Professional Documents
Culture Documents
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Spektroskopi Serapan Atom (SSA)”.
Makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada
dosen pembimbing.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu, dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
melawan hukum). Dalam buku-buku ilmu forensic pada umumnya ilmu forensic
kejahatan, observasi terhadap bukti fisik dan interpretasi dari hasil analisis
Science” berpendapat bahwa ilmu forensic “forensic science” secara umum adalah
pandangan ilmu alam sesuatu dianggap ilmiah hanya dan hanya jika didasarkan
pada fakta atau pengalaman (empirisme), kebenaran ilmiah harus dapat dibuktikan
oleh setiap orang melaalui inderanya (positivesme), analisis dan hasilnya mampu
dituangkan secara masuk akal, baik dedukatif maupun induktif dalam struktur
a. Ilmu kedokteran
b. Ilmu farmasi
c. Ilmu kimia
d. Ilmu biologi
e. Ilmu fisika
f. Ilmu psikologi
Kimia forensic atau disebut juga kimia criminal adalah aplikasi ilmu kimia
yang belum diketahui. Metode spesifik umum untuk bidang ini mencakup
beberapa instrument dan probabilitas jumlah zat yang tidak diketahui yang dapat
ssering bersaksi di pengadilan sebagai saksi ahli terkait temuan mereka. Pekerjaan
yang dilakukan oleh kimiawan forensic terikat pada seperangkat standar yang
telah diatur oleh berbagai agen dan badan pengatur, termasuk kelompok kerja
analisis obat sitaan. Sebagai tambahan dalam prosedur operasi standar yang
diajukan oleh kelompok kerja tersebut, agensi tertentu memiliki sandar tersendiri
terkait dengan jaminan mutu dan pengadilan mutu untuk hasil dan peralatan
beroperasi dengan baik dan tetap dapat mendeteksi serta menentukan beragam
Studi Kasus
Festival Musim Panas pada 25 Juli 1998, dan 63 peserta lainnya terluka parah
tetapi selamat meskipun telah memakan kari yang mengandung arsenic tersebut.
Asupan arsenic diotorisasi oleh analis arsenic urin. Salah satu dari 2 panci kari,
terduga ditambahkan racun arsenic saat memasak untuk persiapan festival di kota
festival. Kari tersebut dimasak pada jam 3 sore dan kemudian dipindah ke tempat
festival. Saat ditempat festival, panic kari kembali dipanaskan oleh seorang ibu
rumah tangga dan panitia festival. Salah satu ibu rumah tangga disana, Ny. H,
ditangkap pada tanggal 4 oktober dan dituntut atau ditetapkan sebagai status
tersangka pada tanggal 29 desember. Dia dijatuhkan hukuman mati pada tanggal
mati telah ditetapkan di Mahkama Agung Jepang. Dia telah menyangkal dari dulu
digunakan untuk meracuni kari yang terdapat dalam panic. Serbuk arsen oksida
sekitar 35mg, As2O3 tertinggal di dalam cangkir kertas. Suaminya memiliki bubuk
arsen oksida sebagai pestisida semut putih, karena pekerjaannya adalah pembasmi
semut. Oleh karena itu analisis forensic utama adalah mengidentifikasi bubuk
arsen oksida milik suaminya yang teradsorpsi pada permukaan bagian dalam
yang merupakan salah satu dari ratusan rambut yang dipotong pada tanggal 9
Desember 1998, oleh polisi. Dua bukti ini adalah alasan utama hukuman matinya.
Analisis Rambut
secara eksogen. Mereka menggunakan spectrometer serapan atom tua, yang dibuat
pada tahun 1970-an menggunakan kertas dan perekam pena, dan mengukur
konsentrasi As3 menggunakan AAS tua tanpa computer, dimana dapat diketahui
Pengumpulan Sampel
berusia antara 7-55 tahun (35 pria dan 16 wanita). Sampel dengan cepat
kelamin, usia, pekerjaan, jenis makanan yang dikonsumsi, sumber air, dsb.
steel yang dibilas dengan etanol, kemudian dikodekan dan disimpan. Sampel
yang disimpan selanjutnya dipotong menjadi sekitar 0,3 cm dan dicuci sesuai
plate. Sampel kemudian di digesti pada suhu 70oC – 85oC selama sekitar 25
menit atau sampai rambut benar-benar terdigesti dan larutannya menjadi jernih.
Wadah tidak boleh kering hingga proses digesti selesai. Setelah itu, sampel
didinginkan hingga suhu kamar didalam lemari asam, dan 1 mL H2O2 30%
(42oC) hingga tidak ada gelembung. Setelah itu suhu hot plate dinaikkan
dipindahkan ke dalam botol sampel yang telah dibersihkan, ditutup dan diberi
label dengan baik dan siap dilakukan analisis. Larutan standar yang digunakan
Kesimpulan
logam Arsen dalam jumlah yang relative besar dan terdistribusi pada semua usia.
Keberadaan logam arsen yang dianalisis adalah indikasi yang jelas dari konten
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Kawai, J., 2008, Forensic Analysis of The Wakayama Arsenic Murder Case,
Chapter 2, Web of Science, Japan.
Peter, O. O., Eneji, I. S., dan Ato, R. S., 2012, Analysis of Heavy Metals in
Human Hair Using Atomic Absorption Spectrometry (AAS), American
Journal of Analytical Chemistry, 3(2): 770-773.