Pada diagnosa penurunan curah jantung didapatkan data hasil pengkajian bahwa terjadi fluktuasi tekanan darah pada pasien, pasien mengalami penurunan kesadaran ,bibir kering, tampak pucat, kulit tampak lembab, dan terdapat sianosis. Pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan BP : 80/52 mmHg, HR : 127 x/menit, T: 37,4oC, MAP : 59 mmHg, CRT 4 detik (NANDA International, 2015) Kejadian gagal jantung terutama apabila terjadi pada jantung kiri dapat menimbulkan ketidakmampuan jantung memompa darah dengan kecepatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan oksigen jaringan pada tekanan pengisian yang meningkat. Beban kerja dan volume akhir diastolik meningkat sehingga memperbesar ventrikel kiri, kebutuhan oksigen meningkat, sehingga pasien mengalami peningkatan denyut jantung, aritmia, kulit pucat dan dingin, dan penurunan curah jantung, dispneu atau takipnea (Luwer, 2009).
2. Intervensi
Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengurangi
permintaan pada pasien gagal jantung kiri antara lain dengan mem berikan istirahat untuk mengurangi beban kerja jantung, dan memberikan terapi diuretik. Pasien gagal jantung kiri memerlukan istirahat yang cukup baik untuk fisiknya maupun emosionalnya. Istirahat akan dapat mengurangi beban kerja jantung, meningkatkan tenaga cadangan untuk jantung dan menurunkan tekanan darah. Istirahat juga akan mengurangi kerja otot pernafasan dan penggunaan oksigen (Smeltzer, 2009). Intervensi Mandiri : 1. Evaluasi nyeri dada (seperti, intensitas, lokasi, radiasi, durasi dan presipitasi dan faktor yang memberatkan 2. Dokumentasikan adanya disritmia jantung 3. Catat tanda dan gejala yang mengarah pada penurunan kardiak output 4. Monitor status respirasi untuk gejala gagal jantung 5. Intruksikan kepada pasien tentang pentingnya menginformasikan jika terdapat ketidaknyamanan pada dada 6. Kaji toleransi pasien terhadap aktivitas terhadap perubahan: nafas pendek,nyeri, palpitasi, pusing.
Intervensi Kolaborasi :
1. Melihat karakteristik nyeri yang dialami klien, sehingga
akan mempengaruhi tindakan keperawatan dan diagnose yang akan ditegakkan 2. Dokumentasi ditujukan sebagai bukti tertulis dalam tindakan keperawatan tentang kondisi dan tindakan yang telah diberikan kepada klien 3. Penurunan kardiak output akan sangat berpengaruh terhadap sistemik tubuh, mencatat itu berguna dalam memberikan pengarahan dalam melakukan tindakan keperawatan. 4. Status respirasi yang buruk bisa saja disebabkan oleh edema paru dan ini erat kaitannya dengan terjadinya gagal jantung 5. Perawat atau tenaga medis bisa memberikan penanganan dan pengobatan yang tepat 6. Untuk melihat keterbatasan klien yang diakibatkan penyakit yang diderita klien, dan dapat ditegakkan grade dari suatu gangguan klien