Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 4
2
Manfaat Asuransi
3
Jenis Asuransi
REASURANSI
Pol ru na b it li n g te t ad pe n a s a s
an te n n an n un .
6
Regulasi mengenai Industri Asuransi di Indonesia diatur dalam:
7
ASPEK AKUNTANSI
dalam Industri Asuransi
PSAK 62
Kontrak Asuransi
PSAK 28 PSAK 36
9
Suatu kontrak yang telah didefinisikan sebagai
Kontrak Asuransi
10
Pendapatan
Asuransi Kerugian
11
Pendapatan
Beban
● Premi Kontrak Jangka Pendek
Klaim meliputi klaim yang telah disetujui
Premi kontrak jangka pendek (beberapa term life insurance, seperti
(settled claims), klaim dalam proses credit life insurance) diakui sebagai pendapatan dalam periode
penyelesaian (outstanding claims), dan kontrak sesuai dengan proporsi jumlah proteksi asuransi yang
diberikan.
klaim yang terjadi namun belum dilaporkan.
● Premi Kontrak Jangka Panjang
Premi kontrak jangka panjang (whole life contracts dan guarranted
renewable term life contract) diakui sebagai pendapatan pada saat
jatuh tempo dari pemegang polis.
● Pendapatan Lain
PSAK 36 Komisi reasuransi dan komisi keuntungan reasuransi diakui sebagai
12
ASPEK PERPAJAKAN
dalam Industri Asuransi
Aspek PPN
14
Aspek Pajak Penghasilan
● Penghitungan pajak:
15
Pengakuan Biaya pada Asuransi
1) Asuransi Kerugian
Asuransi kerugian dapat membentuk cadangan yang dapat
diperlakukan sebagai biaya. Cadangan-cadangan tersebut adalah:
- Cadangan premi
- Cadangan klaim
16
Cadangan Premi
17
Seluruh premi asuransi tanggungan sendiri yang diterima atau
diperoleh dalam suatu tahun pajak wajib dimasukkan dalam pkp
pada tahun pajak yang bersangkutan,
18
Cadangan Klaim
19
Jumlah klaim yang Sebaliknya jika jumlah cadangan
sebenarnya dibayar klaim tidak mencukupi untuk
perusahaan asuransi menutup pembayaran klaim pada
kerugian dibebankan ke tahun ini maka kekurangan
rekening cadangan klaim. tersebut dapat dibebankan
sebagai biaya.
20
2) Asuransi Jiwa
❏ Cadangan premi untuk perusahaan asuransi jiwa dibentuk untuk
menutup klaim yang pasti akan terjadi atau jatuh tempo.
❏ Besarnya cadangan premi asuransi jiwa setiap tahun dihitung oleh
aktuaris
❏ Dalam menghitung besarnya saldo cadangan premi setiap akhir
tahun, perusahaan asuransi harus memperhitungkan pembayaran
klaim asuransi yang sudah jatuh tempo atau karena meninggalnya
tertanggung pada tahun yang bersangkutan serta adanya
penambahan polis baru.
21
★ Besarnya cadangan premi yang dapat dibebankan sebagai biaya
adalah kenaikan jumlah saldo akhir dibandingkan dengan saldo
awal cadangan premi tahun yang bersangkutan.
22
PPh Pasal 26
● Atas pembayaran premi asuransi dan premi reasuransi kepada perusahaan
asuransi di luar negeri dikenakan pemotongan PPh 26 sebesar 20% dari
perkiraan penghasilan neto. (Pasal 26 (2) UU PPh)
23
● Dalam hal, perusahaan asuransi di luar negeri berada di negara yang
melakukan P3B (Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda) dengan
Indonesia, maka perlu dilihat dalam tax treaty yang berlaku apakah
perusahaan asuransi tersebut termasuk kategori BUT.
● Apabila termasuk kategori BUT maka akan diperlakukan seperti SPDN pada
umumnya.
● Terkait jasa yang dilakukan oleh badan biasanya akan dipotong PPh 23,
tetapi karena berdasarkan PMK 141/PMK.03/2015 jasa asuransi tidak
termasuk kategori jasa lain, maka tidak perlu dipotong PPh 23, sehingga BUT
asuransi tidak perlu dipotong PPh 26 maupun PPh 23.
24
PPh Pasal 21
Pembayaran iuran premi yang ditanggung oleh perusahaan, dihitung sebagai tambahan penghasilan bagi
karyawan dan merupakan objek Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21). Selanjutnya berdasarkan Pasal 6 ayat (1)
huruf a angka 6, atas biaya pembayaran premi asuransi tersebut menjadi pengurang (deductible expense)
perusahaan dalam penghitungan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Badan (SPT PPh Badan).
25
Isu P pa I d ri A ni
26
Isu Apabila Perusahaan Asuransi bukan PKP
Ketika perusahaan asuransi tersebut ingin melakukan penjualan atas aktiva tersebut,
apakah perusahaan asuransi harus memungut PPN atas penjualannya?
27
Berdasarkan Pasal 16D UU PPN, Jasa asuransi merupakan jasa
PPN dikenakan atas penyerahan tidak kena pajak, sehingga pada
BKP berupa aktiva yang menurut umumnya perusahaan asuransi
tujuan semula tidak untuk bukan merupakan Pengusaha
diperjualbelikan oleh PKP. Kena Pajak (PKP)
28
Penghindaran Isu Pajak
❖ Dalam kasus perpindahan hak atas aktiva karena pembayaran klaim kepada tertanggung,
secara pembukuan kepemilikan aktiva tidak berpindah tangan ke perusahaan asuransi
tetapi masih tetap dalam pembukuan tertanggung, hal yang berpindah adalah hak untuk
memperjualbelikan aktiva tersebut.
❖ Hasil penjualan aktiva tetap akan beralih kepada perusahaan asuransi.
❖ Dengan begitu, perusahaan asuransi tidak perlu memungut PPN apabila ingin menjual
aktiva tersebut karena kepemilikan masih berada tertanggung sehingga tertanggunglah
yang harus memungut PPN apabila merupakan PKP.
29
Isu Alokasi Biaya terkait Penghasilan yang terkena PPh Final
30
Isu terkait PPh Agen Asuransi
➔ Dalam PER/32/PJ/2015 disebutkan bahwa petugas dinas luar asuransi termasuk dalam
penghasilan OP yang dipotong PPh 21. Tetapi dalam PMK 107/PMK.011/2013 disebutkan bahwa
agen asuransi termasuk jasa yang dikenakan PPh Final sebesar 1% dari jumlah peredaran bruto
setiap bulan, untuk setiap tempat kegiatan usaha. Sehingga, apabila sudah terkena PPh final
maka tentunya PPh 21 yang sudah dipotong tidak dapat dikreditkan.
➔ Penyelesaian isu ini terletak pada kata kunci yaitu “pekerjaan bebas”. Dalam UU KUP, pekerjaan
bebas didefinisikan sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh orang pribadi yang mempunyai
keahlian khusus sebagai usaha untuk memperoleh penghasilan yang tidak terikat oleh suatu
hubungan kerja. Sehingga dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah apakah agen asuransi
terikat oleh suatu hubungan kerja dengan perusahaan asuransi.
31
❏ Apabila terdapat hubungan kerja antara agen asuransi dengan perusahaan
asuransi maka peraturan yang dapat digunakan adalah PER - 16/PJ/2016
sehingga dipotong PPh 21.
❏ Sebaliknya, Apabila tidak terdapat hubungan kerja antara agen asuransi dengan
perusahaan asuransi maka peraturan yang digunakan adalah PMK
99/PMK.03/2018
❏ Dalam hal ini, karena penghasilannya hanya dikenakan pajak bersifat final, untuk
menghindari pemotongan PPh 21 maka berdasarkan PP 94 Tahun 2010, dapat
diajukan permohonan pembebasan dari pemotongan dan/atau pemungutan
pajak penghasilan yang dapat dikreditkan kepada Direktur Jenderal Pajak.
32
THANKYOU!
Any questions?
33