You are on page 1of 40

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang


senantiasa melimpahkan rahmat karunia dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan magang yang dilaksanakan di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Slipi, Jakarta Pusat sebagai persyaratan
mutlak untuk mencapai gelar sarjana s-1 program studi Ilmu Administrasi Publik,
Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Dalam menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan ini tidak lepas dari
bantuan dan bimbingan serta dukungan dari semua pihak baik moril maupun
materiil. Atas segala bantuan dan bimbingan serta kerjasama yang baik yang telah
diberikan selama melaksanakan praktek kerja lapangan, maka penulis ucapkan
terimakasih dan hanya dapat memanjatkan do’a semoga kebaikan tersebut dibalas
dengan pahala yang berlipat ganda oleh Allah SWT. dan merupakan suatu amal
kebaikan.
Penulis menyadari dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan ini masih
terdapat kekurangan – kekurangan, maka dengan segala kerendahan hati penulis
menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.

Bekasi. Mei 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………1

DAFTAR ISI……………………………………………………………...2

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………….3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………..4


1.2 Tujuan…………………………………………………………6
1.3 Manfaat Magang………………………………………………7
1.4 Tempat dan Waktu Kegiatan Magang………………………...8

BAB II GAMBARAN UMUM

2.1 Profil BPJS Ketenagakerjaan Cabang Slipi…………………...8


2.2 Produk Jasa BPJS Ketenagakerjaan………………………….11
2.3 Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Cabang Slipi……15
2.4 Tugas dan Fungsi Serta Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Slipi……………………………18
BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pelaksanaan Kegiatan Magang………………………………..29

3.2 Faktor Pendukung Dan Penghambat Kegiatan Magang………32

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan…………………………………………………….34

4.2 Saran…………………………………………………………...35

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...36

LAMPIRAN DOKUMENTASI…………………………………………....37

2
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG
BPJS Ketenagakerjaan Cabang Slipi, Jakarta Pusat
NAMA : Hasna Fathiyah
NPM : 2015120004
WAKTU MAGANG : 25 Januari 2018 – 23 Februari 2018
JURUSAN : Ilmu Administrasi
PROGRAM STUDI : Ilmu Administrasi Publik
FAKULTAS : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Menyatakan bahwa laporan ini adalah benar


Tangerang Selatan, 16 Mei 2018

PEMBIMBING MAHASISWA

Hasna Fathiyah
Mawar Hidayat, S.IP, MAP
NIDN : 0011057804 NPM : 2015120004

Ketua Program Studi


Administrasi Publik

Mawar Hidayat, S.IP MAP


NIDN : 0011057804

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan menjadi peranan penting bagi mahasiswa dalam pembentukan

keterampilan dan tingkah laku mahasiswa dalam memasuki dunia pekerjaan.

Pendidikan yang berkualitas sangat diperlukan sebagai upaya peningkatan untuk

pengembangan sumber daya manusia. Sebuah pendidikan yang tidak hanya

membekali anak didik dengan teori, tetapi juga penerapanya dilapangan. Maka dari

itu di berikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan sebuah observasi

guna menambah wawasan dilapangan, sehingga kualitas mahasiswa sebagai agen

penerus bangsa dapat bertambah dan lebih matang. Agar dapat memahami dan

memecahkan setiap permasalahan yang muncul di dunia kerja, maka mahasiswa

perlu melakukan kegiatan peraktek kerja secara langsung di instansi/lembaga yang

berhubungan dengan program pendidikan yang tempuh.

Ilmu pengetahuan berkembang seiring dengan perkembangan daya pikir manusia.

Perkembangan tersebut memicu perkembangan dan kemajuan zaman. Persaingan

untuk menjadi yang terbaik menjadi sebuah hal yang tidak bisa dihindari, sehingga

menimbulkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang berkompeten, yang

mampu bersaing untuk menjadi yang terbaik. Tuntutan untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia menjadi suatu hal yang tidak bisa ditawar lagi.

Melalui magang atau Program peraktek kerja ini mengajarkan pada mahasiswa

untuk terjun ke dalam suatu instansi, baik instansi yang bersifat bisnis,

pemerintahan bahkan lembaga kesosialan yang ada pada masyarakat. Sehingga

4
setelah lepas dari ikatan akademik di perguruan tinggi yang bersangkutan,

mahasiswa bisa memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang telah diperoleh selama

masa pendidikan dan masa pelatihan kerja untuk melanjutkan kiprahnya di dunia

kerja yang sebenarnya.

Praktek kerja atau magang adalah bagian dari pelatihan kerja, biasanya

magang dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan proses pendidikan. Pengalaman ini kemudian menjadi bekal dalam

menjalani jenjang karir yang sesungguhnya. Mahasiswa juga dapat menambah

wawasan mengenai dunia industri dan meningkatkan keterampilan serta keahlian

praktek kerja. Kegiatan ini sesuai dengan kurikulum program S-1 Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta, bahwa pada setiap

mahasiswa diwajibkan melaksanakan kegiatan praktek kerja atau magang sebagai

bahan penulisan laporan Tugas Akhir (TA) sebagai salah satu syarat untuk

mencapai gelar sarjana s-1. Perguruan tinggi di harapkan dapat menghasilkan

lolosan yang berkompetensi dan siap guna. Untuk menghasilkan mahasiswa/i yang

memiliki kompetensi memadai, tidak hanya di dukung dengan pengadaan kelas dan

belajar teori saja tetapi dapat dengan melakukan praktik langsung di lapangan, hal

ini membuat teori dan praktek kerja menjadi hal yang seimbang dan memberikan

pengalaman kerja nyata bagi mahasiswa/i. Selain untuk menciptakan lulusan yang

berkompeten, hal ini juga mendukung hubungan yang baik antara lembaga

pendidikan dengan perusahaan yang memiliki bidang terkait dalam mewujudkan

kebutuhan SDM yang baik.

5
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis bermaksud untuk memilih instansi

pemerintah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang

Slipi sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan magang mahasiswa.

1.2. Tujuan Magang

Adapun tujuan dari magang ini yaitu :

1. Tujuan Umum

a) Agar mahasiswa dapat menambah wawasan serta memperoleh pengalaman

kerja selama mengikuti kegiatan magang sesuai pekerjaan yang sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki

b) Agar mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan dalam menghadapi dan

mengatasi masalah baru yang muncul dalam dunia kerja sehari-hari guna

membangun jiwa kerja yang tangguh, handal dan profesional.

2. Tujuan Khusus

a) Meningkatkan kualitas dan kompetensi mahasiswa dalam mengaitkan dan

menggunakan relevansi teori sebagai solusi untuk hal-hal yang muncul di dunia

kerja. kompetensi mahasiswa dalam pembelajaran dan praktek keilmuan

b) Memperoleh informasi tentang kinerja yang dilakukan aparatur pemerintah

dalam melakukan pelayanan perizinan

c) Memperoleh informasi tentang proses pelayanan perizinan yang dilakukan

oleh aparatur pemerintah

6
d) Mengaplikasikan ilmu yang di peroleh di kelas dalam bentuk praktek

langsung di instansi terkait.

1.3. Manfaat Magang

1) Bagi Mahasiswa

• Sebagai media informasi pengetahuan bagi mahasiswa dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan

• Memperoleh gambaran tentang pelayanan jaminan sosial maupun bidang

lainnya di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Slipi.

• Memperkaya pemahaman penulis terhadap dunia kerja karena mampu

menjadi sarana orientasi yang tepat terhadap lingkungan dunia kerja yang nyata.

• Sebagai sarana penunjang untuk menyelesaikan program (S-1) Strata satu

di Universitas Muhammadiyah Jakarta.

2) Bagi Fakultas

• Sebagai bahan evaluasi atas kurikulum yang dilaksanakan selama ini

dengan kebutuhan teori dan praktek dalam dunia kerja.

• Untuk memperkenalkan Program Studi Administrasi Publik di Universitas

Muhammadiyah Jakarta kepada masyarakat luas.

• Untuk menjalin hubungan baik antara Universitas Muhammadiyah dengan

BPJS Ketenagakerjaan Cabang Slipi.

3) Bagi BPJS Ketenagakerjaan Cabang Slipi

7
• Memperoleh sumbangan pemikiran dan tenaga dalam rangka meningkatkan

kinerja instansi.

• Membantu menyelesaikan tugas dan pekerjaan sehari-hari di instansi tempat

Magang sesuai dengan tema yang telah diajukan.

1.4. Tempat dan Waktu Kegiatan

Tempat : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan

Cabang Slipi

Alamat: Jl. Jendral Gatot Subroto No. Kav. 50-52 RW 7, Petamburan, Tanah Abang,

Jakarta Pusat 10260

Waktu : 25 Januari 2018 – 23 Februari 2018

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN/KANTOR

2.1. Profil Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan

Cabang Slipi, Jakarta Pusat

BPJS Ketenagakerjaan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan)

merupakan program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk

mengatasi risiko sosial ekonomi tertentu dan penyelenggaraan nya menggunakan

mekanisme asuransi sosial. Sebagai Lembaga Negara yang bergerak dalam bidang

asuransi sosial BPJS Ketenagakerjaan yang dahulu bernama PT Jamsostek

8
(Persero) merupakan pelaksana undang-undang jaminan sosial tenaga kerja.Sejarah

terbentuknya BPJS Ketenagakerjaan yang dahulu bernama PT. Jamsostek (Persero)

mengalami proses yang panjang, dimulai dari UU No.33/1947 jo UU No.2/1951

tentang kecelakaan kerja, Peraturan Menteri Perburuhan (PMP) No.48/1952 jo

PMP No.8/1956 tentang pengaturan bantuan untuk usaha penyelenggaraan

kesehatan buruh, PMP No.15/1957 tentang pembentukan Yayasan Sosial Buruh,

PMP No.5/1964 tentang pembentukan Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS),

diberlakukannya UU No.14/1969 tentang Pokok-pokok Tenaga Kerja. Secara

kronologis proses lahirnya asuransi sosial tenaga kerja semakin transparan.

Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU No.3 tahun 1992 tentang Jaminan

Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK). Dan melalui PP No.36/1995 ditetapkannya

PT. Jamsostek sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Program

Jamsostek memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan minimal

bagi tenaga kerja dan keluarganya, dengan memberikan kepastian berlangsungnya

arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruhnya

penghasilan yang hilang, akibat risiko sosial.

Selanjutnya pada akhir tahun 2004, Pemerintah juga menerbitkan UU Nomor 40

Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Undang-undang itu

berhubungan dengan Amandemen UUD 1945 tentang perubahan pasal 34 ayat 2,

yang kini berbunyi: “Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh

rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai

dengan martabat kemanusiaan”. Manfaat perlindungan tersebut dapat memberikan

rasa aman kepada pekerja sehingga dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatkan

motivasi maupun produktivitas kerja.

9
Kiprah Perusahaan yang mengedepankan kepentingan dan hak normatif Tenaga

Kerja di Indonesia terus berlanjut. Sampai saat ini, PT. Jamsostek (Persero)

memberikan perlindungan 4 (empat) program, yang mencakup Program Jaminan

Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) bagi seluruh tenaga kerja dan keluarganya.

Tahun 2011, ditetapkanlah UU No 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial. Sesuai dengan amanat undang-undang, tanggal 1 Januri 2014 PT

Jamsostek akan berubah menjadi Badan Hukum Publik. PT Jamsostek tetap

dipercaya untuk menyelenggarakan program jaminan sosial tenaga kerja, yang

meliputi JKK, JKM, JHT dengan penambahan Jaminan Pensiun mulai 1 Juli 2015.

Nama SKPD : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan

Cabang Slipi

Alamat SKPD : Jl. Jendral Gatot Subroto No. Kav. 50-52 RW 7, Petamburan,

Tanah Abang, Jakrta Pusat 10260

Telp. : 021-29866111

Website : https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/

• VISI

“Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kebanggaan Bangsa, yang Amanah,

Bertata kelola Baik serta Unggul dalam Operasional dan Pelayanan. “

• MISI

10
 Melindungi dan Menyejahterakan seluruh pekerja dan keluarganya

 Meningkatkan produktivitas dan daya saing pekerja

 Mendukung pembangunan dan kemandirian perekonomian nasional

• MOTTO

“Menjadi Jembatan Menuju Kesejahteraan Pekerja”

 Tata Nilai BPJS Ketenagakerjaan

1. Iman : Taqwa, berfikir positif, tanggung jawab, pelayanan tulus ikhlas.

2. Profesional : Berprestasi, bermental Unggul, proaktif dan bersikap positif

terhadap perubahan dan pembaruan.

3. Teladan : Berpandangan

jauh kedepan, penghargaan dan pembimbingan (reward & encouragement),

pemberdayaan.

4. Integritas : Berani, komitmen, keterbukaan.

5. Kerjasama : Kebersamaan, menghargai pendapat, menghargai orang lain.

2.2. Produk Jasa BPJS Ketenagakerjaan

Program Jaminan BPJS Ketenagakerjaan yang di atur oleh UndangUndang Nomor

24 Tahun 2011 pasal 6 ayat (2) tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial antara

lain:

1. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Kecelakaan kerja termasuk penyakit

akibat kerja merupakan resiko yang harus dihadapi oleh tenaga kerja dalam

11
melakukan pekerjaannya. Untuk menanggulangi hilangnya sebagian atau seluruh

penghasilan yang diakibatkan oleh adanya resiko - resiko sosial seperti kematian

atau cacat karena kecelakaan kerja baik fisik maupun mental, maka diperlukan

adanya jaminan kecelakaan kerja. Kesehatan dan keselamatan tenaga kerja

merupakan tanggung jawab pengusaha sehingga pengusaha memiliki kewajiban

untuk membayar iuran jaminan kecelakaan kerja yang berkisar antara 0,24% s/d

1,74% sesuai kelompok jenis usaha. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) memberikan

kompensasi dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada

saat dimulai berangkat bekerja sampai tiba kembali dirumah atau menderita

penyakit akibat hubungan kerja. Iuran untuk program JKK ini sepenuhnya

dibayarkan oleh perusahaan.

2. Program Jaminan Hari Tua (JHT) Program Jaminan Hari Tua ditujukan

sebagai pengganti terputusnya penghasilan tenaga kerja karena meninggal, cacat,

atau hari tua dan diselenggarakan dengan sistem tabungan hari tua. Program

Jaminan Hari Tua memberikan kepastian penerimaan penghasilan yang dibayarkan

pada saat tenaga kerja mencapai usia 55 tahun atau telah memenuhi persyaratan

tertentu. Kepesertaan program JHT diantaranya sebagai berikut :

a. Penerima upah selain penyelenggara negara:

1. Semua pekerja baik yang bekerja pada perusahaan dan perseorangan

2. Orang asing yang bekerja di Indonesia lebih dari 6 bulan

b. Bukan penerima upah

1. Pemberi kerja

12
2. Pekerja bukan penerima upah selain poin 2 Iuran JHT :

a. Ditanggung Perusahaan = 3,7% b. Ditanggung Peserta/Tenaga Kerja

= 2% Jaminan Hari Tua akan dikembalikan / dibayarkan sebesar iuran yang

terkumpul ditambah dengan hasil pengembangannya, apabila tenaga kerja:

a. Mencapai umur 55 tahun atau meninggal dunia, atau cacat total tetap.

b. Mengalami PHK setelah menjadi peserta sekurang-kurangnya 5 tahun

dengan masa tunggu 6 bulan.

c. Pergi keluar negeri tidak kembali lagi, atau menjadi PNS/ABRI

3. Program Jaminan Kematian (JK) Jaminan Kematian diperuntukkan bagi

ahli waris tenaga kerja yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan yang

meninggal bukan karena kecelakaan kerja. Jaminan Kematian diperlukan sebagai

upaya meringankan beban keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman maupun

santunan berupa uang. Pengusaha wajib menanggung iuran Program Jaminan

Kematian sebesar 0,3 %. Iuran JKM bagi peserta bukan penerima upah sebesar Rp

6.800,00 setiap bulan. Program ini memberikan manfaat kepada keluarga tenaga

kerja seperti:

a. Santunan sekaligus Rp16.200.000,00 (enam belas juta dua ratus ribu rupiah);

b. Santunan berkala 24 x Rp200.000,00 = Rp4.800.000,00 (empat juta delapan ratus

ribu rupiah) yang dibayar sekaligus;

c. Biaya pemakaman sebesar Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah); dan

d. Beasiswa pendidikan anak diberikan kepada setiap peserta yang meninggal dunia

bukan akibat kecelakaan kerja dan telah memiliki masa iur paling singkat 5 (lima)

13
tahun yang diberikan sebanyak Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah) untuk

setiap peserta.

4. Jaminan Pesiun Jaminan pensiun adalah jaminan sosial yang bertujuan untuk

mempertahankan derajat kehidupan yang layak bagi peserta dan/atau ahli warisnya

dengan memberikan penghasilan setelah peserta memasuki usia pensiun,

mengalami cacat total tetap, atau meninggal dunia. Peserta Program Jaminan

Pensiun adalah pekerja yang terdaftar dan telah membayar iuran. Peserta

merupakan pekerja yang bekerja pada pemberi kerja selain penyelenggara negara,

yaitu peserta penerima upah yang terdiri dari Pekerja pada perusahaan dan Pekerja

pada orang perseorangan. Pekerja yang didaftarkan oleh pemberi kerja mempunyai

usia paling banyak 1 (satu) bulan sebelum memasuki usia pensiun. Usia pensiun

untuk pertama kali ditetapkan 56 tahun dan mulai 1 Januari 2019, usia pensiun

menjadi 57 tahun dan selanjutnya bertambah 1 (satu) tahun untuk setiap 3 (tiga)

tahun berikutnya sampai mencapai Usia Pensiun 65 tahun. Iuran Program Jaminan

Pensiun diantaranya sebagai berikut :

• Iuran program jaminan pensiun dihitung sebesar 3%, yang terdiri atas 2% iuran

pemberi kerja dan 1% iuran pekerja.

• Upah setiap bulan yang dijadikan dasar perhitungan iuran terdiri atas upah pokok

dan tunjangan tetap. Untuk tahun 2015 batas paling tinggi upah yang digunakan

sebagai dasar perhitungan ditetapkan sebesar Rp 7 Juta (tujuh juta rupiah). BPJS

Ketenagakerjaan menyesuaikan besaran upah dengan menggunakan faktor

perkalian sebesar 1 (satu) ditambah tingkat pertumbuhan tahunan produk domestik

bruto tahun sebelumnya. Selanjutnya BPJS Ketenagakerjaan menetapkan serta

14
mengumumkan penyesuaian batas upah tertinggi paling lama 1 (satu) bulan setelah

lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang statistik (BPS)

mengumumkan data produk domestik bruto.

• Mekanisme pembayaran iuran mengikuti program paket.

• Pemberi kerja wajib membayar iuran paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya.

• Pemberi kerja yang tidak memenuhi ketentuan pembayaran iuran dikenakan denda

sebesar 2% setiap bulan keterlambatan.

2.3. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Cabang Slipi, Jakarta

Pusat

15
• SUSUNAN ORGANISASI

Susunan organisasi Dinas, terdiri atas:

1. Kepala Kantor Cabang;

2. Sekretaris;

3. Kepala Bidang Pelayanan;

 Penata Madya Pelayanan JKK – JK

 Penata Madya Pelayanan JHT – JP

 Customer Service Officer

4. Kepala Bidang Pemasaran;

 Relationship Officer

 Marketing Officer

 Penata Madya Administrasi Pemasaran

5. Kepala Bidang Umum & SDM;

 Penata Madya SDM

 Penata Madya Umum

 Penata Madya Kearsipan

6. Kepala Bidang Keuangan dan TI;

 Penata Madya Keuangan

 Penata Muda Keuangan

 Penata Madya TI

16
• Sekretaris sebagaimana dimaksud, membawahkan:

1. Bidang Pelayanan;

2. Bidang Pemasaran;

3. Bidang Umum & SDM;

4. Bidang Keuangan dan TI

• Kepala Bidang Pelayanan sebagaimana dimaksud, membawahkan:

1. Penata Madya Pelayanan JKK – JK

2. Penata Madya Pelayanan JHT – JP

3. Customer Service Officer

• KepalaBidang Pemasaran sebagaimana dimaksud, membawahkan:

1. Relationship Officer

2. Marketing Officer

3. Penata Madya Administrasi Pemasaran;

• Kepala Bidang Umum & SDM sebagaimana dimaksud, membawahkan:

1. Penata Madya SDM

2. Penata Madya Umum

3. Penata Madya Kearsipan

• Kepala Bidang Keuangan dan TI sebagaimana dimaksud, membawahkan:

1. Penata Madya Keuangan

17
2. Penata Muda Keuangan

3. Penata Madya TI

2.4. Tugas dan Fungsi Serta Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,

Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

Ketenagakerjaan Cabang Slipi

• Kepala Cabang

Kepala Cabang dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,

menyelenggarakan fungsi:

1. Mengkordinasikan penyusunan rencana kerja dan anggaran perusahaan di

unit kerjanya.

2. Merencanakan dan menetapkan kebijakan operasional dikantor cabang.

3. Menyerahkan dan memastikan peningkatan pelayanan kepada peserta.

4. Mengarahkan dan mengendalikan kebijakan terhadap personil, sarana dan

prasarana kerja untuk kelancaran usaha.

5. Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan program khusus sesuai

kebijakan perusahaan;

6. Memberikan persetujuan penempatan investasi dana di area kerjanya sesuai

dengan batasan kewenangannya.

7. Merekomendasikan pembentukan Kantor Cabang kelas I Pembantu baru.

18
8. Merekomendasikan program PKP yang sesuai dengan kondisi Cabang kelas

I.

9. Mengajukan usulan mutasi dan promosi pegawai di Cabang kelas I untuk

diajukan ke Kantor Wilayah.

10. Memberi persetujuan pengadaan barang dan jasa untuk Kantor Cabang

kelas I sesuai dengan batas kewenangannya.

11. Memberikan persetujuan peremajaan sarana infrastruktur teknologi

informasi.

12. Memberikan persetujuan pencairan anggaran rutin.

13. Menjadi perwakilan perusahaan di Cabang kelas I.

• Sekertaris

Sekretaris dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

menyelenggarakan fungsi :

1. pengoordinasian penyusunan, perumusan dokumen perencanaan program

jaminan sosial ;

2. pelaksanaan penyusunan, perumusan dan analisa dokumen perencanaan

program dan anggaran di lingkup sekretariat;

3. pengoordinasian pelaksanaan penelitian/asistensi/pembahasan program,

kegiatan dan anggaran dengan Unit Kerja internal/kementerian/lembaga/ instansi

terkait;

19
4. pengoordinasian penyusunan, perumusan dokumen pelaporan kinerja,

program dan kegiatan serta pertanggung jawaban pemerintah lingkup sekretariat

dan cabang;

5. pengoordinasian, penyusunan, perumusan dokumen hasil monitoring dan

evaluasi bulanan, triwulan, semester dan tahunan;

 Kepala Bidang Pelayanan

Merencanakan, mengkoordinasikan, memantau dan mengevaluasi

penyelenggaraan dan pelayanan program JHT, JK, JPK dan JKK guna memastikan

kegiatan pelayanan berlangsung lancar dan memenuhi standar kualitas yang

ditentukan. Wewenang yang dimiliki bidang pelayanan:

1. Memgkoordinasikan penyelsaian klaim terhadap waktu dan mengendalikan

pelayanan jaminan serta menangapi keluhan peserta untuk mewujudkan kepuasan

peserta.

2. Megkoordinasikan kegiatan verifikasi berkas penetapan jaminan.

3. Mengendalikan kasus klaim yang belum / tidak di tindak lanjuti oleh peserta

untuk meningkatkan kualitas pelayanan.;

4. Menangani keluhan peserta dalam batas kewenangan;

5. Menyetujui pengeluaran anggaran rutin;

6. Melakukan negosiasi dalam batas kewenangannya.

7. Mengevaluasi kinerja petugas pelayanan

20
 Penata Madya Jaminan JHT – JP

Melakukan verifikasi terhadap dokumen pendukung proses klaim program JHT &

JP, menentukan besar klaim dan memproses klaim sesuai ketentuan yang berlaku,

guna memenuhi kewajiban pembayaran klaim kepada peserta dengan tepat jumlah

dan tepat waktu. Wewenang yang dimiliki Penata Madya Jaminan JHT – JP :

1. Menetapkan besaran klaim.

2. Menolak pengajuan klaim yang belum memenuhi persyaratan

 Penata Madya Jaminan JKK - JK

Melakukan verifikasi dokumen pendukung dan perhitungan biaya sesuai ketentuan

dalam proses klaim program JKK- JK, menentukan besar klaim dan memproses

klaim, serta memantau kinerja dan melakukan pembinaan kepada mitra PPK, guna

memenuhi kewajiban proses klaim kepada peserta dengan tepat sasaran, tepat mutu

dan tepat waktu. Wewenang yang dimiliki Penata Madya Jaminan JKK- JK:

1. Menetapkan besaran klaim.

2. . Menolak pengajuan klaim yang belum memenuhi persyaratan.

3. Menyusun draft Perjanjian Kerjasama.

 CSO (Customer Service Officer)

21
Memberikan pelayanan kepada peserta maupun calon peserta sesuai kebutuhan

(seperti pelayanan kepesertaan, iuran, pengajuan jaminan, permintaan informasi,

dll), menangani keluhan peserta sesuai ketentuan, guna memenuhi kebutuhan

dengan tepat sasaran dan tepat waktu, dan untuk menjaga kepuasan pelanggan

sesuai standar yang ditetapkan. Wewenang yang dimiliki CSO :

1. Memberi layanan informasi.

2. Memproses pengajuan jaminan.

3. Memproses pengajuan koreksi data.

4. Menanggapi keluhan sesuai batas kewenangannya

 Kepala Bidang Bidang Pemasaran

Merencanakan program pemasaran PU (untuk pengembangan kepesertaan) dan

pengelolaan kepesertaan formal melalui program Customer Relationship

Management (CRM) di cabang yang selaras dengan strategi pemasaran wilayah,

memantau dan membina kinerja Relationship Officer (RO) serta mengendalikan

pelayanan administrasi kepesertaan, guna memastikan target kepesertaan formal

dan iuran di cabang tercapai dengan efektif dan efisien. Wewenang yang dimiliki

Kabid. Pemasaran Formal adalah :

1. Menyusun strategi tindak lanjut atas potensi yang ada.

22
2. Mengajukan usulan target kepesertaan dan iuran.

3. Menyetujui penerbitan KPJ berdasarkan permintaan RO.

4. Menentukan akun untuk setiap RO.

5. Menangani keluhan peserta dalam batas kewenangan.

6. Menyetujui pengeluaran anggaran rutin.

7. Mengajukan usul reward/punishment untuk RO.

8. Melakukan negosiasi dalam batas kewenangannya

 MO (Marketing officer)

Tugas marketing officer terbagi menjadi 3 yaitu :

1. Menyusun usulan program pemasaran untuk tim-nya, mengkoordinasikan

dan melaksanakan kegiatan pemasaran untuk mengakuisisi kepesertaan baru atau

mendapatkan kembali peserta yang telah keluar dari kepesertaan (untuk masuk

kembali menjadi peserta), serta melakukan pembinaan kepada tim, guna

memastikan tercapainya target kepesertaan dan iuran yang telah dibebankan.

2. Mereview data potensi dan/atau melaksanakan kegiatan pemasaran untuk

mengakuisisi kepesertaan baru atau mendapatkan kembali peserta yang telah keluar

dari kepesertaan (untuk masuk kembali menjadi peserta), serta melakukan

pembinaan kepada tim, guna memastikan tercapainya target kepesertaan dan iuran

yang telah dibebankan.

3. Mengumpulkan data potensi dan melaksanakan kegiatan pemasaran untuk

mengakuisisi kepesertaan baru atau mendapatkan kembali peserta yang telah keluar

23
dari kepesertaan (untuk masuk kembali menjadi peserta), guna memastikan

tercapainya target kepesertaan dan iuran yang telah dibebankan.

 Relationship Officer (RO)

Menyusun usulan rencana pengelolaan kepesertaan untuk tim-nya,

mengkoordinasikan dan/atau melaksanakan kegiatan pembinaan kepada peserta

(sebagai bagian dari program Customer Relationship Management /CRM),

memberikan pelayanan dan menangani keluhan peserta dengan cepat dan tepat,

serta melakukan pembinaan kepada tim-nya, guna tercapainya tertib administrasi,

terjalinnya hubungan baik dengan peserta, dan meningkatkan kepesertaan dan iuran

yang telah ditetapkan

 Penata Madya Administrasi Pemasaran (PMAP)

Menghimpun dan mengelola data yang terkait dengan kegiatan pemasaran dan

administrasi kepesertaan, melakukan pelayanan dokumen administrasi dan

penghitungan besar iuran serta denda (jika ada), guna menyediakan data yang

akurat dan dokumen yang lengkap untuk mendukung kelancaran kegiatan

pemasaran.Wewenang yang dimiliki Penata Madya Administrasi Pemasaran

adalah :

1. Melakukan verifikasi dokumen pendukung dari calon peserta.

2. Menginput data calon peserta serta pencetakan dokumen.

3. Melakukan pengolahan data administrasi dan dokumen bagi peserta.

24
4. Memberikan dukungan terhadap tugas Marketing/Relationship Officer.

 Kepala Bidang Umum & SDM

Memantau dan mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan sumber daya manusia,

pengadaan barang dan jasa, pemeliharaan aset dan pelayanan umum bagi pegawai

(seperti rumah tangga, kebersihan, keamanan, kearsipan, dsb), serta hubungan

komunikasi dengan pihak internal dan eksternal, guna memberikan dukungan pada

aspek SDM & Umum bagi kelancaran kegiatan bisnis di kantor cabang. Wewenang

yang dimiliki Kabid. Umum &SDM :

1. Menetapkan kandidat calon pegawai baru.

2. Menetapkan pembelian barang dan jasa sesuai dengan kewenangannya.

3. Merekomendasikan vendor.

4. Menetapkan kegiatan pelatihan dan pembinaan pegawai dalam batas

wewenangnya.

5. Memberikan teguran sehubungan dengan kinerja pegawai.

6. Mewakili perusahaan dalam penanganan masalah hubungan industrial.

7. Merencanakan dan mengusulkan kebutuhan kariyawan serta

perkembanganya untuk optimalisasi kegiatan kantor cabang.

8. Mempersiapkan pelaksanaan diklat sesuai batas kewenangan untuk

meningkatkan ketrampilan dan wawasan karyawan.

25
9. Memastikan, memonitor dan mengevaluasi kegiatan pengadaan,

pemeliharaan sarana dan prasarana kerja, administrasi dan kerumah tanggaan untuk

kelancaran pelaksanaan tugas.;

 Penata Madya SDM

1. Penilaian Kinerja

2. Training & Development

3. Pengembangan Karir

4. Remunerasi

 Penata Madya UMUM

1. Melakukan kegiatan pengelolaan aset.

2. Melakukan kegiatan penyediaan barang dan jasa.

3. Melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana.

4. Melakukan kegiatan pengelolaan arsip.

 Kepala Bidang Keuangan dan TI

Memantau dan mengkoordinasikan kegiatan yang terkait dengan pengelolaan

keuangan dan teknologi informasi di Kantor Cabang, guna memberikan dukungan

pada aspek keuangan & TI bagi kegiatan operasional yang efektif dan efisien.

Wewenang yang dimiliki Kabid. Keuangan & TI :

26
1. Mengevaluasi dan mengusulkan peremajaan sarana infrastruktur teknologi

informasi.

2. Melakukan otorisasi pengeluaran kas sesuai dengan batas kewenangan.

3. Memfinalisasi hasil pencatatan keuangan.

4. Merencanakan cashflow berdasarkan RKAP yang telah disetujui untuk

digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan kantor cabang.

5. Melakukan verifikasi terhadap bukti penerimaan dan mengeluarkan

keuangan untuk pengendalian anggaran.

6. Memberikan otorisasi mengeluarkan kas atau bank sesuai dangan batas

kewenangan.

7. Mengendalikan laporan pertanggung jawaban keuangan, pengendalian

anggaran, pajak, cashflow dan investasi.

8. Merencanakan dan menyusun kebutuhan sarana pengolahan data.

9. Merencanakan, memelihara pengamanan data dan sistem komputerisasi

untuk kelangsungan operasional.

10. Memonitor perkembangan pemakaian strorage data base dengan

mengevaluasi kapasitas server untuk kelancaran data base.;

 Penata Madya Keuangan

Mengkompilasi usulan anggaran dari setiap Bidang di Kantor Cabang,

melaksanakan pengendalian penggunaan anggaran dan mencatat transaksi yang

27
terjadi, serta memenuhi kewajiban perpajakan perusahaan, guna menghasilkan

pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien serta dipenuhinya kewajiban yang

terkait dengan perpajakan. Wewenang yang dimiliki Penata madya keuangan :

1. Melakukan verifikasi penerimaan dan pengeluaran.

2. Memverifikasi pengajuan penggunaan dana.

3. Menghitung kewajiban pajak.

 Penata Madya TI

Melaksanakan pengaturan penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan hardware,

software dan jejaring, serta mengelola database dan aplikasi, guna mengoptimalkan

pengoperasian perangkat sistem infefektivitas kegiatan operasional. Wewenang

yang dimiliki penata madya TI :

1. Melakukan maintenance hardware dan software.

2. Melakukan pengelolaan dan pengamanan database.

3. Menyelesaikan permasalahan terkait hardware, software dan database.

ormasi untuk memberikan pelayanan yang cepat dan akurat kepada peserta dan

untuk

28
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Pelaksanaan Kegiatan Magang

Aktivitas kegiatan magang ini berlangsung Di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

(BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Slipi, yang terletak di Jl. Jendral Gatot Subroto

No. Kav. 50-52 RW 7, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dalam kegiatan

magang di tempatkan di Bidang Pelayanan serta Bidang Umum & SDM, tepatnya

di subbagian Penata Madya Kearsipan.

Hari pertama magang tanggal 25 Januari 2018, langsung bertemu dengan Bapak

Martias, Penata Madya Pelayanan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) – Jaminan

29
Kematian (JK) BPJS Ketenagakerjaan Cabang Slipi, Jakarta Pusat. Dalam

pertemuan hari pertama diperkenalkan tentang bidang Pelayanan jaminan yang ada

di BPJS Ketenagakerjaan dan langsung diarahkan untuk melakukan pekerjaan. Hari

pertama dan sampai terakhir magang, masuk kantor jam 08.00 sampai dengan jam

17.00. pada saat magang melakukan tugas dan mempelajari tentang pekerjaan yang

ada di bidang pelayanan serta di bidang umum & sdm yang dibimbing oleh Martias

dengan tetap dalam pengawasan supervisor lapangan.

Kegiatan yang dilakukan selama magang di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Slipi :

a. Pemeriksaan dokumen

Melakukan pemeriksaan kembali dokumen persyaratan administrasi peserta BPJS

Ketenagakerjaan Cabang Slipi, khususnya di bagian Jaminan Hari Tua. Diajarkan

bagaimana penempatan tenaga kerjanya, hasil pengembangan Jaminan Hari Tua

menentukan masa jaminan dari peserta tersebut. Misalnya, apabila hasil

pengembangan Jaminan Hari Tua nya berkisar 25.000.000 – 60.000.000 maka masa

jamianan tersebut dikategorikan ke dalam 1 bulan, dan seterusnya. Dalam

pengajuan Jaminan Hari Tua, persyaratan yang perlu dilengkapi antara lain : a)

Copy Kartu Keluarga, b) Copy KTP Tenaga Kerja dengan memperlihatkan KTP

asli, c) Formulir Jamsostek diisi lengkap, d) Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan

yang asli, e) Nomer Rekening untuk Pembayaran Transfer. Persyaratan tersebut

kemudian diberikan kepada Custome Service Officer (CSO).

b. Melakukan verifikasi atas kesesuaian data Histori saldo Tenaga Kerja yang

berada di dalam Sistem Informasi Jaminan Sosial Tenaga Kerja (SIJSTK). Sistem

ini berorientasi pada kebutuhan peserta dan kemampuan untuk menyesuaikan

30
kapasitas organisasi sesuai dengan amanah Undang-undang dan peraturan

turunannya dalam menghadapi dinamika lingkungan, baik internal maupun

eksternal. Oleh karena itu, BPJS Ketenagakerjaan menyesuaikan model bisnis baru

yang lebih fleksibel dan dinamis untuk mendukung visi institusi dan implementasi

keunggulan operasional dan pelayanan kepada seluruh pekerja yang berorientasi

pada kebutuhan peserta. Dengan adanya SIJSTK ini diharapkan dapat

meningkatkan kualitas pelayanan yang ada di BPJS Ketenagakerjaan. Implementasi

SIJSTK ini juga lebih memudahkan peserta untuk mengakses BPJS

Ketenagakerjaan dimanapun dan kapanpun. Sistem informasi yang baru ini juga

lebih efisien dari segi pembiayaan infrastruktur (database serta jaringan

komunikasi) dan sumber daya manusia yang dapat menghemat anggaran badan.

c. Kearsipan

Bagian kearsipan merupakan salah satu tugas yang dilakukan oleh Penata Madya

Kearsipan pada Bidang Umum & SDM. Disini saya membantu bagian Penata

Madya Kearsipan dalam mencatat arsip BPU (Bukan Penerima Upah). Program

BPU sendiri Program ini diperuntukkan bagi pekerja yang bekerja di sektor

informal. Sasaran pekerja sektor informal dimaksud antara lain Petani, Nelayan,

Tukang Ojek, hingga atlit dan artis. Program BPU memberikan perlindungan yang

sama dengan yang didapat oleh pekerja yang bekerja di sektor formal dengan

besaran iuran yang tidak berbeda jauh. Mulai dari kepesertaan dari 2015 sampai

2018. Tercatat 2700 peserta yang sudah diarsip.

31
3.2. Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan Magang

A. Faktor Pendukung

1. Fasilitas sarana maupun prasarana sangat mendukung dalam melaksanakan

magang seperti fasilitas penunjang, peralatan-peralatannya sangat memadai,

sehingga memudahkan dalam menyelesaikan berbagai tugas yang ada.

2. Ruangan instansi dinilai sangat luas, sehingga aktifitas maupun peralatan

lainnya yang terjadi disana tertata dengan rapi serta kondusif.

3. Sikap pegawai yang ramah, murah senyum, mudah diajak bekerja sama

membuat kita nyaman untuk melakukan magang sehingga terjalin hubungan

yang baik antara pegawai dengan mahasiswa magang.

B. Faktor Penghambat

1. Lokasi instansi yang berada di pusat kota menyebabkan pusat kemacetan

juga, sehingga mahasiswa rawan datang terlambat karena jarak tempat

tinngal dengan instansi cukup jauh.

2. Meskipun fasilitas kerja memadai seperti, jumlah komputer tetapi tidak

semuaya dapat difungsikan untuk menunjang pekerjaan dan Sistem

komputerisasi sering error dan tidak sedikit pegawai yang berpindah meja

satu ke meja lainnya.

3. Penataan dokumen-dokumen yang kurang rapih. Dokumen tersebut masih

bertebaran di sekitar meja pegawai. Sehingga tidak nyaman.

32
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Setelah melakukan kegiatan magang di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Slipi,

tentunya banyak sekali manfaat yang diperoleh, baik itu pengalaman, pengetahuan,

dan semua yang terkait dalam dunia kerja. Sehingga dapat menambah wawasan

yang di dapatkan selama ini, karena hanya dengan praktek mahasiswa bisa

mengetahui seberapa jauh kemampuan yang sudah mahasiswa peroleh di bangku

kuliah maupun yang belum diperoleh. Selain itu, mahasiswa dapat memahami

konsep-konsep non akademis dan non-teknis di dunia kerja, seperti menjaga

hubungan atasan dengan bawahan, menjaga hubungan relasi dan sebagainya.

33
Sehingga suatu saat nanti jika memasuki dunia kerja tidak akan ragu melakukannya,

karena sebelumnya sudah mempunyai pengalaman yang baik.

Dalam praktik kerja atau magang di BPJS Ketenagakerjaa Cabang Slipi,

Jakarta Pusat, penulis memperoleh kesempatan untuk mempelajari secara langsung

fungsi, tugas dan tanggung jawab yang dijalankan dalam kegiatan sehari – hari di

bidang Pelayanan serta bidang umum & SDM BPJS Ketenagakerjaan Cabang Slipi,

Jakarta Pusat. Pembelajaran di dunia kerja adalah suatu strategi yang memberi

peluang peserta mengalami proses belajar melalui bekerja langsung pada pekerjaan

sesungguhnya. Dengan adanya kegiatan magang, penulis dapat merasakan

bagaimana pelaksanaan praktek langsung di lingkungan dunia kerja yang dibimbing

oleh pihak instansi terkait.

4.2. Saran

Setelah melaksanakan magang terdapat beberapa saran atau masukan yang

perlu disampaikan agar pelaksanaan kegiatan di kantor tersebut dapat menjadi lebih

baik. Saran yang ingin disampaikan yaitu sebagai berikut :

1. Untuk pegawai, penulis berharap agar memperkenalkan, menjelaskan,

membimbing, dan mengarahkan berbagai jenis kegiatan dalam lingkungan

praktik sehingga paserta PKL dapat belajar dengan maksimal. Hubungan

kerjasama antar karyawan juga harus dijaga, dipertahankan dan

ditingkatkan agar pelaksanaan kerja dapat lebih maksimal dan efisien.

2. Tidak hanya menambah fasilitas kerja, tetapi peningkatan kualitas fasilitas

yang ada harus lebih dioptimalkan seperti komputer, maupun sarana dan

34
prasarana lainnya agar tercipta suasana yang nyaman, bekerja pun lebih

efektif serta efisien.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/

35
LAMPIRAN DOKUMENTASI

Berikut adalah dokumentasi selama kegiatan magang berlangsung :

Foto bagian depan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Slipi

36
Foto Ruangan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Slipi

Foto bagian customer service officer

37
Standing Banner

38
39
40

You might also like