Professional Documents
Culture Documents
Islam adalah salah satu agama yang diperkirakan datang karena adanya
pedagang yang singgah di Nusantara Squad. Lalu, bagaimana ya awal mula
Islam masuk ke Nusantara? Supaya lebih jelas, yuk simak penjelasan
tentang 4 teori masuknya Islam ke Nusantara.
1. Teori Gujarat
Teori ini beranggapan bahwa agama dan kebudayaan Islam dibawa oleh para
pedagang dari daerah Gujarat, India yang berlayar melewati selat Malaka.
Teori ini menjelaskan bahwa kedatangan Islam ke Nusantara sekitar abad ke
13, melalui kontak para pedagang dan kerajaan Samudera Pasai yang
menguasai selat Malaka pada saat itu.
Teori ini juga diperkuat dengan penemuan makam Sultan Samudera Pasai,
Malik As-Saleh pada tahun 1297 yang bercorak Gujarat. Teori ini
dikemukakan oleh S. Hurgronje dan J. Pijnapel.
2. Teori Persia
3. Teori China
4. Teori Mekkah
Dalam teori ini dijelaskan bahwa Islam di Nusantara dibawa langsung oleh
para musafir dari Arab yang memiliki semangat untuk menyebarkan Islam
ke seluruh dunia pada abad ke 7. Hal ini diperkuat dengan adanya sebuah
perkampungan Arab di Barus, Sumatera Utara yang dikenal dengan
nama Bandar Khalifah.
Selain itu, di Samudera Pasai mahzab yang terkenal adalah mahzab Syafi’i.
Mahzab ini juga terkenal di Arab dan Mesir pada saat itu. Kemudian yang
terakhir adalah digunakannya gelar Al-Malik pada raja-raja Samudera Pasai
seperti budaya Islam di Mesir. Teori inilah yang paling benyak mendapat
dukungan para tokoh seperti, Van Leur, Anthony H. Johns, T.W Arnold,
dan Buya Hamka.
1. Saluran Perkawinan
3. Saluran Pendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren maupun pondok yang diselenggarakan oleh guru-
guru agama, kiai-kiai dan ulama. Di pesantren atau pondok itu, calon ulama, guru agama dan kiai mendapat
pendidikan agama. Setelah keluar dari pesantren, mereka pulang ke kampung masing-masing atau berdakwah
ketempat tertentu mengajarkan Islam. Pesantren yang terkemuka pada awal penyebaran Islam adalah Pesantren
Sunan Ampel di Surabaya.
4. Saluran Kesenian
Saluran Islamisasi melaui kesenian yang paling terkenal adalah wayang. Sunan Kalijaga adalah tokoh yang
paling mahir dalam mementaskan wayang. Beliau meminta para penonton untuk mengikutinya mengucapkan
kalimat syahadat. Cerita wayang masih dipetik dari cerita Mahabarata dan Ramayana, tetapi dalam cerita itu di
sisipkan ajaran nama-nama pahlawan Islam. Kesenian lainnya juga dijadikan alat Islamisasi, seperti sastra dan
seni ukir.
5. Saluran Politik
Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di daerahnya. Di beberapa daerah di luar jawa seperti
di maluku, islamisasi dipengaruhi raja mereka. Rajanya memeluk islam maka rakyatnya juga memeluk islam.
Hal semacam inilah yang memotivasi raja – raja islam untuk menaklukkan kerajaan nonislam untuk
dimasukkan ke dalam islam sehingga rakyatnyapun ikut masuk islam. Kemenangan kerajaan Islam secara
politis banyak menarik penduduk kerajaan bukan Islam itu masuk Islam.
7. Saluran Dakwah
Saluran islamisasi di Indonesia juga dilakukan lewat jalur dakwah. Seperti diketahui, dalam ajaran islam,
setiap muslim memiliki kewajiban untuk berdakwah atau menyampaikan risalah kebenaran kepada orang-
orang yang belum mendapat pencerahan. Karena itu, tidak sedikit diantara para pedagang muslim atau orang
yang sudah lebih dahulu memeluk islam mendakwahkan agama yang dianutnya kepada masyarakat, bahkan
ada pula yang melakukan pembinaan secara intensif seperti yang dilakukan Wali Songo di pulau Jawa.
Wujud akulturasi dalam seni bangunan dapat terlihat pada bangunan masjid,
makam, istana. Wujud akulturasi dari masjid kuno memiliki ciri sebagai
berikut:
2. Seni Rupa
Tradisi Islam tidak menggambarkan bentuk manusia atau hewan. Seni ukir
relief yang menghias Masjid, makam Islam berupa suluran tumbuh-tumbuhan
namun terjadi pula Sinkretisme (hasil perpaduan dua aliran seni logam), agar
didapat keserasian, ditengah ragam hias suluran terdapat bentuk kera yang
distilir.
Hikayat yaitu cerita atau dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau
tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk peristiwa atau tokoh
sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk gancaran (karangan bebas atau
prosa). Contoh hikayat yang terkenal yaitu Hikayat 1001 Malam,
Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Pandawa Lima (Hindu), Hikayat Sri Rama
(Hindu).
Babad adalah kisah rekaan pujangga keraton sering dianggap sebagai
peristiwa sejarah contohnya Babad Tanah Jawi (Jawa Kuno), Babad
Cirebon.
Suluk adalah kitab yang membentangkan soal-soal tasawwuf contohnya
Suluk Sukarsa, Suluk Wijil, Suluk Malang Sumirang dan sebagainya.
Primbon adalah hasil sastra yang sangat dekat dengan Suluk karena
berbentuk kitab yang berisi ramalan-ramalan, keajaiban dan penentuan
hari baik/buruk.
Bentuk seni sastra tersebut di atas, banyak berkembang di Melayu dan Pulau
Jawa.
4. Sistem Pemerintahan
5. Sistem Kalender
Kalender Sultan Agung tersebut dimulai tanggal 1 Syuro 1555 Jawa, atau
tepatnya 1 Muharram 1053 H yang bertepatan tanggal 8 Agustus 1633 M.