: Sekolah Tinggi
Mahmudi (2013). Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN.
Mahsun, Muhammad. (2012). Pengukuran Kinerja Sektor Publik Edisi Pertama. Yogyakarta:
BPFE-UGM
Mardiasmo. (2004). Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Nachrowi, Djalal & Hardius Usman. (2008). Penggunaan Teknik Ekonometrik Edisi Revisi.
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 Tentang
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah
Saragih, Juli P. (2010). Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah dalam Otonomi. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Ekonomi UI
Suparmoko, M dan Suparmoko Maria R. (2012). Pokok – Pokok Ekonomika. Yogyakarta: BPFE-
UGM
Tarigan, Raja Malem. (2012). Pengaruh Desentralisasi Dan Pendapatan Perkapita Terhadap
Todaro, Michael P. (2010). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Jilid ke-3. Jakarta: Erlangga
Winaryo, Wing Wahyu. (2007). Analisis ekonometrika dan statistika dengan Eviews Edisi
Yuliati. (2001). Analisis Kemampuan Keuangan Daerah dalam menghadapai Otonomi Daerah,
93
38 23 23 23
39 24 24 21
40 24 23 22
41 24 24 22
42 25 25 22
43 25 25 22
44 25 24 23
45 25 24 22
46 25 22 21
47 24 22 22
48 24 23 22
49 25 25 20
50 25 24 20
94
LAMPIRAN 2
UJI OLS
Dependent Variable: PENDAPATAN
Method: Least Squares
Date: 10/06/16 Time: 10:54
Sample: 1 50
Included observations: 50
Uji Multkolinearitas
1 0.1403502449142503
0.1403502449142503 1
95
Uji Normalitas
8
Series: Residuals
7 Sample 1 50
Observations 50
6
Mean 6.18e-13
5 Median 189.6882
Maximum 7326.287
4 Minimum -7317.226
Std. Dev. 3536.665
3 Skewness -0.011879
Kurtosis 2.486082
2
Jarque-Bera 0.551409
1 Probability 0.759037
0
-8000 -6000 -4000 -2000 0 2000 4000 6000 8000
Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 10/06/16 Time: 11:06
Sample: 1 50
Included observations: 50
Presample missing value lagged residuals set to zero.
96
Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedasticity Test: White
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 10/06/16 Time: 11:08
Sample: 1 50
Included observations: 50
97
LAMPIRAN 3
Hasil Wawancara
Angin pantai sore pesisir utara Jakarta seakan menjadi teman setia
Alip peneliti temui pada Rabu (8/10/16) saat tengah rehat usai
berpakaian ala anak muda dengan celana jeans sobek dibagian lutut
dan baju tanpa lengan. Saat itu ia sedang berkumpul saja dengan para
nelayan lainnya. Ini aktivitas yang Alip lakukan usai satu setengah
bulan melaut.
tahun melayar ya. Iya dipastikan seperti itu. Nelayan itu pasang surut
bohong,”
98
Faktor utama yang menyebabkan banyaknya ikan yang ditangkap
para nelayan sebagai musim yang tak baik untuk mencari ikan. Sebab
menurutnya musim itu bulan Cina, dimana ombak laut sangat tinggi.
Cina itu maksudnya tinggi. Tapi kalau nelayan yang bandel, tetap
melaut saja.”
melaut bersama beberapa teman nelayan, dan benar saja tidak ada hasil
uang rokok,”
Namun diakui Alip kerap kali, belas kasihan tak cukup untuk
di pinggir pantai bersama Reni istri yang tak bekerja. Lalu ada tiga
99
Tika Sari duduk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan terakhir
ketiga anaknya.
hari. Seperti beras, sayur, bayar listrik, dan lain-lain. Jika tak melaut,
Rumah Alip berukukuran (Yang kecil berapa ya?) dan diisi oleh lima
orang.
Memang itu bagus juga tapi kita rumah bisa dilihat tidak layak,
100
LAMPIRAN 4
101
102
103
104