You are on page 1of 7

Template Tugas Penyakit Akibat Kerja

1. Penyakit Akibat Kerja Paru


a. Definisi
Adalah penyakit paru akibat terhirupnya partikel, kabut, uap, atau gas
berbahaya yang ada ditempat kerja/lingkungan kerja yang dapat dipastikan,
dapat diidentifikasi dan dapat diukur untuk selanjutnya dapat dikendalikan
factor penyebabnya.
b. Teori Simpul
1) Simpul a: Sumber Bahaya
2) Simpul b: Masuk Ke dalam tubuh
3) Simpul c: Organ apa saja yang terkena
4) Simpul d: Keadaan sakit
c. Patofisiologi
- Pneumokoniosis pada pekerja batu bara, disebabkan karena
penumpukan debu batu bara di dalam paru sehingga muncul reaksi
jaringan terhadap debu tersebut.
- Silicosis, yaitu penyakit paru yang disebabkan oleh karene penumpukan
debu silika dalam paru (terjadi pada pekerja pembuat keramik&batu
bara, penuangan besi dan baja, penggali terowongan, pemotong batu
untuk nisan/patung, pabrik semen).
- Asbestosis, yaitu akibat terhirupnya debu asbes sehingga menyebabkan
terjadinya pnumokoniosis yang ditandai degan fibrosis paru.
- Bronchitis industry, berbagai debu industry seperti debu yang berasal
dari pembakaran arang batu, semen, keramik, besi, dll akan ditimbun di
paru-paru.
- Asma kerja yaitu penyakit paru akibat kerja yang ditandai dengan
sensitivitas saluran napas terhadap paparan zat ditempat kerja dengan
manifestasi obstruksi saluran napas yang bersifat reversible.
- Kanker paru, yaitu penyakit paru yang dapat disebabkan karena
pekerjaan yang dipicu zat yang bersifat karsinogen setelah pekerja
terpapar lama yaitu antara 15-25 tahun.
- Bisinosis merupakan penyakit paru yang disebabkan karena pekerjaan
yang memungkinkan seseorang menghirup debu kapas atau debu dari
serat tanaman lainnya.
d. Pencegahan
2. Penyakit Akibat Kerja karena Faktor Kimia (struktur kimia, dan ujud)
a. Definisi
Adalah penyakit yang disebabkan oleh hubungan dengan factor penyebab
spesifik (Faktor Kimia) di tempat kerja yang sepenuhnya dapat dipastikan,
dapat diidentifikasi dan dniukur untuk kemudian selanjutnya dapat
dikendalikan.
b. Teori Simpul
1) Simpul a: Sumber bahaya yang dapat menyebabkan sakit
a) Partikel:
Kelompok Logam
- timah hitam
- air raksa
- cadmium
- krom

Kelompok bukan logam


- silika
- asbes
b) Bukan Partikel
- gas
- uap
- cairan
- pelarut
2) Simpul b: Mekanisme masuk ke dalam tubuh
a) Saluran Pernafasan (inhalasi)
b) Saluran Pencernaan (tertelan/keracunan)
c) Kontak langsung dengan kulit (dermatitis kontak)
3) Simpul c: Organ apa saja yang terkena
Organ yang terkena dampak dari bahan-bahan kimia ditempat kerja
diantaranya adalah:
- Organ-organ pernapasan, karena bahan kimia tersebut masuk
melalui inhalasi.
- Organ-organ pencernaan, karena bahan kimia tersebut masuk ke
dalam saluran pencernaan oleh karena tertelan baik sengaja
maupun tidak.
- Kulit, jaringan, dan selnya karena kontak langsung dengan
bahan kimia dapat menyebabkan gangguan pada jaringan-
jaringan penyusun kulit.
4) Simpul d: Keadaan sakit
c. Patofisiologi
- Keracunan bahan kimia karena tertelan dapat menyebabkan
gangguan/penyakit pada system organ pencernaan.
- Kontak langsung dengan kulit, karena bahan kimia bersifat korosif
sehingga dapat menyebabkan dermatitis kontak pada kulit.
- Dan jika bahan kimia berbahaya terhirup langsung oleh pekerja, maka
dapat menimbulkan gangguan/penyakit pada saluran pernapasan.
d. Pencegahan
- Bagi pekerja yang bekerja dengan menggunakan bahan kimia di tempat
kerjanya disarankan untuk menggunakan masker. Terutama pada bahan
kimia yang bersifat serbuk untuk menghindari serbuk bahan kimia
tersebut terhirup oleh pekerja.
- Menggunakan sarung tangan pada saat bekerja, agar jika bahan kimia
terutama yang berbentuk cairan tersebut tumpah tidak langsung
mengenai kulit tetapi dapat dicegah menggunakan sarung tangan.
- Menggunakan sepatu safety (safety shoes), jika bahan kimia tumpah
agar tidak langsung mengenai kulit pekerja.

3. GOTRAK (Gangguan Otot Tulang Rangka Akibat Kerja)


a. Definisi
Semua gangguan kesehatan dan cedera yang mengenai system gerak tubuh
(otot, tendon, selubung tendon, ligament, sendi, tulang rawan, diskus spinal,
pembuluh darah dan atau saraf) yang disebabkan atau diperberat oleh
berbagai factor risiko pekerjaan dan/atau lingkungan kerja. (Tidak termasuk
dampak langsung dari jatuhm terpukul, tabrakan, perkelahian, dll)
b. Teori Simpul
1) Simpul a: Sumber Bahaya
Ergonomic hazard seperti:
a) forceful exertion (mengerahkan tenaga penuh)
- pinching (menjepit sesuatu terlalu kuat)
- grasping (
- writing (menulis dalam waktu yang lama)
- stapling (
b) repetitive movement (gerakan berulang)
- mengetik dalam waktu yang lama
- terus menerus bekerja menggunakan mouse
- screwing (menyekrup dengan terus menerus)
- etc
c) awkward posture (postur kerja yang janggal)
- bend (membengkokkan)
- rotate (postur memutar)
- over flexion (membelok secara berlebihan)
- over extension
- extended reach (jangkauan yang terlalu Panjang/jauh)
- poor body mechanic (postur badan yang salah)
d) static position (posisi kerja yang cenderung statis/tidak berubah)
- Prolonged sitting (posisi duduk yang berkepanjangan)
- Prolonged standing (posisi kerja berdiri yang terus menerus dan
terlalu lama)
- Prolonged kneeling (posisi kerja berlutut yang
berkepanjangan/terus menerus tanpa perubahan posisi)
- Back/arm unsupported (posisi lengan/tulang belakang yang
tidak mendukung)
e) dan prolonged VDT work
2) Simpul b: Masuk Ke dalam tubuh
Terjadinya gotrak (gangguan otot tulang rangka akibat kerja) pada
tubuh adalah:

3) Simpul c: Organ apa saja yang terkena


Gangguan Musculoskeletal dengan area yang terkena:
- Ekstremitas atas
- Ekstremitas bawah
- Punggung
Jenis cedera (injury)
- Tendon, muscle, ligament, or joint
- Nerve
- Neurovascular
4) Simpul d: Keadaan sakit
Keadaan sakit ditandai dengan gejala:
- Nyeri
- Bengkak
- Baal/kesemutan
- Sensasi terbakar/panas
- Hambatan gerakan atau penurunan jangkauan dari gerakan
persendian (ROM)
- Penurunan kekuatan
- Perubahan bentuk/deformitas
c. Patofisiologi
GOTRAK (Gangguan Otot Tulang Rangka Akibat Kerja) berupa gangguan
musculoskeletal dan dapat diperparah dengan kondisi sebagai berikut:
Kondisi Klinis Spesifik
- Rotator cuff tendinitis
- Carpal tunnel syndrome
- Guyon canal syndrome
- Thoracic outlet syndrome
- Trigger finger
- Plantar fasciitis

Kondisi Klinik yang kurang spesifik

- Cervical syndrome
- Tension neck syndrome
- Frozen shoulder
d. Pencegahan
GOTRAK (Gangguan Otot Tulang Rangka Akibat Kerja) dapat dicegah
dengan cara:
- Melakukan pekerjaan secara dinamis, atau jika memang jenis
pekerjaan adalah pekerjaan yang statis atau gerak terbatas maka
dapat diselingi dengan peregangan otot setiap 15 menit sekali
untuk mencegah terjadinya gotrak.
- Melakukan pemanasan sebelum melaksanakan pekerjaan, agar
otot-otot dan rangka sudah mengalami peregangan terlebih
dahulu.
- Menghindari pekerjaan dengan posture yang awkward dan tidak
seharusnya.

You might also like