You are on page 1of 20

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BEKASI

PUSKESMAS SETU I
Jl. W.R.Supratman No.9 Kec.Setu-Bekasi 17320 Telp.021-82600333

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SETU I

NOMOR TAHUN 2019

TENTANG

PEMBERLAKUAN TATA NASKAH DAN PENGENDALIAN DOKUMEN INTERNAL


PUSKESMAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSKESMAS SETU I,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan / program dan


pelayanan kesehatan, puskesmas perlu memberlakukan tata
naskah dan pengendalian dokumen internal puskesmas, agar
memudahkan didalam pengelolaan, penyimpanan dan
pencarian;

b. bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan / program dan


pelayanan kesehatan, puskesmas perlu memberlakukan tata
naskah dan pengendalian dokumen internal puskesmas, agar
memudahkan didalam pengelolaan, penyimpanan dan
pencarian;

c. bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan / program dan


pelayanan kesehatan, maka perlu memberlakukan tata naskah
dan pengendalian dokumen internal puskesmasdi UPTD
Puskesmas Setu I;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pemerintah


Daerah;

3. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun


2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota;
4. Peraturan pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah;
5. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 Tahun 2012 tentang
pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 59/2015 tentang Komisi
Akreditasi FKTP;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri
Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Mandiri;
10. Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi FKTP
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Direktorat Bina
Upaya Kesehatan Dasar Tahun 2015;
11. Peraturan Kabupaten Bekasi Nomor 37 Tahun 2018
tentang Pedoman Tata Naskah di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bekasi;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SETU I TENTANG


PEMBERLAKUAN TATA NASKAH DAN PENGENDALIAN DOKUMEN
INTERNAL PUSKESMAS.

KESATU : Melaksanakan komunikasi dan koordinasi antar program dalam


penyusunan pengelolaan dokumen dan pengendalian dokumen
meliputi dokumen induk, dokumen terkendali dan dokumen tidak
terkendali.

KEDUA : Sistem pengendalian dokumen di puskesmas wajib mentaati


ketentuan dalam kebijakan ini, sebagaimana tercantum dalam
lampiran surat keputusan ini.

KETIGA :
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan / perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Bekasi
Pada tanggal : 2019

KEPALA PUSKEMAS SETU I,

Dr. Yuke Rishna arryani


LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS SETU I
NOMOR : TAHUN 2019
TANGGAL : 08 FEBRUARI 2019

PENYUSUNAN TATA NASKAH PUSKESMAS

I. Surat Keputusan (SK);


a. Pengertian
Keputusan adalah naskah dinas yang memuat kebijakan yang bersifat menetapkan,
tidak bersifat mengatur dan merupakan pelaksanaan kegiatan, yang digunakan
untuk operasional Puskesmas Setu I.

b. Wewenang Penetapan dan Penandatanganan


Pejabat yang berwenang menetapkan dan menandatangani keputusan untuk
operasional Puskesmas Setu I adalah Kepala Puskesmas yang menerima
pelimpahan wewenang dalam bentuk delegasi atau mandat dari Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Pasuruan.

c. Susunan
Bagian kepala keputusan terdiri dari :

a. Kop Puskesmas yang terdiri dari “PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN”,


“DINAS KESEHATAN”, “PUSKESMAS SETU I”, ditulis menggunakan huruf
kapital Arial ukuran 11 (Bold) sedangkan alamat, Email, dan kode pos ditulis
dengan huruf kecil dan disusun secara simetris dengan lambang kabupaten
Pasuruan di sebelah kiri atas dan diberi garis dengan Arial ukuran 11;
b. Kata “KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SETU I” ditulis dengan huruf
kapital dan disusun secara simetris dengan huruf Arial ukuran 12(Bold);
c. Nomor keputusan di tulis sesuai sistem penomoran UPTD Kesehatan
Puskesmas Setu I “ NOMOR TAHUN 2019 ”, menggunakan huruf Arial;
d. Kata penghubung “TENTANG” ditulis dengan huruf kapital Arial ukuran 11 (Bold)
secara simetris;
e. Judul keputusan ditulis dengan huruf kapital Arial ukuran 11 (Bold) secara
simetris;
f. Nama jabatan pejabat yang menetapkan keputusan, ditulis simetris, dan di
letakkan di sebelah kanan bawah margin,Menggunakan huruf kapital Arial
ukuran 11.
g. Margin yang ditetapkan untuk sk adalah top 2,5 cm, bottom 2,5 cm, left 2,5
cm,right 2,5 cm.
h. Kertas yang digunakan adalah HVS A4 70gram (210x297mm).
i. Spasi pada penulisan sk adalah 1
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BEKASI
Huruf Kapital
Arial 12( Bold) PUSKESMAS SETU I
Arial 11
Jl.
Spasi 1 W.R.Supratman No.9 Kec.Setu-Bekasi 17320 Telp.021-82600333

ENTER 1x
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SETU I
ENTER 1x
NOMOR TAHUN 2019

Arial 11 (Bold) TENTANG


ENTER 1x
PEMBERLAKUAN TATA NASKAH DAN PENGENDALIAN DOKUMEN INTERNAL
PUSKESMAS
ENTER 1x
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ENTER 1x

KEPALA PUSKESMAS SETU I ENTER 1x

Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan /


program dan pelayanan kesehatan, puskesmas
perlu memberlakukan tata naskah dan pengendalian
Huruf Kapital dokumen internal puskesmas, agar memudahkan
didalam pengelolaan, penyimpanan dan pencarian;
Arial 12
b. bahwa pedoman didalam pengelolaan dokumen di
puskesmas, baik dokumen yang bertalian dengan
dokumen administrasi puskesmas maupun
dokumen akreditasi puskesmas;

c. bahwa sesuai pertimbangan pada butir a dan b


diatas,maka perlu menetapkan keputusan kepala
puskesmas tentang pemberlakuan tata naskah dan
pengendalian dokumen internal puskesmas di
UPTD Puskesmas Setu I;
Huruf Kapital Spasi 1

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan;
Berupa 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang
Angka Pemerintah Daerah;
,Referensi 3. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 38
di urutkan Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah
antara Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah
sesuai Daerah Kabupaten/Kota;
hierarki 4. Peraturan pemerintah Nomor 18 Tahun 2016
Tentang Perangkat Daerah;
undang2
5. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 Tahun
2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan
Kesehatan Nasional;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014
tentang Puskesmas;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 59/2015
tentang Komisi Akreditasi FKTP;
9. Peraturan Menteri Nomor 46 tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,Tempat
Praktek Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri
Dokter Mandiri;
10. Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi FKTP
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Direktorat
Bina Upaya Kesehatan Dasar Tahun 2015;
11. Peraturan Kabupaten Bekasi Nomor 37 Tahun 2019
tentang Pedoman Tata Naskah Dinas di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Bekasi;

MEMUTUSKAN

ENTER 1x

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SETU I TENTANG


PEMBERLAKUAN TATA NASKAH DAN PENGENDALIAN
DOKUMEN INTERNAL PUSKESMAS.

KESATU : Melaksanakan komunikasi dan koordinasi antar program


dalam penyusunan pengelolaan dokumen dan pengendalian
dokumen meliputi dokumen induk, dokumen terkendali dan
dokumen tidak terkendali.

KEDUA : Sistem pengendalian dokumen di puskesmas wajib mentaati


ketentuan dalam kebijakan ini, sebagaimana tercantum dalam
lampiran surat keputusan ini.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
Hurufdiadakan
kapital Arial ukuran/ perubahan sebagaimana mestinya.
perbaikan
11
Ditetapkan di : BEKASI

Pada tanggal : .................

KEPALA PUSKESMAS SETU I


Tanpa gelar,
menggunakan huruf ENTER 2x
kapital Arial Ukuran
11.
YUKE RISHNA ARYANI
II. Standar Operasional Prosedur (SOP);
a. Pengertian
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah Serangkaian Instruksi tertulis yang di
bakukan mengenai berbagai prosedur penyelenggaraan aktivitas organisasi,
bagaimana dan kapan harus di lakukan, dimana dan oleh siapa di lakukan
(permenpan no 35 tahun 2013)

b. Tujuan SOP
SOP bertujuan untuk :

1. Menyerhanakan, memudahkan, dan mempercepat penyampaian petunjuk;


2. Memudahkan pekerjaan;
3. Memperlancar dan menyeragamkanpelaksanaan kegiatan; dan
4. Meningkatkan kerja sama antara pimpinan, staf, dan unsur pelaksana
c. Wewenang Penetapan dan Penandatanganan
Pejabat yang menetapkan dan menanda tangani SOP adalah Kepala Puskesmas
Setu I.

d. Susunan
Susunan SOP terdiri dari :

1. Kotak Heading (contoh terlampir);


2. Isi SOP (contoh terlampir)
Bulan disahkan
e. Penomoran
Penomoran SOP disusun sebagai berikut :

Contoh : ..../PKM SETU I/09/2016


Tahun di sahkan

Nomor Nama Puskesmas


SOP

f. Penggunaan kertas
Kertas yang digunakan adalah kertas F4 70 gram (210x297mm).

g. Margin yang digunakan adalah top 2,5 cm, bottom 2,5 cm, left 2,5 cm, right 2,5 cm
h. Jenis dan ukuran huruf
Jenis huruf yang digunakan adalah Arial ukuran 11 untuk isinya dengan spasi 1
dengan paragraf rata kanan kiri (justify). Untuk bagian heading seperti contoh yang
ada dibawah ini.
2,48 cm x 2,21 cm
Arial 12, Bold
Judul SOP Center,spasi 1,
Arial 12 Bold
Before/After:6 pt

Arial 10,Spasi 1,Before/After 6 pt

No.Dokumen : ...../PKM SETU I/09/2016

No. Revisi : 00 2,58 cm x 2,24 cm


SPO
Tgl. Terbit : 31 Januari 2017
Arial 9 Bold 1 / 2 (halaman dari 2
Halaman : halaman
Spasi:1
Arial 9 (Bold)
(tanda tangan Kepala
Before/After: 6 pt Puskesmas Setu I yang dr yuke rishna Aryani
PUSKESMAS SETU I menetapkan SOP) NIP.

1. Pengertian
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas untuk ...............................................
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Setu I Nomor ......... tentang ...........
4. Referensi

5. Alat dan bahan 1. ............................................................................................;


2. .............................................................................................;
3. .............................................................................................;
dst...

6. Prosedur/ 1 …………………………………………………………………….;
Langkah- 2……………………………………………………………………...;
langkah 3……………………………………………………………………….;
dst...

7. Diagram Alir
Awal Kegiatan

Isi Kegiatan
Akhir Kegiatan

8. Unit terkait

III. Kerangka Acuan Kegiatan dan/atau Program;


Isi SOP Ukuran Huruf Arialatau
Sistematika 11 Spasi
format Kerangka Acuan Kegiatan sebagai berikut :
1
A. PENDAHULUAN
Berisi hal-hal yang bersifat umum yang terkait dengan upaya atau kegiatan

B. LATAR BELAKANG
Berisi justifikasi atau alasan mengapa program tersebut disusun. Sebaiknya
dilengkapi dengan data-data sehingga alasan diperlukannya program dapat lebih
kuat serta disertai dengan visi, misi, dan tata nilai Puskesmas Setu I

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum : adalah tujuan secara garis besar
2. Tujuan khusus : adalah tujuan secara rinci
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Berisi langkah-langkah yang harus dilakukan sehingga tercapai tujuan program

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Berisi Metode untuk melaksanakan kegiatan pokok dan rincian kegiatan

F. SASARAN
Target pertahun yang spesifik dan terukur untuk mencapai tujuan sesuai dengan
SMART (Specific, Measurable, Agressive but attainable, Result oriented, Time Bond)

G. PERAN PIHAK TERKAIT


1. Lintas Program
2. Lintas Sektor
H. PEMBIAYAAN
I. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Berisi perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian kegiatan digambarkan dalam bentuk
Gun chart
J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Berisi evaluasi pelaksanaan terhadap Jadwal yang direncanakan baik per bulan,
tribulan maupun satu tahun
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
DINAS KESEHATAN
UPTD KESEHATAN PUSKESMAS SETU I
Jalan Raya Bromo No 04 Setu I 67175
Telp. (0343) 441845 Email: puskesmasSetu I@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

JUDUL KAK

PUSKESMAS SETU I

TAHUN 2017

A. PENDAHULUAN

B. LATAR BELAKANG

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

F. SASARAN

G. PERAN PIHAK TERKAIT


1. Lintas Program
2. Lintas Sektor

H. PEMBIAYAAN

I. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Enter 2x
Mengetahui, Setu I, .....................2017

Kepala Puskesmas Setu I, Pelaksana,


Enter 2x Enter 2x

dr.H.R GATOT TRISILA (..................................................)

NIP. 19650929 200701 1 008 NIP.


IV. Manual Mutu
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke dalam
maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu Puskesmas dan Klinik. Manual mutu
disusun, ditetapkan, dan dipeliharan oleh organisasi.

Manual mutu tersebut meliputi :

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu, Visi, Misi
3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)
B. RUANG LINGKUP
C. TUJUAN
D. LANDASAN HUKUM DAN ACUAN
E. ISTILAH DAN DEFINISI
BAB II SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN
PELAYANAN

A. PERSYARATAN
B. PENGENDALIAN DOKUMEN
C. PENGENDALIAN REKAMAN
BAB III Tanggung Jawab Manajemen

A. KOMITMEN MANAJEMEN
B. FOKUS PADA SASARAN/PASIEN
C. KEBIJAKAN MUTU
D. PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN PENCAPAIAN SASARAN
KINERJA/MUTU
E. TANGGUNG JAWAB, WEWENANG DAN KOMUNIKASI
F. WAKIL MANAJEMEN MUTU/PENANGGUNG JAWAB MANAJEMEN MUTU
G. KOMUNIKASI INTERNAL
BAB IV TINJAUAN MANAJEMEN

A. UMUM
B. MASUKAN TINJAUAN MANAJEMEN
C. KELUARAN TINJAUAN
BAB V MANAJEMEN SUMBER DAYA

A. PENYEDIAAN SUMBER DAYA


B. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
C. INFRASTRUKTUR
D. LINGKUNGAN KERJA
BAB VI PENYELENGGARAAAN PELAYANAN

A. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PUSKESMAS


1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan pengukuran kinerja
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran :
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
c. Komunikasi dengan sasaran
3. Pembelian (jika ada)
4. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
c. Identifikasi dan mampu telusur
d. Hak dan kewajiban sasaran
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan
f. Manajemen resiko dan keselamatan
5. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran :
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Pemantauan dan pengukuran proses
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sessuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan koretif
g. Tindakan preventif
B. UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN (UKP) :
1. Perencanaan pelayanan klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis :
a. Proses pembelian
b. Verifikasi barang yang dibeli
c. Kontrak dengan pihak ketiga
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis :
a. Pengendalian proses pelayanan klinis
b. Validasi proses pelayanan
c. Identifikasi dan ketelusuran
d. Hak dan kewajiban pasien
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesimen, rekam medis, dsb)
f. Manajemen resiko dan keselamatan pasien
5. Peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien :
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen resiko
6. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan :
1) Umum
2) Pemantauan dan pengukuran :
a) Kepuasan pelanggan
b) Audit intertnal
c) Pemantauan dan pengukuran proses kinerja
d) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
3) Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
4) Analisis data
5) Peningkatan berkelanjutan
6) Tindakan koretif
7) Tindakan preventif
BAB VII MONITORING DAN EVALUASI

BAB VIII PENUTUP

Lampiran (jika ada)

V. Pedoman/Panduan
Pedoman/panduan adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah-
langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk menentukan dan
melaksanakan kegiatan panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan
sehingga dapat diartikan pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan
hanya mengatur 1 (satu) kegiatan. Pedoman/panduan dapat diterapkan dengan baik
dan benar melalui penerapan SOP. Adapun format pedoman/panduan adalah sebagai
berikut :

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PEDOMAN
C. SASARAN PEDOMAN
D. RUANG LINGKUP PEDOMAN
E. BATASAN OPERASIONAL
BAB II STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
C. JADWAL KEGIATAN
BAB III STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG
B. STANDAR FASILITAS
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN
B. METODE
C. LANGKAH KEGIATAN
BAB V LOGISTIK

BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM

BAB VII KESELAMATAN KERJA

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU


BAB IX PENUTUP

VI. Undangan Pertemuan


Sebelum mengadakan pertemuan baik intern maupun lintas sektor, harus membuat
Surat Undangan. Undangan Pertemuan dibuat oleh Tata Usaha dengan format
sebagai berikut :

a. Ukuran Kertas : HVS A4 70gram (210x297mm).


b. Font : Arial 12
c. Spasi : Menyesuaikan kertas
d. Margin : Atas 2,5 cm, bawah 2,5 cm, kiri 2,5 cm, dan kanan 2,5 cm

Berikut ini adalah contoh format Undangan Pertemuan di Puskesmas Setu I.

PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN


DINAS KESEHATAN
UPTD KESEHATAN PUSKESMAS SETU I
Jalan Raya Bromo No 04 Setu I 67175

Telp. (0343) 441845 Email: puskesmasSetu I@gmail.com

Pasuruan,……………2017

Nomor : 005/ /424.072.07/2017 Kepada

Sifat : Penting/Biasa Yth.

Lampiran :- di -

Perihal : Undangan Pasuruan

Dalam rangka meningkatkan mutu dan kinerja program……………….di UPTD Kesehatan


Puskesmas Setu I, maka dengan ini kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu/Saudara
untuk hadir pada pertemuan yang akan di laksanakan pada :

Hari :

Tanggal :

Jam :
Tempat :

Acara :

Demikian atas perhatian dan kehadirannya kami ucapkan banyak terimakasih

Mengetahui Penanggungjawab

Kepala UPTD Kesehatan Program……............


Puskesmas Setu I

dr. H. R GATOT TRISILA

NIP.19650929 200701 1 008

VII. Notulen Rapat


Notulen rapat merupakan rekaman hasil rapat yang dapat berupa tulisan tangan
maupun diketik. Untuk disusun dengan format sebagai berikut :

 Nama Pertemuan
 Tanggal Pertemuan
 Pukul/Waktu Pertemuan
 Susunan Acara
 Notulen Sebelumnya (diisi untuk rapat yang bersifat rutin)
 Pembahasan
 Kesimpulan
 Rekomendasi
VIII. Perencanaan Tingkat Puskesmas (POA)
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan secara urut yang harus dilakukan
untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan
dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya
guna.

Perencanaan Tingkat Puskesmas (POA) diartikan sebagai proses


penyusunan rencana kegiatan Puskesmas pada tahun yang akan datang. Dilakukan
secara sistematis untuk mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan
masyarakat diwilayah kerjanya dengan permasalahan yang terjadi di tahun lalu.

Perencanaan Puskesmas mencakup semua kegiatan program yang


dilaksanaka untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

1. Mekanisme Perencanaan Tingkat Puskesmas/Klinik.


Langkah pertama dalam mekanisme Perencanaan Tingkat Puskesmas
(POA) adalah menyusun usulan kegiatan yang meliputi usulan mencakup semua
kegiatan program Puskesmas.

Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) memperhatikan berbagai


kebijakan yang berlaku, baik secara global, nasional maupun daerah sesuai
dengan hasil kajian data dan informasi yang tersedia di Puskesmas. Puskesmas
perlu mempertimbangkan masukan dari masyarakat melalui kajian maupun
asupan dari lintas sektoral Puskesmas. Rencana Usulan Kegiatan harus
dilengkapi usulan pembiayaan untuk kebutuhan rutin, sarana, prasarana dan
operasional Puskesmas. RUK yang disusun merupakan RUK tahun mendatang
(H+1). RUK dibahas di Dinas Kesehatan Kota Malang selanjutnya terangkum
dalam usulan Dinas Kesehatan Kota Malang akan diajukan ke DPRD, untuk
memperoleh persetujuan pembiayaan dan dukungan politis. Secara rinci RUK
dijabarkan kedalam rencana pelaksanaan kegiatan (RPK).

Setelah mendapatkan persetujuan, selanjutnya diserahkan ke Puskesmas melallui


Dinas Kesehatan Kota Malang, maka disusun secara rinci rencana pelaksanaan
kegiatan dengan menyesuaikan anggaran yanng telah turun.

2. Tahap peralatan penyusunan RUK


a. Tahap persiapan
Tahap ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlihat dalam proses
penyusunan RUK agar memperoleh kesamaan pandangan dan pengetahuan
untuk melaksanakan tahap-tahap perencanaan.
b. Tahap analisis situasi
Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan dan
permasalahan yang dihadapi Puskesmas melalui proses analisis terhadap
data yang dikumpulkan tim yang telah ditunjuk oleh Kepala Puskesmas. Data-
data tersebut mencakup data umum, data khusus (hasil penilaian kinerja
Puskesmas).

3. Tahap penyusunan RUK


Penyusunan RUK memperhatikan hal-hal untuk mempertahankan kegiatan yang
sudah dicapai pada periode sebelumnya dan memperhatikan program/upaya
yang masih bermasalah, menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan
dengan kondisi kesehatan diwilayah tersebut dan kemampuan Puskesmas.

Penyusunan RUK terdiri dari dua tahap, yaitu:

a. Analisis masalah dilakukan melalui kesepakatan tim penyusun dan lintas


sektoral Puskesmas melalui:
1) Identifikasi masalah,
2) Menetapkan urutan prioritas masalah,
3) Merumuskan masalah,
4) Mencari akar penyebab, dapat mempergunakan diagram sebab akibat,
pohon masalah, curah pendapat, dan alat lain yang dapat digunakan.
b. Penyusunan RUK
Penyusunan RUK meliputi:

1) Kegiatan tahun yang akan datang,


2) Kebutuhan sumber daya,
3) Rekapitulasi rencana usulan kegiatan.
4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) program dan rencana inovasi secara
bersama-sama, terpadu dan terintegrasi, dengan langkah-langkah:

a. Mempelajari alokasi kegiatan,


b. Membanddingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan RUK,
c. Menyusun rancangan awal secara rinci,
d. Mengadakan lokakarya mini/pertemuan internal,membuat RPK.
IX. Penyimpanan Dokumen
Dokumen Surat Keputusan (SK), SOP, Kerangka Acuan, Pedoman, dan POA dicetak 1
rangkap dan ditanda tangani asli kemudian digandakan. Dokumen asli merupakan dokumen
yang ditanda tangani asli tanpa distempel puskesmas. Dokumen salinan merupakan
dokumen salinan dari dokumen asli yang sudah tertera tanda tangan dan kemudian
dibubuhi stempel puskesmas dan “Terkendali”. Dokumen asli disimpan di Sekretariat
Akreditasi dan dokumen salinan di didistribusikan ke unit pelayanan dan pemegang program
serta pelaksana program yang membutuhkan. Khusus untuk undangan di arsip oleh

You might also like