You are on page 1of 7

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1 Data Hasil Percobaan

Adapun hasil pengamatan percobaan alat ukur dasar menggunakan

jangka sorong dan mikrometer sekrup adalah:

Tabel 4.1.1 Pengukuran Menggunakan Jangka Sorong

Diameter Dalam Diameter Luar Kedalaman

No Skala Skala Skala Skala Skala Skala

Utama Nonius Utama Nonius Utama Nonius

1 18 mm 0.10 mm 32 mm 0.25 mm 77 mm 0.15 mm

2 18 mm 0.10 mm 32 mm 0.25 mm 77 mm 0.10 mm

3 17 mm 0.10 mm 32 mm 0.50 mm 77 mm 0.20 mm

4 17 mm 0.90 mm 32 mm 0.70 mm 77 mm 0.20 mm

5 17 mm 0.95 mm 32 mm 0.20 mm 77 mm 0.20 mm

6 17 mm 0.90 mm 32 mm 0.25 mm 77 mm 0.15 mm

Tabel 4.1.2 Hasil Nilai Pengukuran Dengan Jangka Sorong

NO Diameter Dalam Diameter Luar Kedalaman

1 18,10 mm 32,25 mm 77,15 mm

2 18,10 mm 32,25 mm 77,10 mm

3 17,10 mm 32,50 mm 77,20 mm

4 17,90 mm 32,70 mm 77,20 mm

5 17,95 mm 32,20 mm 77,20 mm

6 17,90 mm 32,25 mm 77,15 mm

Awaludin Nurhabibi
1810816210009
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Tabel 4.1.3 Pengukuran Menggunakan Mikrometer Sekrup

No Diameter Sillinder Pejal Diameter Sillinder Berongga


Skala Utama Skala Nonius Skala Utama Skala Nonius
1 37 mm 0,14 mm 32 mm 0,90 mm

2 37 mm 0,60 mm 32 mm 0,50 mm

3 37 mm 0,12 mm 32 mm 0,50 mm

4 37 mm 0,90 mm 32 mm 0,60 mm

5 37 mm 0,60 mm 32 mm 0,10 mm

6 37 mm 0.12 mm 32 mm 0.12 mm

Tabel 4.1.4 Tabel Hasil Nilai Pengukuran Dengan Mikrometer Sekrup

Ketebalan Silinder Ketebalan Silinder Pejal

NO Berongga

1 37,14 mm 32,90 mm

2 37,60 mm 32,50 mm

3 37,12 mm 32,50 mm

4 37,90 mm 32,60 mm

5 37.60 mm 32,10 mm

6 37,12 mm 32,12 mm

4.2 Perhitungan

4.2.1 Rata-rata hasil percobaan jangka sorong :

1. Rata-rata diameter dalam

Jumlah hasil percobaan / jumlah percobaan = 18,10 mm + 18,10 mm

+ 17,10 mm + 17,90 mm + 17,95 mm + 17.90 mm / 6 = 17,84 mm

Awaludin Nurhabibi
1810816210009
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2. Rata-rata diameter luar

Jumlah hasil percobaan / jumlah percobaan = 32,25 mm + 32,25 mm

+ 32,50 mm + 32,70 mm + 32,20 mm + 32,25 mm / 6 = 32,35 mm

3. Rata-rata kedalaman

Jumlah hasil percobaan / jumlah percobaan = 77,15 mm + 77,10 mm

+ 77,20 mm + 77,20 mm + 77,20 mm 77,15 mm / 6 = 77,16 mm

4.2.2 Rata-rata hasil percobaan mikrometer sekrup :

1. Rata-rata diameter sillinder Berongga

Jumlah hasil percobaan / jumlah percobaan = 37,14 + 37,60 +

37,12 + 37,90 + 37,60 + 37,12 / 6 = 37,413 mm

2. Rata-rata diameter sillinder Pejal

Jumlah hasil percobaan / jumlah percobaan = 32,90 + 32,50 +

32,50 + 32,60 + 32,10 + 32,12 / 6 = 32,45 mm

4.2.3 Nilai deviasi rata-rata hasil percobaan jangka sorong

1. Deviasi rata-rata diameter dalam

𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =

((𝑅𝐴𝑇𝐴−𝑅𝐴𝑇𝐴 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅 − 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅 𝑁 𝐴𝑊𝐴𝐿)+⋯+(𝑅𝐴𝑇𝐴−𝑅𝐴𝑇𝐴 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅 − 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅 𝑁 𝐴𝐾𝐻𝐼𝑅))


| 𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝑃𝐸𝑅𝐶𝑂𝐵𝐴𝐴𝑁

= | ((17,84 mm -18,10 mm)+( 17,84 mm -18,10 mm)+( 17,84 mm -17,10

mm)+( 17,84 mm– 17,90 mm) + (17,84 mm– 17,95 mm) + (17,84 mm -

17,90 mm)) / 6 | = 0,25 mm

2. Deviasi rata-rata diameter luar

𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =

((𝑅𝐴𝑇𝐴−𝑅𝐴𝑇𝐴 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅 − 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅 𝑁 𝐴𝑊𝐴𝐿)+⋯+(𝑅𝐴𝑇𝐴−𝑅𝐴𝑇𝐴 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅 − 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅 𝑁 𝐴𝐾𝐻𝐼𝑅))


| 𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝑃𝐸𝑅𝐶𝑂𝐵𝐴𝐴𝑁

Awaludin Nurhabibi
1810816210009
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

= | ((32,35 mm – 32,25 mm) + (32,35 mm – 32,25 mm) + (32,35 mm –

32,50 mm) + (32,35 mm – 32,70 mm) + (32,35 mm – 32,20 mm) + (32,35

mm – 32,25 mm)) / 6 | = 0.15 mm

3. Deviasi rata-rata kedalaman

𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =

((𝑅𝐴𝑇𝐴−𝑅𝐴𝑇𝐴 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅 – 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅 𝑁 𝐴𝑊𝐴𝐿)+⋯+(𝑅𝐴𝑇𝐴−𝑅𝐴𝑇𝐴 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅 – 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅 𝑁 𝐴𝐾𝐻𝐼𝑅))


| 𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝑃𝐸𝑅𝐶𝑂𝐵𝐴𝐴𝑁

= | ((77,16 mm – 77,15 mm) + (77,16 mm –77,10 mm) + (77,16 mm –

77,20 mm) + (77,16 mm – 77,20mm) + (77,16 mm – 77,20 mm) + (77,16

mm – 77,15 mm)) / 6 | = 0.04 mm

4.2.4 Nilai deviasi rata-rata percobaan mikrometer sekrup

1. Deviasi rata-rata silinder berongga

𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =

((𝑅𝐴𝑇𝐴−𝑅𝐴𝑇𝐴 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅 − 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅 𝑁 𝐴𝑊𝐴𝐿)+⋯+(𝑅𝐴𝑇𝐴−𝑅𝐴𝑇𝐴 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅 − 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅 𝑁 𝐴𝐾𝐻𝐼𝑅))


| 𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝑃𝐸𝑅𝐶𝑂𝐵𝐴𝐴𝑁

= | ((37,41 mm – 37,14 mm) + (37,41 mm –37,60 mm) + (37,41 mm –

37,12 mm) + (37,41 mm – 37,90 mm) + (37,41mm – 37,60 mm) + (37,41

mm – 37,12 mm)) / 6 | = 0.28 mm

2. Deviasi rata-rata silinder pejal

𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =

((𝑅𝐴𝑇𝐴−𝑅𝐴𝑇𝐴 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅 − 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅 𝑁 𝐴𝑊𝐴𝐿)+⋯+(𝑅𝐴𝑇𝐴−𝑅𝐴𝑇𝐴 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅 − 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅 𝑁 𝐴𝐾𝐻𝐼𝑅))


| )
𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝑃𝐸𝑅𝐶𝑂𝐵𝐴𝐴𝑁

= | ((32,45mm –32,90 mm) + (32,45 mm– 32,50 mm) + (32,45 mm –32,50

mm) + (32,45 mm – 32,60 mm) + (32,45 mm – 32,10 mm) + (32,45 mm –

32,12 mm)) / 6 | = 0,23 mm

Awaludin Nurhabibi
1810816210009
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

4.2.5 Nilai keseksamaan percobaan jangka sorong

1. Nilai keseksamaan diameter dalam

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑘𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛

𝑅𝐴𝑇𝐴 − 𝑅𝐴𝑇𝐴 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅 − 𝐷𝐸𝑉𝐼𝐴𝑆𝐼 𝑅𝐴𝑇𝐴 − 𝑅𝐴𝑇𝐴


= 𝑋100%
𝑅𝐴𝑇𝐴 − 𝑅𝐴𝑇𝐴 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅

=17,84 – 0,25 / 17,84 x 100%

= 17,59 / 17,84 x 100%

= 98,59%

2. Nilai keseksamaan diameter luar

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑘𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛

𝑅𝐴𝑇𝐴 − 𝑅𝐴𝑇𝐴 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅 − 𝐷𝐸𝑉𝐼𝐴𝑆𝐼 𝑅𝐴𝑇𝐴 − 𝑅𝐴𝑇𝐴


= 𝑋100%
𝑅𝐴𝑇𝐴 − 𝑅𝐴𝑇𝐴 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅

= 32,35 – 0,15 / 32,35 x 100%

= 32,2 / 32,35 x 100%

= 99,53%

3. Nilai keseksamaan kedalaman

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑘𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛

𝑅𝐴𝑇𝐴 − 𝑅𝐴𝑇𝐴 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅 − 𝐷𝐸𝑉𝐼𝐴𝑆𝐼 𝑅𝐴𝑇𝐴 − 𝑅𝐴𝑇𝐴


= 𝑋100%
𝑅𝐴𝑇𝐴 − 𝑅𝐴𝑇𝐴 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅

= 77,15 – 0,04 / 77,15 x 100%

= 77,11 / 77,15 x 100%

= 99,94%

4.2.6 Nilai keseksamaan percobaan micrometer sekrup

1. Nilai keseksamaan silinder berongga

Awaludin Nurhabibi
1810816210009
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑘𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛

𝑅𝐴𝑇𝐴 − 𝑅𝐴𝑇𝐴 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅 − 𝐷𝐸𝑉𝐼𝐴𝑆𝐼 𝑅𝐴𝑇𝐴 − 𝑅𝐴𝑇𝐴


= 𝑋100%
𝑅𝐴𝑇𝐴 − 𝑅𝐴𝑇𝐴 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅

= 37,41 mm – 0,28 mm / 37,41mm x 100%

= 37,13 mm / 37,41mm x 100%

= 99,25%

2. Nilai keseksamaan silinder pejal

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑘𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛

𝑅𝐴𝑇𝐴 − 𝑅𝐴𝑇𝐴 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅 − 𝐷𝐸𝑉𝐼𝐴𝑆𝐼 𝑅𝐴𝑇𝐴 − 𝑅𝐴𝑇𝐴


= 𝑋100%
𝑅𝐴𝑇𝐴 − 𝑅𝐴𝑇𝐴 𝐷𝐼𝐴𝑀𝐸𝑇𝐸𝑅

= 32,45 mm – 0,23 mm / 32,45 mm x 100%

= 32,22 mm / 32,45 mm x 100%

= 99,29%

4.3 Pembahasan

Dari hasil pengukuran jangka sorong hasil rata-rata diameter dalam,

diameter luar, dan kedalaman silinder adalah 17,84 mm, 32,35 mm, 77,15

mm. Dan dari pengukuran mikrometer sekrup hasil Rata-rata diameter

sillinder pejal dan rata-rata diameter sillinder berongga adalah 37,41 mm

dan 32,45 mm

Nilai keseksamaan diameter dalam 98,59%, diameter luar 99,53%,

kedalaman 99,96%, diameter tabung pejal 99,25% dan diameter sillinder

berongga 99,29%

Nilai deviasi dari hasil pengukuran jangka sorong diameter dalam,

diameter luar, dan kedalaman sillinder adalah 0,25mm, 0,15mm, 0,04mm.

Dan dari pengukuran micrometer sekrup sillinder berongga 0.28mm, sillinder pejal

0.23mm.
Awaludin Nurhabibi
1810816210009
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

1. Penggunaan jangka sorong yaitu untuk mengukur Diameter Luar,

mengukur diameter dalam, dan mengukur kedalaman. Membaca hasil

jangka sorong yaitu skala utama dan nonius. Penggunaan mikrometer

sekrup yaitu mengukur ketebalan, diameter, dan panjang. Membaca

hasil mikrometer sekrup yaitu garis tengah dan kerendahan.embacaan

2. Pembacaan skala pada jangka sorong, Bacalah skala utama yang

berimpit atau skala terdekat tepat didepan titik nol skala nonius,

Bacalah skala nonius yang tepat berimpit dengan skala utama, dan

Catatlah hasil pengukuran (Hasil = Skala Utama + (skala nonius yang

berimpit x skala terkecil jangka sorong). Pembacaan skala pada

mikrometer sekrup, Masukkan benda yang akan diukur, Gerakkan

spindle ke arah benda kerja kemudian Kunci micrometer, dan baca

skalanya

5.2 Saran

Dari praktikum kali ini sebaiknya berdoa terlebih dahulu, pengukuran

dilakukan dengan lebih teliti lagi agar didapatkan hasil yang lebih tepat

(akurat), sehingga tidak adanya kesalahan dalam pengukuran, karena hasil

yang tidak sesuai akan menyebabkan kesalahan pengukuran dan dapat

berakibat fatal.Pengukuran juga dilakukan beberapa kali untuk

mendapatkan ukuran yang tepat.

Awaludin Nurhabibi
1810816210009

You might also like