You are on page 1of 9

3.

6 Analisa SAP
3.6.1 Data Input pada SAP
1. Pilih model 3D frames kemudian tentukan satuan yang akan digunakan yaitu
kg-m, dan masukkan data-data ketinggian bangunan, panjang bentang arah
sumbu X dan sumbu Y, juga jumlah ketinggian dan jumlah bentang arah
sumbu X dan sumbu Y dalam satuan kilogram meter. Variabel-variabel
tersebut dapat dilihat pada bagian model struktur bangunannya.

Gambar 3.16 Grid Data Hotel Citra

Gambar 3.17 Hotel Citra 3D


2. Material yaitu beton bertulang. Kemudian dipilih menu define dan pada
modify show material dipilih beton bertulang atau concrete dan diisikan data
f’c, fy juga modulus elastisitas dan poisson’s ratio.

Gambar 3.18 Material Property Hotel Citra


3. Masukkan dimensi penampang, yakni dengan memilih menu define dan
kemudian pilih rectangular persegi. Kemudian dimasukkan data sebagai
berikut:
A. Balok

Gambar 3.19 Penampang Balok Hotel Citra


B. Kolom

Gambar 3.20 Penampang Kolom Hotel Citra


4. Mendefinisikan lantai, pilih define dan pilih area sections, dan pilih shell-thin
pada type kemudian masukkan masing-masing nilai pada membrane dan
bending sesuai dengan tipe pelat lantai yang telah direncanakan. Data-data nya
sebagai berikut :

Gambar 3.21 Dimensi Pelat Atap Hotel Citra


Gambar 3.22 Dimensi Pelat Lantai Hotel Citra
5. Mengaplikasikan penampang kolom, balok, area pelat lantai ke model. Pilih
balok dan kolom, dan area yang sesuai dengan perencanaan kemudian
diaplikasikan ke struktur.

Gambar 3.23 Section Frame Dan Area Pada Hotel Citra


6. Menambah dukungan, pilih joint yang telah dipilih, kemudian pilih assign
joint restraint kemudian pilih jepit untuk semua perletakan.
Gambar 3.24 Joint Restraint Pada Hotel Citra
7. Mendefinisikan load patterns, dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.25 Load Patterns Pada Hotel Citra


Beban mati DEAD Self Weight Multiplier diberi variabel 1, karena berat
sendiri struktur nantinya akan dihitung secara langsung oleh program
SAP2000 kecuali untuk beban dinding. Tidak begitu dengan beban hidup
LIVE. Pembebanan struktur, beban-beban pada struktur adalah beban mati,
beban hidup, beban gempa, dan beban hujan (pada atap). Dimana beban-beban
ini mengenai struktur, baik pada joint, balok dan area lantai dan atap. Dimana
pada masing-masing lantai dan atap, juga pada masing-masing balok memiliki
pembebanan yang bervariasi pada masing-masing jenis beban mati dan hidup.
Gambar 3.26 Beban Mati (Beban Dinding) Pada Hotel Citra

Gambar 3.27 Beban Hidup Atap Pada Hotel Citra

Gambar 3.28 Beban Hidup Lantai Pada Hotel Citra


Gambar 3.29 Beban Hujan Pada Hotel Citra

Gambar 3.30 Beban Gempa Melintang Pada Hotel Citra


Gambar 3.31 Beban Gempa Memanjang Pada Hotel Citra
8. Mendefinisikan kombinasi, setelah pembebanan dilakukan pada struktur maka
langkah selanjutnya adalah mendefinisikan kombinasi yang digunakan pada
beban-beban yang bekerja. Pilih define combinations dan kombinasi yang
dipakai adalah sebagai berikut :
1) 1,4 DL
2) 1,2 DL + 1,6 LL + 0,5 R
3) 1,2 DL + 1,6 R + 1 LL
4) 1,2 DL + 1 LL + 0,5 R
5) 1,2 DL + 1 E + 1 LL
6) 0,9 DL
7) 0,9 DL + 1 E
Dimana : DL = Beban Mati
LL = Beban Hidup
R= Beban Air Hujan
E= Beban Gempa
3.6.2 Data Output pada SAP
Gaya – gaya dalam yang dihasilkan dari analisis struktur pada program SAP
2000 antara lain :
1) Gaya Normal / axial (P)
2) Gaya geser / lintang pada bidang 1-2 / shear (V2)
3) Gaya geser / lintang pada bidang 1-3 / shear (V3)
4) Momen puntir / torsion (T)
5) Momen pada bidang 1-3 / momen terhadap sumbu 2 (M2)
6) Momen pada bidang 1-2 / momen terhadap sumbu 3 (M3)

Gambar 3.32 Gaya Yang Dihasilkan Dari SAP


Adapun gaya-gaya yang diperoleh dari hasil analisa SAP pada Hotel Citra
telah di rekap pada tabel di bawah ini :

You might also like