You are on page 1of 3

1.

Karakter Manajemen Risiko dalam Bank Islam


Karakteristik Manajemen risiko dalam bank Islam antara lain :
1) Identifikasi Resiko
Keunikan dalam bank Islam terletak pada enam hal :
a) Proses transaksi pembiayaan. Karakteristik bank Islam disini sangat terlihat sekali,
dimana pembiayaan dilakukan dengan proses transaksi bagi hasil dana pihak ketiga
dan transaksi pembiayaan devisa.
b) Proses manajemen. Keunikan dalam bank Islam terlihat dalam proses manajemen
pada sistem dan prosedur operasional akuntansi. Dimana prosedur pembukuan tutup
buku, dan sistem operasional pengembangan produk.
c) Sumber daya manusia. Keunikan bank Islam dalam sumber daya manusia terlihat
pada aspek-aspek syariah tidak hanya mencakup dalam bidang perbankan secara
umum saja.
d) Teknologi. Keunikan bank Islam dalam bidang teknologi terlihat pada Business
Requirement Specification (BRS) untuk pembiayaan bagi hasil dan BRS dana pihak
ketiga.
e) Lingkungan eksternal. Keunikan bank Islam terlihat pada dual regulatory body,
yaitu bank Indonesia dan Dewan Syariah Nasional.
f) Kerusakan. Keunikan bank Islam dalam hal ini terlihat misalnya ketika terjadi
kerusakan pada objek ijarah atau IMBT.
2) Penilaian Risiko
Penilaian risiko dalam bank Islam memiliki keunikan bisa terlihat pada hubungan
antara probability dan impact. Atau biasa dikenal sebagai Qualitative Approach.
Diilustrasikan sebagai berikut :

III VI IX

II V VIII

I IV
Probability VII

Berdasarkan kuadran tersebut :


a) I-IX menunjukan kuadran atau posisi setiap jenis resiko
b) Jenis resiko V, VI, VIII, dan IX (area abu-abu) merupakan jenis risiko yang
paling tinggi dan sedang terjadinya resiko dan dampaknya, maka kita masukan
dalam prioritas pengendalian
c) Sedangkan selain area abu-abu seperti I, II, III, IV, VII (Area putih), ikut di
selesaikan tetapi setelah area abu-abu diselesaikan risikonya.
d) Tanda panah = akibat dari adanya otoritas perbankan dan otoritas syariah, maka
mengakibatkan risiko akan masuk ke area abu-abu.
3) Antisipasi Resiko
Dalam bank Islam Antisipasi Risiko bertujuan untuk :
a. Prevetive : bank Islam harus melalui persetujuan DPS dalam transaksi untuk
mencegah kekeliuran dalam aspek kesyariahannya.
b. Detective : bank Islam melakukan pengawasan transaksi meliputi dua aspek yakni
aspek perbankan oleh Bank Indonesia dan aspek syariah oleh DPS. Kadang terjadi
perbedaan pendapat mengenal syariah atau tidak.
c. Recovey : Melakukan koreksi bisa melibatkan BI dan DPS.
4) Monitoring Risko
Bank Islam tidak hanya meliputi manajemen bank Islam, tetapi juga melibatkan DPS
dan BI. Secara sederhana, dapat digambarkan :
Status dan kondisi setiap langkah yang diambil
Frekuensi Isi Contoh

DEWAN 6 Bulanan Laporan Hasil Hasil Pengawasan


PENGAWAS Pengawasan
SYARIAH (DPS) Syariah
BOARD LEVEL & Tahunan Summary -Risk Map
RISK -hasil pengawasan
MANAGEMENT
COMMITTEE
MIDDLE Triwulan Summary + Detail -kuadran-
MANAGEMENT Operational Risk
Management Plan
(ORMP)
DAY TO DAY Bulanan Detail Frekuensi
OPERATION

You might also like