You are on page 1of 3

HAN, Menurut PASAL 108 UUDS  mengatur istilah hukum tata usaha pemerintahan

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA ADALAH adalah peraturan hukum yang mengatur administrasi, yaitu hubungan antara
warga negara dan pemerintahnya yang menjadi sebab hingga negara itu berfungsi. (R. Abdoel Djamali).

Menurut Prayudi : Hukum Administrasi (Prayudi)


1. Dimensi Institusional  Arapatur Negara 1. Heteronom  bersumber dari peraturan
dibawah presiden perundang-undangan
2. Dimensi Fungsional  Melaksanakan Fungsi 2. Otonom  hukum operasional yang diciptakan
3. Dimensi Prosesual  merujuk pada proses pemerintah dan administrasi sendiri dapat
penyelenggaraan tugas-tugas negara. berubah ubah.

KLASIFIKASI TINGKATAN NORMA:


 Norma hukum umum-abstrak, adalah suatu norma hukum yang ditunjukan untuk umum dan perbuatannya masih
bersifat abstrak
 Norma hukum umum-konkrit, adalah suatu norma hukum yang ditunjukan untuk umum dan perbuatannya sudah
tertentu.
 Norma hukum individual-abstrak, adalah suatu norma hukum yang ditunjukan untuk seseorang atau orang-orang
tertentu dan perbuatannya bersifat abstrak.
 Norma hukum individual-konkrit, adalah suatu norma hukum yang ditunjukan untuk seseorang atau seseorang atau
orang-orang tertentu dan perbuatannya bersifat konkrit.

Istilah Perundang –undangan secara teoritis


1. Perundang-undangan merupakan proses pembentukan / membentuk peraturan-peraturan Negara baik di tingkat pusat
maupun di tingkat daerah
2. Perundang-undangn adalah segala peraturan Negara yang merupakan hasil pembentukan peraturan-peraturan baik di
tingkat pusat maupun di tingkat daerah

Ciri-ciri peraturan kebijaksanaan adalah sebagai berikut:


1. Peraturan kebijaksanaan bukan merupakan peraturan perundang-undangan.
2. Asas-asas pembatasan dan pengujian terhadap peraturan perundang-undangan tidak dapat diberlakukan pada
peraturan kebijaksanaan.
3. Peraturan kebijaksanaan tidak dapat diuji secara wetmatigheid, karena memang tidak ada dasar peraturan perundang-
undangan untuk membuat keputusan peraturan kebijaksanaan tersebut.
4. Peraturan kebijaksanaan dibuat berdasarkan freies Ermessen dan ketiadaan wewenang administrasi bersangkutan
membuat peraturan perundang-undangan.
5. Pengujian terhadap peraturan kebijaksanaan lebih diserahkan pada doelmatigheid sehingga batu ujinya adalah asas-
asas umum pemerintahan yang layak.
6. Dalam praktik diberi format dalam berbagai bentuk dan jenis aturan.

Kekuasaan : Kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain. Jika diterima dengan tanpa paksaan maka menjadi Kewibawaan
kewenangan : Kemampuan bertindak yang diberikan pemerintah untuk melakukan hubungan hukum.

Kekuasaan Hukum :
- Tentang keabsahan Sifat Wewenang
- Tentang kekuasaan - Wewenang terikat (harus sesuai aturan dasar)
- Fakultatif (tidak ada keharusan melaksanakan
Komponen Wewenang dalam Hukum Publik wewenang)
- Pengaruh ( mempengaruhi subyek Hukum) - Bebas (wewenang dari pejabat TUN secara
- Dasar Hukum bebas menentukan isi
- Konformitas (adanya standart umum/ khusus)
- Atribusi adalah pemberian Kewenangan kepada Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan oleh Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 atau Undang-Undang (Pasal 1 angka 22 UU No 30 tahun 2014 tentang
Administrasi Negara

- Delegasi adalah pelimpahan Kewenangan dari Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang lebih tinggi kepada Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan yang lebih rendah dengan tanggung jawab dan tanggung gugat beralih sepenuhnya
kepada penerima delegasi (Pasal 1 angka 23 UU No 30 tahun 2014 tentang Administrasi Negara)

- Mandat adalah pelimpahan Kewenangan dari Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yang lebih tinggi kepada Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan yang lebih rendah dengan tanggung jawab dan tanggung gugat tetap berada pada
pemberi mandat (Pasal 1 angka 24 UU No 30 tahun 2014 tentang Administrasi Negara)

UUD  GRONDWET
UU  WET

Ciri Ciri Undang – Undang


1. Umum dan Komprehensif
2. Universal
3. Diciptakan untuk peristiwa yang mungkin terjadi

Kekuatan memperbaiki (mengkoreksi) diri sendiri dengan peninjauan kembali

Tidak mungkin menghapus kewenangan eksekutif dalam pembuatan perundang undangan

Keputusan ( beschiking) : Pernyataan kehendak pemerintahan untuk melaksanakan hal yang khusus untuk menciptakan
hubungan hukum baru.

4 syarat keputusan :
- Dibuat badan yang berwenang SUMBER SUMBER HUKUM ADMINISTRASI
- Pernyataan kehendak tidak boleh kurang unsur 1. Formill : dari bentuknya dan memiliki daya ikat
yuridis 2. Materiil : dari isi/ substansi hukum merupakan
- Keputusan syarat harus diberi bentuk hukum yang hidup dalam masyrakat (living law).
- Isi keputusan sesuai aturan dasar Sumber hukum materiill tidak memiliki daya ikat
sebelum diberi sumber hukum formill

Pancasila merupakan maha sumber hukum materiill


Proklamasi meruakan maha sumber hukum formiill

Hukum administrasi yang bersumber dari hierarki perundang undangan dinamakan H4 (Heteronom)
SUMBER HUKUM CIRI INSTRUMEN
- Undang undang - Dianutnya asas legalitas
- Kebiasaan - Adanya perlindungan hak asasi
- Yurisprudensi - Adanya pembagian kekuasaan di bidang
- Traktat pemerintahan
- Doktrin - Adanya pengawasan lembaga pengadilan
Asas demokrasi  Landasan Demokrasi
1. Kedudukan dewan perwakilan
2. Tidak ada jabatan seumur hidup
3. Keterbukaan dalam pelaksanaan pemerintahan
4. Adanya peran masyarakat dalam pemerintahan
UU No. 5 tahun 1986  UU tentang peradilan tata usaha negara.
Merupakan wujud dari perlindungan hukum untuk melindungi masyarakat dari tindak kesewenang –
wenangan pemerintah.

Dalam WELLFARSTATE : HAN seabgai instrumen untuk mengendalikan masyrakat

 PEMERINTAH  MENGENDALIKAN / STUURECHT  MASYARAKAT  PERAN SERTA/ BERPARTISIPASI


(Muter)

Ruang lingkup HAN :


1. Hukum pengendalian masyarakat
2. Peran serta / partisipasi
3. Hukum tentang perlindungan hukum

- Welfarestate berasal dari polizei staat (negara posisi)


- Dalam perkembangannya polizie staat berkembang menjadi etatisme (segala aspek dimiliki negara)
- Lalu muncul NWS (Nahwaher Staat) yang artinya negara memberi kewenangan / kebebasan seluas
luasnya kepada masyarakat  lalu berkembang menjadi FFL (Free Fight Liberal)

- Wellfare state  peran pemerintah aktif – positif


- NWS  peran pemerintah Negatif – aktif
- Polizie Staat  peran pemerintah Positif – Pasif

Ciri-ciri perundang-undangan:
- Bersifat umum
- Bersifat universal
- Mempunyai kekuatan untuk memperbaiki dirinya sendiri

Keputusan adalah pernyataan kehendak dari organ pemerintahan/ pejabat TUN.


Syarat keputusan:
- Badan yang berwenang
- Tidak mengandung paksaan
- Diberi bentuk
- Isi/tujuan sesuai dengan peraturan dasarnya

Landasan Hukum Administrasi:


- Landasan Hukum
Perwujudan: perlindungan HAM, legalitas hukum
Welfare state (negara kesejahteraan): hukum administrasi merupakan unstrumen yang
digunakan pemerintah untuk mengendalikan masyarakat (steeren). Di sisi lain bagaimana
masyarakat berperan serta dan berpartisipasi di dalam pemerintahan.
- Landasan Demokrasi
Kedudukan badan-badan perwakilan. Tidak ada jabatan seumur hidup
- Landasan Instrumen
Melayani kebutuhan masyarakat. Alat sebagai pelayan masyarakat. Sarana memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Hukum administrasi mencakup tentang:
- Sturen (Pengendalian)
- Partisipasi masyarakat
- Hukum tentang perlindungan hukum (melindungi masyarakat dari kesewenang-wenangan
pemerintah)

You might also like