You are on page 1of 6

a atar Relaka ng Penyakit akibat kerja dapat menyerang semua tenaga kerja di rurmah sakit, baik tenapa

madis maupur non medis akibat pa anan biologi, kimia dan fisik di dalam lingkungan kerja rurmah saki
itu sendiri Rumah sakil meupekan empa berkumpulnya oraoan sakit maupun sehat, atau angut
masyarakal baik pelugas maupun pengunjung, pasien yang mendapat peiawaran di nmah sakit denan
herhagai maam penyak t menular Hal terschut membat rumah sakit meruakan tempat kerja yang
memiliki resiko teadap pangg uan kcschatan dan kecclakaan kerja bagı pctugas. Berbega macam pcnyakt
yang ada di lingkungan rumah sakit memungkinkan rumah skit men adi tempat penularan penyakit
infeksi baik bagi pasien, tenagn kerja maupun pengunjung. Petugas di lingkungan rumah sakit sangat
beresiko dengan kontak langsung terhadap agent penvakit menular melalui darah, sputum, jarum
surtuk dan lain-lain. UU Na. 14 Tahun 1959 Tentan Kelentuan Pokok Mengenai Tenaga Keja peda
Pasal(9) menyataka bahwa Tiap erga keja berhak mendapat perlindungan atas keselama an, keschatan,
ksusilaan, emliharaan moril Karena peigas nmah sakit haik medis ataupin non wedis tidak lupit dari
pajaran herhagai aspek haik hialogi, kimia, dan fisik dalanm lmgkungan rumah sakit maka dipcriukan
adanya upaya mitigası rcsiko ataupun pcnccgahan terhadap resıko-resiko yang mungkin tumbul akıbat
pckejaan yang dijalankan. b. Rumusan Masalah 1 Apasaja penyakil akibat kerja? 2. Apasaja penyakit
atau cidera akibat kecelakaan kerja 3. Bagaimana upaya penccgahan pcnyakit akibat kcrja e. Tujuan
Tujuan di tulis nya makelah ini diantaranya untuk 1 Mengetahni penyak t akihat kerja 2. Mengetahui
cidera akibat kecelakaan kerja 3. Mengatahui upaya pencegahan penyakit akibat kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Penyakit Akibat Kerja Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
Nomor 10 tahun 2016 teman Tata Cara Pemberian Program Kembali Kerja serta Kegiatan serta Promotif
dan Kegiatan Preventif Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat kerja menyebulkan Kevelakaan Kerja adalah
kecelakaan yang teijadi dalam hubingan kerja, teasuk kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari
nimah menuju tempat keja atau sehaliknya dan penyak t yang dischabkan olch lingkungan kerja.
Kemudian yang dımaksud dengan penyakıt akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan cleh pekerjaan
dan atau lingkungan kerja. Lebih rinci disampaikan peda PMK nomor 56 Tahun 2016 Tentong
Penyelenggarain Pelayanan Peryakit Akibat Kerja, vang dimaksud penyakit akibet kerja adalah penyak t
yang disebabkan cleh pekerjaan dn atau lingkunyan kerja lemasuk penyakit terkait kej, peyak erkait kerja
adalah penyakit yang mempurmyai beberape agen enyebeb dgan fklor pekerjaan dan atau lingkurgan
kerja memegang peranan bersama dengan faktor risiko lainyia Adapun pcnycbab Pcnyakit Akıbat Kcrja
dapat dibagi menjadı 5(lima) golangan yaitu I. Golongan tisika Suhu eksrem, bising, pencahayaan,
vibrasi, rodiasi pengion din non pengion dan tekanan udara 2. Golonan Kimia Semua bahan kimia dalam
benluk debu, uap, uap loga, gas, larulan, kabut, partikel nano dan lain-lain Golongan iologi Baktc,
vrus, jamur, hioacrasol dan lain-lain 4. Golongan Ergenomi Angkat angkut berat, posisi kerja janggal,
posisi kerja statis, gerak repetitif, penerançanisal Display Terminai Von dan lain-lain 5. Golongan
psikosusial Beban kerja kualiaif dan kuntalif, organisasi kerja, kerja monoton, hubungan interpersonal,
kerja ift, lokasi kerja dan lain-lain

Dalam Peruturan Menteri Tenaga Kerja RI nomo PER-0IMEN/198I dan pada Surat Keputusan Presiden RI
Nomer22/1993 tentang penyakit yang timbul karena hubungnn kerja disebutkan jenis-jenis penyakit
akibat kerja adalah sebapai berikut. Penumokoniosis disebabkan oleh debu mineral pembentukan
jaringan paru(silikosis, antrasilikosis, asbestosis) dan silikotuberkulosis yang silikosisrva merupakan
factor utama penyebab cacat atau keatan 2. Penyakit paru dan saluran pernafasan(bronkopulmoner)
yang disebabkarn cleh debu logam keras 3. l'enyakit paru dan saluran pernafasan(bronkopulmoncr)
atau byssınosis yan discbabkan olch debu kapas, vlas, hcncp(scrat yang dipcrolah darı tanaman cannabis
sativa) dan sisal(serat yang diperolah dari tumbuhan Agave Sisalana) 4 Asma akibat krja yang
dischahakan olch penyrhah sensitisasi dan zat perangsang yang dikenal yang berada dalam proses
pekerjaan 5. Alveolitis alergika yang disebabkan oleh factor dai lua sebagai akibt penyhirup debu yani 6.
Penyakit vang diakibatkan cleh berilium(Be) atau persenyawaannya yang beracun 7. l'cnyakit yang
discbabkan olch cadmium(Cd) atau perscrnyawaannya yang bcracun 8 Penyakit yang dischabkan olh
fosfonus(P) atau persenyawaannya yang heracurn 9. Penakit vang disebabkan oleh Kromium(Cr) atau
persenyawaannya yang beracun 10. Penyakit yang disebabkan oleh Mangan(Mn) atau
persenyawaannya yang beracun 11 Penyakit yang dischabkan oleh Arsenik(As) at persyawaannya yang
heraciun 12. Pery akil yang disebabkan oleh raksa alau urium(H ata perseny awaarmnya yang auun 13.
Penyakit yang disebabkan oleh timbel atau plumbum(Pb) atau persenyawaannva yang beracun 14.
Penyakit yang disebabkan oleh flourin(F) atau persenyawaannya yang baracun 15 Penyakit yang
disehabkan oleh karhon disulfide 16. Peny akit yang disebabkan olch deriva hlogen dari persenyawaan
hidrokabun alilaik alau aronati yay beracur 17. Penyakit vang disebabkan oleh benzana atau homolognya
yan beracun I8. Penyakit yang discbakkan olch dcivat tro dan amina dari benzana atau homologrya yang
beracun 19 Penyakit yang diakihatkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya 20. Penyakit vang
disebabkan oleh alcoho, likol atau keton 21. Penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab
asfiksia atau keracunan seperti korbon monoksida, hydrogen sian da, hydrogen sulfide atau derivatrya
yang beraun, amoniak, seng, braso, dan nikel. 22. Kclairan pendcngaran yang discbahkan olch
kcbisingan

23. Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik(kelainan otot, urat, tulang persendian dan
pembulh darah tepi atau saraf tepi) 24. Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara
bertekanan tinggi 25. Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektromagnetik dan radiasi yang mengion
26 Penyakrt kuıt(dermatosis) yang disehabkan oleh penyebab fisik, kimiawi atau bologis 27. Kankcr kulit
epitcloma primer yang discbabkan olch ter, pic, bitumen, minyak mincral antrasena atau persenyaeaan,
produk, dan residu zat-zat tersebut 28 Kanker paru atau mesotelioma yang disehahkan oleh abses 29.
Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang didapat dalam suatu pekerjaan
yang meliki esiko kontamintasi khusus 30. Pcnyakit yang discbabkan olch suhu tinggi atau rendah, panas
radiasi atau kelcmbapan udara yang tingui 31. Penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia lainnya
termasuk bahan obat Nursalam,2009) Lebih lanjut disebutkan jenis penyakit akibat kerja berdasar agen
dan pekerjaannya adalah sesuai dengan ICD-10(Intenational Statistical Clasudicaion of Dtseases and
Related Healih Problems in Occupatinal Health) B. Penyakit Akibat Kerja pada Perawat Suatu penyakit
bersifat multifaktor, oleh katena itu suatu oenyakit tidak dapat disehahkan oleh sau factor saja karena
terdapat keterkaitan yang kompleks antara herhagai macam agen, pejamu, dan lingkungan.
Berdasarkan Agen penyebabnya penyakit dapat dihedakan menjadi I. Agen Biologi Agen biologi adalah
seperti bakteri, mikroba dan lain-lain dimana penyakit yang dapat tim hak dalam sat komunitas maupun
fasltas kesehatan yang dapat mengkontaminasi warga fasilitas kesehatan termasuk perawat antara lain
seperti Methicli resistant Staphylococcus A(MRS) nconncin resistani Mycobacterium enterococcus(VRE)
dan muiidrug resistant Mycobacterium tuberculosis MDR-TB). Bahaya biologic ditempat kerja terdiri atas
infeksi akut dan kıos, parasite bahan beracun, reaksi alergi dan rtan. Perawat sangat rentan terhadap
risiko lecet ataupun tertusuk jarum yang kemudian luka tersebut dapat terinfeksi oleh agen biologi yang
terdapat di fasilitas keschatan Penyakit akibat kerja berdasar agen biologi yang dapat mangkiti pekerja
rumah sakit seperti ucellosis dapat disebabkan oelh hrucella ahortus dapat terpajan pada petgas

pa anan pada pckerja medis. Age in» Sbaianbesar agen kimia dapat menye babkan reaksi yang
berbahaya pada manusia sitotoksik, Aldchid latcks, hycrogen pe(terma dchid) di kamar maynt, dar
glutaruldchid untuk endoskopa dapat meniEulkun masalah pcanfesan gas anastesi, obat-obatan. Agen
Fisika sirar u traviolet(UV). iika lnna scpcrti kcbisingan yang tnggi akitat pcmaganan pckcrja tcrhadap
ultrasound pada pemecahan batu ginal. Kemudian radiasi pengion juga tidak luput tertadap perawat
dibagian rontegen, sedangkan radiasi elektromagnetik bukan pengion sperti laser yang dipakai dibagian
beda, dermatologi, oftalmolagi dan girekologi juga dapet menim bulkan res iko kerusakan maa.
Delemlampirn pcraturan Met Tenga Kerja dan Transmigrasi namor PER 25/MENXII/2008 tentang
Pedoman Dianosis dan penilaian cacat karena kecelakaan dan penyakit akibat karja dibagi dalarn be
berapa bidang antara lain. Peayasi l acalah setiap penyasitlit yang disetabkan oleh pakerja atau lnakunga
kera yang berupa factor risiko mekanik fisik kimia, bilogik dan psikologik. Dapa berupa dermatitis
kontak, acne, neoplasi kulit, kela nan pigmentasi, infeksikui. 2. Naurologi adalsh setiap panyakt yang
mengenai sysiem saraf pusat dar perifer yang penyebabnya antara lain trauma, gangguan vasculer,
inieksi, degenerasi, keganas an, gangguan metabolis dan intoksikasi yang bermanifestasi barupa
keluhan subjektif kognital dan emos dengankcluhan objektit berupa system molorik, system sensork
system a

3. Penyakit Dalam adalah penyakit yang timbul akibat paparan factor risiko yang dapet mengenai organ
seperti Penyakit Jantung dan Pembuluh darah, penyakit ginjal dan saluran kemih, penyakit saluran cema
dan hati, penyakit system endokrin, penyakit darah dan system pembuluh darah, penyakit otot dan
rangka serta penyakit infeksi lainnya 4. pcnyakit Tclnga, Hidung dan Tcnggorok H) adalah pcryakit atau
kclanan pada tclinga, hidung dan tenggorok akibat paparan factor siko di tempat kcrja scpert, rhinits
alcrg, atoni, distoni, distagia, garggauan pendengaran karcra bisıng ataupun cidcra kcpala dil 5.
Oropedi adalah penyakit yang meigenai syste musculoskeleta hinsga menbulka gagguan fungsi
pergerakan yang meninbulkan hambatarn pada kegialaı penderita. 6. Penyakit Paru adalah penyakit
atau kelainan paru yang disebabkan cleh pajanan factor- faktor risiko di lempat kerja antara lain berupa
debu, gas, up Penyakit Mata adalah penyakit ata klainan pada mata akihat pemaparan factor-faktor
risiko di tempat kerja yang dapat menychabkan gangguan fungsi penglihatan yang dapat mengurangi
kemampuan sescorang uk melakukan pekeraan dan merjalankan akivitas nomal 8. Penyakit akibat
radiasi mengion adalah penyakit akibat kerja karena paparan radiasi mengion di tempat kerja Penyakit
akibat kerja yang dapat dialami petugas madis sangct beragnm tergantung pada agcn, pcjamu dan
lingkungan tasiltas kcschatan tcmpat pcrawat bckcrja baik discbabkan olch agn biologi, acn kimia
maupun agen fisıka yang dapat mcnycbabkan sakıt dibcrbaga bidang baik dalam bidang pcnyakit
kulit.penyakıt mata, pcnyakit paru dan lain-lain Untuk mencgakkan diagnosc pcnyakt ak bat kcra dapat
dilakukan dengan pcndckatan sistemetis ntara lain Langkah IDiagnosa Klink harus ditcgakken terlcbh
cahulu dengan mclakukan anamncsa dan pcmcnkasaan fisık bila diperiukan dilakukan pcmcriksaan
Lankah 2 Menelukan pajann yang diala pekeija ditempa, peluyas medis Langkah 3Menentukan
hubungan antara ajanan dengan diagnosis klinis, pajanan pcnunjang dan pemcriksaan khusus harus
melakukan arnanesa yang lengakap pada pekerjaan pasien tersebut didentifikasi berdasarkan efidence
based yang dihubungkan dengan penyakit yang dialami

Langkah 4Mcncntukan besanya pajanan dilakukan sccara kualtatif(pcngamatar cara proses dan
lingkungan kerja dengan memperhitungan kma kerja dan masa kerja serta Pemakaian alat pelindung
secara benar dan konsisten untuk mengurangi besarnya pajanan dan dilakuakn secara kuantitatif yaitu
dengan melakuka pengukuran lingkugan keja seara periodik dan dala monioring hiologis Langkah 5
Menentukan faktor individu yang beiperan anlara lain jenis kelamin, usia, Langkah 6 Menentukan
pajanan diluar tempat kerja maka diperlukan in formasi tentang Langkh 7Menentukan dingnosis
penyakit akibat keri berdasarkan langka-langkah kebiasaan, enetik, riwaya aopi da penyakit penyeria
kegiatan yang dilakukan diluar empal kera diatas apakah termasuk penyakit akibat kerja atau bukan C,
Cidcra Akibat Kcia Dalam pckeraan schari-harı petugas keschatan sclalu dıhadapkan pada bahay a-bahaya
tertertu, misalnya bahaya infeksius, reagen yang toksik, peralatan listrik maupun peralatan kesehatan
yang dapat menimbulkan cidera. Ada beberapa klasifikasi Jenis Cidera dan tingkat keparahan kibat
Kecelakaan Kerja 1. Cidera fatal(jaiality) adalah kematian yana disebabkan oleh cidera atau penyakit
akiba: 2. Cidera yang mengakibatkan hilang waktu keja(Loss Time injuy) adalah suatu kejadian yang
mernyebubkan kemaian, eacat permanen, aau kehilanyan hari kerja se ama satu hari kerja atan lehih
Cide yang mengakihatkan kehilangan hari kerja(loss Fime Day) karyawan tidak dapat masuk karcna
cidera 4 Tidak mampi hekeija atau cdera dengan hekej terbatas(Resuicteyadalah karyawan tidak mampu
mengerjakan pckcrjaan rutin schingga diicmpatkan pada pekerjaan lain yang sudah dimodifikasi
termosuk perubahon jadwal ataupun pola kerja. 5. Cidcra dirawat dirumah sak Medicai Treatment injry)
adalah kcocakaan kcrja yang ditangnni oleh dekter, perawat atau orang yong memeil ki kualifikasi untuk
menangani atau memberikan pertolongan pada kacelakaan

6. Cidea Riga(Firsi Aid Injury alali iea ai akibal keja yang ditangai menggunakan alat pertolongan pertama
pada kecelakaan setempat seperti; luka lecet dil. Bedraningsih, 2015) D. Upaya Pencegahan l'ada I'MK
nomor Så Tahun 2016 tentang P'cnyclenggara lP'clayanan l'cnyekit Akibat Kerja disebutkan hahawa
penyakit akihat kerja hersigat irversible shingga tindakan pencegahan sangat diperlukan, karena bila
tidak dilakukan akan menimbulkan penyakit akibat kera pada pekerja lain dengan risiko pekerjaan yang
sema. Upaya pencegahan penyakit akibat kcrja antara lain mclakukan idcntifikasi patcnsi bahaya
pcnyakit akibat kcrja, melakukan promosi keschatan kerja sesuai dengan hasil identifikasi potensi hahaya
yang ad di lempat a elakuka peeal ptensi lehaya di leupal keja, iebeika informasi mengenai alat
pelindung diri yang sesuai dengan potensi bahaya yang ada di tempat kcrja dan cara pcmakaian alat
pclindung diri yang bcnar dan mcmbcrikan imunisasi hagi pekerja yang terpajan dengan agrn hiologi
Menurt Effendy(1998) U paya pencegaha penyakit akibat kerja adalah sebagai berikut 1 Suhstitusi yaitu
mengganti hahan-hahan yang herhahaya dengan hehan-hahan yang kurang lbeilahaya atau Lidak
berbalaya saa sekali, isalny a kabtraklu ida diganli dengan triklor-etilen. Ventilasi umim ya mengalirkan
udara srhanyak-banyaknya menurut perhihingan kedala ug keja agau sesuai denga kada ilai abn atas bagi
bala-baluau ataupun aktifikas dalam ruangan tersebut. Ventilasi Keluar Setempat local rxhausers)
adalah alat yang dapat menghisap udara darı suatu lepal keja tete a balanbaa yany beibahay a dai lepat
tesebul dauat 4 Isolasi adalah dengen cara mengisnlasi alat-alat medis yang memhahayakan ataupun 5.
Alat pelindung adalah dapat berupa pakaian, masker kacamata, sepatu yang dijadikan dialirkan keluar
meigkhususkan pas en dean penry akit infeksius diuang isolasi scbagai pclindung diri untuk mcngurangi
atau menccgah adanya kontak langsung antara konlain depelugas 6. Pemeriksaan sebelum bekerja, hal
ini dapat dilakukan pada penerimaan calon petugas apakah sudah scsuai dcngan jcnis dan bcban kerja
paik sccara fisik, psikologis maupun dari segi krsehatannya 7. Pemeriksaan secara berkala dilakukan
sesuai dengan kebutuhan untuk mengidentifikasi sccara dini pcnyakit akibat kcrja yang dapat dialami

Berdasarkan dari agcn penycbabnya upaya penccgahan penyakit akibat kera adalah scbagai berikut.
Agen Biologi, upava pencegaha yang dapat dilakukan antara lain a. Scluruh pckcrja harus mcndapat
pclatihan dasar tentang kcbersihan, cpidcmilogi dan desintcksi b. Sebelum berkerja dilakukan
pemeriksaan kesehatan kerja untuk memastikan dalanm kcadaan schat badan, punya cukup kckcbalan
alami untuk bckcrja ditempat infcksius dan dilakkan mmisasi c. Melakukan pekerjaan laboratorium
dengan benar d. Menggurakan desinfcktan dengan cara yang scsuai e. Sterilisasi dan desinfeksi
terhadap tempat, peralatan, sisa bahan infeksius dan specimen yang benar f Pengolahan limhah yang
hailk g. Menggurakan alat pelindung diri atau kabinet keamanan biologis yang sesuai h Kehersihan diri
petugas hanis dijaga 2. Agen Kimia a. Matcrial safty data shect dari seluruh bahan kimia yang adea
untuk dikctahui olclh seluruh petugas b. Menggurakan karet hisap atau alat vakum untuk mencegah
tetelannya bahan kimia dan terhirupnya aerosol c. Menggur akan alal pelindung diii 3. Agen Fisika a
Pengaturan cahaya dan vehtilasi serta penyedinan air minum yang cukup b. Menggurakan alat pelindung
diri

BAB III PENUTUP A Kesimpulan Kesehatan an Keselama Kerja(K3) udadh salah satu bentuk upaya untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, hehas dari pecemaran lingkngan, schingga dapat
menguangi dan ata behas dari kecelakaan krja dan penyak it ak hat kerja yang pada Bahaya tcrhadap
berbagai agcn baik agcn biologi, kimia, fisıka dapat dalami pcrawat di fasilitas kesehatar. Agen agen
tersebut dapat menyebabkan penyakit menular maupun non menular yang tentu dapat menyebabkan
sakit atau cidera bagi perawat. Upaya pencegaha yanp dapat dlakukan adalah menerapkan procedure
sesuai dengan SOP dan tidak lupa menggunakan alai pelindung diri sesuai dengan krileria atau klasifikasi
pasien yang dihadapi dengan demikian perawal dapat lebh waspada dan dapal mengerakan alat pel
ndurg diri sesuai dengmi kondiri yang dihkan B. Saran Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena
sangat terkait dengan kinerja karyawan dan pada giirannya peda kinerja pelayanan kesehatan, Semakin
tersedianya fasilitas keselamatan kerja semakin sedikit kemungkinan terjadirya kecelakaan kerja kami
harapakan informasi pengenai penyakit akibut kerja ini dapat kila jadikan permbelaaran agar penyakit
yang timbil akihat kerja tenitama di fasilitas pelayanan keschatan dapat dicegah untuk meminimalkan
resiko yang terjadi

DAFTAR PUSTAKA Badraninos h, 2015. Kecelakaan Akibat Kerja dan Penyakit Akibat Kerja Dalkm https/
saTuny.au.id diakses pada mingyu, 04 Juni 2017 Effendy, Nasrul. 1998. Dasa-Dasar Keperawatar
Kesetan Masyka Edisi 2. EGC. Jakarta Peraturan Manteri Ketenagakerjaan dan transmigrasi RI romor PFR
25MFNXII/2008 tentang lcdoman Diganosis dan l'cnilaian Cacat Karcna Kccclakaan dan Pcnyak:t Akıbat
Kcrja. lPcraturan Mcnterı Ketenagakccjaan Nomor 10 tahun 2016 tcntang Tata Cara lPcm berian Program
Kembali Kerja serta Kegiatan serta Promotif dan Kegictan Preventif Kecelakaan Kerja dan Penvaki Akibat
ker a Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI nomor PER-01MEN/1981 tentang kewajiban melapor Pesaturan
Menteri keschatan nomo Tahun 2016 tentang Penyeara Pelayanan Penyakit Potter, dkk. 2005. Buku Ajar
l'undamcntal Kcpcrawatan: Konscp, Proscs, dan raktık cd 4. ECC penyakil akibat keja Akibat Kerjia
Jakarta UU No 14 Tahun 1969 Tentang Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja

You might also like