You are on page 1of 5

Sejarah Perkembangan Administrasi

Pada masyarakat yang primitif tidak ada “Administrasi”, dan kemudian pada masyarakat
tradisional administrasi yang dijalankan adalah administrasi tradisional, sehinnga tidak perlu
diadakan studi secara ilmiah. Ilmu Administrasi adalah salah satu cabang Ilmu Sosial yang
paling muda lahir pada akhir abad ke-19 hasil pemikiran dari Henri Fayol (1841-1925), seorang
sarjana Perancis. Fayol yang pertama kali melihat adanya prinsip-prinsip universal yang berlaku
bagi Administrasi yang mana pun dan di manapun. Karena sumbangan pemikirannya pada Ilmu
Administrasi maka Henri Fayol disebut Bapak Ilmu Administrasi.

Pembahasan mengenai sejarah perkembangan Ilmu Administrasi terbagi ke dalam empat masa:

1. Masa Klasik
2. Masa Neo Klasik
3. Masa Modern
4. Masa Post Modern

Masa Klasik

Melalui analisis sejarah dapat dilacak dan diketahui bahwa kira-kira tahun 1300 SM
bangsa Mesir telah mengenal Administrasi. Demikian juga Tiongkok kuno, dapat diketahui
tentang konstitusi Chow yang dipengaruhi oleh ajaran Confucius dalam “Administrasi
Pemerintahan”.

Yunani (430 SM) dengan susunan kepengurusan Negara yang demokratis. Romawi
dengan “de ofiis” dan “de legibus”nya Marcus Tullius Cicero dan abad 17 di Perusia, Austria,
Jerman, dan Perancis dengan Kameralis yang mengembangkan Administrasi Negara, misalnya
sistem pembukuan dalam hal administrasi keuangan Negara, Markantilis (sentralisasi ekonomi
dan politik), dan Kaum Fisiokrat berpengaruh selama kurun waktu 1550-1700-an.

A. Scientific Management
1
Merupakan pendekatan manajemen, dirumuskan oleh Frederick W.Taylor dan lainnya
antara 1890 dan 1930, yang berusaha untuk menentukan secara ilmiah metode terbaik
melakukan tugas apapun, dan untuk memilih, melatih, dan memotivasi pekerja.

Teori Manajemen Ilmiah timbul dari kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas. Di


Amerika Serikat khususnya, sedikit sekali pasokan tenaga kerja terampil pada awal abad kedua
puluh. Satu-satunya cara untuk memperluas produktivitas adalah untuk meningkatkan efisiensi
pekerja.

Dengan demikian, Frederick W.Taylor, Henry L.Gantt, dan Gilbreths-Frank dan Lilian-
merancang prinsip yang dikenal sebagai Scientific Management.

1. Frederick W.Taylor (1856-1915)

Time Study

Taylor tidak mengandalkan metode kerja tradisional, ia menganalisis dan menghitung gerakan
para pekerja baja pada serangkaian pekerjaan mereka. Menggunakan waktusebagai dasar, ia
memecahkan setiap pekerjaan ke dalam komponen-komponennya dan merancang metode
tercepat dan terbaik dari penampilan setiap komponen.

Differential Rate System

Taylor mendorong pengusaha untuk membayar pekerja yang lebih produktif pada tingkat yang
lebih tinggi dari lainnya. Tingkat yang lebih tinggi diperhitungkan dengan berdasarkan
keuntungan yang lebih besar yang terlihat dengan peningkatan produksinya. Sehingga pekerja
didesak untuk melampaui standar kerja mereka untuk mendapatkan gaji lebih.

Taylor Philosophy in Shop Management and The Principles of Scientific Management:

2
a. Pengembangan ilmu sejati dari manajemen, sehingga metode terbaik untuk melakukan
setiap tugas dapat ditentukan
b. Pemilihan ilmiah dari para pekerja, sehingga setiap pekerja akan diberi tanggung jawab
untuk tugas yang cocok dengannya
c. Pendidikan ilmiah dan pengembangan pekerja
d. Kerja sama yang akrab; persahabatan antara manajemen dan tenaga kerja.

2. Henry L.Gant (1861-1919)

a. Setiap pekerja yang menyelesaikan beban pekerjaan yang ditugaskan satu hari akan
memenangkan 50-persen bonus

b. Supervisor akan mendapatkan bonus untuk setiap pekerja yang mencapai standar harian,
ditambah bonus tambahan jika semua pekerja mencapainya

3. The Gilbreths (1868-1924 and 1878-1972)

Frank B dan Lillian Gilbreth membuat kontribusi mereka kepada teori manajemen ilmiah sebagai
pasangan suami istri.

Motion Study

Meskipun Lillian dan Frank berkolaborasi dalam”Fatigue and Motion Study”, Lillian lebih
memfokuskan tentang bagaimana membuat para pekerja sejahtera. Baginya, tujuan dasar dari
SCIENTIFIC MANAGEMENT adalah untuk membantu para pekerja untuk meraih potensi
mereka yang sebesar-besar dan selaknya sebagai manusia. Sedangkan Frank, mengungkapkan
bahwa gerak dan kelelahan memiliki keterkaitan, setiap gerak yang berkurang akan mengurangi
kelemahan pula. Dengan menggunakan kamera, Frank mencoba menemukan gerak yang paling
ekonomis dari setiap pekerjaan (untuk memperbaharui kinerja dan mengurangi kelelahan).

3
Three Position Plan

Prepares for Promotion <— Worker Does Job —> Trains Successor

Berdasarkan rencana ini,pekerja dapat mengerjakan pekerjaannya saat ini, menghadapi


pekerjaan yang lebih tinggi, dan berlatih untuk kesuksesannya, semua dalam satu waktu. Dengan
demikian, setiap pekerja dapat selalu menjadi pelaku, pembelajar, dan pelatih, dan dapat terus-
menerus melihat kedepan untuk kesempatan yang baru.

4. Harrington Emerson (1853-1931)

Management by Objective (MBO)

Prinsip pokoknya adalah tentang tujuan , dimana dari hasil penelitiannya menunjukkan
kebenaran prinsip. Uang akan lebih bermakna bila mengetahui tujuan penggunaannya

B. Classical Organization

Classical Organization Theory yang dipelopori oleh Henri Fayol, untuk mengidentifikasi
prinsip-prinsip dan keterampilan yang mendasari manajemen yang efektif.

Teori ini tumbuh atas kebutuhan untuk mencari pedoman untuk mengelola (managing)
organisasi yang kompleks seperti pabrik.

1. Henri Fayoll (1841-1925)

Fayol lebih memilih sebuah prinsip daripada gagasan yang kaku. Karena tidak ada yang kaku
atau mutlak dalam hal administrasi. Prinsip yang sama hampir tidak pernah diterapkan dua kali
dengan cara yang persis sama, karena kita harus bersiap untuk kemungkinan yang berbeda dan
berubah-ubah. Itu berarti bahwa prinsip adalah fleksibel, dan dapat disesuaikan untuk memenuhi
setiap kebutuhan.

14 Principles of managements Fayol

4
1. Division of Labor
2. Authority
3. Discipline
4. Unity of Command
5. Unity of Direction
6. Subordination of Individual Interest to the Common Good
7. Remuneration
8. Centralization
9. The Hierarchy
10. Order
11. Equity
12. Stability of Staff
13. Initiative
14. Esprit de Corps

2. Max Weber (1864-1920)

Bureaucratic Theory

Weber mengembangkan teori birokrasi manajemen yang menekankan perlunya hierarki secara
ketat yang diatur oleh peraturan yang jelas dan jalur kewenangan.

Organisasi yang ideal adalah birokrasi yang kegiatan dan tujuannya rasional dan memikirkan
tentang pembagian kerja.

You might also like